Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH BIJI SALAK (Salacca zalacca) DALAM


FORMULASI SEDIAAN LULUR TRANSPARAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Ijah Aniza Amir ; O1A115095 ; 2015


Green Gloria Sangsekerti C.HDF ; O1A115091 ; 2015
Anggraeny Dewi Sartika Amiana Ister ; O1A116133 ; 2016

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2017

i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN EKSAKTA ............................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Luaran ........................................................................................................... 2
1.5 Manfaat dan Urgensi ..................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Salak (Salacca zalacca) .................................................................................. 3
2.2 Pemanfaatan limbah biji salak ....................................................................... 3
2.3 Lulur transparan ............................................................................................ 4
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 5
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 5
3.3 Metode Penelitian ......................................................................................... 5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8
LAMPIRAN ......................................................................................................... 10

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerusakan pada kulit akan mengganggu kesehatan manusia maupun
penampilan sehingga kulit perlu dijaga dan dilindungi kesehatannya. Salah
satu yang dapat menyebabkan kerusakan kulit adalah radikal bebas yang
berupa sinar ultra violet (Sari A.N., 2015). Bagian terpenting dalam struktur
anatomi tubuh manusia adalah kulit. Secara umum, kulit terbagi menjadi 3
jenis, yaitu kulit kering, kulit normal dan kulit berminyak. Pembagian ini
didasarkan pada kandungan air dan minyak yang terdapat pada kulit. Kulit
kering adalah kulit dengan kadar air kurang atau rendah. Kulit normal
adalah kulit yang memiliki kadar air tinggi dan kadar minyak rendah sampai
normal. Kulit berminyak yaitu kulit yang memiliki kandungan air dan
minyak yang tinggi (Sari N.R., dan Setyowati., 2014).
Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa reaktif, yang
secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak
berpasangan di kulit terluarnya. Radikal bebas terbentuk pada saat molekul
yang kehilangan elektron menjadi tidak stabil. Radikal bebas juga
merupakan produk alamiah hasil metabolisme sel (Toripah S.S, dkk., 2014).
Asupan antioksidan eksogen diperlukan, karena membantu mengembalikan
keseimbangan tubuh dan memperlambat proses oksidasi senyawa radikal
bebas. Antioksidan memberikan satu atau lebih atom hidrogen/elektron
kepada radikal bebas sehingga senyawa radikal bebas dapat lebih stabil.
Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah kerusakan oksidasi pada kulit
sehingga penuaan dini dapat teratasi (Masaki H., 2010).
Dari hasil penelitian menyatakan bahwa biji salak (Salacca zalacca)
mengandung antioksidan. Dari pada itu kami memanfaatkan biji salak
tersebut dalam formulasi sediaan lulur transparan. Mengingat biji salak
memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian yang telah dilakukan oleh
purwanto tahun 2015 terhadap biji buah salak yang tumbuh di Jawa Barat
menyebutkan bahwa ekstrak etanol biji salak mengandung tannin, quinon,
monoterpene, seskuiterpen, alkaloid, dan polifenolat. Senyawa-senyawa
tersebut merupakan senyawa yang beraktivitas sebagai antioksidan.
Antioksidan dalam bahan kosmetik dapat memberikan efek melembabkan
dan mencerahkan kulit sehingga kulit tidak hanya terjaga kelembapannya
namun terlihat lebih bercahaya.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana efektivitas ekstrak etanol biji salak (Salacca zalacca) sebagai
lulur trasnparan ?
b. Bagaimana formula yang mengandung ekstrak etanol biji salak (Salacca
zalacca) sebagai lulur trasnparan ?
2

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui efektivitas ekstrak etanol biji salak (Salacca zalacca)
sebagai lulur trasnparan.
b. Menghasilkan sediaan formula yang mengandung ekstrak etanol biji
salak (Salacca zalacca) sebagai lulur trasnparan

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Sediaan lulur transparan alami berbahan dasar biji salak (Salacca
zalacca) yang diambil daerah pertanian Sulawesi Tenggara. Produk ini
dapat digunakan untuk perlindungan dan perawatan untuk kulit.
b. Publikasi ilmiah yang dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan buah
ruruhi oleh masyarakat dalam industri farmasi dan yang berpotensi paten,
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup, mutu kesehatan, dan ekonomi
masyarakat.

1.5 Manfaat dan Urgensi


1) Internal
a. Menambah keterampilan peneliti di bidang formulasi bahan obat
alami.
b. Menambah wawasan keilmuan peneliti di bidang pengujian
obatobatan.
2) Eksternal
a. Menghasilkan sediaan lulur transparan dengan bahan aktif ekstrak
etanol biji salak (Salacca zalacca).
b. Menimbulkan nilai ekonomi biji salak (Salacca zalacca).
c. Memberikan informasi kepada masyarakat dan industri farmasi dalam
pemanfaatan dan diversifikasi sediaan farmasi berbahan biji salak
(Salacca zalacca).
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Salak (Salacca zalacca).
Menurut Suskendriyati dkk., 2000 tanaman salak dalam tata nama
atau sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, salak diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Principes
Famili : Palmae Gambar 1. Tanaman Salak
Genus : Salacca (Salacca zalacca).
Spesies : Salacca zalacca (Gaert.) Voss.
Tanaman salak termasuk golongan pohon palem rendah yang
tumbuh berumpun. Batang hampir tidak kelihatan karena tertutup pelepah
daun yang sangat rapat. Batang, pangkal pelepah, tepi daun dan permukaan
buahnya berduri tempel. Pada umur 1-2 tahun batang dapat tumbuh ke
samping membentuk beberapa tunas yang akan menjadi anakan atau tunas
bunga. Tanaman salak dapat tumbuh bertahun-tahun hingga ketinggiannya
mencapai tinggi 7 m. Tanaman salak (Salacca zalacca) diduga berasal dari
Pulau Jawa dan sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam. Pada masa
penjajahan, tanaman ini dibawa ke pulau-pulau lain dan akhirnya tersebar
luas sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Thailand (Suskendriyati dkk.,
2000).

2.2 Pemanfaatan Limbah Biji Salak


Hampir semua limbah biji salak di buang karena dianggap sudah
tidak bermanfaat lagi. Akan tetapi masyarakat di daerah Sumatera Utara dan
Jawa mengolah biji salak dan mengkonsumsinya seperti minuman kopi.
Pemanfaatn biji salak selama ini sangatlah kurang karena biji salak
mempunyai tekstru yang keras dan tidak mudah hancur, sehingga untuk
mengolah biji salak ini cukup sulit (Purwanto dkk., 2015).
pemanfaatan biji salak lebih diarahkan kepada produk makanan &
minuman kesehatan (fungsional food), farmasi dan produk kosmetik. Biji
salak kaya komponen – komponen senyawa fenolik yang berfungsi sebagai
antioksidan penyegar kulit dan pengatur keseimbangan radikal bebas yang
bisa memperlambat proses penuaan. Pada umur 40 tahun, produksi
antioksidan dalam tubuh hanya 50% dan pada umur 60-70 tahun akan turun
menjadi 5-10%, untuk itu perawatan menggunakan antioksidan dari luar
sangat dibutuhkan. Antioksidan dari luar bisa didapatkan dari kosmetik
perawatan berupa pelembab maupun sabun perawatan tubuh (Yumas dkk.,
2015).
4

Pemanfaatan biji salak ini menjadi penting untuk dikembangkan


mengingat biji salak menempati bagian 30% dari buah salak secara
keseluruhan. Penelusuran manfaat dapat dimulai dengan penelitian
kandungan biji salak dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidan biji
salak. Hal ini karena buah salak maupun kulit buah salak telah diketahui
memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat radikal bebas dan menangkal
radikal bebas (Wardyani dkk., 2017). Antioksidan dalam bahan kosmetik
dapat memberikan efek melembabkan dan mencerahkan kulit sehingga kulit
tidak hanya terjaga kelembapannya namun terlihat lebih bercahaya.

