Anda di halaman 1dari 7

BIMBINGAN KONSELING

Konseling individu di klinik

OLEH :

ISDAFIA RAHAMADANI

NIM : P1337425219079

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKKES SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2019


KONSELING INDIVIDU DI KLINIK

1. Naskah dialog pelaksanaan konseling

a. Tema : Pemeriksaan gigi

b. Ritme : Cerita

c. Pemeran : Isdafia Rahamdani sebagai Konselor

Dhini Eliyanti sebagai konseli

d. Pemeran : Dhini Eliyanti datang ke klinik gigi dengan keluhan gigi sensitive

e. Latar : Balai Pengobatan Gigi Sejahtera

1) Rapport

Pasein : (Mengetuk pintu), “Assalamu’alaikum”.

Prg : “Wa’alaikumsalam, selamat sore bu, mari silahkan duduk”

(Menghampiri pasien, berjabat tangan dan mempersilahkan

duduk). “Perkenalkan nama saya Isdafia Rahmadani perawat gigi

yang sedang bertugas di klinik ini. Bu, sebelum diperiksa saya isi

inform concern terlebih dahulu ya (sambil menunjukan kertas),

maaf nama lengkapnya siapa bu?”.

Pasein : “Nama saya Dhini Eliyanti”.

Prg : “Umurnya berapa tahun?”.

Pasien : “29 Tahun”.

Prg : “Alamatnya dimana bu?”

Pasien : “Saya tinggal di perumahan Griya Estetika”

Prg : “Pekerjaannya apa bu?”.


Pasien : “Saya sebagai pegawai di bidang Tata usaha di SMA 1

TOLIABU”

Prg : “Sebelumnya ada yang perlu saya bantu? Keluhannya apa bu?”.

2) Attending

Pasein : “Begini bu, setiap saya minum air dingin atau es gigi saya terasa

linu. Kira-kira kenapa ya bu?”.

Prg : “Kemungkinan karena beberapa factor salah satunya menyikat

gigi terlalu kuat, peradangan gusi yang diakibatkan karang gigi,

kebiasaan menggertakan gigi saat tidur dan proses bleacing atau

pemutihan gigi yang terlalu sering. Sejak kapan ibu merasakan linu

pada gigi?”.

Pasien : “Sejak satu minggu yang lalu.”

Prg : “Apa sebelumnya ibu pernah periksa gigi?”.

Pasien : “Perna bu, waktu itu dilakukan pembersihan karang gigi.”

Prg : “Perawatan gigi yang lain pernah tidak seperti pemutihan gigi?”.

Pasien : “Iya perna bu tapi sudah lama sekitar 6 bulan yang lalu

3) Restatement

Prg : “Apa yang membuat ibu ingin memutihkan gigi?”.

Pasien : “Karena saya tergiur oleh teman-teman disekitar yang memiliki

gigi putih paripurna”.

Prg : “Oalah tergiur, apakah ibu tahu dampak positif dan dampak

negative dari pemutihan gigi”.

Pasien : “Kalau positifnya untuk estetika dan negatifnya…”


Prg : “Hayo apa bu, ya sudah saya jelaskan dampak negative dari

pemutihan gigi adalah gigi menjadi sensitive dan menimbulkan

kerusakan jaringan keras gigi”.

4) Reflection

Prg : “Nampaknya ibu benar-benar menyesali ya telah melakukan

pemutihan gigi?”.

Pasien : “Iya bu, andai waktu bisa diulang kembali saya tidak mau

memutihkan gigi biarpun gigi saya kuning yang penting sehat

apakah ibu bisa membantu saya menyembuhkan gigi saya”.

Prg : “Ya begitulah hidup penyelesaian selelu datang terakhir kalo

datangnya diawal namanya pendaftaran. Insya Allah bu, karena

sudah tugas saya memberikan pengobatan terhadap semua pasien

saya salah satunya ibu”.

Pasien : “Saya tidak bersyukur ya bu, kalau saja hari ini saya tidak datang

ke klink gigi mungkin pekerjaan saya di sekolah sudah

terselesaikan tapi ya sudahlah semuanya bias”.

5) Eksploration

Prg : “Nah, mulai dari sekarang utamakan apa yang ibu butuhkan

bukan apa yang ibu butuhkan bukan apa yang ibu inginkan”.

Pasien : “Iya bu, maaf dari saya jadi curhat”. (menganggukkan kepala

sambil mereneung

Prg : “Tidak apa-apa bu”.

6) Pharaprasing
Prg : “Oh iya, Saat ini gigi ibu masih terasa linu?

Pasien : “Masih bu, tapi tidak separah ketika minum air dingin dan es”.

Prg : “Saya periksa kondisi mulutnya ya bu”. (mempersilahkan pasien

duduk di dental unit, mengambil handscoen dan alat oral

diagnostic)”.

Pasien : “Iya bu”.

Prg : “Saya mulai ya bu, tampaknya ibu mulai gugup ya? Tenang bu

apabila ibu percaya dengan saya semuanya berjalan lancar

(memeriksa keadaan rongga mulut menggunakan cermin)”.

Pasien : “Iya bu, Bismillah”.

7) Pertanyaan terbuka dan tertutup

Prg : “Apa terasa linu? (mengecek semua gigi khususnya daerah

servikal mengunakan sonde)”.

Pasien : “Iya bu, linu sekali”.

Prg : “(Sambil mengembalikan alat di tempat semula) jadi begini bu,

dari hasil pemeriksaan tadi kenapa gigi ibu bisa linu, hal itu terjadi

karena lapisan terluar dari gigi sudah agak menipis, jadi lapisan

yang lebih dalam yang biasa disebut dentin terbuka, dan dentin

sangat senitif terhadap rangsangan dari luar entah itu tekanan, suhu

dll. Nah dalam kasus ibu penyebabnya itu, dulu ibu pernah

memutihkan gigi, saat proses pemutihan gigi itu terjadi pengikisan

pada daerah lapisan terluar yang disebut email. Dan diperparah

ketika ibu melakukan pembersihan karang gigi”.


8) Supported

Pasien : “Oh, begitu ya, jadi saya harus bagaimana bu?”.

Prg : “Oh iya, ibu bisa kembali dikursi yang tadi biar saya jelaskan

mengenai apa yang akan ibu lakukan dirumah. Baik dalam sehari

berapa kali ibu menyikat gigi?”. Apakah ibu menyikat gigi setiap

mandi saja?”.

Pasien : “Dua kali sehari bu, iya setiap mandi saja loh kok ibu tahu ya

kayak paranormal aja ?”

Prg : “Bisa aja ibu, untuk penggunaan waktu menyikat gigi kurang

tepat bu seharusnya menyikat gigi setelah sarapan pagi dan

sebelum tidur malam, menyikat gigi yang benar dilakukan kurang

lebih 2 menit dengan menggunakan teknik yang benar agar tidak

mengakibatkan abrasi pada gusi, dan gunakan pasta gigi dengan

formula khusus untuk gigi sensitive”.

Pasein : “Ada tips paling jitu bu, agar gigi saya tidak linu lagi?”.

Prg : “Ada bu, cara paling sederhana adalah batasi makanan dan

minuman asam, seperti minuman soda, yogurt, dan jeruk sitrus.

Semua ini dapat mengikis sebagian email gigi terus-menerus.

Minumlah air mineral untuk menormalkan kadar asam di mulut

setelah mengkonsumsi susu dan makanan serta minuman berasam.

Asam membuat email gigi menjasi lebih lunak dan mudah terkikis

saat disikat. Dengan mencegah gigi agar tidak menjadi sensitive,


ibu tidak perlu khawatif lagi gigi akan terasa linu ketika

mengkonsumsi makanan kesukaan, dan minum air dingin”.

9) Teknik mengakhiri

Pasien : “Iya siap laksanakan, mulai dari sekarang saya akan menerapkan

pola hidup sehat dan teratur sesuai anjuran ibu”.

Prg : “Kalau satu minggu lagi linunya terus ada, ibu bisa kembali lagi

kesini ya, untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut”.

Pasien : “Iya, Terimakasih banyak bu”.

Prg : “Sama-sama bu, semoga lekas sembuh”.

Anda mungkin juga menyukai