kemampuan dasar peserta didik yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara
melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945”.
Bedasarkan pendapat para ahli di atas, terlihat bahwa PKn merupakan usaha
untuk membekali siswa dengan kemampuan dan keterampilan dasar agar tumbuh
potensi indV/Aidu warga Negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, posisi dan
keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi
Jadi tujuan dari pembelajaran PKn adalah untuk membekali siswa dengan
kemampuan dan keterampilan dasar agar dapat tumbuh menjadi pribadi menurut
adalah sebagai berikut: “1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, 2) norma, hukum dan
adalah pemahaman dan pengamalan serta penerapan konsep, nilai, moral, norma
bahwa ruang lingkup pembelajaran PKn SD adalah persatuan dan kesatuan bangsa,
norma, hukum dan peraturan, hak azazi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi
2. Metode
a. Pengertian Metode
Metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
adalah suatu cara untuk melakukan aktifitas yang bersistem dari sebuah lingkungan
yang terdiri dari pendidik dan siswa untuk saling berintekrasi dalam melakukan suatu
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran”. Selanjutnya Winarno (1999:75) menyatakan metode adalah “cara yang
didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin baik metode makin
yang digunakan untuk melakukan aktifitas dalam sebuah proses pembelajaran melalui
proses interaksi guru dan siswa dengan mengimplementasikan rencana yang telah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses
dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode menjadi sarana yang menunjang untuk
materi pembelajaran sehingga pelajaran dapat dipahami dan diserap oleh siswa.
b. Macam-Macam Metode
Ada beberapa macam metode yang dapat di terapkan oleh guru, hal ini di
bermain peran “
metode karya Wisata, 8) metode latihan keterampilan, 9) metode mengajar beregu, 10)
metode mengajar sesama teman, 11) metode pemecahan masalah, 12) metode
perancangan, 13) metode bagian, 14) metode global, 15) metode discovery, 16) metode
problem solving”. Dari uraian tentang macam-macam metode yang telah dipaparkan
tersebut metode yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini adalah metode problem
solving.
a. Pengertian
Problem solving merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam
menuntut keaktifan dalam diri siswa, sedangkan guru hanya memberikan instruksi
verbal yang membantu atau membimbing siswa untuk memecahkan masalah yang
berbagai aturan yang telah dikuasainya”. Berdasarkan pendapat di atas problem solving
adalah suatu proses yang kompleks dalam penyelesaian terhadap suatu masalah mulai
dilakukan dengan jalan melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah baik
kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, mencari dan
menemukan sendiri informasi/ data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, ataupun
materi pelajaran akan tetapi melalui pendekatan problem solving siswa aktif berfikir,
solving merupakan pendekatan yang mendorong siswa untuk berfikir secara sistimatis,
masalah ini membutuhkan mental dan intelektual dalam menemukan dan memecahkan
masalah tersebut berdasarkan informasi yang akurat sehingga dapat di ambil suatu
berikut:
(1) merupakan tekhnik yang cukup bagus untuk memahami pelajaran, (2) dapat
menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi peserta didik, (3) dapat meningkatkan aktifitas
pembelajaran siswa. Problem solving dapat membantu siswa bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata, (4) dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan nyata dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, (5) bisa
memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya cara
berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau buku-buku saja, (6) lebih menyenangkan dan dan disukai
siswa, (7) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan
baru, (8) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata dan (9) dapat
mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun
belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Selanjutnya Martinis (2005:82) mengemukakan bahwa pendekatan problem solving
(1) siswa dapat menguasai dan memahami materi secara penuh, (2) meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, (3) mengembangkan keterampilan
berpikir dan bernalar siswa, (4) mengenal adanya perbedaan fakta dan pendapat,
(5) meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. bermasyarakat, di mana siswa akan dihadapkan
kepada berbagai masalah, (6) mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab
terhadap hasil belajar.
dapat berfikir kritis, dapat menumbuhkan minat siswa untuk terus belajar dan lainya.
pembelajaran.
1) Menyadari adanya masalah, yaitu menentukan masalah apa yang akan dicari
2) Merumuskan masalah, yaitu siswa dalam meninjau masalah secara kritis dari
yang terjadi, yaitu masalah yang hangat untuk dicari penyelesainnya. Pada tahap
ini peserta didik diminta untuk mengkaji, menganalisis masalah-masalah tersebut
diperlukan untuk pemecahan masalah. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini
adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilah data dan kemudian
dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan. Pada tahap ini data
yang telah dikumpulkan oleh siswa akan dilakukan pengujian mana data yang bisa
diterima dan mana yang tidak bisa diterima, tahap ini menuntut siswa agar dapat
dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan memilih alternatif
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Oemar (2008:159) “Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar dengan
indikator adanya perubahan tingkah laku pada manusia yaitu dari tidak tahu menjadi
sikap sosial dan emosional. Sedangkan menurut Nana (2007:57) ”Hasil belajar yang
diperoleh siswa secara menyeluruh, yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau
wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; ranah psikomotoris, keterampilan atau
perilaku”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
prestasi yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
mencakup pada pengetahuan yaitu kemampuan siswa dalam mengingat pelajaran, serta
dapat menerapkannya dalam bentuk sikap dan keterampilan. Hasil belajar dapat diukur
dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat