Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BIJI ALPUKAT


(Persea americana Mill.) SEBAGAI TABIR SURYA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN EKSATA

Diusulkan oleh:

Raidah Halimah    ; 215090201111015 ; 2021


Akhsan Farrel Hadrian ; 215090217111002 ; 2021
Ghitanisa Azzahra ; 215090200111005 ; 2021

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………....i

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................2
1.5 Urgensi Penelitian ........................................................................................3
1.6 Temuan yang Ditargetkan ..........................................................................3
1.7 Konstribusi terhadap Ilmu Pengetahuan ..................................................3
1.8 Luaran yang Diharapkan............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Kandungan Kimia Biji Alpukat..................................................................3
2.2 Krim Tabir Surya (Sunscreen)....................................................................4
2.3 SPF (Sun Protecting Factor).......................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan .........................................................................................5
3.3 Prosedur penelitian......................................................................................5
3.3.1 Persiapan Sampel...................................................................................5
3.3.2 Ekstraksi sampel ..................................................................................5
3.3.3 Uji keberadaan flavonoid......................................................................6
3.3.4 Pembuatan krim Ekstrak Biji Alpukat...............................................6
3.3.5 Penentuan nilai SPF ............................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
LAMPIRAN ..........................................................................................................9
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Wilayah Indonesia terletak dari
6o LU-11o LS dan berada di zona tropis 23,5o LU-23,5o LS. Dengan begitu, Indonesia
akan mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun. Kondisi ini membuat kulit
berisiko mudah rusak karena sinar matahari mengandung ultraviolet. Dampak negatif
akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebih adalah kemerahan pada kulit, kulit
terbakar, hingga dapat menyebabkan kanker kulit, dengan efek jangka panjang berupa
penuaan dini dan kerusakan kulit (Isfardiyana dan Safitri, 2014). Kulit menjadi
lapisan terluar dari tubuh yang berkontak langsung dengan lingkungan luar sehingga
butuh perlindungan. Secara alamiah kulit mempunyai sistem perlindungan alami
terhadap paparan sinar ultraviolet yaitu dengan pembentukan melanin dan penebalan
stratum corneum. Mengingat bahaya dari radiasi sinar ultraviolet dari matahari, daya
perlindungan alamiah kulit tidak dapat memberikan perlindungan maksimal. Dalam
mencegah efek negatif sinar Ultaviolet pada kulit, berbagai cara dapat dilakukan
seperti dengan perlindungan secara kimia atau dengan perlindungan fisik misalnya
dengan menutupi tubuh pelindung seperti pakaian, topi, kacamata atau payung
(Minerva, 2019). Cara Perlindungan secara kimia terhadap kulit yaitu dengan
memakai tabir surya atau yang sering dikenal sebagai sunscreen.
Tabir surya merupakan sediaan kosmetik untuk mengurangi efek berbahaya dari
terpaparnya kulit oleh sinar ultraviolet. Sun Protection Factor (SPF) merupakan
indikator universal yang menjelaskan efektifitas produk atau zat yang bersifat UV
protector. Semakin besar nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka
semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Susantet et al,
2017). Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan
dalam menetralisasi radikal bebas. Saat ini kebanyakan kosmetik yang mengandung
tabir surya dengan zat aktif menggunakan senyawa sintesis dikhawatirkan
menimbulkan efek samping pada kulit manusia (Muyassaroh, 2021). Tabir surya
bahan alami berasal dari tumbuhan yang mengandung senyawa penangkal sinar UV,
misalnya seperti senyawa fenolik yang berfungsi melindungi jaringan tanaman
terhadap kerusakan akibat radiasi sinar matahari.
Salah satu bahan alam yang memiliki kemampuan untuk melindungi kulit
terhadap bahaya radiasi sinar ultraviolet adalah Biji Alpukat. Biji alpukat dilaporkan
kaya senyawa fenolik (Dabas et al, 2013). Kandungan senyawa flavonoid dalam biji
alpukat adalah 1,90 mg dalam 100 g biji alpukat (Arukwe et al, 2012). Senyawa
kimia ini memainkan peran penting dalam efek kesehatan, termasuk sebagai tabir
surya. Tabir surya dari bahan alam diharapkan dapat menjadi alternatif dengan efek
merugikan yang kecil sehingga dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antioksidan
ekstrak biji alpukat.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membuktikan bahwa, seberapa besar dari
senyawa aktioksidan pada ekstrak biji alpukat dapat digunakan sebagai kandungan
dalam tabir surya. Dalam penelitian ini dilakukan uji secara in-vitro. Pengujian
aktivitas dengan metode ini dapat dilakukan dengan pelarut yang bersifat polar, salah
satunya adalah etanol. Dan diperlukan juga suatu sediaan farmasi berupa krim tabir
surya tipe minyak dalam air dengan menggunakan ekstrak biji alpukat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa konsentrasi ekstrak biji alpukat yang efektif sebagai antioksidan?
2. Bagaimana peran krim sunscreen dari ekstrak biji alpukat sebagai alternatif
antioksidan topikal?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui konsentrasi ekstrak biji alpukat yang efektif sebagai
antioksidan.
2. Mengetahui peran krim sunscreen dari ekstrak biji alpukat sebagai alternatif
antioksidan topikal.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan alternatif baru kepada masyarakat dalam penggunaan
antioksidan alami berupa krim Sunscreen yang terbuat dari ekstrak biji
alpukat.
2. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap obat kimiawi yang dapat
menimbulkan efek samping berbahaya.Memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa tanaman alpukat dapat berpotensi sebagai kosmetik
bahan alami.
1.5 Urgensi Penelitian
Penelitian ini penting untuk dilakukan untuk menguji bahan alami yang bisa
digunakan sebagai antioksidan untuk tabir surya agar lebih aman. Selain itu,
penelitian ini juga memanfaatkan tanaman Alpukat yaitu biji alpukat agar dapat
diolah dan dimanfaatkan secara lebih baik oleh masyarakat maupun peneliti.