2.3 Lulur Transparan


Bagian tubuh yang terpenting dari tubuh kita yang melindungi
bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, gangguan panas
atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman,
bakteri, jamur, atau virus adalah kulit (Sukawaty dkk., 2016).
Produk kosmetik perawatan kulit seperti sabun, krim pembersih,
susu pembersih, bahkan krim pembersih untuk kulit yang sangat kotor pun
tidak sanggup untuk mengangkat sel-sel yang sudah mati dipermukaan kulit.
Sel-sel yang sudah mati tidak dapat terlepas dari epidermis karena produk
kosmetik perawatan kulit yang terlalu halus atau licin, jika tidak diangkat
akan menyebabkan kulit menebal, kusam, dan pori-porinya mudah
tersumbat. Selain itu pergantian sel-sel kulit lama dengan sel-sel kulit yang
masih baru, sehat, dan segar jadi terhambat. Oleh karena itu kulit sudah tua
atau mati harus dibuang dari permukaan kulit karena akan mengganggu
pernapasan kulit. Sehingga diperlukan bahan agak kasar untuk dapat
melepaskannya dari kulit, seperti, menggosokkan beras atau biji-bijian atau
kosmetik pengampelas / penipis kulit yang umum disebut scrub cream
(Amalliyah B., 2014).
Lulur transparan merupakan salah satu inovasi lulur yang
menjadikan lulur lebih menarik. Faktor yang dapat mempengaruhi
transparansi lulur adalah kandungan alkohol, gula, dan gliserin dalam lulur.
Ketika lulur akan dibuat jernih dan bening, maka hal yang paling penting
adalah kualitas gula, alkohol, dan gliserin. Kandungan gliserin baik untuk
kulit karena berfungsi sebagai pelembab pada kulit dan membentuk fasa gel
pada sabun (Widyasanti dkk., 2016).
5

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan. Proses ekstraksi,
formulasi, dan pengujian lulur transparan dilakukan di Laboratorium
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari.
3.2 Desain Penelitian
Metodologi yang diuraikan di bawah ini meliputi pendekatan dan
proses urutan kerja dari rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Pengambilan Formulasi Lurur
Preparasi Ekstraksi
sampel transparan

Evaluasi sediaan Lulur


trasnparan
Bagan 1.Tahapan Kegiatan Penelitian
3.3 Metode Penelitian
a. Pengambilan sampel Biji salak (Salacca zalacca)
Sampel biji salak diperoleh dari petani ruruhi di Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara.
b. Preparasi sampel biji salak (Salacca zalacca)
Sampel basah dicuci dengan air mengalir lalu dikeringkan, kemudian
hancurkan biji salak dengan menggunakan alat bantu yaitu palu, lalu biji
salak yang telah hancur dihaluskan menggunakan blender hingga menjadi
serbuk kasar. Dihitung randemen ekstraknya.
c. Ekstraksi sampel
Biji salak diekstraksi menggunakan pelarut etanol 80%. Ekstaksi
dilakukan dengan cara refluks. Sebanyak 250 g buah biji salak
dimasukkan dalam labu destilat, ditambahkan pelarut etanol 1500 mL
hingga sampel terendam semuanya, lalu dipanaskan selama 2 jam pada
suhu 78-90ºC. Filtrat disaring lalu diuapkan untuk menghilangkan
pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator, lalu dikeringkan
sampai kering hingga diperoleh ekstrak kasar buah ruruhi.
d. Formulasi lulur transparan
Penimbangan
No. Nama Bahan
A B C
1. Ekstrak etanol 3 mg 10 mg 15 mg
biji salak
(Salacca zalacca)

