Proposal Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna dapat Mengerjakan
Tugas Skripsi
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
NPM : 1851040178
Sebagai langkah awal untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam
pemahaman penelitian ini, maka perlu adanya penguraian dan penegasan terhadap arti dan makna
dari istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini. Dangan adanya penegasan arti dan makna dari
istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini di harapkan tidak akan terjadi kesalah pahaman terkait
arti dan makna dari judul penelitian ini. Selain itu, penegasan judul ini merupakan penekanan
terhadap pokok permasalahan yang akan dibahas.
Adapun judul penelitian ini adalah: PENGARUH LIFESTYLE DAN ELECTRONIC WORD OF
MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PADA THRIFT
STORE DI INSTAGRAM DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Adapun penjelasan
judul tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 1
2. Lifestyle
Lifesyle atau gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi dan berinteraksi di dunia.2
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan indivudu yang secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk yang di tawarkan
oleh penjual.4
Adapun beberapa alasan yang menyebabkan penulis tertarik dan memilih judul tersebut yaitu:
1. Secara objektif
Penelitian ini berfokus pada adanya suatu gaya hidup atau lifestyle dalam pembelian suatu
barang atau produk, khususnya pada produk thrift di media sosial instagram. Pada kegiatan
pembelian suatu barang, gaya hidup atau lifestyle menjadi salah satu faktor pada saat
melakukan suatu kegiatan pembeliaan produk atau jasa, namun adapun masyarakat atau
1
Tim Pusat Bahasa Depdiknas, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, 2008.
H.664
2
Kotler dan Keller, Marketing Management (England: Pearson, 2016), h. 192
3
Nur Aini Anisa and Andrik Gastri Widjatmiko, “ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM) , CELEBRITY
ENDORSEMENT DAN GAYA HIDUP PADA MINAT BELI PRODUK ONLINE SHOP,” (Jurnal Mitra
Manajemen, Volume 4, Nomor 10, 2020), h. 1516
4
Rido Kurniawan dan Febsri Susanti, "PENGARUH LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA SEPATU MEREK FLADEO DI BASKO GRAND MALL PADANG" (INA-Rxiv Papers, 2019), h. 3
konsumen yang memutuskan untuk membeli barang atau jasa tidak dengan mengutamakan
gaya hidup. Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa ada beberapa anggota masyarakat atau
konsumen yang melakukan kegiatan pembelian dengan menggunakan atau mengutamakan
gaya hidup atau lifestyle untuk memilih barang yang akan dibeli. Selain gaya hidup atau
lifestyle, penelitian ini juga berfokus pada e-WoM (electronic Word of Mouth). E-WoM ini
sendiri akan memiliki peranan penting dalam kegiatan suatu barang, dimana hal ini didukung
dengan semakin maraknya Thrift Store yang muncul di media sosial Instagram. E-WoM secara
tidak langsung akan menjadi penentu pada masyarakat atau konsumen dalam mengambil
keputusan dalam melakukan pembelian.
2. Secara Subjektif
a. Pokok bahasan ini relevan dengan disiplin ilmu yang penulis pelajari di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Manajemen BisnisSyariah.5
b. Kemudahan mengakses data dan informasi yang penulis butuhkan yang berkaitan
dengan judul yang akan diteliti.
Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi
para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaannya. Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat.
Pada era pemasaran modern saat ini, jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar
semakin banyak sehingga konsumen memiliki ragam pilihan dan alternatif produk dan jasa
yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih sesuai dengan apa yang konsumen
inginkan.
Pengaruh teknologi canggih, seperti internet dan saluran tv satelit, memudahkan
seseorang memperoleh informasi yang luas dan cepat, termasuk mengenai mode. Konsumen
didorong untuk menyesuaikan diri dengan tren yang berlaku saat itu dan menghindar dari
sebutan ketinggalan mode. Bagi masyarakat high income berbelanja sudah menjadi lifestyle
mereka, mereka akan rela mengorbankan sesuatu demi mendapatkan produk yang mereka
senangi.
Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat
akan fashion yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup atau lifestyle dalam
berbusana, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan berbusana pada zaman sekarang tidak
hanya untuk menutupi tubuh, tetapi juga sebagai sarana berkomunikasi dan menunjukkan
gaya hidup dan identitas pemakaianya. Gaya hidup (lifestyle) merupakan salah satu indikator
dari faktor pribadi yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen dan keputusan
pembelian.6
Perkembangan bisnis yang bergerak di sektor online berkembang begitu pesat
menyebabkan perubahan besar pada pasar. Hal tersebut juga di dukung dengan semakin
banyaknya toko-toko thrift yang muncul, terutama pada media sosial instagram. Maraknya
kemunculan toko – toko thrift itu sendiri di dukung oleh gaya hidup atau lifestyle dari
masyarakat (khususnya kaum milenial) yang mulai tertarik menggunakan produk atau barang
– barang thrift.
Memiliki keputusan pembelian yang tinggi merupakan suatu yang diharapkan oleh
5
Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid I (Jakarta: PT.Indeks,2007), h. 254
6
Rido, Febsri, 2019, Op, Cit, h. 1
suatu perusahaan, karena keputusan pembelian yang tinggi menandakan bahwa suatu produk
atau jasa tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Keputusan pembelian merupakan
suatu perilaku konsumen mengenai keterlibatan konsumen dalam memilih dan menentukan
keputusan untuk menggunakan suatu barang atau jasa. 7
Pada saat konsumen hendak melakukan atau mengambil keputusan dalam
pembelian, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, salah satunya adalah e-WoM
(electronic Word of Mouth). E-WoM merupakan merupakan komunikasi pemasaran yang
berbasis online melalui media sosial internet yang memiliki pesan berisi tentang pernyataan
positif atau negatif yang dilakukan oleh konsumen potensial atau mantan konsumen.
E-WoM itu sendiri secara langsung dan tidak langsung bisa menjadi bahan
pertimbangan bagi calon konsumen dalam mengambil keputusan dalam pembelian.
Konsumen akan melewati tahapan pencarian informasi sebelum melakukan pembelian, salah
satunya informasi yang didapat dari e-WoM yang dapat berbentuk komentar atau ulasan
dalam internet. Melihat ulasan atau komentar online sangat membantu konsumen karena
membuat konsumen merasa lebih percaya diri pada keputusan pembelian.
D. BATASAN MASALAH
E. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan , pokok masalah yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah Lifestyle berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion pada Thrift Store
di Instagram?
2. Apakah e-WoM berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion pada Thrift Store
di Instagram?
3. Bagaimana pandangan Ekonomi Islam terhadap Lifestyle dan e-WoM terhadap Keputusan
Pembelian Produk Fashion pada Thrift Store di Instagram?
F. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
Ritma Rahmadhani and Apriatni Endang Prihatini, “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Perceived Risk
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Tokopedia,” (Jurnal Administrasi Bisnis, 2019), h. 2
1. Untuk mengetahui pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion pada
Thrift Store di Instagram.
2. Untuk mengetahui pengaruh e-WoM terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion pada
Thrift Store di Instagram.
3. Untuk mengetahui dan menganalisa pandangan Ekonomi Islam terhadap Lifestyle dan e-WoM
terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion pada Thrift Store di Instagram.
G. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, bukan
hanya bermanfaat bagi penulis melainkan juga bermanfaat bagi pembaca. Berikut beberapa
manfaat yang bias didapat dari penelitian ini :
a. Manfaat Akademis
Manfaat Akademis Sebagai kontribusi tambahan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
dengan implementasi teori yang sudah didapat selama masa perkuliahan dan sebagai refrensi
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian terkait Lifestyle, e-WoM dan keputusan
pembelian.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemilik usaha Thrift Store di Instagram sebagai
bahan evaluasi dan analisa terkait keputusan pembelian yang berhubungan dengan Lifestyle
dan e-WoM
H. LANDASAN TEORI
a. Lifestyle
1. Pengertian Lifestyle
Lifestyle atau gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat dan opininya. Dalam arti bahwa secara umum gaya hidup
seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang mereka pikirkan
terhadap segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli dengan hal itu dan juga
apa yang dia pikirkn tentang dirinya dan juga dunia luar.8
8
Angga Sandy Susanto, “Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya HIdup)”. Jurnal JIBEKA, Vol. 7 No.
2 (Agustus 2013), h. 1
9
Ibid.
suatu hal, pengalaman ini didapatkan dari semua tindakannya di masa lalu.
3) Kepribadian
Kepribadian meliputi beberapa karakteristik khusus seperti dominasi, keagresifan,
rasa percaya diri dan sebagainya yang berguna untuk menentukan perilaku
konsumen untuk produk tertentu.
