Anda di halaman 1dari 15

GAYA HIDUP, KELAS SOSIAL DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

SEPATU IMPOR PADA KALANGAN MAHASISWA


(Studi Pada Mahasiswa Dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang)

Karismajid Nur Laksana


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
Email : karismajid13@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Dr. Siti Aisjah SE, MS.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
aisjahsiti@gmail.com ; aisjah@ub.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep gaya hidup dan kelas sosial
sebagai pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk sepatu impor pada
kalangan mahasiswa dan mahasiswi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang, serta untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai hubungan paling
kuat dalam keputusan pembelian produk sepatu impor. Sampel penelitian adalah sebanyak
100 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode probability
sampling yang digunakan adalah Disproporsional Stratified Random Sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan untuk memperoleh sampel orang yang memenuhi kriteria
yang sudah ditentukan sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap data yang ada, diketahui
bahwa variabel aktivitas, minat, dan pendapatan memiliki hubungan dan sebagai
pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk sepatu impor pada kalangan
mahasiswa. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa variabel minat merupakan
variabel yang memiliki hubungan paling paling kuat dan sebagai pertimbangan utama
konsumen dalam keputusan pembelian produk sepatu impor pada kalangan mahasiswa dan
mahasiswi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Kata Kunci: Gaya Hidup, Kelas Sosial, Aktivitas, Minat, Opini, Demografi, Pendapatan,
Keputusan Pembelian

Abstract

This study aims to determine the relationship of the concept of lifestyle and social class
as a consideration in purchase decisions of consumer products imported shoes on students
and student at the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya, as well as to
determine which variable has the strongest association in product purchasing decisions shoe
import. The sample was 100 respondents. Sampling was done using probability sampling
method used was disproportionate stratified random sampling where sampling was
conducted to obtain a sample of people who meet predetermined criteria. The data analysis
technique used in this study is a quantitative descriptive analysis.

1
Based on the results of research and discussion of the available data, it is known that
the activity variable, interest, and income have a relationship and as a consideration in
purchase decisions of consumer products imported shoes on among the students. The results
of the study also showed that the variable interest is a variable that has the strongest
relationship and as a primary consideration in the purchase decision of consumer products
imported shoes on students and student at the Faculty of Economics and Business UB

Keywords: Lifestyle, Social Class, Activities, Interests, Opinion, Demographics, Income,


Purchase Decision

Dewasa ini pemilihan mode daerah pabean (Undang-undang no. 10


berpakaian telah menjadi salah satu Tahun 1995 tentang kepabeanan). Salah
kebutuhan penting masyarakat di satu produk fashion impor yang cukup
Indonesia. Seiring dengan perkembangan diminati masyarakat Indonesia adalah
globalisasi di Indonesia, hal ini juga produk sepatu impor. Menurut data
berdampak pada perkembangan dunia Asosiasi Pengusaha Sepatu Indonesia,
fashion di Indonesia. Tuntutan-tuntutan pangsa pasar sepatu impor naik sekitar 10%
tentang perkembangan di dunia fashion dibandingkan tahun lalu. Secara nilai,
mode terus berjalan seiring dengan omzet penjualan sepatu impor tahun lalu
perputaran waktu dan kebutuhan. mencapai Rp 9,72 triliun.
Banyaknya pusat-pusat perbelanjaan, Sejauh yang peneliti pernah alami,
department store, factory outlet, butik faktor gaya hidup dan kelas sosial
hingga distro yang hampir ada disetiap kota berpengaruh pada pembelian produk sepatu
di Indonesia menunjukkan bahwa bisnis impor. Hal ini terlihat dari beberapa kasus
fashion di Indonesia memang cukup yang terjadi di lapangan seperti beberapa
menjanjikan dan seakan tidak pernah surut mahasiswa lebih tertarik membeli produk
dari waktu ke waktu. Hal ini terbukti ketika sepatu impor daripada produk sepatu lokal.
Indonesia mengalami dampak krisis Bahkan mereka melakukan beberapa upaya
ekonomi global pada tahun 2008, industri untuk dapat membeli produk sepatu impor
fashion tetap bertahan dan mampu memberi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
sumbangan terhadap Produk Domestik mereka. Seperti rela menyisihkan uang
Bruto (PDB) mencapai Rp 151 triliun atau saku berbulan-bulan untuk dapat membeli
7,28 persen dari total PDB pada tahun 2009 produk sepatu impor yang diidamkan.
(Vivanews.com,2011). Bahkan dari kasus tersebut berpengaruh
Di Indonesia perkembangan dunia pula penjualan produk sepatu impor yang
fashion telah berpengaruh kepada khalayak melonjak karena meningkatnya permintaan
masyarakat luas, khususnya para dari konsumen. Oleh karena itu, peneliti
mahasiswa dan mahasiswi. Hal ini terlihat berminat untuk melakukan penelitian lebih
dari bagaimana cara mereka berpakaian lanjut untuk membuktikan apakah kasus
sehari-hari dengan terus mengikuti tren tersebut benar terbukti pada responden
berpakaian secara update. Selain itu, dalam yaitu mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
pengambilan keputusan pembelian pakaian Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
pada mahasiswa, mereka cenderung Malang.
mengutamakan kepuasan (prestige) dan
kualitas produk dibandingkan dengan LANDASAN TEORI
harga. Perkembangan globalisasi yang Perilaku Konsumen
semakin pesat di Indonesia juga Menurut pendapat Hawkins, Best,
berpengaruh dalam peningkatan penjualan dan Coney (2007:6) perilaku konsumen
produk fashion impor. Impor adalah merupakan studi tentang bagaimana
kegiatan memasukkan barang kedalam individu, kelompok dan organisasi dan

2
proses yang dilakukan untuk memilih, dijadikan rujukan yang mempunyai
mengamankan, menggunakan, dan pengaruh nyata bagi individu.
menghentikan produk, jasa, pengalaman b. Keluarga
atau ide untuk memuaskan kebutuhannya Keluarga adalah institusi sosial
dan dampaknya terhadap konsumen dan yang paling penting bagi beberapa
masyarakat. konsumen, karena secara kuat
Hal yang hampir sama diungkapkan oleh mempengaruhi nilai, sikap, konsep
Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa pribadi dan perilaku pembelian.
perilaku konsumen merupakan studi yang c. Peran dan Status
mengkaji bagaimana individu membuat Peran dan status terdiri dari
keputusan membelanjakan sumberdaya aktivitas yang diharapkan dilakukan
yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, seseorang menurut orang-orang
usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang ada disekitarnya. Setiap peran
yang nantinya akan dikonsumsi. Dalam membawa status yang
studi ini juga dikaji tentang apa yang mencerminkan penghargaan yang
mereka beli, mengapa mereka membeli, diberikan oleh masyarakat.
dimana mereka membeli dan bagaimana 3. Faktor Pribadi
(berapa sering membeli) dan bagaimana a. Umur dan Tahap Daur Hidup
mereka menggunakannya. Orang mengubah barang dan jasa
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi yang mereka beli selama masa
Keputusan Pembelian Konsumen hidupnya. Seberapa usia konsumen
Proses pengambilan keputusan biasanya menunjukkan produk apa
konsumen tidak bisa terjadi dengan yang menarik baginya untuk dibeli.
sendirinya. Terdapat empat faktor yang Tahap daur hidup dalam keluarga
mempengaruhi konsumen dalam perilaku adalah suatu urutan yang teratur
pengambilan keputusan pembelian (Lamb, dari tahapan di mana sikap dan
Hair, Mc Daniel: 2001), yaitu: perilaku konsumen cenderung
1. Faktor Budaya berkembang melalui kedewasaan,
a. Budaya pengalaman, dan perubahan
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai pendapatan serta status.
dasar, persepsi, keinginan dan b. Pekerjaan
tingkah laku yang dipelajari oleh Pekerjaan seseorang mempengaruhi
seorang anggota masyarakat dari barang dan jasa yang dibelinya.
keluarga dan lembaga penting Pemasar berusaha mengenali
lainnya. kelompok pekerjaan yang
b. Sub budaya mempunyai minat di atas rata-rata
Sub budaya adalah sekelompok akan produk dan jasa mereka.
orang dengan sistem nilai terpisah c. Situasi Ekonomi
berdasarkan pengalaman dan situasi Pilihan produk sangat dipengaruhi
kehidupan yang umum. situasi ekonomi: penghasilan yang
c. Kelas Sosial dapat dibelanjakan (tingkat,
Kelas sosial adalah pembagian stabilitas, dan pola waktu),
kelompok masyarakat yang relatif tabungan dan aset (termasuk
permanen dan relatif teratur di mana persentase aset likuid), utang,
anggota-anggotanya memiliki nilai, kekuatan pinjaman, dan sikap
minat, dan perilaku yang serupa. terhadap pengeluaran dan tabungan.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan merupakan
individu atau kelompok yang

3
d. Gaya Hidup dapat digunakan sebagai acuan. Kotler dan
Gaya hidup merupakan pola Armstrong (2006:129) model tersebut
kehidupan seseorang yang menunjukkan bahwa stimuli dari luar akan
diwujudkan dalam aktivitas masuk ke dalam kotak hitam pembeli dan
(pekerjaan, hobi, berbelanja, menghasilkan respon tertentu pada
olahraga, kegiatan sosial), minat konsumen. Stimuli dari luar terdiri atas dua
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) macam yaitu stimuli pemasaran dan stimuli
dan opini yang lebih dari sekedar lain-lain. Stimuli pemasaran meliputi empat
kelas sosial dan kepribadian unsur bauran pemasaran yaitu: produk,
seseorang. harga, distribusi, promosi. Sedangkan
e. Kepribadian dan Konsep Diri stimuli lain terdiri atas keadaan ekonomi,
Kepribadian mengacu pada teknologi, politik, dan kebudayaan. Dalam
karakteristik psikologi unik yang hal ini variabel kelas sosial termasuk ke
menyebabkan respons yang relatif dalam bagian dari stimuli lain, tepatnya
konsisten dan bertahan lama pada indikator budaya. Yang harus
terhadap lingkungan dirinya sendiri. dipahami adalah apa yang terjadi didalam
Kepribadian biasanya diuraikan kotak hitam pembeli yang merupakan
dalam arti sifat-sifat seperti rasa mediator antara rangsangan dan respon.
percaya diri, dominasi, kemudahan Kotak hitam pembeli ini terdiri atas dua
bergaul, mempertahankan diri, komponen, bagian pertama adalah
kemampuan menyesuaikan diri, dan karakteristik pembeli yang meliputi faktor
keagresifan. budaya, sosial, personal, dan psychological
4. Faktor Psikologis yang mempunyai pengaruh utama
a. Motivasi bagaimana seorang pembeli bereaksi
Motivasi (dorongan) adalah suatu terhadap rangsangan tersebut. Dalam hal ini
kebutuhan yang cukup kuat untuk variabel gaya hidup konsumen termasuk ke
mengarahkan seseorang agar dapat dalam bagian dari faktor personal dari
mencari pemuas terhadap konsumen. Gaya hidup tiap konsumen
kebutuhan tersebut. sendiri berbeda-beda baik dalam hal
b. Persepsi aktivitas, minat, opini dan demografi yang
Schiffman dan Kanuk (2004) berpengaruh pada konsumen tersebut.
mendefinisikan persepsi sebagai Bagian kedua adalah proses yang
proses dimana dalam proses mempengaruhi hasil keputusan. Proses
tersebut individu memilih, pengambilan keputusan meliputi aktivitas
mengorganisasikan, dan pengenalan masalah, pencarian informasi,
mengintepretasikan stimuli menjadi evaluasi, pengambilan keputusan dan
sesuatu yang bermakna. perilaku setelah pembelian. Berdasarkan
c. Pembelajaran model tersebut, pada akhirnya akan
Pembelajaran menggambarkan menentukan keputusan pembelian.
perubahan dalam tingkah laku Keputusan ini dapat berupa pemilihan
individual yang muncul dari produk, pemilihan merek, pemilihan
pengalaman. penjual, waktu, dan jumlah pembelian.
d. Keyakinan dan Sikap Gaya Hidup
Keyakinan adalah pemikiran Gaya hidup lebih menunjukkan
deskriptif yang dimiliki seseorang pada bagaimana individu menjalankan
mengenai sesuatu (Kotler, kehidupan, bagaimana membelanjakan
2000:157). uang, dan bagaimana memanfaatkan
Model Perilaku Konsumen waktunya (Mowen dan Minor, 2002). Gaya
Dalam usaha memahami perilaku hidup pada dasarnya adalah bagaimana
konsumen ini ada beberapa model yang seseorang manusia itu hidup, bagaimana

