Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333814910

Perilaku Konsumtif di Kalangan Millenial

Article · June 2019

CITATIONS READS

0 1,864

1 author:

Kayla Putri
Jakarta State University
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Project for final test of pklh View project

All content following this page was uploaded by Kayla Putri on 17 June 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN MILLENIAL
Oleh: Kayla Putri Riyatno

Sikap atau perilaku, sangat menentukan masa depan seseorang. Sikap seseorang dapat
dibentuk sejak usia dini. Perilaku pun dapat berubah, seiring dengan pola hidup seseorang. Pola
hidup seseorang tergantung dimana tempat ia tinggal, bagaimana lingkungannya, aktifitasnya,
dengan siapa ia berteman dan bermain sehari-hari. Dengan begitu sangatlah berpengaruh
lingkungan sekitar bagi pola hidup seseorang, juga mengenai sikap dan perilakunya.

Belakangan marak dikalangan remaja saat ini para generasi millenial, munculnya
perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif menurut James F. Engel “perilaku konsumtif dapat
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang, jasa, ekonomis termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif merupakan perilaku dimana timbulnya
keinginan, untuk membeli barang yang kurang diperlukan untuk memenuhi kepuasan pribadi.

Perilaku membeli yang berlebihan bukanlah lagi mencerminkan kegiatan atau usaha
manusia untuk menggunakan uang secara ekonomis, namun hal tersebut dijadikan sebagai cara
untuk menghadirkan diri atau dapat dibilang juga mendapatkan pengakuan diri dengan cara
yang tidak tepat. Menarik, para generasi millenial yang notebene saat ini memasuki fase remaja
banyak sekali yang terjebak, dalam perilaku konsumtif ini. Seperti yang kita ketahui remaja
merupakan fase dimana proses pencarian jati diri. Dalam fase inipum remaja masih bersifat
labil, mengikuti kemana arah angin meniupnya. Remaja yang didalam pergaulannya dikelilingi
oleh remaja lain yang berperilaku konsumtif akan mengikuti gaya hidup, perilaku, penampilan
dan merasa tidak mau kalah dari temannya. Memang ada tumbuh rasa bahwa ‘‘ tindakan moral
perusahaan berinteraksi dengan masalah moral siswa dalam mempengaruhi perilaku mereka
dalam konteks organisasi (Priadi, Fatria, Nadiroh, Sarkawi, & Oktaviani, 2018). Hal tersebut
dilakukan karena adanya keinginan untuk menghadirkan diri atau pengakuan dari teman-
temannya, agar kehadirannya bisa diterima dilingkungan kelompok sebayanya. Interaksi antara
remaja satu dengan yang lain dapat terjadi baik di masyarakat, sekolah ataupun dalam keluarga.
Kepribadian berkembang selaras dengan pertumbuhan dan perkembangan, aspek psikologis,
biologis, maupun sosiologis
(Mappiare, 1982). Anak berkembang dalam dunia sosial yaitu dunia orang dewasa dan dunia
teman sebaya. Dunia orang dewasa meliputi orang tua, guru, pimpinan pramuka, teman-teman
orang tua dan lain-lain. Sedangkan dunia teman sebaya meliputi sahabat, kelompok bermain
dan lain-lain (Dimyati, 1989)

Pemilihan dan alasan yang kemudian merujuk pada suatu perilaku yang orientasinya
untuk menarik perhatian atau penghargaan dari pihak lain, sehingga dapat dikatakan sebagai
gaya hidup. Gaya hidup akan mempengaruhi keinginan untuk berperilaku dan akhirnya
menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang (Kasali, 1998) Dengan adanya perilaku, gaya
hidup dan pola pikir yang seperti itu generasi miillenial akan terpancing dengan lingkungannya
untuk berperilaku sebagaimana teman-temannya, berpenampilan glamour, gaya hidup yang
serba wah. Dengan perkembangan mode zaman yang selalu berubah, membuat generasi
millenial merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki. Secara tidak langsung hal
ini merupakan pemborosan, dengan hanya memikirkan kepuasan semata untuk mengikuti
trend, mendapatkan kehausan sosial akan pengakuan. Hal tersebut adalah contoh konkrit dari
perilaku konsumtif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif millenial terdapat dua faktor,


yaitu faktor internal dan eksternal :

A. Faktor internal, juga terdapat dua faktor, yaitu faktor psikologis dan faktor pribadi.
a. Faktor psikologis, sangan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku konsumtif
b. Faktor motivasi, dengan adanya motivasi tinggi untuk membeli suatu produk,
barang, jasa, tanpa memikirkan faktor rasional (mencapai kepuasan maksimal).
Motivasi. Motivasi berasal dari kata motif, merupakan kekuatan yang terdapat
dalam diri individu yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat.
Setiap orang selalu mempunyai motivasi untuk memenuhi kebutuhan dan
memuaskan keinginannya, motivasi juga merupakan dasar dorongan
pembelian atau penggunaan terhadap suatu produk.
c. Faktor persepsi, berkaitan serta dengan motivasi. Dengan persepsi yang baik maka
motivasi untuk bertindak “high” mampu menyebabkan orang akan berfikir secara
lebih rasional. Mengenai persepsi, individu yang termotivasi pasti akan siap
bereaksi, tapi bagaimana individu yang termotivasi tersebut bertindak? Adalah
dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi dan kondisi tempat ia tinggal.
Perbedaan persepsi konsumen akan menciptakan proses pengamatan dalam
melakukan pembelian atau penggunaan barang atau jasa , lalu juga mengenai
konsep diri, konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara bagaimana seseorang dapat
melihat dirinya sendiri dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang
dipikirkannya. Setiap orang memiliki suatu konsep tentang dirinya yang berbeda-
beda, sehingga memungkinkan adanya pandangan-pandangan atau persepsi yang
berbeda-beda pula terhadap suatu produk, baik berupa barang ataupun jasa. Lalu
kepribadian, kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dan sifat-sifat
yang ada dalam diri individu yang sangat berpengaruh pada perubahan-perubahan
perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya,
seperti motif, IQ, emosi spiritualitas, maupun persepsi dan faktor-faktor eksternal,
seperti lingkungan fisik, keluarga, masyarakat. Pada dasarnya kepribadian
mempengaruhi persepsi dan perilaku membeli.
d. Pendirian dan kepercayaan.
B. Faktor eksternal/lingkungan, dilingkungan mana ia hidup sangat menentukan dalam
berperilaku konsumtif. Seperti dalam hal: keluarga, kebudayaan, status sosial, dan juga
kelompok sosial.
Dengan perilaku konsumtif dikalangan remaja yang mengikuti adanya perkembangan
zaman, yang melakukan perilaku atau tindakan konsumtif seperti membeli barang
brand yang wah dan dengan didasari rasa ketida puasan, hal tersebut akan membuka
peluang Bagi para produsen dipasar ekonomi maupun dikalangan investor untuk
membangun pusat perbelanjaan (mall), karena adanya peluang ekonomi yang sangat
besar, dan dengan bertambahnya pusat perbelanjaan, dari pembangunan gedung-
gedung perbelanjaan tersebut memiliki banyak dampak negatif, dekade saat ini,
perkembangan manusia yang cepat menyebabkan populasi di suatu daerah menjadi
tidak terkendali mengakibatkan kurangnya ruang terbuka hijau (Wihaji, Achmad, &
Nadiroh, 2018) dan hampir semua kavling diperkeras oleh beton maupun aspal. Hal
inilah yang menyebabkan tidak adanya resapan air di daerah tersebut dan berkurangnya
penghasil oksigen. Tingkat konsumsi global yang tidak berkelanjutan menyebabkan
kelestarian lingkungan yang parah masalah seperti pemanasan global, polusi air, udara
dan tanah, dan limbah yang mendorong orang untuk mengubah pola konsumsi
konvensional dan perilaku pembelian mereka di mengejar kelestarian lingkungan
(Harahap, Zuhriyah, Rahmayanti, & Nadiroh, 2018). Hal-hal inilah yang menyebabkan
adanya polusi udara, kurangnya populasi air, dan mampu memberikan efek terhadap
pemanasan global, seperti yang kita ketahui gedung tersebut terbuat dari kaca, efek dari
rumah kaca tersebutlah yang menyebabkan pemanasan global (Global Warming).
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, A., Zuhriyah, A., Rahmayanti, H., & Nadiroh. (2018). Relationship between
knowledge of green product, social impact and perceived value with green purchase
behavior. E3S Web of Conferences, 74, 04002.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187404002
Priadi, A., Fatria, E., Nadiroh, Sarkawi, D., & Oktaviani, A. (2018). Environmental
citizenship behavior (the effect of environmental sensitivity, knowledge of ecology,
personal investment in environmental issue, locus of control towards students’
environmental citizenship behavior). E3S Web of Conferences, 74, 08002.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187408002
Wihaji, W., Achmad, R., & Nadiroh, N. (2018). Policy evaluation of runoff, erosion and
flooding to drainage system in Property Depok City, Indonesia. IOP Conference Series:
Earth and Environmental Science, 191(1). https://doi.org/10.1088/1755-
1315/191/1/012115

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai