Anda di halaman 1dari 8

UTS Mata Kuliah ilmu Pendidikan islam

Semester 3 prodi manajemen Pendidikan islam fakultas tarbiyah

Institut agama islam bani Fattah jombang

Nama : rike Yulia nandini

NIM : 2022.126.01.20.00410

Dosen : Dr. Baiq Tuhfatul Unsi, M.Pd.

Rangkuman Makalah Ilmu Pendidikan Islam

A. Pengertian dan ruang lingkup Pendidikan islam

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam. Maka pendidikan Islami adalah
pendidikan yang berdasarkan islam. Dengan demikian nilai-nilai ajaran islam itu sangat
mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan. Pendidikan islam mempunyai ruang lingkup
yang sangat luas dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Definisi ruang lingkup
Pendidikan islam sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan Islam,
yang merupakan unsur-unsur utama yang sangat penting sehingga membuat proses pendidikan
Islam dapat berjalan dengan pendidikan dan efektif untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam itu
sendiri.

Ruang lingkup Pendidikan islam:

1. Peserta didik orang yang menuntut ilmu di lembaga Pendidikan, bisa disebut juga sebagai
murid, santri atau mahasiswa.
2. Pendidik Dalam konteks pendidikan Islam "pendidik" sering disebut dengan murabbi,
muallim, mu'addib, mudarris, dan mursyid. Dan kadang kala disebut melalui gelarnya,
seperti istilah ustadz dan al syaikh.
3. Proses pembelajaran Proses mendidik atau pembelajaran merupakan kegiatan belajar dan
mengajar yang dipimpin oleh seorang amir ta'lum (guru, assatidz, dosen) yang
menyampaikan ilmu kepada murid (peserta didik) berisi keutamaan-keutamaan beramal
shalih atau ilmu-ilmu yang diridhai Allah Swt.
4. Materi Secara umum lingkup materi pendidikan Islam mencakup 7 unsur, yaitu:
A. Pendidikan keimanan
B. Pendidikan moral
C. Pendidikan jasmani
D. Pendidikan rasio
E. Pendidikan kejiwaan
F. Pendidikan sosial
G. Pendidikan seksual
5. Metode Pendidikan, Secara garis besar metode dalam pendidikan islam ada lima.yaitu:
1) Metode keteladanan
2) Metode pembiasaan kehidupan sehari-hari
3) Metode nasihat
4) Metode memberi perhatian
5) Metode hukuman
6. Evalusi
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan
aktifitas atau pengetahuan peserta didik di dalam pendidikan Islam.
7. Kelembagaan
Lembaga pendidikan adalah suatu institusi atau pranata yang menaungi, mengatur, dan
melaksanakan suatu sistem pendidikan dengan terorganisasi dan terorganisir untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dalam pendidikan.

B. Dasar dan tujuan Pendidikan islam

Dasar pendidikan islam adalah pandangan yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan. Karena
dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan pandangan hidup
yang kokoh dan komprehensif serti tidak mudah berubah. Hal ini karena telah diyakini memiliki
kebenaran yang telah diuji oleh Sejarah.

Landasan pendidikan Islam adalah al-Qur’an dan sunnah nabi Muhammad saw yang dapat
dikembangkan melalui ijtihad al-maslahah al-mursalah, istihsan, qiyas, dan sebagainya.

Tujuan pendidikan mempunyai kedudukan yang amat penting. Karena tujuan memiliki empat
fungsi: mengakhiri usaha, mengarahkan usaha titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain
(tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama), memberi nilai (sifat)
pada usaha. Adapun Tujuan Pendidikan islam, diantaranya :

1) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.


2) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
3) Menumbuhkan roh ilmiyah (scientific spirity).
4) Menyiapkan peserta didik dari segi professional.
5) Persiapan untuk mencari Rezeki.

C. Teori-teori Pendidikan Islam


1. Konsep pengajaran dan pembelajaran

Menurut Ibn Abdun, pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan


pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan. Sama seperti pelatihan yang memerlukan
kiat, strategi, dan ketelatenan hingga menjadi cakap dan professional.

2. Dasar-dasar psikologis proses pembelajaran

Menurut al-Thusi, siswa tidak bisa memperoleh sesuatu yang tidak ai pahami.
Karena itu siswa harus memulai sesuatu pengajaran yang paling dekat untuk dipahami.
Pendidik tidak boleh memaksakan mengajarkan materi di luar kemampuan siswa, yang
ditakutkan tidak bisa dicapai nalarnya, hingga beban dan putus asa.

3. Pemahaman tentang subjek didik


Memahami kejiwaan siswa adalah satu pijakan utama untuk keberhasilan
pendidikan. Pendidikan moral anak tidak cukup dididik di dalam sekolah saja, melainkan
perlu ditanamkan pada diri anak sejak ia memulai berkomunikasi.
4. Metode pengajaran
Guru tidak boleh memulai pengajaran dengan hal-hal yang sulit, karena itu dapat
mengganggu proses pembelajaran. Guru dituntut serius dalam mendekatkan pemahaman
dan materi pendidika siswaPengajar (guru)

Pakar pendidikan islam memberikan 2 prinsip dasar edukatif yang penting, yaitu:
1) Buku tidak akan bisa menggantikan posisi guru dalam pengajaran.
2) Guru adalah pembimbing perkembangan moral bagi siswa

D. Aliran-aliran (pemikiran pokok) dalam Pendidikan islam ada 3, yaitu:


1) Aliran religious-konservatif aliran yang diartikan sebagai sikap atau perilaku dalam
Pendidikan mempertahankan dan menjaga suatu keadaan tertentu, termasuk
kebiasaan, tradisi yang sudah berlaku.
2) Aliran religious-rasional aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan itu semuanya
mukhtasabah (hasil perolehan Aktivitas belajar) dan yang menjadi modal utamanya
adalah Indera.
3) Aliran pragmatisme suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantara akibat-akibatnya yang
bermanfaat secara praktis.
4) Asas pendidikan Islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam
perikehidupan yang berkeseimbangan antara kehidupan duniawiah dan ukhrawiah,
jasmaniah dan rohaniah atau antara kehidupan pendidik dan mental spiritual.

E. Asas-asas pokok pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Macam-macam
asas pokok pendidikan, antara lain asas tut wuri handayani, asas belajar sepanjang
hayat, serta asas kemandirian belajar.

Asas maupun semboyan tutwuri handayani yang dikumandangkan oleh kihajar


dewanatara itu mendapat tanggapan positif dari Drs. R.m.p sustra kartono (filsafat dan
ahli bahsa), yakni ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas,
yakni:

1). Ing Ngrasa Sung Tulada (jika didepan, menjadi contoh)

2). Ing Madya Mangun Karsa (jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak,

Pendidikan adalah motivasi)


3). Tut Wuri Handayani (jika dibelakang, mengikut dengan asas)

Asas Belajar Sepanjang Hayat

merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long
education) UNESCO Institute for education (UIE Hamburg) menetapkan suatu devinisi
kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus meliputi:

1). Meliputi seluruh hidup setiap individu.

2). Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan sikap yang dapat
meningkatkan kondisi hidupnya.

3). Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap individu

Asas Kemandirian dalam Belajar

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan mendapatkan guru dalam peran utama
sebagai fasilitator dan motivator, di samping peran-peran yang lain : Informasi,
organisasai dan lain-lain.

Macam-macam asas-asas pendidik diantara lain, asas historis (Sejarah), asas sosial,
asas ekonomi, asas politik dan administrasi, asas psikologi, asas motivasi, asas
apresepsi,asas kolerasi,asas evaluasi,asas globalisasi,asas pusat-pusat minat serta
keteladanan.

F. Komponen-komponen dalam Pendidikan islam


1) Pendidik
Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan seluruh potensi peserta didik , baik petensi afektif, kognitif, maupun
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Menurut Ramayulis, pendidik dalam pendidikan Islam setidaknya ada empat macam.
Pertama, Allah SWT sebagai pendidik bagi hamba-hamba dan sekalian makhluk-Nya.
Kedua, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya telah menerima wahyu dari Allah kemudian
bertugas untuk menyampaikan petunjuk - petunjuk yang ada di dalamnya kepada seluruh
manusia.
Ketiga, orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga bagi anak-anaknya.
Keempat, guru sebagai pendidik di lingkungan pendidikan formal.
peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai
wali yang membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi
permasalahan lainya. Dilain pihak pendidik juga berperan sebagai pemimpin (khusus diruang
kuliah/kelas), sebagai komunikator dengan masyarakat, sebagai pengembangan ilmu dan
penjabaran luasan ilmu (innovator), bahkan juga berperan sebagai pelaksana administrasi.

2) Peserta didik

Peserta didik adalah setiap manusia yang sepanjang hidupnya selalu dalam perkembangan.
Kaitannya dengan pendidikan adalah bahwa perkembangan peserta didik itu selalu menuju
kedewasaan dimana semuanya itu terjadi karena adanya bantuan dan bimbingan yang diberikan
oleh pendidik.

3) Metode

Metode memegang peranan utama bagi kegiatan pembelajaran. Metode merupakan fasilitator
terkait pendekatan dan model pembelajaran. Disampaikan Nana Sudjana bahwa metode
pembelajaran ialah gaya interaksi guru murid saat pembelajaran berlangsung.9 Dengan
demikian, guru harus bisa memilih metode pengajaran sesuai dengan sasaran yang hendak
dituju, pas dengan situasi kondisi, dan tahapan perkembangan murid.

4) Kurikulum

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,


pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Kurikulum pendidikan Islam bertujuan menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati
generasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa rohani. Ia juga bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan secara kontinu, gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan
akhlak, serta penerapan amalan teori dalam hidup.

5) Evaluasi
evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
aktifitas dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan
materi pelajaran. menemukan kelemahan kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan
materi. metode, fasilitas dan sebagainya. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kadar
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan
perilakunya).
Adapun prinsip-prinsip evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Integratif
b. Valid
c. Edukatif
d. Competence oriented
e. Objektif
f. Diskriminatif
g. Transparan
h. Kontinuitas
i. Komprehensif
j. meaningful

ANALISIS KRITIK MAKALAH PENDIDIKAN ISLAM


Masyarakat sangat mengharapkan hasilkan lulusan pendidikan yang bagus, yaitu manusia yang
baik dan cerdas. Oleh karena itu pendidikan harus dirancang sebaik-baiknya. Dalam rancangan
itu harus diletakkan dan dipertanggungjawabkan. Bila dasar pendidikan kurang kuat, maka akan
sangat berbahaya bagi generasi berikutnya. Banyak masalah dalam dunia pendidikan islam di
Indonesia, mulai dari masalah sumber daya manusia, tenaga pendidik, pengajar, daya tampung ,
rendahnya kualitas dan mutu pendidikan, sarana dan prasarana, administrasi pendidikan,
kurikulum, metode pengajaran, kebijakan pimpinan, dan lain-lain. Adapun di Indonesia
Pendidikan islam lebih terkenal dengan Lembaga pondok pesantren. Tapi Masyarakat sering
menyalahartikan manfaat dari pondok pesantren. Dari makalah di atas bisa dibuat penjelasan dari
kesalahpahaman mereka, mulai dari bisa dipahami lewat pengertian, ruang lingkup, tujuan, teori,
dan lain-lain.

ANALISIS KRITIK PENULISAN MAKALAH

Makalah pengertian dan ruang lingkup Pendidikan islam

Dalam makalah ini cukup bagus, namun terlalu banyak dalam isi pembahasannya , sebab judul
makalah ini adalah “ Pengertian Dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam” namun di dalam
pembahasannya menyertakan Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam.

Makalah dasar, tujuan, dan asal-asas Pendidikan islam

Dalam makalah ini penulisan judul “Dasar, Tujuan Dan Azas-Azas Pendidikan Islam” kurang
benar, karena penulisan azas-azas yang baku adalah asas-asas. Dalam penulisan Footnote juga
kurang benar mengenai nama kitab rujukannya.

Makalah teori-teori dan aliran Pendidikan islam

Dalam makalah “Teori-teori dan Aliran Pendidikan Islam” ini terlalu bertele- tele (kurang
langsung menjelaskan maksudnya), terutama dalam Aliran-aliran Pendidikan islam.

Makalah komponen-komponen dalam Pendidikan islam

Dalam makalah ini sudah bagus karena semua komponen-komponen dalam Pendidikan Islam
sudah dijelaskan, namun terdapat kesalahan penulisan dalam poin Tujuan, Prinsip dan Sasaran
Evaluasi Pendidikan Islam pada nomor 9 (Komprehensif ) pada kalimat terakhir.

Anda mungkin juga menyukai