1.6 Temuan yang Ditargetkan


Penelitian ini ditargetkan untuk menentukan konsentrasi antioksidan pada
ekstrak biji alpukat dan bertujuan untuk Memberikan alternatif baru kepada
masyarakat dalam penggunaan antioksidan alami sebagai tabir surya.

1.7 Konstribusi terhadap Ilmu Pengetahuan


Penelitian ini diharapkan dapat meningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang
farmasi, khususnya dalam hal sediaan kosmetik berupa krim sunscreen yang berbasis
pada produk herbal (biji alpukat) yang potensinya selama ini belum dimanfaatkan
secara optimal.

1.8 Luaran yang Diharapkan


Diharapkan dengan adanya penelitian “UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI TABIR SURYA”
dapat diperoleh produk krim sunscreen biji alpukat dengan kemampuan sebagai
antioksidan sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan
memanfaatkan biji alpukat menjadi produk yang banyak diminati oleh masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kandungan Kimia Biji Alpukat


Alpukat dapat tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Buah alpukat
merupakan buah yang digemari banyak orang karena rasanya enak dan buah alpukat
juga kaya antioksidan serta zat gizi seperti lemak yaitu 9,8 g/100 g daging buah
(Afrianti, 2010). Saat ini banyak masyarakat yang hanya memanfaatkan daging
buahnya saja dan membuang bijinya.
Ekstrak etanol biji buah alpukat mengandung senyawa metabolit sekunder,
seperti alkaloid, triterpenoid, tanin, flavonoid, dan saponin (Marlinda et al, 2012).
Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang banyak terdapat pada jaringan tanaman
yang dapat berperan sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidatif flavonoid berasal
dari kemampuan mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya
mengkelat logam. Berbagai jenis sereal, sayuan dan buah-buahan menunjukkan
bahwa senyawa falvonoid mempunyai aktivitas yang beragam (Redha, 2013).
Antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas. Untuk mencegah penuaan
dini, Antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat oksidasi
(Masaki, 2010). Sediaan kosmetika untuk mencegah penuaan dini yang paling banyak
terdapat di pasaran adalah dalam bentuk lotion dan krim.

2.2 Krim Tabir Surya (Sunscreen)


Sinar ultra violet berfungsi untuk mensintesa Vitamin D dan juga membunuh
bakteri. Sinar ultra violet dapat merugikan jika terpapar pada kulit manusia terlalu
lama. Dampak negatif jika terkena paparan sinar ultra violet yang terlalu lama adalah
kemerahan pada kulit, kulit terasa terbakar, dan juga mengakibatkan kanker kulit.
Kulit memiliki sistem perlindungan alami yang disebut lapisan melanin. Tetapi,
lapisan melanin tersebut tidak cukup untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra
violet. Kita dapat melindungi kulit menggunakan sunblock (Isfardiyana, 2014).
Tabir surya (Sunscreen) pertama kali dikembangkan oleh Franz Greiter pada
tahun 1938. Sunscreen adalah bahan-bahan kosmetik yang berfungsi untuk
menghambat penetrasi sinar UV ke dalam kulit secara fisik atau kimia. Fungsi dari
sunscreen adalah melindungi kulit dari radiasi sinar matahari serta meminimalisir
efek berbahaya yang ditimbulkan (Rejeki, S. & Wahyuningsih, S.S., 2015).

2.3 SPF (Sun Protecting Factor)


Metode yang digunakan untuk menentukan aktivitas tabir surya adalah dengan
mengukur besarnya faktor perlindungan sinar matahari atau yang dikenal dengan
istilah SPF (Sun Protecting Factor). SPF adalah jumlah energi UV yang dibutuhkan
untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang terlindungi
produk tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menimbulkan MED (Shoviantari, 2021).
Pengukuran nilai SPF tabir surya dapat dilakukan secara in vitro. Metode
pengukuran nilai SPF secara in vitro tebagi menjadi dua tipe. Tipe yang pertama
adalah dengan mengukur serapan atau transmisi radiasi UV melalui lapisan produk
tabir surya pada plat kuarsa atau biomembran. Tipe yang kedua adalah dengan cara
menentukan karakteristik serapan tabir surya menggunakan analisis secara
spektrofotometri dari larutan hasil pengenceran dari tabir surya yang diuji (Pratama
W.A. dan Zulkarnain A.K., 2015).
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat rotavapor (IKA®10
Basic, alat-alat gelas laboratorium, seperangkat alat maserasi, mikropipet (Joan
lab®), spektrofotometer UV-Visible (Thermo genesys 10S® ), dan cawan porselin
(Nurulita et al, 2019). Bahan yang digunakan adalah etanol 96% dan biji alpukat
(Persea Americana Mill.).

3.3 Prosedur penelitian

3.3.1 Persiapan Sampel


Alpukat dibelah lalu dipisahkan biji dari dagingnya. Biji yang sudah dipisahkan dari
dagingnya lalu dibersihkan dan dicuci dengan air mengalir. Biji alpukat dipotong-
potong kecil untuk mempermudah proses pengeringan dan penggilingan. Biji alpukat
yang telah dipotong dikeringkan dengan cara dijemur tanpa sinar matahari atau
diangin-anginkan (Suhaenah et al, 2019)

3.3.2 Ekstraksi sampel


Pembuatan ekstrak biji alpukat dilakukan dengan metode maserasi, biji alpukat yang
telah dikeringkan kemudian dibuat serbuk simplisia dan biji alpukat yang telah
diayak, ditimbang sebanyak 500 g lalu diekstraksi dengan menggunakan 700 ml
etanol 96% dengan cara maserasi selama 3x24 jam. Residu diekstrak kembali
menggunakan etanol 96% sebanyak 500 ml. Selanjutnya filtrat 1 dan 2 digabung,
diuapkan dengan menggunakan rotary vacuum evaporator hingga didapatkan ekstrak
kental (Abubakar et al, 2014)
3.3.3 Uji keberadaan flavonoid
0,1 g ekstrak biji alpukat dimasukkan ke dalam erlemenyer. Ditambakan air panas
sebanyak 100 ml ke erlemenyer. Ekstrak biji alpukat dan air panas dididihkan selama
5 menit, lalu disaring. Ditambahkan filtrat sebanyak 5 ml, 0,05 mg serbuk Mg, 1 tetes
HCl 5N, dan 3 tetes amil alkohol dimasukkan ke dalam erlemenyer. Bila terbentuk
warna merah,kuning, atau jingga bening, memberikan indikasi adanya flavonoid
(Sentat T. & Permatasari R., 2015).

3.3.4 Pembuatan krim Ekstrak Biji Alpukat


Bahan-bahan yang berfase minyak (asam sterat, cera alba, vaselin flavum, Adeps
lanae, propel parabean, BHA, BHT) dileburkan dengan penagas air dengan suhu 700
- 750 C. Fase air (trietanolamin dan aquades) dilarutkan dengan pemanasan hot plate.
Setelah fase minyak dan air melarut, fase minyak dan air dicampurkan dalam
lumpang panas selanjutnya diaduk dengan kecepatan konstan hingga terbentuk basis
krim putih. Ekstrak biji alpukat ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam basis krim
sambil diaduk hingga homogen (Juwita et al, 2013).

3.3.5 Penentuan nilai SPF


Krim Ekstrak biiji alpukat dengan konsentrasi 5% , 7,5%, dan 10% masing-masing
diambil sebanyak 0,1 gram dan dilarutkan dalam pelarut etanol 95% sebanyak 25 mL
dicampur hingga homogen. larutan sampel diukur absorbansinya dengan
menggunakan Alat spektrofotometer UV-Vis disetting panjang gelombang 290-320
nm dengan interval 5 nm. Etanol 95% digunakan sebagai blanko. Hasil absorbansi
dicatat kemudian dihitung nilai SPFnya (Mokodompit et al, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Isfardiyana, S.H. dan Safitri, S.R. 2014. Pentingnya melindungi kulit dari sinar
ultraviolet dan cara melindungi kulit dengan sunblock buatan sendiri. Jurnal Inovasi
dan Kewirausahaan. 3(2):8.
Minerva, P. 2019. Penggunaan Tabir Surya Bagi Kesehatan Kulit. Jurnal Pendidikan
dan Keluarga. 11(1):87.
Dabas, D., Shegog, R., Ziegler, G., & Lambert, J. 2013. Avocado (Persea americana)
seed as a source of bioactive phytochemicals. Curr Pharm Des. 19(34):6133-6140.
Susanti, M., Dachriyanus, & Putra, D. 2012. Aktivitas Perlindungan Sinar UV Kulit
Buah Garcinia mangostana Linn Secara In Vitro. Jurnal Farmasi Indonesia. 13(2):61.
Arukwe, U., Amadi, B., Duru, M. K., Agomuo, E., Adindu, E. A., Odika, P.,
Anudike, J. 2012. Chemical Composition of Persea americana Leaf, Fruit And Seed.
IJJRAS. 11(2):346-348.
Muyassaroh, F. 2021. UJI AKTIVITAS TABIR SURYA KOMBINASI EKSTRAK
KAYU MANIS ( Cinnamomum burmannii ) DAN GANGGANG HIJAU
(Haematococcus pluvialis) SECARA INVITRO MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-Vis. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Univeritas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.
Marlinda, M., Meiske, S.S., & Audy, D.W. 2012. Analisis Senyawa Metabolit
Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana
Mill.). Jurnal FMIPA UNSRAT. 1(1):24-28
Redha, A. 2013. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya Dalam
Sistem Biologis. Jurnal Belian. 9(2):196 - 202
Masaki, H. 2010. Role of Antioxidants in the Skin: Anti Aging Effect. Journal of
dermatological science. 58(2):85-90.
Nurulita et al. 2018. Uji Aktivitas Antioksidan dan Anti-aging Body Butter dengan
Bahan Aktif Ekstrak Daun Kelor. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 17(1):1-8
Isfardiyana, S.H. 2014. Pentingnya Melindungi Kulit dari Sinar Ultraviolet dan Cara
Melindungi Kulit dengan Sunblock buatan Sendiri. Asian Journal of Innovation and
Enterpreneurship. 3(2):126
Rejeki, S. & Wahyuningsih, S.S. 2105. FORMULASI GEL TABIR SURYA
MINYAK NYAMPLUNG (TAMANU OIL) DAN UJI NILAI SPF SECARA IN
VITRO. University Research Colloquium. 9(1):99
Shoviantari, F. 2021. Penyuluhan Pencegahan Kanker Kulit Dengan Penggunaan
Tabir Surya. JCEE. 3(1):40-46
Pratama W.A. dan Zulkarnain A.K. 2015. Uji Spf In Vitro Dan Sifat Fisik Beberapa
Produk Tabir Surya Yang Beredar Di Pasaran. Majalah Farmaseutik. 11(1):277

