Anda di halaman 1dari 15

PROBLEMATIKA FINANSIAL MAHASISWA DIMANA KEINGINAN LEBIH

DIUTAMAKAN DARIPADA KEBUTUHAN

Diki Aryo Wijanarko (M0118025)


Intan Safira Eka Jatri (M0118037)
Pravasta Rama Fitrayana (M0118045)
Program Studi Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS
Email : dikiwijanarko@gmail.com

Abstrak

Problematika finansial sering melanda kalangan mahasiswa. Maka dari itu kami memiliki sebuah
konsep aplikasi yang berisi sebuah solusi dari problematika yang dialami mahasiswa. Dari
konsep tersebut kami melakukan sebuah penelitian dengan tujuan mengetahui seberapa
berpengaruh apabila direalisasi kan sebuah aplikasi yang berfokus pada pengelolaan finansial
mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliatan ini menggunakan pendekatan kualitatif serta diuraikan dalam bentuk diskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara. Analisis data
yang dilakukan dengan cara mengelompokkan ke dalam kategori dan mendiskripsikan data yang
diperoleh sesuai dengan kategori. Penelitian ini memperoleh data bahwa hampir seluruh subjek
memiliki tingkat konsumtif yang cukup tinggi dan belum dapat membedakan antara kebutuhan
dan keinginan. Faktor yang mempengaruhinya adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan
kantong, gengsi yang cukup tinggi, persepsi, kelas sosial, sikap pendirian dan kepercayaan.

Kata Kunci : finansial, mahasiswa, gaya hidup.

Abstract

Financial problems often hit student interactions. Therefore we have an application concept that
contains solutions to the problems experienced by students. From this concept, we conduct
research with the aim of questioning the considerations that question the realization of an
application approved by the student financial manager. The subjects of this study were 10
students of Sebelas Maret University in Surakarta. This study uses qualitative as well as
described in descriptive form. Data collection techniques used in the study were interviews. Data
analysis is done by grouping it into categories and describing the data obtained in accordance
with the categories. This study received data about subjects who have a high consumptive level
and cannot be determined between needs and desires. The factors that influence it are lifestyles
that do not fit the pockets, high prestige, perceptions, social class, leadership and trust attitudes.

Keywords: financial, student, lifestyle.

1. PENDAHULUAN
Tingkat konsumtifitas suatu individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – faktor
tersebut adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan kantong, gengsi yang cukup tinggi,
persepsi, kelas sosial, sikap pendirian dan kepercayaan. Tingkat konsumtifitas juga
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat dimana gaya hidup masyarakat
berubah sebagai wujud dari dampak perkembangan teknologi tersebut. Hedonisme merupakan
gaya hidup masyarakat yang berubah seiring perkembangan zaman, semakin majunya
teknologi maka hedonisme semakin meruak dimana mana. Contoh kemajuan teknologi yang
menyebabkan hedonisme adalah terciptanya online shop dan potongan harga yang cukup
menggiurkan. Hedonisme juga disebabkan oleh keinginan mahasiswa yang tidak bisa ditahan,
atau kurangnya kesadaran akan kebutuhan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.
Hedonisme dikalangan mahasiswa berdampak cukup besar, seperti menjadi orang yang
sangat individualis karena hedonisme membuat seseorang berpotensi untuk mencari
kesenangannya sendiri dengan memuaskan egonya masing masing. Selain berdampak pada
individualnya, hedonisme juga berdampak pada finansial mahasiswa seperti keuangan
mahasiswa menjadi tidak stabil. Terkadang pengeluaran harus lebih besar dari pemasukan
perbulannya, sehingga mahasiswa harus meminta uang tambahan kepada orang tuanya, atau
bekerja demi menambah uang bulanannya.
Dari fenomena-fenomena yang ada, kami memanfaatkannya dengan cara membuat
suatu konsepan aplikasi mengenai pengelolaan keuangan dalam waktu sebulan terutama untuk
di kalangan mahasiswa. Aplikasi tersebut berisi pemasukkan dan pengeluaran dalam waktu
sebulan, kestabilan keuangan, jumlah tabungan,prioritas kebutuhan, alarm pengingat apabila
sudah melewati batas pengeluaran, dan promo agar mahasiswa bisa lebih berhemat. Aplikasi
ini berfungsi untuk mengelola keuangan dalam waktu sebulan agar pengeluaran mahasiswa
tidak lebih dari pemasukan yang diterimanya, serta untuk mengetahui tingkat konsumtifitas
mahasiswa, dan juga agar mahasiswa dapat membuat skala prioritas yang harus dibelinya
terlebih dahulu. Dengan demikian, kami melakukan penelitian mengenai konsepan aplikasi
yang telah kami buat dengan berfokus pada seberapa berpengaruh aplikasi ini terhadap
pengelolaan keuangan mahasiswa dalam kurun waktu satu bulan.
2. KAJIAN LITERATUR
Menurut [ CITATION Sab \l 1057 ] gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang
aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu di
luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang
mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Gaya hidup tersebut
ditunjang oleh kemajuan teknologi yang semakin pesat, berakibat hedonisme semakin
merambah kemana-mana, terutama dalam kalangan mahasiswa.
Gaya hidup mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut [ CITATION muc \l
1057 ] dalam artikelnya, faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah :
(1) Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan
mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
(2) Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan
sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa
lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman.
Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
(3) Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
(4) Konsep Diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri.
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan
hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri
sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam
menghadapi permasalahan hidupnya.
(5) Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman
dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif
seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup
yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
(6) Persepsi. Persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai
dunia.

Selain faktor tersebut, faktor utama yang menyebabkan timbulnya hedonisme adalah
globalisasi. Pengertian globalisasi menurut John Huckle merupakan suatu proses dengan
kejadian, kegiatan dan keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu
konsekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun.
[ CITATION adz19 \l 1057 ] Adapun berbagai ciri dengan adanya fenomena globalisasi
adalah sebagai berikut : [ CITATION adz19 \l 1057 ]

1. Perubahan Konsep

Era globalisasi membuat berubahnya konsep antara ruang dan waktu. Tidak ada
batasan-batasan ketika globalisasi muncul. Setiap orang akan mudah mengakses
apapun yang mereka inginkan hanya menggunakan teknologi.

2. Pasar Dan Produksi

Setiap negara akan saling bergantung satu sama lainnya. Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan perdagangan internasional. Organisasi semacam WTO juga
mempengaruhi perilaku pasar dan produksi.

3. Peningkatan Interaksi

Interaksi dengan berbagai masyarakat belahan dunia lain akan semakin mudah.
Terutama munculnya berbagai macam sosial media dan grup kencan. Dengan
adanya hal ini maka perkawinan silang antar ras akan semakin banyak.

4. Menularnya Kebudayaan
Karena mudahnya informasi atau produk luar negeri, maka pertukaran kebudayaan
akan semakin mudah didapatkan. Pertukaran kebudayaan ini bisa dari film, musik,
fashion dan sebagainya. Setiap individu akan mudah dalam mengekspresikan
dirinya.

5. Timbulnya Masalah Bersama

Karena kompleksnya jalan perekonomian dan perdagangan, hal ini juga memicu
timbulnya masalah dari berbagai negara. Misalnya inflasiregional, masalah
lingkungan hidup dan sebagainya.

Penyebab dari terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut :[ CITATION adz19 \l


1057 ]

1. Munculnya Teknologi Dan Informasi

Semakin lama teknologi dan informasi semakin berkembang. Mobilisasi masyarakat


dunia juga semakin berkembang dan lebih kompleks. Hal inilah yang memicu
globalisasi terjadi karena pergerakan perdagangan dan keuangan bisa semakin
mudah di lakukan.