4) Konsep diri
Konsep diri adalah inti dari pola kepribadian yang akan mempengaruhi cara
seseorang dalam mengatasi permasalahan dalam hidupnya, konsep diri merupakan
frame of reference yang menjadi awal perilaku.
5) Motif
Perilaku individu terbentuk karena adanya motif kebutuhan untuk memenuhi
kebutuhan fisik, merasa aman, merasa dihargai dan lain sebagainya,
pengelompokan kebutuhan manusia telah dibuat teori oleh beberapa orang.
6) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu pemahaman dan gambaran
mengenai sesuatu.
Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan
kebudayaan. Faktor-faktor ini sangat juga mempengaruhi pembentukan gaya hidup.10
1) Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok orang-orang yang dianggap mampu dan
memiliki pengetahuan untuk memberikan pengaruh terhadap pembentukan sikap
dan perilaku seseorang.
2) Keluarga
Masukan dari keluarga berupa nasihat dan cerita mengenai pengalaman akan
mempengaruhi gaya hidup seseorang, budaya salah satu anggota keluarga dapat
menjadi kebiasaan bagi anggota keluarga lainnya yang mengamati setiap harinya,
tidak heran jika ada saudara yang memiliki gaya hidup yang sama dengan kita.
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan. jenjang, dan para
anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang
sama.
4) Kebudayaan
Kebudayaan bisa meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang membentuk gaya hidup seseorang dan
akhirnya membuat pemasar mudah untuk mengidentifikasi apakah kelompok
konsumen dengan kebudayaan tersebut cocok dengan produknya atau tidak.
3. Indikator Lifestyle
Dalam penelitian ini indikator gaya hidup meliputi:11
1) Aktivitas (activity) terdiri dari: bekerja, hobi, liburan, olahraga.
2) Ketertarikan (interest) terdiri dari: pekerjaan, komunitas, rekreasi, mode.
3) Pendapat (opinion) terdiri dari: diri mereka sendiri, isu sosial, budaya.
10
Ibid.
11
Amirudin M Amin and Rafiqah Fitri Yanti, “Pengaruh Brand Ambassador, E-WOM, Gaya Hidup, Country Of
Origin Dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare Korea Nature Republic Amirudin,” (Jurnal
Inovasi Bisnis Dan Akuntansi, 2021) h. 3
Dalam pandangan dunia Islami, pemanfaatan anugerah Tuhan sebatas kebutuhan
selain tidak dilarang, tapi juga sebuah keharusan untuk kelangsungan hidup manusia.
Namun, Islam mencela setiap ketergantungan pada dunia dan menjadikannya sebagai
tujuan utama. Islam sebagai pedoman hidup tidak menonjolkan standar atau sifat
kepuasan dari sebuah perilaku konsumsi, melainkan lebih menonjolkan aspek
normatif, kepuasan dari sebuah perilaku konsumsi menurut Islam harus berlandaskan
pada tuntunan Islam itu sendiri. Prinsip dasar dari perilaku konsumsi seperti dalam Qs.
Al-Baqarah 168:
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(Qs. Al-Baqarah ayat
168).
Dari hal yang diuraikan tersebut dapat dijelaskan bahwa prinsip perilaku konsumsi
yang memberikan kepuasan kepada konsumen menurut Islam adalah barang-barang
yang dikonsumsi harus halal dan suci dan tidak mengikuti hawa nafsu dan langkah-
langkah setan setiap tindakan konsumsinya.
Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan dalam pandangan Islam.
Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting, karena keimanan memberikan cara
pandang dunia dan mempengaruhi kepribadian manusia, yaitu dalam bentuk perilaku,
gaya hidup, selera, sikap-sikap terhadap sesama manusia, sumber daya dan ekologi.
Keimanan sangat mempengaruhi sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam
kepuasan material maupun spiritual. Inilah yang di sebut untuk menyeimbangkan
kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Gaya hidup dalam fashion pun harus mengikuti syariat islam. Ketika fashion telah
menjadi suatu konsumsi masyarakat maka hal itu hanyalah berdasar pada kebutuhan
semu atau pseudo needs. Banyaknya masyarakat yang gemar mengenakan busana
muslim pada setiap aktivitasnya sehari-hari menjadikan busana muslim sebagai
fashion dan lifestyle (gaya hidup). Busana muslim adalah pakaian atau busana yang
dipakai semua umat Islam baik itu laki-laki (muslim) maupun perempuan (muslimah)
dalam aktifitas keseharian.
12
Puspa Dewi Yulianty and Agisty Mauludy, “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Brand Trust Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Wardah Varian Bedak ( Studi Penelitian Pelanggan Wardah Beauty Konter
Majalengka),” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 2019.
13
Rita, Karyana Hutomo, dan Natalia, “Electrinic Word of Mouth (E-WOM) Foursquare: the New Social
Media”. Binus Bussiness Review,Vol.4 No.2 (2 November 2013), h. 715.
14
Isabelle Goyette et al., “E-WOM Scale: Word-of-Mouth Measurement Scale for e-Services Context,” Canadian
Journal of Administrative Sciences, 2010, https://doi.org/10.1002/cjas.129.
calon konsumen melakukan jelajah seluler untuk mendapatkan informasi
seputar toko onlinedan produknya.
2) Frekuensi interaksi dengan pengguna situs jejaring sosial: seberapa sering
calon konsumen melakukan jelajah seluler untuk mendapatkan informasi
seputar toko online dan produknya pada sebuah komunitas online atau blogger
dan terkadang berkontribusi meninggalkankomentar yang berisi pertanyaan
atau pernyataan.
3) Banyaknya ulasan yang ditulis oleh pengguna situs jejaring sosial:
banyaknya ulasan yang didapat, sebanding dengan kemungkinannya
mendapatkan satu atau lebih komentar negatif ataupun positif.
Pengaruh intensitas membaca review konsumen lain di internet
terhadap kepercayaan belanja onlinedapat dijelaskan melalui teori
pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi konsumen adalah proses di mana
para konsumen diekspos untuk menerima informasi, menjadi terlibat dengan
informasi tersebut, memperhatikan informasi, memahami informasi,
mengingatnya, dan mencari kembali untuk digunakan di masa mendatang.
Menurut Mowen dan Minor, terdapat tiga faktor penting yang dapat
mempengaruhi pemrosesan informasi:15
a) Persepsi, yaitu proses di mana individu diekspos untuk menerima informasi,
memperhatikan informasi tersebut dan memahaminya.
b) Tingkat keterlibatan konsumen, yakni apakah konsumen akan bergeser
dari exposure ke perhatian, dan akhirnya sampai pada tahap pemahaman
persepsi. Keterlibatan juga mempengaruhi fungsi memori.
c) Fungsi memori, yaitu memori memandu proses exposure dan perhatian
dengan membiarkan konsumen mengantisipasi rangsangan yang dihadapi.
b) Valensi Opini
Valensi opini adalah pendapat konsumen baik positif atau negatif
mengenai produk, jasa dan brand. Valensi opini memiliki dua sifat yaitu negatif
dan positif. Valensi opini meliputi:
1) Komentar positif dari pengguna situs jejaring sosial, komentar positif yang
di posting oleh sebuah pengulas biasanya timbul karena adanya kepuasan akan
sebuah took online, produk jasa dan pelayanannya.
2) Komentar negatif dari pengguna situs jejaring sosial, komentar negatif yang di
posting oleh sebuah pengulas biasanya timbul karena adanya ketidakpuasan
akan sebuah toko online, produk jasa dan pelayanannya.
3) Rekomendasi dari pengguna situs jejaring sosial
Pelanggan yang puas adalah jaminan secara tidak langsung bagi
kelangsungan hidup perusahaan, pelanggan yang puas juga memberikan
peluang bagi terciptanya income yang terus menerus didapatkan. Kepuasan
pelanggan adalah salah satu tujuan utama perusahaan baik jasa maupun barang
berproduksi. Kepuasan pelanggan adalah perbedaan antara harapan dan
kinerja atau hasil yang dirasakan. Kepuasan konsumen akan berdampak
pada sikap psikologis konsumen untuk membicarakan hal-hal positif tentang
produk yang digunakannya kepada orang lain baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dari electronic word of mouth (e-WOM) positif tersebut dapat
membantu perusahaan dalam menaikkan citra dan dapat memperluas
15
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen Jilid I (Jakarta: Erlangga,2002), h. 81-82.
pemasaran.16
c) Konten
Konten adalah isi informasi dari situs jejaring sosial berkaitan dengan
produk dan jasa. Indikator dari konten meliputi:
1) Informasi tentang variasi produk yang dijual.
2) Informasi tentang kualitas produk.
3) Informasi tentang harga yang ditawarkan.
4) Informasi tentang keamanan transaksi dan situs jejaring internet yang
disediakan.
Dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen, produk yang dijual
perusahaan harus berkualitas. Hal ini dikarenakan kepuasan juga tergantung
pada kualitas produk dan jasa. Tjiptono, et.al,. menjelaskan secara sederhana
kualitas dapat diartikan sebagai produk yang bebas cacat. Dengan kata lain,
produk sesuai dengan standar.17
Untuk memasarkan suatu produk seorang pemasar harus
mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada
konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk
menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan
perusahaan. Selain itu, harus adanya kemudahan dalam setiap transaksi
sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh informasi yang berkaitan
dengan produk yang diinginkan.
Menurut Reichheld and Schetter yang dikutip oleh Ismai Ishak,
kemudahan pengguna situs mencerminkan detail informasi mengenai
mengenai produk, baik barang atau jasa. Hal ini berpengaruh dengan
kepuasan sebab jika situs sulit untuk dinavigasikan dan terdapat konten yang
kurang relevan, maka pengguna akan mudah untuk pindah ke situs lain.18
c. Keputusan Pembelian
16
Honorata Ratnawati Dwi Putranti and FX Denny Pradana, “Electronic Word Of Mouth (E-WOM), Kepuasan
Konsumen Dan Pengaruh Langsung Dan Tak Langsung Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Pada Mahasiswa
FEB Untag Di Semarang),” Media Ekonomi Dan Manajemen, 2015.
17
Hendra dwi Cahyadi and Sugiono Sugiharto, “Pengaruh Private Brand Strategy Terhadap Brand Loyalty Pada
Airmineral 600ml Merek Alfa Di Alfamart Siwalankerto Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran, 2014.
18
Asmai Ishak, “Analisis Kepuasan Pelanggan Dalam Belanja Online: Sebuah Studi Tentang Penyebab
(Antecedents) Dan Konsekuensi (Consequents),” Jurnal Siasat Bisnis, 2012,
https://doi.org/10.20885/jsb.vol16.iss2.art1.
19
Nugroho Setiadi, J, “PERILAKU KONSUMEN : Perspektif Kontenporer Pada Motif, Tujuan, Dan Keininan
Konsumen,” Prenadamedia Group, Jakarta, 2003.
20
Bilson Simamora, “Panduan Riset Dan Perilaku Konsumen,” Jakarta: Gramedia, 2007. H.15
a) Pemrakarsa
Yakni individu yang pertama kali yang menyarankan membeli produk atau jasa
tertentu terhadap calon pembeli.
b) Pemberi
Pengaruh individu yang bertugas sebagai pemberi pandangan terhadap barang pada
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian mengakibatkan konsumen
percaya barang tersebut dan tertarik untuk membelinya.
c) Pengambil Keputusan
Individu yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apa
yang akan di beli, kapan membeli, bagaimana cara membeli dan dimana akan membeli
barang tersebut.
d) Pembeli
Individu yang melakukan pembelian secara nyata.
e) Pemakai
Individu yang menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung dan terlibat
dalam mendapatkan maupun menggunakan produk yang ditawarkan. Secara garis
besar terdapat lima langkah dalam proses keputusan pembelian.21
21
Muhammad Ismail Yustanto, Menggagas Bisnis Isalami, Jakarta: Gema Insani Press,(2002), h. 169.
Kepuasan yang diperoleh oleh konsumen terhadap produk yang telah dibeli
berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Ketika konsumen puas atas
produk yang telah di belinya kemungkinan besar akan mengulanginya lagi untuk
membeli produk tersebut. Sebaliknya jika konsumen merasa tidak puas kemungkinan
akan menyebarkan informasi buruk kepada orang. lain sehingga penting bagi
perusahaan semaksimal mungkin memberi pelayanan yang terbaik terhadap konsumen
agar konsumen merasa puas dan apa yang diharapkan tercapai.22
I. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian ini, peneliti melakukan studi pustaka atas penelitian-penelitian sejenis yang telah
dilakukan sebelumnya. Ada empat penelitian yang menjadi acuan peneliti.
1. Rido Kurniawan dan Febsri Susanti yang berjudul “PENGARUH LIFESTYLE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SEPATU MEREK FLADEO DI BASKO GRAND
MALL PADANG”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lifestyle dan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian pada sepatu merk Fladeo di Basko Grand Mall Padang. Dalam
penelitian ini didapatkan hasil bahwa lifestyle memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. Adeliasari, Vina Ivana, Sienny Thio yang berjudul “Electronic Word of Mouth dan
22
G. Kotler, P. & Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1., Manajemen Pemasaran, 2008.
Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian di Restoran dan Kafe Surabaya”. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui electronic word of mouth dan pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian di restoran dan kafe Surabaya. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa
variabel-variabel (intensity, valance of opinion, dan content) e-WOM memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.23
3. Vivi Endah Sari yang berjudul “PENGARUH E-WOM, LIFESTYLE, KEPERCAYAAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TICKET ONLINE BOOKING PADA SITUS
TRAVELOKA.COM DI PONOROGO (STUDI KASUS PEMBELIAN TIKET PESAWAT
DAN KERETA API)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui E-WoM, Lifestyle,
Kepercayaan dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian tiket online di Ponorogo. Dalam
penelitian ini didapatkan hasil bahwa ketiga varibel tersebut berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4. Dian Wahyu Utami, Marheni Eka Saputri yang berjudul “PengaruhElectronic Word of Mouth
(e-WOM) terhadap Keputusan Pembelianpada Konsumen Café Roti Gempol dan Kopi Anjis
Bandung”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh electronic word of
mouth terhadap keputusan pembelian pada café roti Gempol dan kopi Anjis Bandung.
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara keseluruhan electronic word of mouth secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roti Gempol dan Kopi Anjis
Bandung.24
J. HIPOTESIS
Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Lifestyle dan e-WoM secara parsial
terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Thrift store di Instagram.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara Lifestyle dan e-WoM secara parsial
terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Thrift store di Instagram.
2. Ho = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Lifestyle dan e-WoM secara
simultan terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Thrift store di Instagram.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara Lifestyle dan e-WoM secara
simultan terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Thrift store di Instagram.
K. METODE PENELITIAN
23
Adeliasari, Vina Ivana, and Sienny Thio, “Electronic Word-of-Mouth (e-WOM) Dan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Di Restoran Dan Kafe Surabaya,” Bisnis Manajemen, 2014.
24
Dian Wahyu Utami and Marheni Eka Saputri, “Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E-Wom) Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Konsumen Cafe Roti Gempol Dan Kopi Anjis Bandung,” E-Proceeding of
Management, 2016.
b. Pendekatan dan Jenis Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian empiris yang datanya berbentuk angka-angka. Penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Metode
Kuantitatif adalah metodologi penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme,digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian survey. Dalam penelitian survey, informasi yang dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan kuesioner.25
Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi, peneliti harus menentukan sampel
yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam jumlah tertentu. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah tekhnik Nonprobably Sampling. Nonprobably Sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan yang sama bagi
setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam Nonprobably
Sampling terdapat berbagai cara dalam pengambilan sampel salah satunya adalah Accidential
Sampling. Accidential Sampling merupakan pemilihan sampel dari siapa saja yang kebetulan
ada atau dijumpai oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen yang
berkunjung pada Rumah Makan Istana Hot Plate. Pengambilan sampel penelitian berdasarkan
pada pendekatan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
N
n=
1+Ne2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumalah Populasi
e = Praktik tingkat kesalahan,0,1 atau 10%2
25
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods), Bandung: Alfabeta., 2012.
26
Ibid.
akan menggunakan metode sebagai berikut :
a) Angket
Merupakan suatu penyelidikan terhadap suatu masalah yang banyak kepentingan umum
tentang banyak dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan yang diajukan secara
tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan atau respon),
kuesioner ditunjukan kepada konsumen produk fashion pada Thrift store di Instagram untuk
memperoleh data.
Adapun skala pengukuran yang dipakai adalah skala likert, skala jenis ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompak orang tentang fenomena
social. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert memiliki gradasi mulai
dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau dari positif sampai sangat negatife.
Sementara untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawabannya bisa diberi skor :
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Tidak Setuju (TS) diberi skor 3
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 2
b) Wawancara
Metode wawancara adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan dalam suatu masalah27. Metode ini
sebagai metode bantuan untuk mendapatkan informasi yang terus mengklasifikasikan
data-data yang dibutuhkan sehingga dapat diperoleh data yang akurat yang mengenai
kualitas pelayanan untuk kepuasan pelanggan. Wawancara ditunjukan kepada pelanggan
minimarket Indomaret.
27
Ibid. hlm.81
28
Ibid.
metode spss dengan teknik pengujian bivariatepearson (produk momen pearson ). Adapun
rumus untuk menghitung validitas adalah29
N∑XY-(∑x) (∑Y)
R=
Keterangan :
b) Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Tujuan dari uji reabilitas
adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner,
sehingga saat diberikan berulang akan mendapatkan hasil yang konsisten.
29
Duwi Priyatno, “Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS,” in Yogyakarta: Gava Media, 2013.
OUTLINE
ABSTRAK ...........................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................
PENEGASAN ......................................................................................
MOTTO ................................................................................................
PERSEMBAHAN ................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................
F. Tujuan.................................................................................
G. Manfaat...............................................................................
A. Lifestyle ..............................................................................
E. Hipotesis .............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................
B. Pembahasan ........................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................
B. Saran ...................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
2002.
Adeliasari, Vina Ivana, and Sienny Thio. “Electronic Word-of-Mouth (e-WOM) Dan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Di Restoran Dan Kafe Surabaya.” Bisnis Manajemen, 2014.
Amin, Amirudin M, and Rafiqah Fitri Yanti. “Pengaruh Brand Ambassador, E-WOM, Gaya Hidup,
Country Of Origin Dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare Korea Nature
Anisa, Nur Aini, and Andrik Gastri Widjatmiko. “ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM) ,
CELEBRITY ENDORSEMENT DAN GAYA HIDUP PADA MINAT BELI PRODUK ONLINE
Cahyadi, Hendra dwi, and Sugiono Sugiharto. “Pengaruh Private Brand Strategy Terhadap Brand Loyalty
Pada Airmineral 600ml Merek Alfa Di Alfamart Siwalankerto Surabaya.” Jurnal Manajemen
Pemasaran, 2014.
Goyette, Isabelle, Line Ricard, Jasmin Bergeron, and François Marticotte. “E-WOM Scale: Word-of-
Mouth Measurement Scale for e-Services Context.” Canadian Journal of Administrative Sciences,
2010. https://doi.org/10.1002/cjas.129.
Ishak, Asmai. “Analisis Kepuasan Pelanggan Dalam Belanja Online: Sebuah Studi Tentang Penyebab
https://doi.org/10.20885/jsb.vol16.iss2.art1.
Kotler, P. & Armstrong, G. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Manajemen Pemasaran, 2008.
Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta: PT Indeks,
2007.
Mowen, John C, and Michael Minor. “Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid 1 Dan Jilid 2.” Jakarta:
Priyatno, Duwi. “Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS.” In Yogyakarta: Gava Media, 2013.
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods). Bandung: Alfabeta., 2012.
Putranti, Honorata Ratnawati Dwi, and FX Denny Pradana. “Electronic Word Of Mouth (E-WOM),
Kepuasan Konsumen Dan Pengaruh Langsung Dan Tak Langsung Terhadap Minat Beli Konsumen
(Studi Pada Mahasiswa FEB Untag Di Semarang).” Media Ekonomi Dan Manajemen, 2015.
Rahmadhani, Ritma, and Apriatni Endang Prihatini. “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Perceived
Risk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Tokopedia.” Jurnal Administrasi Bisnis,
2019. https://doi.org/10.14710/jab.v8i1.23766.
Rita, Rita, Karyana Hutomo, and Natalia Natalia. “Electronic Word of Mouth (e-WOM) Foursquare: The
Setiadi, J, Nugroho. “PERILAKU KONSUMEN : Perspektif Kontenporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Simamora, Bilson. “Panduan Riset Dan Perilaku Konsumen.” Jakarta: Gramedia, 2007.
Susanto, Angga Sandy. “Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup).” Jibeka, 2013.
Tim Pusat Bahasa Depdiknas. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa
Indonesia, 2008.
Utami, Dian Wahyu, and Marheni Eka Saputri. “Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E-Wom)
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Cafe Roti Gempol Dan Kopi Anjis Bandung.” E-
Yulianty, Puspa Dewi, and Agisty Mauludy. “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Brand Trust
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Wardah Varian Bedak ( Studi Penelitian Pelanggan Wardah