2. Asam stearat 5 mg 5 mg 5 mg
3. Span-Tween 60 2 mg 2 mg 2 mg
4. Setil alkohol 3 mg 3 mg 3 mg
6

5. Sukrosa 7,5 mg 7,5 mg 7,5 mg


6. Propilen glikol 0,2 ml 0,2 ml 0,2 ml
7. Parrafin cair 5 ml 5 ml 5 ml
8. Adeps lanae 5 mg 5 mg 5 mg
9. Metil paraben 0,1 mg 0,1 mg 0,1 mg
10. Propilen paraben 0,05 mg 0,05 mg 0,05 mg
11. Aquades ad 100% ad 100% ad 100%

Cara kerja :
Ditimbang terlebih dahulu bahan. Fase minyak dibuat dengan melebur
berturut-turut adeps lanae, asam stearat, setil alkohol, dan span 60,
sukrosa, kemudian ditambahkan propil paraben, suhu dipertahankan pada
70˚C. Fase air dibuat dengan melarutkan metil paraben dalam air yang
telah dipanaskan dan ditambahkan propilenglikol, parafin cair, kemudian
ditambahkan tween 60, dipertahankan pada suhu 70˚C. Krim dibuat
dengan mencampurkan fase minyak ke fase air sambil diaduk dengan
pengaduk elektrik selama 3 menit, kemudian didiamkan selama 20 detik
lalu diaduk sampai homogen, setelah terbentuk krim dimasukkan ekstrak
(mesh 60/40). Selanjutnya dilakukan uji stabilitas fisik.
e. Evaluasi sediaan
1) Organoleptis
Evaluasi organoleptis meliputi uji warna, bau, dan tekstru sediaan.
2) Pengukuran pH
Evaluasi digunakan untuk mengetahui pH pada sediaan yang dibuat
3) Homogenitas
Evaluasi homogenitas dari sediaan lulur transparan.
4) Pengukuran viskositas
Evaluasi agar dapat mengetahui pengukuran kekentalan dari sediaan
lulur transparan.
5) Pengujian keamanan sediaan
Evaluasi digunakan metode uji tempel terbuka (patch test) terhadap 30
sukarelawan.
6) Pengujian efektifitas sediaan
Evaluasi dilakukan terhadap 30 sukarelawan dengan menggunakan
alat skin analyzer.
7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Adapun rancangan biaya penelitian selama lima bulan kerja adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)

1. Bahan habis pakai (terlampir) 3.120.000,-


2. Peralatan penunjang (terlampir) 3.645.000,-
3. Biaya perjalanan (terlampir) 3.645.000,-
4. Biaya pengeluaran lain-lain (terlampir) 2.650.000,-
Jumlah 11.065.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan ke -
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1. Pengambilan dan preparasi
sampel
2. Penyiapan alat/bahan
3. Pembuatan ekstrak
4. Pembuatan Lulur Tansparan
5. Evaluasi
6. Laporan
8

DAFTAR PUSTAKA

Aji, B. K. dan Kurniawan, F., Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca Zalacca)
Sebagai Adsorben Cr(Vi) Dengan Metode Batch Dan Kolom, Jurnal
Sains Pomits, Vol. 1(1).

Amalliyah B., 2014, Stabilitas Fisika Sediaan Body Scrub Mengandung Bekatul,
Rice Bran Oil, Virgin Coconut Oil (VCO), Kopi Dan Ekstrak Aloe Vera
Dengan Bahan Pengawet Dmdm Hydantoin Dan Natrium Benzoat,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 3(1).

Masaki H., 2010, Role of Antioxidants in The Skin: Anti-Aging Effects,


Journal of Dermatological Science. Vol. 58.

Sari A.M., 2015, Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal


Bebas Pada Kulit, Journal of Islamic Science and Technology, Vol. 1(1).

Sayuti, N.A., 2015, Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun
Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Jurnal Kefarmasian Indonesia,Vol. 5
(2), ISSN: 2085-675X.

Sukawaty, Y., Husul W., Ananda V.A., 2016, Formulasi Sediaan Sabun Mandi
Padat Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine Bulbosa (Mill.)
Urb.). Media Farmasi, Vol. 13 (1).

Suskendriyati, H., Arta, W., Nur, H., Dewi, C., 2000, Studi Morfologi dan
Hubungan Kekerabatan Varietas Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaert.)
Voss.) di Dataran Tinggi Sleman. Biodiversitas, Vol. 1 (2).

Toripah S.S, Jemmy A, Frenly W., 2014, Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan
Total Fenolik Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam), PHARMACON,
Vol. 3(4).

Ulfa M., Nur K., Fadillah M., 2016, Formulasi Dan Evaluasi Fisik Krim Body
Scrub Dari Ekstrak Teh Hitam (Camellia Sinensis), Variasi Konsentrasi
Emulgator Span-Tween 60, JF FIK UINAM, Vol. 4(4).

Warnida, H., 2015, Formulasi Gel Pati Bengkuang (Pachyrizus erosus (L.) Urb)
dengan Gelling Agent Metilselulosa. Jurnal Ilmiah Manuntung, Vol. 1
(2), ISSN : 2443-115X.
9

Werdyani, S., Pinus, J., Nur, K., 2017, Antioxidant Activity Of Ethanolic Extract
And Fraction Of Salak Fruit Seeds ( Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.)
Using DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method. Eksakta: Jurnal
Ilmu-Ilmu MIPA, ISSN: 2503-2364.

Widyasanti, A., Chintya L.F., dan Dadan R., 2016, Pembuatan Sabun Padat
Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) Dengan
Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis). Jurnal
Teknik Pertanian Lampung, Vol.5 (3).

Yumas, M., Sitti R., dan Mamang, 2015, Formulasi Lulur Krim Dari Bubuk
Kakao Non Fermentasi Dan Efek Terhadap Kulit. Biopropal Industri.
Vol. 6 (2).
10
11
12
13

4. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
Andi Nafisah Tendri Ajeng Mallaranggeng,
Nama Lengkap
S.Farm., M.Sc.
NIDN 0023028902
Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 23 Februari 1989
Alamat Rumah Jln. BalaiKota II no. 71 A
No Telp/ HP 082292639163
Universitas Halu Oleo Fakultas Farmasi
Alamat Kantor Jln. H.E.A Mokodompit Kampus Hijau
Bumi Tridharma, Kendari
Alamat E-mail vitamanis39@gmail.com
Lulusan yang telah dihasilkan S1= 10 0rang
Teknologi Formulasi Sediaan Semi Padat
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Kosmetologi
Mata Kuliah yang diampuh
Statistika Farmasi
Excipient Farmasi
Penjaminan Mutu Sediaan Farmasi

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Universitas Islam Negeri Universitas Gadjah Mada
Perguruan Alauddin Makassar
Tinggi
Bidang Ilmu Ekstraksi Gelatin Dari Optimasi Formula Sirup
Tulang Ikan Kakap Putih Ekstrak Daun Kembang
(Lates calcariver) serta Sepatu (Hibiscuss rosa-
Karakteristik Fisika sinensis L.) dengan
Kimianya Sebagai Bahan Kombinasi Sorbitol,
Tambahan Dalam Bidang Xanthan Gum, dan
Farmasi Gliserin meuggunakan D-
Optimal
Mixture Design

C. Pengalaman Penelitian
No Karya Ilmiah Tahun
1 Ekstraksi Gelatin Dari Tulang Ikan 2014
Kakap Putih (Lates Calcaiver) Serta
Karakteristik Fisika Kimianya
14

Sebagai Bahan Tambahan dalam


Bidang Farmasi
2 Optimasi Formula Sirup Ekstrak 2014
Daun Kembang Sepatu (Hibisctrs
Rosa-Sineosis L.) dengan
Kombinasi Sarbitol, Xanthan Gum
dan Gliserin Menggunakan D-
Optirual Mixture Design

D. Publikasi
No Karya Ilmiah Tahun
1 Ekstraksi Gelatin Dari Tulang Ikan 2014
Kakap Putih (Lates calcariver)
serta Karakteristik Fisika Kimianya
Sebagai Bahan Tambahan Dalam
Bidang Farmasi