4
seseorang menetapkan konsep dirinya, dan d. Demografi
hal itu juga ditentukan oleh pengalaman Dengan memahami faktor demografi,
masa lampau, karakteristik bawaan, dan pemasar target dapat menciptakan ide-
situasi tertentu. Menurut pendapat Solomon ide kreatif yang kemudian bertujuan
(2011:264) yang menyatakan bahwa gaya untuk meningkatkan jumlah penjualan
hidup mencakup aktivitas, minat, opini, dan serta keuntungan perusahaan. Solomon
demografi. Hal ini dikarenakan dimensi- (2011:264) mengutarakan bahwa
dimensi tersebut sesuai dengan kondisi demografi itu terdiri dari pendapatan,
objek penelitian di lapangan sehingga usia, siklus hidup keluarga, wilayah
diharapkan dapat memberikan informasi geografis, etnisitas, hunian, jabatan,
yang akurat mengenai gaya hidup ukuran keluarga, dan pendidikan.
pelanggan. Kelas Sosial
a. Aktivitas Menurut Kotler, Amstrong
Solomon (2011:264) mengatakan (2003:205) kelas sosial adalah pembagian
bahwa salah satu variabel atau dimensi kelompok masyarakat yang relatif
gaya hidup yang dapat mempengaruhi permanen dan relatif teratur di mana
proses keputusan pembelian pasar anggota-anggotanya memiliki nilai, minat,
sasaran adalah aktivitas. Aktivitas dan perilaku yang serupa.
konsumen merupakan karakteristik Terdapat beberapa variabel yang
konsumen dalam kehidupan sehari- sering digunakan sebagai indikator untuk
harinya. mengukur kelas sosial, antara lain:
b. Minat pekerjaan, pendapatan, dan tingkat
Minat atau ketertarikan setiap manusia pendidikan. Berikut beberapa indikator
berbeda-beda. Adakalanya manusia yang sering digunakan untuk mengukur
tertarik pada makanan, adakalanya juga kelas sosial:
manusia tertarik pada mode pakaian, 1. Pekerjaan
dan sebagainya. Minat merupakan Jenis pekerjaan sering dianggap sebagai
faktor pribadi konsumen dalam indikator kelas sosial. Hal ini dapat
mempengaruhi proses pengambilan dipahami karena pekerjaan terkait
keputusan. James F. Engel, et al langsung dengan kedudukan seseorang
(1994:385) mengungkapkan bahwa di masyarakat. Masyarakat menilai ada
minat adalah ketertarikan akan pekerjaan pekerjaan tertentu yang
semacam objek, peristiwa, atau topik prestisius yang menunjukkan kelas
adalah tingkat kegairahan yang sosial atas dan sebaliknya.
menyertai perhatian khusus maupun 2. Pendidikan
terus menerus kepadanya. Pendidikan merupakan salah satu
c. Opini variabel yang sering dijadikan indikator
Opini merupakan pendapat dari setiap dalam mengukur kelas sosial.
konsumen yang berasal dari pribadi Masyarakat menganggap bahwa
mereka sendiri. Solomon (2011:264) semakin tinggi pendidikan seseorang
mengatakan bahwa opini dapat terdiri akan semakin tinggi gaji yang diterima,
dari konsumen itu sendiri, isu sosial, isu selain itu dalam hal kesempatan
politik, bisnis, ekonomi, pendidikan, mendapatkan pekerjaan juga akan lebih
produk, masa depan, dan budaya. baik.
Sedangkan James F. Engel, et al 3. Pendapatan
(1994:385) mengatakan bahwa opini Pendapatan termasuk variabel yang
adalah jawaban lisan atau tertulis yang sering digunakan sebagai indikator
orang berikan sebagai respon terhadap dalam mengukur kelas sosial. Semakin
situasi stimulus di mana semacam tinggi pendapatan semakin makmur,
pertanyaan diajukan. sejahtera, dan dihargai di masyarakat.

5
Meskipun demikian, peneliti tetap harus merupakan metode penelitian yang
berhati-hati dalam menggunakan bertujuan mendeskripsikan atau memberi
variabel ini karena seringkali gambaran terhadap suatu objek penelitian
pendapatan yang tinggi diikuti dengan yang diteliti melalui sampel atau data yang
pengeluaran yang tinggi karena gaya telah terkumpul dan membuat kesimpulan
hidup atau pola konsumsi yang yang berlaku umum (Sugiyono:2009).
konsumtif, yang menyebabkan secara Alasan pemilihan model ini dimaksudkan
ekonomi mungkin tidak baik posisinya untuk membuat penjelasan mengenai
di masyarakat. hubungan yang dimunculkan dari variabel
Keputusan Pembelian Konsumen bebas terhadap variabel terikat. Jadi
Pengambilan keputusan sebagai penelitian yang dilakukan disini adalah
proses penting yang mempengaruhi untuk mengetahui hubungan gaya hidup
perilaku konsumen sangat penting untuk dan kelas sosial dalam keputusan
dipahami pemasar. Menurut Schiffman dan pembelian produk sepatu import pada
Kanuk (2007:16) pengambilan keputusan kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
terdiri dari input, proses, dan output. Lokasi penelitian ini dilakukan di
Menurut Kotler, Armstrong (2003:224), lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
proses pengambilan keputusan pembelian Universitas Brawijaya Malang.
terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan Adapun jumlah populasinya yaitu
kebutuhan, pencarian informasi, jumlah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
pengevaluasian alternatif, keputusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Malang yang terdaftar aktif adalah
Jelas bahwa proses pembelian berlangsung sebanyak 3.532 orang. Dalam penelitian ini
jauh sebelum pembelian aktual dan peneliti mendapatkan data dengan jelas
berlanjut jauh sesudahnya. tentang jumlah populasi, sehingga untuk
Keputusan pembelian barang atau menentukan ukuran sampel, peneliti
jasa seringkali melibatkan dua pihak atau berpedoman pada pendapat yang
lebih. Umunya ada lima peranan yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) dalam
terlibat. Kelima peran tersebut meliputi: Sekaran (2006:160) yang mengusulkan
a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang aturan ukuran sampel sebagai berikut:
pertama kali menyarankan ide untuk 1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang
membeli suatu barang atau jasa dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
b. Pembawa pengaruh (influencer), yaitu penelitian.
orang yang memiliki pandangan atau 2. Dimana sampel dipecah ke dalam sub
nasihat yang mempengaruhi keputusan sampel seperti pria atau wanita, dan
pembelian. ukuran sampel minimum 30 untuk tiap
c. Pengambil keputusan (decider), yaitu kategori adalah tepat.
orang yang menentukan keputusan 3. Dalam penelitian multivariat (termasuk
pembelian analisis regresi berganda), ukuran
d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang sampel sebaiknya beberapa kali (lebih
melakukan pembelian secara nyata disukai 10 kali atau lebih) lebih besar
e. Pemakai (user), yaitu orang yang dari jumlah variabel dalam studi.
mengkonsumsi dan menggunakan 4. Untuk penelitian eksperimental
barang atau jasa yang dibeli. sederhana dengan kontrol eksperimen
yang ketat (match pairs, dan
METODOLOGI PENELITIAN
sebagainya), penelitian yang sukses
Berdasarkan tujuan penelitian yang
adalah mungkin dengan sampel ukuran
telah ditetapkan, maka jenis penelitian yang
kecil antara 10 hingga 20.
digunakan adalah penelitian deskriptif
analitis. Penelitian deskriptif analitis