2. Kerja Sama Dari Berbagai Negara Semakin Mudah

Karena kemajuan teknologi dan informasi di berbagai negara membuat kerja sama
semakin mudah dilakukan. Sektor ekonomi semakin meningkat dan mudah
mendapatkan produk dari mancanegara.

3. Kemudahan Transportasi

Karena teknologi semakin berkembang, maka transportasi juga berkembang. Setiap


negara bisa mengirimkan prodaknya dengan mudah dengan teknologi transportasi
saat ini.

4. Ekonomi Terbuka
Era globalisasi membuat ekonomi menjadi terbuka. Perdagangan global mudah di
terima yang menyebabkan unsur budaya di tempat lain juga ikut masuk. Transaksi
keuangan juga semakin kompleks dan menjadi lebih besar dari negara satu ke
negara lain.

5. Unsur Budaya

Era globalisasi bisa terjadi ketika negara tersebut bisa menerima unsur budaya dari
negara lain. Sehingga, kegiatan ekonomi dan keuangan bisa berjalan sesuai dengan
target yang ditentukan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulankan bahwa salah satu hal yang paling
sering memberikan dampak pada kehidupan mahasiswa adalah bidang teknologi dan
informasi. Dapat diamati bahwa kehidupan mahasiswa tidak bisa jauh dari
gadget,smartphone, dan aplikasi. Perkembangan globalisasi sangat mempengaruhi kehidupan
mahasiswa. Adanya perkembangan globalisasi dalam bidang teknologi dan informasi sangat
berpengaruh, baik positif maupun negatif. Ketika kita mengamati lingkungan sekitar, bahwa
mahasiswa mulai mengenal kata malas gerak, salah satunya penyebab kata ini muncul karena
perkembangan teknologi dan informasi itu sendiri.

Kemudahan pemenuhan akses kehidupan mahasiswa juga berawal dari pengaruh


globalisasi dalam bidang teknologi dan informasi. Perkembangan yang pesat tidak akan jauh
dari smartphone yaitu aplikasi. Menurut Yuhefizar, Aplikasi adalah program yang sengaja
dibuat dan dikembangkan sebagai pemenuh kebutuhan penggunanya dalam menjalankan
suatu pekerjaan tertentu. [ CITATION rom19 \l 1057 ]

Banyak sekali contoh aplikasi yang kita ketahui baik dalam bidang transportasi,
kuliner, fashion, perabot rumah tangga, pendidikan, game. Semua bidang tersebut pasti sangat
mempengaruhi mahsiswa, baik positif maupun negatif. Banyak sekali mahasiswa yang
memanfaatkan aplikasi tersebut. Banyak faktor yang menjadikan mahasiswa tertarik akan
aplikasi-aplikasi tersebut:

a. Mudahnya akses terhadap aplikasi tersebut.


Banyak sekali mahasiswa menganggap mudah dalam akses aplikasi tersebut karena
hanya memerlukan waktu sekejab namun sudah bisa mendapatkan banyak manfaat,
hanya mengorbankan baterai dan paket data ataupun wifi.

b. Tergiur akan promo.

Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menawarkan akan promo, baik makanan, fahsion,
maupun transportasi. Maka, banyak sekali mahasiswa yang sangat berlomba-lomba
dalam menggunakan aplikasi.

c. Mengisi waktu luang.

Banyak mahasiswa yang mengisi waktu luang dengan bermain game atau lain.

d. Praktis dan efisien

Mahasiswa menganggap tidak perlu banyak hal yang terkuras jika sudah digantikan
dengan aplikasi.

e. Hemat waktu dan tenaga.

Mahasiswa sering kali menganggap hemat waktu dan tenaga, karena dengan
menggunakan aplikasi dianggap dapat melakukan hal lain secara bersamaan.

f. Tuntutan

Tuntutan tugas atau tuntutan hal lain yang menyebabkan mahasiswa harus menggunakan
aplikasi, baik karena faktor sosial maupun faktor hal hal yang tidak diinginkan, ataupun
padatnya waktu yang mengharuskan mahasiswa menggunakan aplikasi untuk
memenuhinya.

Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apabila tercipta sebuah aplikasi
untuk mengelola keuangan seberapa besar pengaruh dan ketertarikan mahasiswa dengan
aplikasi tersebut.
3. METODE

Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi salah satunya
melalui wawancara secara langsung. Teknik pemilihan informan yang digunakan pada penelitian
ini yaitu dengan cara prosedur kuota dan mempertimbangkan aspek-aspek yang ditentukan
berdasarkan beberapa karakteristik. Adapun karakteristik informan yaitu:

a. Subjek dan Jenis Kelamin,


b. Asal,
c. Tempat tinggal,
d. Rata-rata pendapatan sebulan, dan
e. Rata-rata pengeluaran sebulan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu dengan
menyusun daftar pertanyaan, berikut daftar pertanyaan yang akan diajukan saat melakukan
wawancara :

1. Seberapa sering kamu menggunakan aplikasi kalender ?


2. Seberapa besar ketertarikanmu terhadap promo ?
3. Bagaimana caramu untuk mengelola uang dalam waktu satu bulan ?
4. Kamu lebih sering membeli barang sesuai keinginan/kebutuhan ?
5. Mengapa kamu mengutamakan keinginanmu daripada kebutuhanmu? (keinginan)
6. Bagaimana cara kamu mengesampingkan keinginanmu ? (kebutuhan)
7. Jika kamu diberikan skala 1-10, Seberapa boroskah kamu ?
8. Apabila ada aplikasi yang bisa membantu mengelola keuanganmu, Apakah kamu
akan mengunduhnya ?
9. Menurutmu seberapa besarkah pengaruh aplikasi ini terhadap pengelolaan keuangan
sehari-harimu ?

Validitas data dalam penelitian ni menggunakan validasi responden dan meningkatkan


validasi data-data yang diperoleh dengan cara melakukan pegecekan sehingga akan
mendapatkan validitas sedangkan reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara mempelajari
transkripsi hasil rekaman berulang-ulang sehingga mendapatkan data yang reliabilitas.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan
mengelompokkan ke dalam kategori, menjabarkan data yang diperoleh dan menyusun sesuai
kategori sehingga dapat menjawab pertanyaan permasalahan.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Hasil penelitian diperoleh dari wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
bersumber dari 10 subjek. Subjek yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret
secara acak. Profil subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Profil Subyek yang Terlibat Gaya Hidup Hedonisme

N I II III IV V VI
O
Nama JK Asal Tempat Pendapatan rata- Pengeluaran rata
tinggal rata perbulan rata perbulan
1. VN P Bekasi Kos Rp. 2.500.000,00 Rp.
2.500.000,00
2. NK P Rembang Kos Rp. 750.000,00 Rp. 900.000,00
3. EDA P Solo Rumah Rp. 500.00,00 Rp. 500.000,00
N
4. NA P Wonogiri Kos Rp. 1.200.000,00 Rp.
1.000.000,00
5. AASS L Karawang Rumah Rp. 650.000,00 Rp. 650.000,00
6. AM L Sukoharjo Rumah Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00
7. RCU L Magelang Kos Rp. 1.000.000,00 Rp. 300.000,00
8. RBW P Solo Rumah Rp. 620.000,00 Rp. 375.000,00
9. MRD L Bekasi Kos Rp. 4.000.000,00 Rp.
3.500.000,00
1 MAP L Yogyakart Kos Rp. 2.500.000,00 Rp.
0. a 2.000.000,00

VN adalah seorang mahasiswi semester 2 FP UNS. Dia berasal dari Bekasi, dan tinggal
sendiri di Solo. pendapatannya dalam sebulan hanya berasal dari pemberian orang tua.
Terkadang dia meminta uang jajan lebih karena pengeluaran yang lebih besar daripada
pemasukkannya.

VN jarang menggunakan aplikasi kalender, terhitung hanya sekali dalam satu bulan.
Sebagai anak kos tentu saja VN sangat tertarik dengan promo-promo. Untuk masalah
pengelolaan keuangan VN setiap bulannya membuat catatan pengeluaran agar uangnya
terkelola dengan baik. VN lebih sering membeli barang sesuai keinginannya karena bagi dia
membeli barang sesuai keinginan dapat menghibur diri dan memberi kepuasan sendiri. Cara
VN untuk mengesampingkan keinginannya adalah dengan berhemat dan mengingat bahwa
orang tuanya telah bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Skala keborosan VN dalam 1-
10 adalah 5. Apabila dalam sebulan ada sesuatu yang sangat diinginkan oleh VN maka dia
akan membelinya, tetapi jika dalam satu bulan tersebut tidak ada sesuatu yang sangat
mendesak maka uang bulanannya akan ditabung, jadi tingkat keborosan VN tidak
berlangsung secara setiap bulan. Apabila aplikasi tersebut direalisasikan mungkin saja VN
akan mendownload aplikasi tersebut dikarenakan lebih praktis daripada harus membuat
catatan setiap bulan dan terkadang suka terlewat karena terlupakan, selain itu menurut VN
aplikasi ini juga cukup berpengaruh dalam pengelolaan keuangan sehari hari karena VN dapat
mengetahui kestabilan keuangannya, tingkat keborosan dirinya, dan lebih bisa menghemat
uang bulanannya dengan menggunakan promo-promo yang terdapat didalam aplikasi tersebut.

NK merupaka mahasiswi semester 6. Dia berasal dari Rembang. Uang sehari-harinya


hanya bergantung pada pemberian orang tua. Apabila dia merasa uangnya sudah mulai habis
maka ia akan meminta kembali pada orang tuanya. meskipun pengeluaran dia besar, tetapi dia
selalu berusaha untuk menabung.

NK menyatakan bahwa dia setiap hari menggunakan aplikasi kalender. NA tidak terlalu
tertarik terhadap, karena ia masih merasa apabila ia memiliki uang ia bisa memprioritaskan
apa yang ia butuhkan, selain itu promo tidak akan ada habisnya, menurut NA ia akan
menggunakan promo apabila promo tersebut sesuai dengan kebutuhannya. NA mengelola
uang dengan cara sehabisnya, jadi uang akan digunakan seperlunya, apabila uangnya sudah
habis maka ia akan meminta kembali kepada kedua orang tuanya. NA lebih sering membeli
barang sesuai kebutuhan, karena ia harus hidup hemat dan sebisa mungkin untuk tidak
meminta uang lebih kepada kedua orang tuanya. Cara NA mengesampingkan keinginannya
yaitu dengan menanamkan prinsipnya yaitu tidak meminta uang lebih kepada orang tua. Skala
keborosan NA dalam angka 1-10 adalah 5, alasan keborosannya adalah karena meminjamkan
uang untuk keperluan organisasi, dan saya tidak bisa menahan lapar. Apabila aplikasi ini
direalisasikan NA akan mengunduhnya karena ia pelupa dan agar terkontrol keuangannya.
Menurut NA aplikasi ini sangat berpengaruh, karena membantu dalam mengatur keuangan,
mengatur skala prioritas,

EDAN adalah seorang mahasiswi semester 2. Dia tinggal di daerah Palur bersama
kedua orang tuanya. Mobilisasi yang digunakan oleh EDAN adalah kendaraan roda 2. Dia
mengatakan bahwa, uang yang diberikan oleh orang tuanya adalah tidak pasti, namun bensin
sudah dibelikan oleh orang tuanya. EDAN juga menyadari bahwa dia tidak pernah menabung.

EDAN merasa sangat sering walaupun tidak setiap hari dalam menggunakan sebuah
aplikasi kalender. EDAN tidak dapat mengelola keuangannya selama 1 bulan, dengan alasan
orang tuanya memberikan pendapatan perhari bukan perbulan, dan apabila kurang maka dia
akan meminta lagi kepada orang tuanya. EDAN sangat tertarik kepada promo, namun jika di
saat promo berlangsung dan dia tidak memiliki uang maka dia akan mencoba untuk
melupakan promo tersebut. Dia lebih memilih membeli barang sesuai keinginan, dengan
alasan jika keinginan harus dibeli menggunakan uang sendiri, karena sungkan untuk meminta
uang tambahan, maka dari itu pendapatan dia sering digunakan untuk membeli keinginan.
Jika ada sebuah kebutuhan seperti keperluan kuliah dia baru akan meminta uang tambahan.
Skala keborosan EDAN dalam 1-10 adalah 7,5. Dia akan mengunduh sebuah aplikasi tentang
pengelolaan keuangan apabila aplikasi tersebut tidak ribet dan efisien. Alasan yang
menguatkan yaitu dia berharap akan lebih teringatkan bahwa pengeluaraan yang sudah
banyak bisa dikelola dan bisa mengurangi keinginan untuk membeli barang tidak penting.

NA merupakan mahasiswi semester 6 FMIPA UNS. NA termasuk mahasiswi yang


mandiri dan tegas dalam memilah milah keinginan dan kebutuhan. Dia berasal dari wonogiri,
mobililsasinya menggunakan kendaraan roda 2.

NA mengungkapkan bahwa ia sangat sering menggunakan aplikasi kalender. NA juga


mengungkapkan bahwa dirinya memiliki ketertarikan yang cukup tinggi terhadap promo,
karena menurutnya hal itu bisa menghemat uang bulanannya. NA mengelola keuangannya
dengan cara membuat list kebutuhan yang disesuaikan dengan jumlah uang yang bisa
digunakan, biasanya NA punya batas uang yang bisa digunakan perminggu, tetapi jumlah
uang sebulan harus lebih kecil dari total jumlah uang bulanannya, agar apabila ada kebutuhan
mendadak tidak terlalu bingung karena kendala uang. NA menyatakan bahwa dia lebih sering
menaati aturan seminggu daripada membuat laporan pengeluaran setiap hari, karena dia bukan
seseorang yang cukup rajin dalam hal mencatat pengeluaran perhari. NA biasanya membeli
barang sesuai dengan kebutuhannya karena dia sudah membuat skala prioritas dalam
pengeluarannya. Cara Na untuk mengesampingkan keinginannya adalah dengan membiasakan
diri menaati aturan seminggu maksimal mengluarkan uang yang sudah ditentukan, karena
jikalau ada kebutuhan mendadak tidak harus merepotkan orang tua dengan meminta tambahan
uang. Skala keborosan NA dalam angka 1-10 adalah 5, biasanya penyebab NA boros adalah
jajan, dan menurutnya cukup sulit menghindari diri untuk tidak jajan. Apabila aplikasi
tersebut direalisasikan kemungkinan besar NA tidak akan mengunduhnya dikarenakan ia
tidak terlalu rajin untuk mengisi pengeluaran setiap harinya, dan menurutnya aplikasi itu tidak
terlalu berpengaruh terhadap pengelolaan keuangannya, karena menurutnya pengelolaan
keuangan yang sekarang ia terapkan sudah cukup baik.

AASS merupakan seorang mahasiswa semester 4. AASS merupakan mahasiswa


Diploma yang berencana akan magang pada akhir semester ini. AASS merupakan anak yatim
yang mengandalkan penghasilan ibunya saja. AASS tinggal bersama saudaranya di daerah
Sukoharjo. Ketika dilakukan wawancara AASS dalam kondisi baik, dan santai dalam
menjawab.

AASS menggunakan kalender hanya kadang-kadang. AASS tidak terlalu tertarik


terhadap sebuah promo, hanya barang-barang tertentu yang dapat menarik dia ataupun
makanan yang dia suka. Namun, menurut dia promo ini tidak membuat dia boros, karena
tidak sering. Cara AASS mengelola keuangan yaitu dengan membagi pendapatannya dengan
jumlah hari dalam bulan itu. Selain itu, dia juga memiliki seorang kekasih yang bisa
bergantian dalam membeli makanan. Dia juga melakukan penghematan dengan cara membeli
makanan yang murah, dan sebisa mungkin makan di rumah, membatasi makan di luar. Dia
lebih sering membeli barang sesuai keinginan dengan alasan “karena menginginkan sesuartu
lebih puas di banding kebutuhan saja. Kebutuhan pakai saja yang sudah ada”. Skala
keborosan dia dalam menjawab pertanyaan mengenai keborosan dia adalah 8 dalam skala 1-
10. Dalam segi pandang AASS sebagai mahasiswa Teknik Informatika, dia tidak ingin
mengunduh aplikasi yang dapat membantu mengelolan keuangan, karena pengaruh dalam
kehiduapn dia adalah biasa saja.

AM merupakan seorang mahasiswa semester 4. Setiap hari AM mengendarai motornya


dari Sukoharjo hingga UNS untuk mengemban ilmu. Biasanya dia mendapatkan uang jajan
setiap harinya apabila ada kebutuhan mendadak ia akan menggunakan uang tabungannya
untuk memenuhi hal tersebut.

AM mengungkapkan bahwa ia jarang sekali menggunakan kalender. AM juga


mengungkapkan bahwa dia tidak terlalu tertarik terhadap promo, bila dipersenkan mungkin
ketertarikannya hanya sekitar 10%. AM tidak memiliki cara pengelolaan uang dalam satu
bulan, dikarenakan AM mendapatkan uang dalam waktu harian. AM lebih memilih membeli
barang sesuai kebutuhannya, mungkin untuk beberapa waktu AM memilih membeli sesuai
keinginannya. AM sering mengesampingkan keinginannya dengan cara menambah keraguan
dalam hal membeli, seperti takut tidak terpakai barangnya. Skala keborosan AM dalam 1-10
adalah 6. Apabila nanti direalisasikan aplikasi ini kemungkinan AM akan mengunduhnya,
karena menurutnya aplikasi ini sangat berpengaruh terhadap pengelolaan uangnya bukan
hanya dalam perbulan tetapi juga pengelolaan harian.

RBW merupakan seorang mahasiswi FKIP yang bertempat tinggal di Manahan Solo.
Mobilitas yang dia gunakan adalah antar jemput orang tua. Dia merupakan mahasiswa
semester 2. RBW bukan termasuk mahasiswi yang terikat pada sebuah tugas laporan.

RBW menggunakan kalender hanya seminggu sekali. Dan dia menggaggap dirinya
hanya bersikap biasa saja terhadap promo. Dia menabung uang bulanannya dengan cara top
up uang menjadi go pay. Dia lebih memilih membeli barang sesuai kebutuhan daripada
keinginan. Cara dia mengesampingkan keinginan yaitu dengan tidak atau jarang datang ke
festival kuliner, dan online shop. Dia akan mengunduh aplikasi yang dapat membantu
pengelolaan keuangan apabila aplikasi tersebut memang benar benar membantu dan fitur yang
ada sangat sesuai dengan kebutuhan.

MRD merupakan mahasiswa semester 2 FEB UNS. Dia berasal dari Bekasi, saat ini dia
tinggal di sebuah kos di daerah Mojosongo. Pendapatan perbulannya hanya bergantung pada
uang yang diberikan orang tuanya, walau terkadang pengeluarannya lebih besar daripada
pemasukkannya, tetapi MRD mempunyai cara tersendiri untuk menutupi pengeluarannya.

MRD mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu sering membuka aplikasi kalender.
MRD juga mengatakan bahwa dia sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berbau promo.
MRD mengelola keuangannya dengan menggunakan cara digital yaitu dengan mencatat
semua pendapatan dan pengeluarannya di memo smartphonenya. MRD cenderung membeli
barang sesuai dengan keinginannya, walaupun tidak jarang juga MRD membeli barang sesuai
dengan kebutuhannya. Alasan MRD memilih keinginan karena menciptakan kepuasaan
tersendiri baginya, terlebih lagi barang yang sedang ia inginkan sedang ada potongan harga
maka ia semakin tidak bisa menunda keinginannya. Dan MRD bukan seseorang yang bisa
mengesampingkan keinginannya karena menurutnya lebih baik menyesal karena membeli
dibandingkan menyesal karena tidak membeli. Skala keborosan MRD berada di angka 7 dari
angka 1-10. Alasan skala keborosan yang cukup tinggi dikarenakan MRD tidak bisa menahan
diri untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkannya tetapi sangat diinginkannya.
Apabila aplikasi pengelola uang tersebut benar benar di realisasikan kemungkinan besar MRD
akan mendownloadnya karena akan membuat pengelolaanya keuangannya menjadi rapih
tidak seperti sebelum-sebelumnya. Menurut MRD aplikasi ini akan sangat berpengaruh
terhadap kehidupan sehari-harinya karena dia merasa bahwa selama ini pengelolaan
keuangannya tidak terlalu baik.

MAP merupakan seorang mahasiswa semester 2 FISIP UNS. Dia berasal dari
Yogyakarta, dimana ia dulu tinggal bersama kakek dan nenek. Sedangkan ayah dan ibunya
berada di Ibu kota. Pendapatan dari kedua orang tuanya tidak hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya, melainkan juga untuk membantu kehidupan kakek dan neneknya
apabila terdapat kekurangan dalam kehidupannya. MAP tidak melakukan sebuah parttime
atau pekerjaan apapun. Uang yang ia dapatkan 100% dari kedua orang tuanya.

MAP mengungkapkan bahwa ia setiap hari selalu menggunakan aplikasi kalender. Dia
merasa bahwa dirinya biasa saja terhadap promo karena dia tidak menggunakan segala promo.
Cara dia mengelola keuangan dalam 1 bulan yaitu dia harus memiliki sisa sebanyak 400 ribu
dalam satu bulan. Menurut MAP lebih memilih membeli barang sesuai kebutuhan daripada
keinginan, alasan yang menguatkan yaitu larena uang jajan yanag terbatas dan kadang masih
membantu kakek neneknya. Skala keborosan dia dalam skala 1-10 yaitu 6,5. MAP merasa
pengeluaran terbesarnya berada di makanan, tapi dia memperkirakan sekali makan minimal
habisnya 10ribu dan dia juga menerapkan sebuah prinsip “makan lebih penting”. Dia tertarik
untuk mengunduh jika ada sebuah aplikasi yang berpengaruh dalam pengelolan keuangan
kehidupan sehari-hari.

5. SIMPULAN
Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa para individu yang tergolong
dalam pendapatan kecil selalu kekurangan, dan dalam pendapatan besar bisa menabung
walaupun sedikit, mereka masih belum bisa mengesampingkan keinginan. Mereka yang
tinggal dirumah memiliki pendapatan yang relatif kecil, banyak subjek yang bergantung pada
kedua orang tua. Subjek yang memiliki pendapatan besar merupakan anak dari kedua orang
tua yang berada di ibukota, dan subjek kost di kota solo.
Sebagian besar subjek tertarik untuk mengunduh aplikasi yang dapat mengelola
keuangan dengan alasannya masing-masing. Sehingga dapat dianggap bahwa subjek
membutuhkan sebuah pengingat dalam bentuk aplikasi. Bisa dipastikan bahwa aplikasi
tersebut akan sering subjek gunakan dari pertimbangan bahwa subjek sering menggunakan
aplikasi kalender.

DAFTAR PUSTAKA
CITATION Sab \l 1057 : , (Sabarisman, 2004),

CITATION muc \l 1057 : , (riadi, 2018),

CITATION adz19 \l 1057 : , (ibrahim, 2019),

CITATION adz19 \l 1057 : , (ibrahim, 2019),

CITATION rom19 \l 1057 : , (romadecade, 2019),

Anda mungkin juga menyukai