2 Optimasi Formula Sirup Ekstrak 2014


Daun Kembang Sepatu (Hibisctrs
Rosa-Sineosis L.) dengan
Kombinasi Sarbitol, Xanthan Gum
dan Gliserin Menggunakan D-
Optirual Mixture Design

Kendari, 26 Oktober 2017


Pendamping

(Andi Nafisah Tendri Adjeng)


NIDN. 0023028902
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)

Kipas angin Pengering sampel 1 buah 390.000,- 390.000,-

Blender Preparasi sampel 2 buah 350.000,- 700.000,-


Penuntup saat
Kain hitam penjemuran 10 meter 15.000,- 150.000,-
sampel
Pot kaca Tempat maserasi 5 buah 60.000,- 300.000,-
Penggerus bahan
Mortar dan alu 2 set 70.000,- 140.000,-
yang diformulasi
Alat untuk
Palu-palu menghancurkan 2 buah 100.000,- 200.000,-
sampel
Wadah sediaan
Pot kosmetik lulur transparan 20 buah 15.000,- 300.000,-
(kemasan)
Tempat untuk
Tabung reaksi 15 buah 36.000,- 640.000,-
mereaksikan
Kertas saring
Penyaring ekstrak 1 pack 320.000,- 300.000,-
Whatman
SUB TOTAL (Rp) 3.120.000,-
2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Kain kasa Menyaring 4 buah 80.000,- 320.000,-

Sabun cuci Mencuci alat 2 botol 20.000,- 40.000,-

Tissue Memberiskan 10 pack 20.000,- 200.000,-

Penutup
Alumunium foil 2 buah 35.000,- 70.000,-
simplisia/simplisia

Asam stearat Pelincir 1 kg 200.000,- 200.000,-

Span-tween 60 Pembasah 1 kg 300.000,- 300.000,-


16

Setil alcohol Pemberi sensasi 1 kg 110.000,- 110.000,-


Pembentuk
Sukrosa 1 kg 70.000,- 70.000,-
trasnparan
Propilen glikol Pemviskos 2 botol 150.000 300.000
Paraffin cair Basis gel 2 botol 70.000,- 140.000,-
Adeps lanae Basis 1 kg 950.000,- 950.000,-
Metil paraben Pengawet 1 kg 200.000,- 200.000,-
Propilen paraben Pengawet 500 g 195.000,- 195.000,-
Aquades Pelarut 1 jergen 75.000,- 75.000,-
SUB TOTAL (Rp) 3.645.000,-
3. Perjalanan

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pengambilan
Pengambilan
sampel di Bau- 3 orang 400.000,- 1.200.000,-
bahan
bau
Pengambilan Pengambilan alat
3 orang 150.000,- 450.000,-
alat di Kota Kendari
SUB TOTAL (Rp) 1.650.000,-

4. Lain-lain
Justifikasi Kuan Harga Jumlah
Material
Pemakaian titas Satuan (Rp) (Rp)
Jasa
alat/pemeliharaan
alat(evaporator, Alat ekstraksi
4 alat 150.000,- 600.000,-
inkubator,
timbangan,
deksikator)
Administrasi Penggunaan
1 lab 300.000,- 300.000,-
laboratorium laboratorium
Pembuatan
proposal, laporan,
Dokumentasi penggandaan, dan 750.000,- 750.000,-
penjilidan,
publikasi
17

Kenaikan harga
Biaya tak terduga bahan, alat, sewa 1.000.000,- 1.000.000,-
perjalanan, dll.

SUB TOTAL(Rp) 2.650.000.-


Total (Keseluruhan) 11.065.000,
--
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu (jam/ Tugas
minggu)
1 Ijah Aniza Amir / Farmasi Farmasi 6 Jam/ Seluruh
O1A115095 Minggu Penelitian
2 Green Gloria Farmasi Farmasi 6 Jam/ Seluruh
Sangsekerti CHDF Minggu Penelitian
/ O1A115091

3 Anggraeny Dewi Farmasi Farmasi 6 Jam/ Seluruh


Sartika Amiana Minggu Penelitian
Ister / O1A116133
19

Anda mungkin juga menyukai