6
Jumlah variabel dalam penelitian ini pernyataan pada skala lima titik. Dalam
adalah sebanyak 6 variabel yang terdiri dari penelitian ini, digunakan skala likert
lima variabel bebas dan satu variabel interval lima tingkat pada variabel bebas
terikat. Berdasarkan pendapat Roscoe (X1, X2) dan variabel terikat (Y) yaitu :
(1975) diatas pada poin ketiga, peneliti  Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5
menetapkan sampel sebanyak 15 kali  Jawaban Setuju diberi skor 4
jumlah variabel maka didapatkan hasil  Jawaban Netral diberi skor 3
sebesar 6 x 15 = 90 sampel dan dibulatkan  Jawaban Tidak setuju diberi skor 2
menjadi 100 sampel. Pengambilan sampel  Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi
dilakukan dengan metode probability skor 1
sampling menggunakan Disproporsional Teknik analisis data yang digunakan
Stratified Random Sampling, yaitu teknik pada penelitian ini adalah analisis deskriptif
penentuan sampel berdasarkan kriteria, kuantitatif. Menurut Indriantoro dan
bukan berdasarkan jumlah populasi asal Supomo (2002) penelitian deskriptif adalah
mereka (Sekaran:2006). Disproporsional penelitian yang menggambarkan suatu
Stratified Random Sampling dilakukan fenomena dengan jalan mendeskripsikan
karena keterbatasan waktu, tenaga, dan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
dana sehingga tidak dapat mengambil masalah yang diteliti. Sedangkan,
sampel yang besar dan jauh. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Disproporsional Stratified Random sistematis terhadap bagian-bagian dan
Sampling adalah untuk memperoleh sampel fenomena serta hubungan-hubungannya
orang yang memenuhi kriteria yang sudah (Sugiyono:2006). Dalam penelitian ini
ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini teknik analisis deskriptif yang digunakan
kriteria yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif terhadap
ini adalah: gambaran umum responden dan hasil
1. Mahasiswa atau mahasiswi Fakultas jawaban responden yang berbentuk
Ekonomi dan Bisnis Universitas distribusi frekuensi dan rata-rata nilai
Brawijaya Malang jawaban responden tiap variabel.
2. Mahasiswa dan Mahasiswi Aktif Sedangkan teknik analisis kuantitatif yang
Fakultas Ekonomi dan Bisnis digunakan menggunakan metode pengujian
Universitas Brawijaya Malang istrumen penelitian dengan uji validitas dan
Angkatan 2010 Hingga Angkatan 2013 uji reliabilitas.
3. Mahasiswa dan Mahasiswi Pada masing-masing variabel pada
Menggunakan Produk Sepatu Impor konsep gaya hidup (X1) dan konsep kelas
atau Pernah Membeli Produk Sepatu sosial (X2) yang terdiri dari aktivitas (X1.1),
Impor Minimal Satu Kali minat (X1.2), opini (X1.3), demografi (X1.4)
Untuk melengkapi penelitian ini, dan pendapatan (X2.1) serta keputusan
maka perlu didukung oleh data yang pembelian (Y) produk sepatu impor pada
lengkap dan akurat. Jenis data yang kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
digunakan dalam penelitian ini meliputi Bisnis Universitas Brawijaya Malang, yang
dua data, yaitu data primer dan data secara keseluruhan jawaban responden
sekunder. Data primer diperoleh melalui didapatkan melalui kuesioner, baik dalam
pengamatan dan wawancara langsung jumlah responden maupun dalam angka
dengan responden yang dilakukan dengan persentase. Sehingga hasil rata-rata item
bantuan kuisioner. tersebut diklasifikasikan dengan rentang
Dalam penelitian ini peneliti skala sebagai berikut:
menggunakan skala likert. Skala likert a. Skor terendah :1
(likert scale) menurut Sekaran (2006:31) b. Skor tertinggi :5
didesain untuk menelaah seberapa kuat c. Jumlah kelas :5
subjek setuju atau tidak setuju dengan

7
Berdasarkan lima alternatif jawaban HASIL PENELITIAN DAN
yang telah diberikan kepada responden, PEMBAHASAN
rentang skala yang digunakan untuk Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas
masing-masing indikator adalah 1 sampai (X1.1)
5. Sedangkan penilaian atas mean tiap Hasil jawaban responden yang
indikator diberikan sebagai berikut: berkaitan dengan pernyataan variabel
Interval = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil aktivitas (X1.1) disajikan pada Tabel 1.1 di
Banyaknya Kelas bawah ini:
= 5 – 1 = 0,8 Tabel 1.1
5 Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas
Berdasarkan entang skor di atas Item Persentase Jawaban Mean
maka dapat ditentukan interval masing Responden (%)
masing kelas adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 5
a. 1,00 – 1,80 = Sangat Tidak X1.1.1 9 14 32 37 8 3,21
Setuju X1.1.2 4 4 23 42 27 3,84
b. 1,81 – 2,60 = Tidak Setuju Average 6,5 9 27,5 39,5 17,5 3,525
Sumber: Data Primer Diolah (2014)
c. 2,61 – 3,40 = Netral
Keterangan:
d. 3,41 – 4,20 = Setuju
X1.1.1 : Penggunaan produk sepatu impor
e. 4,21 – 5,00 = Sangat Setuju
berpengaruh pada aktivitas saya sehari-hari.
Menurut Iman Ghozali (2005:45)
X1.1.2 : Penggunaan produk sepatu impor
“instrumen data yang baik harus memenuhi
meningkatkan rasa percaya diri saya sehari-
dua persyaratan penting yaitu valid dan
hari.
reliabel. Validitas adalah tingkat keandalan
Berdasarkan penyajian Tabel 1.1 di
dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
atas dapat diketahui bahwa responden
Intrumen dikatakan valid berarti
beranggapan netral dalam penggunaan
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan
produk sepatu impor akan mempengaruhi
untuk mendapatkan data tersebut valid atau
aktivitas mereka sehari-hari. Hal ini terlihat
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
dari keseluruhan responden (100
seharusnya di ukur (Sugiyono, 2010:137).
responden) dalam menjawab pernyataan
Dengan demikian, instrumen yang valid
pertama (X1.1.1) menghasilkan rata-rata nilai
merupakan instrumen yang benar-benar
sebesar 3,21 (Netral). Selanjutnya,
tepat untuk mengukur apa yang hendak
berdasarkan penyajian Tabel 4.8 di atas
diukur. Uji reliabilitas berguna untuk
diketahui bahwa responden beranggapan
menetapkan apakah instrumen, dalam hal
setuju dalam penggunaan produk sepatu
ini kuesioner, dapat digunakan lebih dari
impor dapat meningkatkan rasa percaya diri
satu kali, paling tidak oleh responden yang
mereka sehari-hari. Hal ini terlihat dari
samadan akan menghasilkan data yang
keseluruhan responden (100 responden)
konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
dalam menjawab pernyataan kedua (X1.1.2)
instrumen mencirikan tingkat konsistensi.
menghasilkan rata-rata nilai sebesar 3,84
Reliabilitas adalah derajat konsistensi dan
(Setuju). Dari keseluruhan item-item
stabilitas data atau temuan (Sugiyono,
pernyataan mengenai variabel aktivitas
2008:456). Reliabilitas menunjuk pada satu
(X1.1.1 dan X1.1.2) yang tersaji pada Tabel
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
4.8, rata-rata skor jawaban responden
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
sebesar 3,525. Hal ini dapat dikatakan
alat pengumpul data karena instrumen
bahwa sebagian besar responden setuju
tersebut sudah baik. Reliabilitas dihitung
pada item-item pernyataan variabel
dengan menggunakan rumus koefisien
aktivitas (X1.1.1 dan X1.1.2).
Alpha Cronbach

8
Distribusi Frekuensi Variabel Minat (X1.3) disajikan pada Tabel 1.3 di bawah
(X1.2) ini:
Hasil jawaban responden yang Tabel 1.3
berkaitan dengan pernyataan variabel minat Distribusi Frekuensi Variabel Opini
(X1.2) disajikan pada Tabel 1.2 di bawah Item Persentase Jawaban Mean
ini: Responden (%)
Tabel 1.2 1 2 3 4 5
Distribusi Frekuensi Variabel Minat X1.3.1 2 13 53 28 4 3,19
Item Persentase Jawaban Mean X1.3.2 6 14 43 28 9 3,2
Responden (%) Average 4 13,5 48 28 6,5 3,195
1 2 3 4 5 Sumber: Data Primer Diolah (2014)
X1.2.1 5 4 21 55 15 3,71 Keterangan:
X1.2.2 2 5 14 56 23 3,93 X1.3.1 : Penggunaan produk sepatu impor
Average 3,5 4,5 17,5 55,5 19 3,82 memberikan saya banyak manfaat.
Sumber: Data Primer Diolah (2014) X1.3.2 : Saya merasa bangga telah
menggunakan produk sepatu impor.
Keterangan: Berdasarkan penyajian Tabel 1.3 di
atas dapat diketahui bahwa responden
X1.2.1 : Penggunaan produk sepatu impor
beranggapan netral dalam penggunaan
berpengaruh pada mode berpakaian saya.
produk sepatu impor memberikan banyak
X1.2.2 : Penggunaan produk sepatu impor
manfaat pada mereka. Hal ini terlihat dari
membuat saya puas dan merasa nyaman.
keseluruhan responden (100 responden)
Berdasarkan penyajian Tabel 1.2 di dalam menjawab pernyataan pertama
atas dapat diketahui bahwa responden (X1.3.1) menghasilkan rata-rata nilai sebesar
beranggapan setuju dalam penggunaan 3,19 (Netral). Selanjutnya, berdasarkan
produk sepatu impor akan mempengaruhi penyajian Tabel 4.10 di atas diketahui
mode berpakaian mereka. Hal ini terlihat bahwa responden beranggapan netral dalam
dari keseluruhan responden (100 opini apakah merasa bangga telah
responden) dalam menjawab pernyataan menggunakan produk sepatu impor. Hal ini
pertama (X1.2.1) menghasilkan rata-rata nilai terlihat dari keseluruhan responden (100
sebesar 3,71 (Setuju). Selanjutnya, responden) dalam menjawab pernyataan
berdasarkan penyajian Tabel 4.9 di atas kedua (X1.3.2) menghasilkan rata-rata nilai
diketahui bahwa responden beranggapan sebesar 3,2 (Netral). Dari keseluruhan item-
setuju dalam penggunaan produk sepatu item pernyataan mengenai variabel opini
impor dapat membuat konsumen merasa (X1.3.1 dan X1.3.2) yang tersaji pada Tabel
puas dan nyaman. Hal ini terlihat dari 4.10, rata-rata skor jawaban responden
keseluruhan responden (100 responden) sebesar 3,195. Hal ini dapat dikatakan
dalam menjawab pernyataan kedua (X1.2.2) bahwa sebagian besar responden netral
menghasilkan rata-rata nilai sebesar 3,84 pada item-item pernyataan variabel opini
(Setuju). Dari keseluruhan item-item (X1.3.1 dan X1.3.2).
pernyataan mengenai variabel minat (X1.2.1 Distribusi Frekuensi Variabel Demografi
dan X1.2.2) yang tersaji pada Tabel 4.9, rata- (X1.4)
rata skor jawaban responden sebesar 3,82. Hasil jawaban responden yang
Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian berkaitan dengan pernyataan variabel
besar responden setuju pada item-item demografi (X1.4) disajikan pada Tabel 1.4
pernyataan variabel minat (X1.2.1 dan X1.2.2). di bawah ini:
Distribusi Frekuensi Variabel Opini
(X1.3)
Hasil jawaban responden yang
berkaitan dengan pernyataan variabel opini

