Anda di halaman 1dari 9

RESUME BUKU: (SEKOLAH ISLAM MODERN DENGAN KURIKULUM WASATIYAH)

PENULIS BUKU: DR. ZAENAL ABIDIN, LC.,M.M

NAMA: MAHATIR SIDIQ

UNIT: SMA

BAB I : (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

Dalam bab ini membahas tentang bagaimana pendidikan pada zaman nabi yang mana Allah Ta’ala
mengutus Rasul-Nya sebagai sosok pendidik dinamisator dan luwes (mualliman muyassiran) yang
multitalenta serta sangat berhasil dalam melakukan visi dan misi pendidikan. Dan proses pendidikan
beliau adalah dalam rangka transmisi ilmu pengetahuan, transformasi nilai, integrasi ketrampilan,
dankoneksi kultur-budaya. Sedangakan sasaran dakwah dan pendidikan untuk menghilangkan
kebobrokan Jahiliyah, melenyakan kesesatan, menyatukan perselisihan dan menerangi kegelapan degan
ajaran hanafiah samahah (lurus dan toleran).

Dan dalam bab ini juga membahas pengertian pendidikan islam yang mana arti pendidikan dalam
Bahasa arab dikenal dengan tarbiah yang berasal dari mashdar (kata benda abstrak) “Rabb” yang
menurut ar-Raghib al-Ashfahani menumbuhkan sesuatu secara bertahap hingga sampai pada
tingkatpaling sempurna. Adapun pendidikan secara terminologi adalah menumbuhkan dan membentuk
manusia sehat, Muslim multidimensi kecakapan dan ketrampilan baik dari segi Kesehatan, akal,
keyakinan, Rohani, jasmani, akhlak, rasa, karsa,cipta dan karya.

Dan dalam bab ini juga membahas konsep pendidikan islam, yaitu sistrm pendidikan islam
dikembangkan melalui penarapan syariat islam secara konsisten yang mengusung pesan rahmatan lil
‘alamin, dalam rangka mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Secara
normatif, pendidikan islam menjadi bagian kegiatan paling sistematis dari aktivitas dakwah Rasulullah
yang mengandung Rahmat dan kebaikan bagi alam semesta, yaitu mengeluarkan manusia dari kegelapan
jahiliah menuju hidayah islam.

Dan dalam bab ini juga menyinggung tentang tujuan pendidikan islam, ringkasnya yaitu membentuk
insan kamil (manusia seutuhnya) dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran umat
manusia agar mereka beribadah kepada Allah. Juga membentuk manusia seutuhnya yang menekan pada
penguatan moriltas dan spritualitas. Di mana pendidikan dalam kaca mata islam merupakan sebuah
aktivitas sadar dan terencana untuk menghasilkan individu-individu yang berakidah lurus dan
pemahaman benar yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah.

Serta bab ini membahas tentang landasan pendidikan islam itu yang mana dibangun diatas tiga
landasan yaitu; Pertama, proritas pertama dan utama dalam pendidikan islam penguatan
keyakinan,pengukuhan aqidah dan pembersihan Rohani umat manusia dari berbagai macam takhayul,
bid’ah, khurafat, syirik dan taklid. Kedua, prinsip pendidikan islam bertumpu pada pembinaan umat yang
tegak diatas al-Qur’an dan Sunnah menurut paham dan praktik agama generasi awal. Ketiga, sistem
pendidikan islam tidak bisa menjauhi adat-istiadat, budaya dan realistis kultur yang berkembang di
masyarakat.
Dan bab ini juga membahas terkait prinsip pendidikan islam, yang dibangun diatas prinsip-prinsip
berikut ini: Pertama, pendidikan islam merupakan kegiatan sistematik, memiliki sasaran secara integral,
terarah dan terencana dalam rangka membentuk kekuatan Rohani, kualitas spiritual, daya nalar dan
perilaku, sehingga membuahkan motivasi untuk beramal saleh dan membentuk peradaban mulia yang
terbangun di atas keimanan. Kedua, pendidik sejati hanyalah Allah, karena dialah sang pencipta,
menciptakan manusia di atas fitrah dan memberikan karunia, dam membentuk segala bentuk ketetapan
baik terkait dengan tumbuhnya alam secara teratur, dan menetapkan syariat untuk mewujudkan
keutuhan, kebaikan dan kebahagiaan bagi penghuni alam semesta. Ketiga; Sistem pendidikan tidak boleh
keluar dari koridor syariat, dan bahkan harus dilaksanakan sesuai dengan aturan islam. Keempat;
Pendidikan harus memiliki model unggul , tujuan terarah, strategi matang, target terukur, perencanaan,
pelaksanaan dan konsep pendidikan yang efektif dan proses pembelajaran secara gradual. Kelima;
Aktivitas pendidikan selalu mengikuti sunnatullah baik kauniyah (alami) atau syari’iyah (agama) sehingga
setiap pendidik menuntut untuk selalu mengikuti ajaran islam. Keenam; Pendidikan islam merupakan
proses belajar untuk diamalkan.

Dan bab ini juga membahas tentang karateristik pendidikan islam, diantara karakteristik pendidikan
islam sebagai berikut;

1. Pendidikan kemanusiaan berketuhanan


2. Pendidikan berprinsip moderat
3. Pendidikan bersifat universal
4. Pendidikan luwes dan toleran
5. Pendidikan sepanjang hayat

BAB II: (KOMPONEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

Dalam bab ini membahas keberlangsungan proses pendidikan yang mana diperlukan keberadaan
komponen komponen diantara lain:

1. Tujuan pendidikan: yaitu berdasarkan perundangan Peraturan Pemerintah No. 20/2003 tentang
SISDIKNAS pasal 3 berfungdsi mengembangkan kemampuan dan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi muridagar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Murid/Peserta didik: murid atau peserta didik pada hakikatnya sedang menyoal anak, di mana
secara kodrati, seorang anak sangat memerlukan pendidikan dan pembimbingan dari orang
dewasa pada dua aspek, yaitu aspek pedagogisdan aspek sosiologis dan kultural. Menurut islam,
murid atau peserta didik bisa dipandang dari dua sisi,yaitu sebagai subjek sekaligus objek
pembelajaran. Murid sebagai subjek karena diposisikan sebagai manusia potensial yang sedang
berkembang, memiliki kecenderungan, harapan, dan tujuan hidup, aspirasi dan motivasi serta
berbagai potensi lainnya. Murid sebagai objek karena dipandang sebagai manusia yang memiliki
potensi yang perlu dibina, diarahkan dan dikembangkan omelalui proses pembelajaran.
3. Guru/Pendidik: Guru merupakan komponen yang penting dalam penyelengaraan pembelajaran,
yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengelola dan
mengembangkan atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Guru sebagai
pendidik merupakan pihak yang memikul tanggumg jawab untuk membimbing, membina dan
mengarahkan perilaku dan sikap murid
4. Kurikulum Pendidikan: Kurikulum merupakan komponen pendidikan paling mewarnai proses
pembelajaran dan menentukan hasil belajar, karena kurikulum menjadi landasan system
pendidikan.
5. Interaksi Murid dengan Guru: Proses pendidikan dianggap terjadi secara efektif apabila dapat
interaksi antara pendidik dengan peserta didik, sedangkan interaksi tersebut diadakan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan. Tindakan yang dilakukan pendidik dalam interaksi tersebut
mungkin berupa Tindakan berdasarkan kewibaan, media pendidikan, pendekatan dan metode
pendidikan.
6. Metode dan Teknik: Keberhasilan proses pendidikan hingga mampu mencapai tujuan tidak
terlepas dari metode yang digunakan. Menurut istilah metode adalah cara berpikir sistematis
menurut sistem tertentu. Dengan demikian metode metode merupakan jalan untuk mencapai
tujuan, sedangkan jalan berbagai macam begitu juga metode, dan bahkan tidak ada metode
yang paling tepat untuk setiap mata pelajaran. Justru mungkin ada metode yang terbaik hanya
untuk mata pelajaran tertentu.
7. Lingkungan Pendidikan: Lingkungan pendidikan meliputi segala sistem kehidupan atau
kebuyaan yang berkembang di sekolah. Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan penunjang maupun penghambat bagi proses tercapainya tujuan
pendidikan dan pembelajaran. Dan lingkungan pendidikan diantara lain:
- Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
- Lingkungan keagamaan mencakup ajaran dan norma agama yang hidup dan berkembang
di sekitar lembanga pendidikan.
- Lingkungan budaya meliputi norma dan nilai budaya yang hidup dan berkembang di
sekitar Lembaga pendidikan
- Lingkungan alam termasuk keadaan iklim maupun geografisnya.
8. Media Pendidikan: Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan dukungan
berbagai komponen, seperti sumber daya alam (SDA), yang meliputi sarana prasarana, berbagai
peralatan kerja, peralatan belajar mengajar, peralatan Kesehatan, peralatan kendaraan, sumber
daya manusia (SDM) yang mencakup pendidik, tenaga kependidikan atau sebagainya.

BAB III: (PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM)

Dalam bab ini membahas berkenaan seluruh kemampuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil
belajar. Proses belajar sekarang, bisa tampak hasilnya pada waktu yang akan datang, sehingga keadaan
seseorang mengerti atau tidak mengerti sebagai hasil dari belajar masa lalu. Dan dalam bab ini
membahas secara detail yang berkenaan yaitu:

A. Pengertian Belajar
B. Kegiatan Belajar Mengajar
C. Hakikat Pembelajaran
D. Peran Sekolah dalam Pembelajaran
E. Tugas Guru dam Pembelajaran
F. Budaya dan Lingkungan Sekolah
Dan pada hakikat pembelajaran selayaknya seorang guru memperhatikan perangkat-perangkat
pembelajaran berikut ini:

1. Model Pembelajaran , ada beberapa model pembelajaran yang dianggap efektif dan relevan
dengan tujuan pembelajaran terutama pemebelajaran PAI berbasis nilai-nilai wasatiyah,
yang antara lain;
• Model Pembelajaran langsung
• Model Belajar secara Kooperatif
• Model Pembelajaran berbasis Masalah
• Model Pembelajaran Diskusi Kelas
• Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)
2. Metode Pembelajaran: yaitu upaya mengimplemetasikan rencana yang telah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal. Terdapat
metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam rangka menjalankan proses
pembelajaran diantara lain:
a. Metode Keteladanan
b. Metode Praktik dan Pragaan
c. Metode Dialog dan Pendekatan Logika
d. Metode dengan membangkitkan Penasaran
e. Metode Penafsiran
f. Metode Pengulangan
g. Metode Tanya Jawab
h. Metode Berkisah
i. Metode dengan Membuat Permisalan
3. Strategi Pembelajaran: ada empat strategi dasar yang harus diperhatikan seorang guru
dalam pembelajaran yaitu:
1. Mengidentifikasi atau menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku serta
kepribadian murid yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan pandangan hidup masyarakat.
3. Menetapkan prosedur metode dan Teknik pembelajaran yang dianggap paling efektif.
agar dijadikan sebagai pegangan guru dalam melaksanakan tugas.
4. Menetapkan norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan,
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan evaluasi hasil kegiatan belajar
mengajar selanjutnya.

4. Pendekatan Pembelajaran: Secara praktis, terdapat dua pendekatan pembelajaran, yaitu


pendekatan berpusat pada guru dan pendekatan berpusat pada murid.

Diantara pendekatan pembelajaran yang dianggap cukup efektif terutama dalam


Pembelajaran PAI berbasis nilai-nilai wasatiyah adalah pendekatan quantum teaching, yang
merupakan pendekatan pembelajaran yang memiliki prinsip-prinsip:

1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, Bahasa tubuh, dan bahan pelajaran, semuanya
menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan , murid diberitahu apa tujuan merekam dan mempelajari materi
yang diajarkan.

3. Pengalaman terlebih dahulu sebelum pemberian nama, otak berkembang pesat dengan
adanya rangsangan kompleks, yang menggerakan rasa ingin tahu.

5. Prinsip Pembelajaran: Seorang guru bisa sukses dan berhasil dalam menjalankan proses
pembelajaran bila memahami dengan prinsip-prinsip diantara lain:

• Murid akan belajar dengan baik bila siap untuk belajar


• Murid akan belajar dengan mudah apabila sesuatu yang dipelajari dapat dikaitkan
dengan sesuatu yang telah diketahui.
• Murid akan belajar dengan sebaik-baiknya dengan cara setahap demi setahap
• Murid akan mudah belajar dengan melakukannya (learning by doing). Prinsip tersebut
dianggap paling penting yang harus dipahami oleh guru agar guru tidak kebingungan
ketika hendak mengajar.
• Sukses dalam belajar akan merangsang untuk lebih banyak belajar dan intensif.
• Makin sering murid mengamalkan ilmu, maka akan makin baik ingatan dan
pemahamnnya.

6. Tujuan Pembelajaran: Secara umum, tujuan pembelajaran ada dua macam: Pertama,
tujuan pembelajaran umum yang disingkat dengan TPU (Instructional Objective) yang
merupakan pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai oleh murid setelah selesai
pembelajaran atau setelah meyelesaikan suatu bahan modul ajar; Kedua, tujuan pembelajaran
yang disingkat dengan TPK (specific instructional objective) yang merupakan pernyataan yang
menginformasikan kompetensi yang dicapai oleh murid setelah kegiatan pembelajaran,
mengandung khusus yang dapat diukur.

7. Evaluasi Pembelajaran: Evaluasi merupakan bagian strategis dalam proses pembelajaran,


dalam rangka mengetahui penguasaan murid terhadap pengetahuan tingkat dasar,
menegetahui terbentuknya kecakapan dan mengetahui tercapainya program pengajaran.

BAB IV: (SUMBER BELAJAR DAN BAHAN AJAR)

Dalam bab ini membahas tentang pemilihan materi pelajaran atau bahan ajar yang tepat untuk
untuk membantu murid dalam mencapai kompetensi tertentu yang telah digariskan oleh
kurikulum. Kendala tersebut timbul karena kurikulum, silabus, dan materi bahan ajar hanya dibuat
secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Selanjutnya tugas guru adalah menguraikan
materi pokok tersebut, dengan mendesain bahan ajar sebaik mungkin agar bahan ajar menjadi
bagus, lengkap dan aplikatif.

Dan dalam bab ini membahas tentang:

• Pengertian bahan ajar


• Perbedaan sumber belajar dengan bahan ajar
• Fungsi bahan ajar
• Manfaat bahan ajar
• Prinsip penyusunan bahan ajar
• Jenis-jenis bahan ajar
• Evaluasi bahan ajar cetak

BAB V: (WASATIAH KONSEP MODERASI BERAGAMA)

Dalam bab ini membahas tentang Wasatiah (moderasi beragama) saat ini telah menjadi diskursus
akademik level global, yang dianggap sebuah konsep beragama lebih toleran, santun, unggul, damai, dan
adil. Bahkan wasatiah menjadi konsep relevan dalam berintegrasi dengan berbagai ketimpangan yang
timbul akibat gejolak modernisasi dan globalisasi yang berdampak sekularisasi dan fobia islam, sehingga
keadaan tersebut menimbulkan reaksi balik ekstremisme dan radikalisme.

Dan bab ini menyinggung tentang:

▪ Pengertian Wasatiah
▪ Hakikat Wasatiah
▪ Prinsip Wasatiah: Berikut ini beberapa sikap yang harus ditempuh setiap ummat islam sebagai
implementasi konsep wasatiah yang menunjukan praktik keislaman yang mulia, adil, unggul, wajar,
sederhana dan seimbang dalam menjalankan syariat islam:
a. Wasatiah dalam menetapkan wujudnya Allah.
b. Wasatiah pengafiran kepada kaum muslimin
c. Wasatiyah dalam beriman kepada takdir
d. Wasatiyah dalam mencitai Rasulullah
e. Wasatiyah dalam berinteraksi dengan para ulama
f. Wasatiyah dengan berinteraksi dengan para umara
g. Wasatiyah dengan kebutuhan jasmani dan Rohani
h. Wasatiyah dengan sistem pendidikan
▪ Wasatiyah dengan konsep moderasi beragama

BAB VI: (POKOK-POKOK PEMIKIRAN EKSTRIMISME)

Dalam bab ini membahas tentang, akan tentang pokok-pokok ajaran dan pemikiran yang menjadi
sumber paham ekstrimisme baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri yang menjadi lawan dari
wasatiah, mulai dari al-ghuluw (melampaui batas) dan al-ifrath (berlebihan). al-jafa’
(penelantaran) dan at-tafrith (pengabaian).

BAB VII: (INTERNALISASI NILAI-NILAI WASATIAH DALAM PENDIDIKAN)

Dalam bab ini membahas tentang modernisasi nilai-nilai wasatiah dalam pendidikan, yang
mana modernisasi telah menyeret manusia pada gersangan Rohani dan membuat rapuhnya kesehatan
mental. Demikian itu, sebagai konsekuensi logis dari paradigma modernisme yang paradoks dan
hedonisme, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa tujuan hidup paling utama adalah meraih
kesenangan dan kenikmatan.
Dan dalam bab ini menyinggung tentang:

- Pengertian Nilai
- Kedudukan Pendidikan Nilai
- Manajemen Pendidikan Nilai berupa:
➢ Perencanaan
➢ Pelaksanaan
➢ Kegiatan Awal
➢ Kegiatan Inti
➢ Kegiatan Akhir
➢ Pengawasan
- Hakikat Internalisasi Nilai
- Manajemen Mutu dalam Pendidikan Nilai. Dan dalam hal ini adanya beberapa Langkah
dalam impelementasi yaitu:
➢ Fokus pada Kepuasan Pelanggan
➢ Kepimimpinan Progresif
➢ Konsep Kualitas Berbasis Teknologi
➢ Mengutamakan Budaya Mutu
➢ Fokus pada Pemberdayaan SDM
➢ Pendekatan Pemecahan Masalah
➢ Mengenali Kompetitor
- Karakteristik Nilai-Nilai Wasatiah yaitu sebagai berikut:
1. Al-Khairiyah (Kebaikan)
2. Al-‘Adl (Keadilan)
3. As-Samahah wa Al-Yusr (Toleran dan Fleksibel)
4. Al-Hikmah (Bijaksana)
5. Al-Istiqamah (Sikap Lurus)
6. Al-Bainiyah (Poros Tengah)

BAB VIII: (SEKOLAH ISLAM MODERN DENGAN KURIKULUM WASATIAH)

Dan dalam bab ini membahas tentang Perencanaan pembelajaran PAI berbasis nilai Wasatiah.

Dalam hal ini keberhasilan seorang guru pembelajaran PAI berbasis nilai-nilai wasatiyah terletak
pada kesiapan mental dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, yang ditandai dengan adanya
perencanaan matang, dorongan untuk bekerja, tanggug jawab dengan tugas, minat terhadap
tugas, penghargaan atas tugas, dan peluang untuk berkembang. dan hal yang perlu disiapkan
oleh guru dalam pembelajaran PAI berbasis wasatiah adalah:

1. Kompetensi Dasar
2. Materi Belajar; Materi bahan ajar PAI dengan konsep moderasi beragama, sebagai
berikut:
a) Nilai Tawasuth (Jalan Tengah)
b) Nilai Tawazun (Seimbang)
c) Nilai Iktidal
d) Nilai Tasamuh
e) Nilai Tasamuh
f) Nilai Syura (musyawarah)
g) Nilai Islah (Reformasi)
h) Nilai Aulawiyah (Skala Prioritas)
i) Nilai Tathawur wa Ibtikar (Dinamis dan Inovatif)
j) Nilai Tahadhur (Berkeadaban)
3. Hasil Belajar
4. Indikator Hasil Belajar
5. Langkah dan Prosedur Pembelajaran
6. Penilaian Hasil Belajar
I. Pelaksanaan Pembelajaran PAI Berbasis NilaI Wasatiah:
1. Teori Pembelajaran
2. Tujuan Pembelajaran
3. Peran Guru Pembelajaran
4. Model Pembelajaran
5. Metode Pembelajaran
6. Bahan Ajar
7. Evaluasi Pembelajaran

II. Konsep Pembelajaran PAI Berbasis Nilai Wasatiah:

1. Menetapkan Tujuan Pendidikan yaitu sebagai berikut:


a) Menjaga Keteguhan Hati
b) Membentuk Kualitas Spritual
c) Mengontrol Keseimbangan Emosional
d) Membangun Keunggulan Intelektual

2. Prinsip Kurikulum Wasatiah, yaitu sebagai berikut:


a) Prinsip Universal
b) Prinsip Modernisasi Beradab
c) Prinsip Keseimbangan
d) Prinsip Keadlian
e) Prinsip Pertengahan Integral
III. Desain Penerapan Kurikulum Wasatiyah:
a) Pendekatan Kontribusi (Penyisipan)
b) Pendekatan Aditif (Penambahan)
c) Pendekatan Transformatif (Perubahan Paradigma)
d) Pendekatan Konstruksi Sosial
IV. Merancang Silabus dan Modul Ajar
V. Membuat Kegiatan Pembelajaran Menarik
VI. Mereformasi Paradigma Pembelajaran
VII. Mengaktifkan Murid dalam Proses Pembelajaran
VIII. Mengubah Pengajar menjadi Pendidik
IX. Membangun Interaksi Belajar Mengajar Produktif
X. Memilih Pendekatan Efektif, yaitu sebagai berikut :
a) Perkembangan Nilai Kognitif
b) Analisis Nilai
c) Klarifikasi Nilai
d) Pembelajaran Aksi Sosial
e) Pembelajaran Berbuat Suatu Bermanfaat

BAB IX: (KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN)

Dalam bab ini membahas berkaitan dengan:

A. Kendala pada Sistem Pembelajaran


B. Kendala pada Murid
C. Kendala pada Guru
D. Kendala pada Bahan Ajar
E. Kendala pada Media Pembelajaran
F. Kendala pada Administrasi Pembelajaran
G. Kendala pada Lingkungan Keluarga dan Masyarakat

KESIMPULAN

Manusia dalam berdinamika dan beradaptasi dengan setiap perubahan hanya bisa ditempuh
melalui proses pendidikan. Sebab pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana untuk
mengubah manusia dari suatu kondisi kepada kondisi lain yang kepada lebih baik. Sedangkan
upaya tersebut hanya bisa terwujud secara efektif dan efesien melalui proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru yang mampu mengembangkan segenap potensi murid secara optimal, baik
mencakup potensi jasmani atau Rohani dengan target murid menjadi manusia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia.

TUJUAN BUKU INI:

- Yaitu menjadikan Guru dan Murid yang lebih baik dari segi kegiatan belajar mengajar,
karakter/akhlak dan keilmuan agama.
- Membuat pembelajaran lebih religius dan taat kepada Allah
- Merealisasikan pembenahan diri murid dari kerusakan karakter.

Anda mungkin juga menyukai