Nim : 21809055
Mapel : HUKUM KEPEGAWAIAN
DISIPLIN KEPEGAWAIAN
Kedisiplinan kerja pegawai sering menjadi isu hangat untuk didiskusikan pada level
manajemen puncak, karena semua aspek kegiatan organisasi landasan filosofisnya terkait dengan
persoalan disiplin kerja pegawai. Namun sayangnya banyak pihak yang mendefinisikan
kedisiplinan secara sempit, misalnya seorang pemimpin puncak kerjanya sibuk mengurusin
absensi karyawan. Seolah-olah disiplin identik dengan datang dan pulang kantor tepat pada
waktunya. Padahal sejatinya disiplin kerja diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak. Sehingga
wajar saja jika atasan Anda sering menegur dan mempertanyakan, mengapa Anda terlambat?
Jawabannya seribu alasan bisa Anda berikan untuk membela diri atas keterlambatan masuk
kantor sebagai salah satu bentuk pelanggaran disiplin. Demikian juga jika atasan Anda bertanya,
kenapa kinerja Anda mengalami penurunan? Dipastikan Anda akan menjawab dengan banyak
argumen untuk membela diri.
Intinya persoalan kedisiplinan sebenarnya sangat azasi, sehingga jika Anda sebagai
seorang pemimpin tidak memahami makna penerapan disiplin dalam organisasi bisa
menyebabkan terjadi benturan dan konflik yang berkepanjangan antara pemimpin dengan
bawahan yang dipimpin. Sikap yang paling aman, Anda mesti harus mengikuti peraturan yang
sudah digariskan. Bila demikian halnya, maka sejatinya komunikasi dalam organisasi akan
mampu membentuk jiwa disiplin. Untuk apa Anda bekerja, jika melanggar aturan dan hasilnya
justru merugikan diri Anda sendiri. Biasakanlah hidup dengan mengutamakan disiplin diri,
karena sejatinya orang yang berdisiplin adalah orang yang mampu menterjemahkan visi dan misi
organisasi secara menyeluruh.
Langkah Strategis
Idealnya semua karyawan telah menyadari bahwa bekerja bukan sekadar datang dan pulang tepat
waktu, hakikat pekerjaan adalah sebagai sebuah amanah dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan sesuai dengan falsafah dan nilai yang dianut perusahaan. orang yang bekerja
adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga
masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain. Bekerja adalah manifestasi amal saleh.
Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan
manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja. Pertanyaannya, bagaimana menciptakan sebuah
kondisi agar karyawan mampu memberikan sumbang saran bagi kemajuan organisasi.