9
Tabel 1.4 Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi Variabel Demografi Distribusi Frekuensi Variabel
Item Persentase Jawaban Mean Pendapatan
Responden (%) Item Persentase Jawaban Mean
1 2 3 4 5 Responden (%)
X1.4.1 4 13 45 30 8 3,25 1 2 3 45
X1.4.2 1 6 44 40 9 3,5 X2.1.1 12 31 25 19
13 2,9
Average 2,5 9,5 44,5 35 8,5 3,375 X2.1.2 1 14 21 49
15 3,63
Sumber: Data Primer Diolah (2014) X2.1.3 6 8 9 45
32 3,89
Keterangan: Average 6,33 17,67 18,33 37,67 20 3,473
X1.4.1 : Orang tua mendukung saya dalam Sumber: Data Primer Diolah (2014)
hal pembelian produk sepatu impor. Keterangan:
X1.4.2 : Lingkungan sekitar saya mendukung X2.1.1 : Pendapatan saya selalu habis setiap
penggunaan produk sepatu impor. bulannya.
Berdasarkan penyajian Tabel 1.4 di X2.1.2 : Pendapatan besar saya juga
atas diketahui bahwa responden berpengaruh pada pengeluaran saya yang
beranggapan netral bahwa orang tua besar.
mendukung dalam hal pembelian produk X2.1.3 : Pendapatan saya tidak digunakan
sepatu impor pada mereka. Hal ini terlihat untuk membeli produk sepatu impor setiap
dari keseluruhan responden (100 bulannya.
responden) dalam menjawab pernyataan Berdasarkan penyajian Tabel 1.5 di
pertama (X1.4.1) menghasilkan rata-rata nilai atas dapat diketahui bahwa responden
sebesar 3,25 (Netral). Selanjutnya, beranggapan netral bahwa pendapatan
berdasarkan penyajian Tabel 4.11 di atas mereka selalu habis setiap bulannya. Hal
diketahui bahwa responden beranggapan ini terlihat dari keseluruhan responden (100
setuju bahwa lingkungan sekitar responden) dalam menjawab pernyataan
mendukung dalam hal penggunaan produk pertama (X2.1.1) menghasilkan rata-rata nilai
sepatu impor pada mereka. Hal ini terlihat sebesar 2,9 (Netral). Selanjutnya,
dari keseluruhan responden (100 berdasarkan penyajian Tabel 4.12 di atas
responden) dalam menjawab pernyataan diketahui bahwa responden beranggapan
kedua (X1.4.2) menghasilkan rata-rata nilai setuju bahwa pendapatan besar juga
sebesar 3,5 (Setuju). Dari keseluruhan berpengaruh pada pengeluaran yang besar.
item-item pernyataan mengenai variabel Hal ini terlihat dari keseluruhan responden
demografi (X1.4.1, dan X1.4.2) yang tersaji (100 responden) dalam menjawab
pada Tabel 4.11, rata-rata skor jawaban pernyataan kedua (X2.1.2) menghasilkan
responden sebesar 3,375. Hal ini dapat rata-rata nilai sebesar 3,63 (Setuju).
dikatakan bahwa sebagian besar responden Selanjutnya, berdasarkan penyajian Tabel
netral pada item-item pernyataan variabel 4.12 di atas diketahui bahwa responden
opini (X1.4.1, dan X1.4.2). beranggapan setuju bahwa pendapatan
Distribusi Frekuensi Variabel tidak digunakan untuk membeli produk
Pendapatan (X2.1) sepatu impor setiap bulannya. Hal ini
Hasil jawaban responden yang terlihat dari keseluruhan responden (100
berkaitan dengan pernyataan variabel responden) dalam menjawab pernyataan
pendapatan (X2.1) disajikan pada Tabel 1.5 ketiga (X2.1.3) menghasilkan rata-rata nilai
di bawah ini: sebesar 3,89 (Setuju). Dari keseluruhan
item-item pernyataan mengenai variabel
pendapatan (X2.1.1, X2.1.2, dan X2.1.3) yang
tersaji pada Tabel 4.12, rata-rata skor
jawaban responden sebesar 3,473. Hal ini
dapat dikatakan bahwa sebagian besar
responden setuju pada item-item
10
pernyataan variabel pendapatan (X2.1.1, menjawab pernyataan kedua (Y2)
X2.1.2 dan X2.1.3). menghasilkan rata-rata nilai sebesar 4,13
Distribusi Frekuensi Variabel (Setuju). Selanjutnya, berdasarkan
Keputusan Pembelian Produk (Y) penyajian Tabel 4.13 di atas diketahui
Hasil jawaban responden yang bahwa responden beranggapan sangat
berkaitan dengan pernyataan variabel setuju bahwa pembelian produk sepatu
keputusan pembelian produk (Y) disajikan impor mempertimbangkan kualitas produk.
pada Tabel 1.6 di bawah ini: Hal ini terlihat dari keseluruhan responden
Tabel 1.6 (100 responden) dalam menjawab
Distribusi Frekuensi Variabel pernyataan ketiga (Y3) menghasilkan rata-
Keputusan Pembelian Produk rata nilai sebesar 4,37 (Sangat Setuju).
Item Persentase Jawaban Responden Mean Selanjutnya, berdasarkan penyajian
(%) Tabel 4.13 di atas diketahui bahwa
1 2 3 4 5 responden beranggapan sangat setuju
Y1 4 11 10 48 27 3,83 bahwa pembelian produk sepatu impor
Y2 2 3 9 52 34 4,13 mempertimbangkan ketahanan produk. Hal
Y3 1 2 3 47 47 4,37 ini terlihat dari keseluruhan responden (100
Y4 1 2 7 40 50 4,36 responden) dalam menjawab pernyataan
Y5 4 12 33 29 22 3,53 keempat (Y4) menghasilkan rata-rata nilai
Y6 1 5 21 41 32 3,98 sebesar 4,36 (Sangat Setuju). Selanjutnya,
Average 2,16 5,83 13,83 42,83 35,33 4,033 berdasarkan penyajian Tabel 4.13 di atas
Sumber: Data Primer Diolah (2014)
diketahui bahwa responden beranggapan
Keterangan: setuju bahwa pembelian produk sepatu
Y1: Pembelian produk membutuhkan impor mempertimbangkan daur hidup
perencanaan terlebih dahulu. produk. Hal ini terlihat dari keseluruhan
Y2: Pembelian produk membutuhkan responden (100 responden) dalam
pertimbangan terlebih dahulu. menjawab pernyataan kelima (Y5)
Y3 : Pembelian produk mempertimbangkan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 3,53
kualitas produk. (Setuju). Selanjutnya, berdasarkan
Y4 : Pembelian produk mempertimbangkan penyajian Tabel 4.13 di atas diketahui
ketahanan produk. bahwa responden beranggapan setuju
Y5 : Pembelian produk mempertimbangkan bahwa pembelian produk sepatu impor
daur hidup produk. tepat disaat mereka membutuhkan. Hal ini
Y6 : Pembelian produk tepat di saat saya terlihat dari keseluruhan responden (100
membutuhkan. responden) dalam menjawab pernyataan
Berdasarkan penyajian Tabel 1.6 di keenam (Y6) menghasilkan rata-rata nilai
atas dapat diketahui bahwa responden sebesar 3,98 (Setuju). Dari keseluruhan
beranggapan setuju bahwa pembelian item-item pernyataan mengenai variabel
produk sepatu impor membutuhkan keputusan pembelian produk (Y1, Y2, Y3, Y4,
perencanaan terlebih dahulu. Hal ini terlihat Y5 dan Y6) yang tersaji pada Tabel 4.13,
dari keseluruhan responden (100 rata-rata skor jawaban responden sebesar
responden) dalam menjawab pernyataan 4,033. Hal ini dapat dikatakan bahwa
pertama (Y1) menghasilkan rata-rata nilai sebagian besar responden setuju pada item-
sebesar 3,83 (Setuju). Selanjutnya, item pernyataan variabel keputusan
berdasarkan penyajian Tabel 4.13 di atas pembelian produk (Y1, Y2, Y3, Y4, Y5 dan
diketahui bahwa responden beranggapan Y6).
setuju bahwa pembelian produk sepatu
impor membutuhkan pertimbangan terlebih
dahulu. Hal ini terlihat dari keseluruhan
responden (100 responden) dalam

11
Distribusi Hasil Mean Variabel Pada memperlancar aktivitas kinerja mereka
Konsep Gaya Hidup Dan Konsep Kelas seperti aktivitas perkuliahan, kerja,
Sosial olahraga, dan bermain, serta mereka
Berdasarakan hasil analisis data yang merasakan bahwa dengan penggunaan
telah dilakukan, diketahui bahwa responden produk sepatu impor dapat meningkatkan
menilai dan beranggapan setuju pada variabel rasa percaya diri mereka. Hal ini dapat
aktivitas dan minat pada konsep gaya hidup dan dikarenakan kualitas produk, desain produk
variabel pendapatan pada konsep kelas sosial yang menarik, dan rasa nyaman dalam
memiliki hubungan dan menjadi pertimbangan
penggunaan produk akan meningkatkan
mereka dalam hal keputusan pembelian produk
sepatu impor. Sedangkan, responden menilai kinerja dan performa dalam aktivitas
dan beranggapan netral pada variabel opini dan mereka sehari-hari sehingga akan
demografi pada konsep gaya hidup memiliki berpengaruh pada kepuasan dan rasa
hubungan dan menjadi pertimbangan mereka percaya diri pada responden.
dalam hal keputusan pembelian produk sepatu Menurut pengujian dan analisis data
impor. Distribusi hasil analisis data tiap yang telah dilakukan, minat memiliki
variabel digambarkan pada tabel 4.14 dibawah hubungan dan sebagai pertimbangan
ini: responden dalam keputusan pembelian
Tabel 1.7 produk sepatu impor. Minat atau
Distribusi Hasil Analisis Data Tiap ketertarikan setiap manusia berbeda-beda.
Variabel Minat adalah ketertarikan semacam objek,
No Variabel Mean Keterangan peristiwa, dan topik tertentu yang
1 Minat (X1.2) 3,82 Setuju menyertai perhatian khusus kepadanya
2 Aktivitas (X1.1) 3,525 Setuju (James F. Engel, et al, 1994:385). Minat
3 Pendapatan 3,473 Setuju
menurut pendapat dari responden menjadi
(X2.1)
salah satu faktor yang dipertimbangkan
4 Demografi 3,375 Netral
(X1.4) dalam keputusan pembelian produk sepatu
5 Opini (X1.3) 3,195 Netral impor mereka. Responden beranggapan
Sumber: Data Primer Diolah (2014) bahwa dengan penggunaan produk sepatu
Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui impor berpengaruh pada mode berpakaian
bahwa variabel minat pada konsep gaya hidup mereka. Mereka merasakan bahwa dengan
adalah variabel yang memiliki nilai mean penggunaan produk sepatu impor yang
tertinggi dibandingkan variabel lainnya. memiliki desain produk menarik, kualitas
Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel minat bahan terbaik yang memberikan
pada konsep gaya hidup adalah variabel yang kenyamanan dan tingkat ketahanan produk
memiliki hubungan paling kuat dan sebagai yang tinggi dapat meningkatkan minat
pertimbangan utama konsumen dalam
dalam mode berpakaian mereka, karena
keputusan pembelian produk sepatu impor.
pada masa sekarang ini mode berpakaian
Pembahasan Hasil Penelitian
Menurut pengujian dan analisis data sangatlah diperhatikan, khususnya bagi
yang telah dilakukan, aktivitas memiliki kalangan anak muda. Hal ini karena mereka
hubungan dan sebagai pertimbangan ingin terlihat lebih menarik dibanding yang
responden dalam keputusan pembelian lain dan mereka sangat memperhatikan
produk sepatu impor. Aktivitas merupakan perkembangan fashion yang selalu up to
karakteristik konsumen dalam kehidupan date. Selain itu, terkadang konsumen juga
sehari-harinya (Solomon, 2001:264). merasakan timbulnya kesamaan
Aktivitas menurut pendapat dari responden kepribadian produk dengan kepribadian
menjadi salah satu faktor yang konsumen itu sendiri.
dipertimbangkan dalam keputusan Menurut pengujian dan analisis data
pembelian produk sepatu impor mereka. yang telah dilakukan, opini menurut
Responden merasa bahwa dengan pendapat responden hanya bersifat netral
penggunaan produk sepatu impor dapat sebagai pertimbangan responden dalam

12
keputusan pembelian produk sepatu impor. netral dalam pertimbangan mereka pada
James F. Engel, et al (1994:385) keputusan pembelian produk sepatu impor.
mengatakan bahwa opini adalah jawaban Menurut pengujian dan analisis data
lisan atau tertulis yang orang berikan yang telah dilakukan, pendapatan memiliki
sebagai respon terhadap situasi stimulus di hubungan dan sebagai pertimbangan
mana semacam pertanyaan diajukan. responden dalam keputusan pembelian
Dalam hal ini opini seringkali muncul dari produk sepatu impor. Pendapatan
diri sendiri, orang tua, keluarga, teman, dan merupakan hasil berupa uang atau hal
lingkungan sekitar terhadap pandangan materi lainnya yang dicapai dari
seleksi pada merek tertentu. Pandangan penggunaan kekayaan atau jasa manusia
seperti ini biasanya mengarah kepada bebas (Samuelson dan Nordheus, 1995:
masukan dan saran dari orang tua, keluarga, 255). Semakin besar pendapatan seseorang,
teman, dan lingkungan sekitar produk maka akan semakin besar pula peluangnya
sepatu impor merek tertentu yang masuk kedalam kategori kelas sosial tinggi
diinginkan responden. Opini masyarakat (James F. Engel, et al: 2009). Mereka
yang sering muncul adalah tentang manfaat beranggapan bahwa dengan semakin tinggi
yang didapat setelah menggunakan produk pendapatan yang mereka dapat semakin
sepatu impor dan perasaan senang atau besar pula pengeluaran untuk pemenuhan
bangga setelah menggunakan produk kebutuhannya. Hal ini memungkinkan
sepatu impor. Pandangan opini yang positif terjadinya peningkatan permintaan produk
tentang merek produk sepatu impor tertentu sepatu impor apabila pendapatan responden
dapat digunakan sebagai daya tarik untuk juga meningkat. Dimungkinkan juga
penjualan produk impor. Akan tetapi pendapatan mereka tiap bulan digunakan
berdasarkan fenomena yang muncul, untuk membeli kebutuhan produk fashion
sebagian besar mahasiswa FEB UB malang seperti baju, celana, sepatu, atau bahkan
beranggapan bahwa opini bersifat netral dialokasikan untuk membeli produk sepatu
dalam pertimbangan mereka pada impor yang diinginkannya. Akan tetapi
keputusan pembelian produk sepatu impor. berdasarkan fenomena yang terjadi,
Menurut pengujian dan analisis data pendapatan mereka tidak digunakan untuk
yang telah dilakukan, demografi menurut membeli produk sepatu impor setiap
pendapat responden hanya bersifat netral bulannya. Hal ini dapat disebabkan
sebagai pertimbangan responden dalam beberapa faktor seperti harga sepatu impor
keputusan pembelian produk sepatu impor. yang tergolong mahal, sehingga
Solomon (2011:264) mengutarakan bahwa pemenuhannya juga membutuhkan
demografi itu terdiri dari pendapatan, usia, pengorbanan pendapatan yang berlebih.
siklus hidup keluarga, wilayah geografis, Bahkan muncul beberapa pendapat
etnisitas, hunian, jabatan, ukuran keluarga, responden bahwa terkadang mereka
dan pendidikan. Responden beranggapan menyisihkan uang saku perbulan untuk
bahwa saran atau masukan dari orang dapat digunakan membeli produk sepatu
tentang suatu merek produk tertentu tidak impor di kemudian hari, sehingga pada
menjadi prioritas utama pertimbangan waktu yang tepat mereka dapat
mereka dalam keputusan pembelian produk menggunakan uang yang telah mereka
sepatu impor. Dalam hal ini, mereka lebih sisihkan ini.
tertarik mendapat masukan dan saran dari Menurut pengujian dan analisis data
lingkungan sekitar seperti lingkungan yang telah dilakukan, variabel minat minat
pertemanan, lingkungan perkuliahan dan pada konsep gaya hidup memiliki
bahkan lingkungan komunitasnya. Akan hubungan paling kuat dalam keputusan
tetapi berdasarkan fenomena yang muncul, pembelian produk sepatu impor pada
sebagian besar mahasiswa FEB UB malang kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
beranggapan bahwa demografi bersifat Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