Nurulita, N.A. et al. 2019. Uji Aktivitas Antioksidan dan Anti Aging Body Butter
dengan Bahan Aktif Ekstrak Daun Kelor. JURNAL ILMU KEFARMASIAN
INDONESIA. 17(1):1-8.

Suhaenah, A., Widiastuti, H. and Arafat, M. 2019. Potensi Ekstrak Etanol Biji
Alpukat (Persea americana Mill.) sebagai Tabir Surya. ad-Dawaa’ Journal of
Pharmaceutical Sciences. 2(2):89.

Abubakar, A. N., Aisyah, & Baharuddin, M. (2014). Isolasi Senyawa Aktif Ekstrak
Etanol Biji Alpukat (Persea americana) dan Uji Toksisitas terhadap Artemia Salina
Leach. Al-Kimia. 2(1):25-32.

Sentat, T. dan Permatasari, R. 2015. MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus).


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG. 1(2):100-106

Juwita, A.P., Yamlean, P.V.Y. dan Edy, H.J. 2013. FORMULASI KRIM EKSTRAK
ETANOL DAUN LAMUN (Syringodium isoetifolium). Jurnal Ilmiah Farmasi.
2(02):10.

Mokodompit, A.N., Edy, H.J. and Wiyono, W. 2013. Penentuan Nilai Sun Protective
Factor (SPF) Secara In Vitro Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Kulit Alpukat.
2(03):84-85
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Raidah Halimah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia
4 NIM 215090201111015
5 Tempat dan Tanggal Batam, 03 September 2002
Lahir
6 Alamat E-mail raidahhima1@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081248817866

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenia Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
.
OSIS Ketua Divisi Pendidikan 2017-2018, SMP
Hidayatullah Batam

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE

Batam, 29 September 2021

Ketua

(Raidah Halimah)

2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Akhsan farrel Hadrian
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kimia
4 NIM 215090217111002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 06 Mei 2003
6 Alamat E-mail akhsnfarrel@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081258738788

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenia Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
.
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE
Serang, 29-09-2021

Anggota 1

Akhsan Farrel Hadrian

2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ghitanisa Azzahra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia
4 NIM 215090200111005
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 19 April
6 Alamat E-mail ghitanisaa@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 0895705764257

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenia Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
.
1. Dewan Ambalan Arung Krani 2/Sekretaris 2 2018-2019, SMAN
Samudra TARUNA NALA
JATIM
2. Dewan Ambalan Arung Pradani/Ketua Putri 2019-2020, SMAN
Samudra TARUNA NALA
JATIM
3. Dewan Kehormatan Sekretaris 1 2019-2020, SMAN
Siswa (DKS) TARUNA NALA
JATIM

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
.
1. Juara 2 Kejuaraan Hockey FHI Kota Malang 2018
Indoor Piala FHI Kota Malang
ke III
2. Juara 2 PBB Tongkat Kreasi Universitas Islam Lamongan 2019

3. Peserta Gladian Pimpinan Kwartir Cabang Kota 2019


Satuan (Dianpinsat) Malang

4. Peserta Daring Festival Budaya Kwartir Daerah Jawa Timur 2020

5. Semifinalis National Chemsitry Universitas Negeri Malang 2020


“Oksigen” Competition
(NITRON)
6. Peringkat 6 Percobaan Kimia Universitas Sriwijaya 2020
Sederhana Chemistry Fair

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 29-09-2021

Anggota 2

Ghitanisa Azzahra

Anda mungkin juga menyukai