Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi metode problem solving dalam perseptif pendiddikan islam

LATAR BELAKANG
ppendidikan sebagai salah satu bidang yang paling penting untuk dapat mempersiapkan
SDM untuk menghadapi era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanggung jawab Pendidikan semakin tinggi pula yang disertai tantangan dari lingkungan
sendiri, yaitu adanya kesenjangan antara teori dan peraktek, serta meningkatnya kesadaran
konsumen akan kualitas produk ( barang dan jasa). Terkait dengan Pendidikan sebagai salah
satu usaha yang terencana untuk mendewasakan manusia atau menyiapkan sumber daya
manusia, maka menjadi landasan isu yang mendasari kebijakan perintah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan, yang berarti menempatkan kehadiran sekolah sebagai suatu institusi yang
mandiri dalam menyiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan. Dalam arti bahwa
beban pendidikan akan semakin berat dalam rangka melakukan proses pembinaan potensi
manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menjadi modal dasar dalam
pembangunan Nasional. Oleh karena itu perlu pembahasan lebih lanjut mengenai pendidikan
serta metode-metode dalam seatu pencapaian kualitas mutu pendidikan dan peserta didik
dalam perspektif pendidikan islam

A. Pengertian Metode Problem Solving ( Pemecahan Masalah)


Metode pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan metode mengajar yang
banyak mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Siswa diberi motivasi untuk
mau berfikir, menganalisa suatu persoalan, memecahkan persoalan, dan membuat suatu
kesimpulan. Aktifitas belajar yang ditempuh siswa dapat dilakukan secara kelompok maupun
individu, tergantung pada target kemampuan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Metode pemecahan masalah sering juga digunakan dalam pembelajaran terpadu maupun
kontekstual karena pembelajaran ini dikembangkan secara integritas antara kemampuan
siswa dengan topik bahasan maupun lingkungan. Topik masalah yang akan dibahas siswa
harus sesuai dengan perkembangan zaman. Metode ini cenderung menggunakan pendekatan
dimana aspek pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dikembangkan dan dibangun oleh
siswa sendiri di bawah bimbingan guru. Pada dasarnya metode ini sama dengan metode
inkuiri dan discovery. Di dalam proses belajar mengajar metode inkuiri tercakup komponen,
pendekatan, dan berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut.
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa belajar dalam rangka
pendidikan baik dalam suatu
mata pelajaran tertentu, salah satu contoh nya yaitu pelajaran Akidah Ahklak dan pelajaranan
lai-nnya.

B. Karakteristik Metode Problem Solving ( Pemecahan Masalah)


 Sesuai digunakan untuk siswa MI - SMP- dan SMA/ MA kelas tinggi.
 Memberikan tantangan kepada siswa untuk lebih aktif belajar
 Merupakan metode ilmiah
C. Langkah-Langkah Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Langkah-langkah dalam pelaksanaan Metode Problem Solving, diantaranya yaitu :
1) Menetapkan masalah atau materi yang mengandung problem yang dapat dipecahkan.
2) Membuat rumusan yang jelas tentang permasalahan yang akan dipecahkan.
3) Mencari landasan teori yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah.
4) Mencari sebuah rumusan pertanyaan yang memancing munculnya permasalahan.
5) Mencari alternative pemecahan masalah yang paling tepat dan sesuai dengan pokok
permasalahan.
D. Jenis-Jenis Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu al-
Tarbiyah (pengetahuan tentang ar-rabb), al-Ta’lim (ilmu teoritik, kreativitas, komitmen tinggi
dalam mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah), al-
Ta’dib (integrasi ilmu dan amal).

a. Istilah al-Tarbiyah
Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar “rabba” (‫)ربَّى‬,
َ yurabbi (‫ )ي َُربِّى‬menjadi “tarbiyah”
yang mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik. Dalam statusnya sebagai
khalifah berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa dari Allah untuk mewakili dan
sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi Allah di alam. Dengan demikian manusia
sebagai bagian dari alam memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang bersama alam
lingkungannya. Tetapi sebagai khalifah Allah maka manusia mempunyai tugas untuk
memadukan pertumbuhan dan perkembangannya bersama dengan alam.
b. Istilah al-Ta’lim
Secara etimologi, ta’lim berkonotasi pembelajaran, yaitu semacam proses transfer
ilmu pengetahuan. Hakekat ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT. Adapun proses
pembelajaran (ta’lim) secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Qur’an ketika
penciptaan Adam as oleh Allah SWT, ia menerima pemahaman tentang konsep ilmu
pengetahuan langsung dari penciptanya. Proses pembelajaran ini disajikan dengan
menggunakan konsep ta’lim yang sekaligus menjelaskan hubungan antara pengetahuan
Adam as dengan Tuhannya.
c. Istilah al-Ta’dib
Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam
adalah al-Ta’dib, konsep ini didasarkan pada hadits Nabi:
Artinya : “Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku”
(HR. al-Askary dari Ali r.a).
Al-Ta’dib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsur-angsur ditanamkan
ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di
dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini pendidikan akan berfungsi sebagai
pembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan
wujud dan kepribadiannya. Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam
adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
E. Prosedur Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving)
Merumuskan dan membatasi masalah. Masalah yang akan dibahas siswa biasanya
adalah masalah aktual dalam kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks. Oleh karena itu
siswa harus merumuskan masalah terlebih dahulu menjadi masalah yang jelas dan membatasi
masalah tersebut. Merumuskan dugaan dan pertanyaan.Guru membimbing siswa untuk
membuat pertanyaan atau merumuskan dugaan atas jawaban dari permasalahan dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan. Mengumpulkan data atau mengolah data. Data dapat diperoleh
dari berbagai sumber misalnya buku, dokumen, atau informasi langsung dari nara sumber
yang kemudian dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan.
Membuktikan atau menjawab pertanyaan. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis
atau diklarifikasi untuk menjawab pertanyaan. Merumuskan kesimpulan. Hasil pembuktian
dapat dirumuskan menjadi pilihan jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan berupa
alternatif tindakan dan usaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
F. Metode Pembelajaran Problem Solving.
Metode Problem Solving merupakan pengunaan metode dalam kegiatan pembelajaran
dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau
individu maupun masalah kelompok untuk di pecahkan sendiri atau secara bersama-
sama. Metode pemecahan masalah adalah cara mengajar yang di lakukan dengan jalan
melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk memecahkan sendiri atau bersama
sama. dengan menghadapkan para murid dengan berbagai problema, maka mereka berusaha
mengerakan segala ke mampuan yang di miliki terutama pikirin, kemauan, perasaan serta
semangat untuk mencari pemecahan nya sampai pada suatu kesimpulan yang diharapkan.
Metode pemecahan masalah tepat digunakan guru dalam mengajar pendidikan agama
islam,yaitu:
 Bila di maksudkan untuk melatih murid agar terbiasa berfikir kritis dan analitis,
 Bila di maksudkan untuk melatih keberanian dan rasa tangung jawab murid dalam
menghadapi masalah- masalah kehidupan kelak di masyarakat, dan
 Bila metode di maksudkan untuk mengetahui penguasaan para murid terhadap sesuatu bahan
pelajaran tertentu.
Adapun keunggulan metode problem solving, yaitu: melatih siswa untuk mendesain
suatu penemuan, berfikir dan bertindak kreatif, memecahkanpermasalahan yang dihadapi
secara realitis, mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi
hasil pengamatan, merangsang perkembangan kemajuan berfikar siswa untuk menyelesaikan
masalah yang di hadapi dengan tepat, dan dapat membuat pendidikan sekolah lebih releven
dengan kehidupan.
Sedangkan kebaikan metode problem solving, yang meliputi: dengan metode ini
situasi belajar anak didik menjadi lebih aktif dan hidup, bersemangat, bermutuh dan berdaya
guna, disamping penudasan para murid terhadap bahan pelejaran lebih mendalam, sekaligus
murupakan latihan berfikir ilmiah dalam menghadapi suatu masalah, menumbuhkan sikap
obyektif, percaya pada diri sendiri, kesungguhan, keberanian serta rasa tangung jawab dalam
mengatasi segala permasalahan.
 Keunggulan metode Problem Solving ini adalah :
a. Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan
b. Berfikir dan bertindak kreatif
c. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis
d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
f. Merangsang perkembangan dan kemajuan berfikir peserta didik untuk menyelesaikan
masalah yang di hadapi dengan tepat
g. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
 Kelemahan metode problem solving ini adalah :
a. Beberapa pokok bahasan untuk metode ini sangat sulit di terapkan misalnya terbatasnya alat-
alat laboraturium menyulitkan peserta didik untuk melihat dan mengamati serta akhirnya
dapat menyimpulakan kejadian atau konsep tersebut.
b. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang di bandingkan dengan pembelajaran
yang lain.
G. Dasar Pembahasan Metode Problem Solving Dalam Konteks Pendidikan Islam
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari
penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Menurut An-
Nahlawi dalam al- Qur‟an dan Hadits dapat ditemukan berbagai metode pendidikan yang
sangat menyentuh perasaan, menanamkan rasa iman, mendidik jiwa dan membangkitkan
semangat ialah sebagai berikut:
1. Metode Hiwar (percakapan) Qur‟ani dan Nabawi
Hiwar (dialog) ialah percakapan silih berganti atara dua pihak atau lebih mengenai suatu
topik, dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki. Hiwar mempunyai
dampak yang dalam bagi pembicara dan juga bagi pendengar pembicaraan itu. Menurut al-
Nahlawi, dalam al-Qur‟an dan sunnah Nabi Saw terdapat berbagai jenis hiwar, seperti: Hiwar
khitabi atau ta‟abbudi Hiwar washfi Hiwar qishashi (percakapan tentang sesuatu melalui
kisah) Hiwar jadali. Hiwar Nabawi Dalam setiap hiwar jalan dialog harus disusun sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Hiwar khitabi atau ta‟abbudi merupakan dialog yang
diambil dari dialog antara Tuhan dengan hamba-Nya. Tuhan memanggil hamba-Nya dengan
mengatakan, “Wahai orang -orang yang beriman,” dan hamba -Nya menjawab dalam
kalbunya dengan mengatakan, “Kusambut panggilan Engkau, Ya Rabbi.” Dialog antara
Tuhan dan hamba-Nya ini menjadi petunjuk bahwa metode dialog merupakan metode
pengajaran yang pernah digunakan Tuhan dalam mengajari hamba-Nya. Adapun hiwar
washfi ialah dialog antara Tuhan dengan malaikat atau dengan makhluk ghaib lainnya,
misalnya dalam surat Al-Shaffat ayat 27-28
2. Metode kisah Qur‟ani dan Nabawi
Dalam pendidikan Islam, terutama pendidikan agama Islam (sebagai suatu bidang studi),
kisah sebagai metode pendidikan yang amat penting, alasannya adalah: Kisah selalu memikat
karena mengundang pembaca atau pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan
maknanya.
3. Kisah Qur‟ani dan Nabawi dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan
tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh. Kisah Qur‟ani mendidik perasaan keimanan.
4. Metode Amtsal (perumpamaan) Adakalanya Tuhan mengjari umat dengan membuat
perumpamaan, misalnya dalam surat Al-Baqarah ayat 17: Perumpamaan orang-orang kafir itu
adalah seperti orang yang menyalakan api. Cara seperti itu dapat juga digunakan oleh guru
dalam mengajar. Pengungkapannya tentu saja sama dengan metode kisah, yaitudengan
berceramah atau memebaca teks. Kebaikan metode ini antara lain ialah sebagai berikut: a)
Mempermudah siswa memahami konsep yang abstrak. b) Perumpamaan dapat merangsang
kesan terhadap makna yang tersirat dalam perumpamaan tersebut. c.) Merupakan
pendidikan agar bila menggunakan perumpamaan haruslah logis, mudah dipahami. d).
Amtsal Qurani dan Nabawi memberikan motivasi kepada pendengarnya untuk berbuat amal
baik dan menjauhi kejahatan.
Metode Teladan Pedoman itu memang diperlukan karena pendidik tidak dapat bertindak
secara alamiah saja agar tindakan pendidikan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Di
sinlah teladan merupakan salah satu pedoman bertindak. Murid-murid cenderung meneladani
pendidiknya, ini diakui oleh seluruh ahli pendidikan baik dari barat maupun dari timur.
Dasarnya ialah karena secara psikologis anak memang senang meniru, tidak saja yang baik,
yang jelek pun ditirunya

A. Kesimpulan
Proses pendidikan merupakan usaha untuk mempengaruhi, mengubah dan
membentuk kepribadian dan tingkah laku sehingga sesuai dengan tujuan hidup yang dicita-
citakan.
Agar mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran yang ada, diperlukan suatu
metode penngajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
maksimal. Metode mengajar merupakan bagian perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan
suatu strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Pada setiap mata
pelajaran, metode yang digunakan bias bermacam-macam, sesuai dengan matri pembelajaran
yang ada. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga bias digunakan banyak
metode dalam penyampaiannya. Diantaranya yang akan dibahas di sini adalah metode
pemecahan masalah, metode proyek, metode cerita, metode latihan, metode praktik, dan
metode suri tauladan.
Bisa disimpulkan bahwa, metode pemecahan masalah (problem solving) yaitu
penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi
berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi dalam pembelajarannya adalah
investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai