Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Asrul (4202121001)
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Critical book review (CBR) dengan judul “Model Pembelajaran Berbasis
Masalah”. CBR ini dibuat untuk menambah wawasan penulis dan memenuhi tugas
mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Fisika . Penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik. Oleh sebab itu, penulis menerima saran dan kritik guna
penempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
memberikan referensi yang bermakna bagi pembaca.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah sesuatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Namun pada kenyataannya kita menyadari selama ini tidak mudah bagi guru
untuk menjadikan peserta didik aktif dalam megembangkan potensi dirinya agar
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan SPBM
dimana menurut seorang ahli yaitu Menurut Muslimin I dalam Boud dan Felleti
(2000:7), Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) adalah suatu
pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir
dan keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik
serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan
tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan
intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata dan menjadi pembelajaran yang mandiri.
PEMBAHASAN
Buku 1
ISBN :-
Buku 2
Dasar”
ISBN :-
1. BUKU I
Pembelajaran berbasis masalah telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang
sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaranberbasismasalah
terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentikdan bermakna yang
dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri
(Trianto, 2007).
Menurut John Dewey belajar berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus
dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan
dan materi gunamemperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya. Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada masalah. Istilah berpusat berarti menjadi tema, unit, atau isi sebagai fokus
utama belajar (Mustaji, 2005).
a) Autentik, yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan dunia nyata siswa dari
pada prinsip-prinsip disiplin ilmu tertentu.
b) Jelas, yaitu masalah dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan masalah baru.
c) Mudah dipahami, yaitu masalah yang diberikan hendaknya mudah dipahami dan
dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
d) Luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, artinya masalah tersebut mencakup
seluruh materi pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan waktu, ruang dan sumber
yang tersedia dan didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
e) Bermanfaat, yaitu masalah yang telah disusun dan dirumuskan haruslah bermanfaat,
yaitu dapat meningkatkan kemampuan berpikir memecahkan masalah siswa, serta
membangkitkan motivasi belajar siswa
Artinya, meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran
tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial), masalah yang akan diselidiki telah yang
dipilih benar- benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari
banyak mata pelajaran.
3. Penyelidikan autentik
Artinya, pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan
autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka
menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat
ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika
diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.
4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.
1. Kekuatan Masalah
Masalah dapat mendorong keseriusan, inkuiri, dan berpikir dengan cara yang bermakna
dan sangat kuat (powerful). Pendidikan memerlukan perspektif baru dalam menemukan
berbagai permasalahan dan cara memandang suatu permasalahan.
Dari segi pedagogi, pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori belajar
konstruktivisme dengan ciri sebagai berikut.
c. Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negosiasi sosial dan evaluasi terhadap
keberadaan sebuah sudut pandang.
9) Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
belajar;
10) PBM melibatkan evaluasi dan review siswa dan proses belajar.
3. Desain Masalah
Pada dasarnya kompleksitas masalah yang dihadapi sangat tergantung pada latar
belakang dan profile para siswa. Desain masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
d. Presentasi; penggunaan skenario masalah, penggunaan video klip, audio, jurnal, dan
majalah, web site.
G. Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah Model pengembangan kurikulum ada yang bersifat deduktif; prosesnya dari hal
yang sangat umum menyangkut keperluan masyarakat kepada hal lebih khusus atau
spesifik; model induktif: dari hal yang bersifat spesifik materi dan proses kurikulum
kepada hal yang bersifat umum. Kurikullum dalam PBM meliputi :
1. Mega Level (the why); profil lulusan yang diharapkan, tujuan umum program;
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kompetensi lainnya yang menetapkan pada
pengembangan disiplin ilmu.
2. Makro Level (the what); latihan dan modul tujuan lembaga, belajar dari materi dan
silabus, penilaian tujuan, struktur, kriteria, dan kegiatan evaluasi.
3. Mikro Level (the how); struktur kegiatan, jadwal PBM, tutorial, struktur belajar
mandiri, dan kemasan belajar, sumber masalah dan belajar.
Beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian adalah (1) memperkirakan
kesiapan siswa, meliputi dasar pengetahuan, kedewasaan berpikir, dan kekuatan
motivasinya; (2) mempersiapkan siswa dalam hal cara berpikir dan kemampuan dalam
rangka melakukan pekerjaan secara kelompok, membaca, mengatur waktu, dan
menggali informasi; (3) merencanakan proses dalam bentuk langkah-langkah dalam
cycle problem based learning; (4) menyediakan sumber bimbingan yang tepat,
menjamin bahwa ada akhir yang merupakan hasil akhir.
Kesimpulan
Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri individu
yang berada dalam sebuah kelompok/lingkungan untuk memecahkan masalah yang
bermakna, relevan, dan kontekstual. Penerapan PBM dalam pembelajaran menuntut
kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus
sebagai pembimbing. Guru dituntut dapat memahami secara utuh dari setiap bagian dan
konsep PBM dan menjadi penengah yang mampu merangsang kemampuan berpikir
siswa.Penguasaan pengetahuan dan keterampilan lebih efektif apabila individu,
khususnya siswa dapat mengalaminya sendiri, bukan hanya menunggu materi dan
informasi dari guru, tetapi berdasarkan pada usaha sendiri untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru dan kemudian mengintergrasikannya dengan
pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya.
2. BUKU II
Pengajaran berbasis masalah secara khusus melibatkan pebelajar bekerja pada masalah
pada kelompok kecil yang terdiri dari empat orang dengan bantuan asisten sebagai
pemandu. Problem disiapkan sebagai konteks pengajaran baru. Analisis serta
penyelesaian terhadap masalah
Setiap metode pengajaran mempunyai keunggulan. Pada metode ini ada beberapa
keunggulan metode pengajaran berbasis masalah diantaranya :
Pada metode pengajaran berbasis masalah, terdapat kriteria pada pemilihan pelajaran,
diantaranya:
5. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat murid sehingga murid merasa perlu untuk
mempelajarinya.
KESIMPULAN
Metode Pengajaran berbasis masalah adalah salah satu metode pengajaran inovatif yang
dapat memberikan kondisi belajar aktif serta melibatkan murid untuk memecahkan
suatu masalah melalui tahap - tahap metode ilmiah sehingga murid dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut serta sekaligus memiliki
ketrampilan untuk memecahkan masalah. Kegiatan pengajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah. Strategi pengajaran berbasis masalah memiliki
keunggulan, salah satunya pemecahan masalah merupakan cara yang cukup baik untuk
lebih memahami isi pelajaran. Hal yang harus memperoleh atensi pada pengajaran
berbasis masalah adalah memberikan murid masalah yang berfungsi sebagai batu
loncatan untuk proses pemecahan masalah. Pada memecahkan masalah pelajar harus
berfikir, mencobakan hipotesis serta bila berhasil memecahkan masalah itu ia
mempelajari sesuatu yang baru.
1. Kelebihan
BUKU Kelebihan
Tulisan rapi
II Sampul menarik
2. Kekurangan
Buku Kekurangan/kelemahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Begitu juga dengan kedua buku ini, pasti ada kelemahan dan kelebihan nya , untuk lebih
baik nya kedua buku dapat digunakan menjadi referensi dalam pembelajaran.
3.2 Saran
Apabila ada kesalahan kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan , mohon di
maafkan , dan memberi saran yang membangun kepada penulis untuk di jadikan
pembelajaran kedepannya, sekian dan terima kasih