13
Hal ini terjadi karena nilai mean dari maupun lokal, khususnya bagi perusahaan
variabel minat lebih besar daripada lokal hasil penelitian ini dapat dijadikan
variabel-variabel lainnya. Sehingga patokan dan strategi pemasaran untuk dapat
konsumen dalam melakukan pembelian bersaing dengan perusahaan luar di pasaran
produk sepatu impor sangat Indonesia. Berkaitan dengan penelitian
mempertimbangkan variabel minat ini. yang telah dilakukan, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Hasil penelitian menunjukkan
Kesimpulan bahwa variabel aktivitas, minat, dan
Penelitian ini dilaksanakan untuk pendapatan memiliki hubungan dan
mengetahui apakah terdapat hubungan pada sebagai pertimbangan konsumen
variabel aktivitas, minat, opini, demografi dalam keputusan pembelian produk
dan pendapatan dalam keputusan sepatu impor pada mahasiswa
pembelian produk sepatu impor pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Universitas Brawijaya Malang. Berikut ini Sehubungan dengan hasil penelitian
adalah kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka penting bagi perusahaan
yang telah dilaksanakan: produsen sepatu khususnya
1. Variabel aktivitas, minat, dan produsen sepatu lokal untuk dapat
pendapatan memiliki hubungan dan lebih memperhatikan bagaimana
sebagai pertimbangan konsumen perilaku konsumen khususnya
dalam keputusan pembelian produk pemuda saat ini. Oleh karena itu,
sepatu impor pada mahasiswa baik gaya hidup dan kelas sosial
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis perlu diperhatikan bagi perusahaan
Universitas Brawijaya Malang. sepatu lokal dalam penerapan
2. Variabel opini dan demografi strategi pemasaran mereka agar
menurut konsumen hanya bersifat dapat bersaing dengan produk-
netral sebagai pertimbangan dalam produk sepatu impor yang
keputusan pembelian produk sepatu membanjiri pasar-pasar fashion di
impor pada mahasiswa Fakultas Indonesia.
Ekonomi Dan Bisnis Universitas 2. Untuk penelitian selanjutnya perlu
Brawijaya Malang. ditambah lagi faktor-faktor yang
3. Variabel minat merupakan variabel mempengaruhi atau faktor-faktor
yang memiliki hubungan paling yang memiliki hubungan dalam
paling kuat dan sebagai keputusan pembelian produk sepatu
pertimbangan utama konsumen impor, khususnya faktor-faktor
dalam keputusan pembelian produk yang erat kaitannya dengan perilaku
sepatu impor pada kalangan konsumen. Hal ini bertujuan untuk
mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan semakin menyempurnakan
Bisnis Universitas Brawijaya pemahaman terhadap faktor-faktor
Malang. dalam perilaku konsumen yang
Saran mempengaruhi dan memiliki
Saran dimunculkan berdasarkan hubungan dalam keputusan
teori-teori yang telah dibangun dan pembelian produk sepatu impor.
didasarkan pada hasil penelitian yang Penelitian ini belum memasukkan
diperoleh. Hasil statistik deskriptif dalam variabel atas aspek lain yang
penelitian ini dapat digunakan sebagai mungkin dapat mempengaruhi dan
tambahan referensi dan informasi bagi lebih menyempurnakan hasil
peneliti selanjutnya dan rencana strategi penelitian ini.
pemasaran pada perusahaan sepatu impor

14
3. Penelitian selanjutnya dapat
dilaksanakan dengan menggunakan
objek penelitian lain yang lebih luas
untuk mendapatkan hasil yang lebih
umum terhadap faktor-faktor dalam
perilaku konsumen yang dianggap
akan berpengaruh dan memiliki
hubungan yang sangat kuat dalam
keputusan pembelian produk sepatu
impor.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Edisi Revisi V. Rineka
Cipta. Jakarta
C. Trihendradi. 2010. Step By Step Spss 18
Analisis Data Statistik. Penerbit
Andi. Yogyakarta
Cooper, Donald R. dan Pamela Schindler.
2008. Business Research Methods.
McGraw-Hill Companies, Inc. New
York
Djaslim, Saladin. 2003. Perilaku Konsumen
dan Pemasaran Stratejik. Linda
Karya. Bandung
Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2009.
Principle of Marketing. 13th
Edition, Pearson Prentice Hall, New
Jersey
Lamb, Hair, McDaniel. 2001. Marketing.
1st edition. Thomson Learning.
Connecticut
Mowen, John C., Michael Minor. 2002.
Consumer Behavior. Edisi 5.
Erlangga. Jakarta
Peter, J. Paul, Jerry C. Olson. 2000.
Consumer Behavior. Edisi 4. Jilid 2.
Erlangga. Jakarta
Schiffman, Leon dan Kanuk. 2007.
Consumer Behavior. Pearson
Education. New Jersey
Sekaran, Umar. 2007. Research Methods
For Business. Edisi 4. Salemba
Empat. Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Alfabeta. Bandung
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen
Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Graha Ilmu. Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai