Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK


FASHION DI MARKETPLACE SHOPEE DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM
( STUDY PADA KONSUMEN YANG MEMBELI PRODUK FASHION
DI MARKETPLACE SHOPEE DI BANDAR LAMPUNG)

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna


Dapat Mengerjakan Tugas Skripsi

Oleh

Rio Riandi
1851040135

Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
A. Penegasan Judul

Sebagai langkah awal untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan
dalam pemahaman penelitian ini, maka perlu adanya penguraian dan penegasan terhadap
arti dan makna dari istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini. Dengan adanya
penegasan arti dan makna dari istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini diharapkan
tidak ada terjadi kesalah pahaman terkait arti dan makna dari judul penelitian ini. Selain
itu, penegasan judul ini merupakan penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan
dibahas .
Adapun judul penelitian ini adalah : “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION
DI MARKETPLACE SHOPEE DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( STUDY
PADA KONSUMEN YANG MEMBELI PRODUK FASHION DI MARKETPLACE
SHOPEE DI BANDAR LAMPUNG)”. Adapun penjelasan judul adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 849), pengaruh adalah daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang. Jadi dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun
benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa saja yang
ada di sekitarnya.1
2. Online Customer Review
Online Customer Reviews (OCRs) adalah salah satu bentuk Word of
Mouth Communication pada penjualan online (Filieri, 2014), dimana calon pembeli
mendapatkan informasi tentang produk dari konsumen yang telah mendapatkan manfaat dari
produk tersebut. Akibatnya konsumen lebih mudah untuk mencari perbandingan dengan
produk yang sejenis yang dijual pada penjual online lain, hal ini karena penggunaan
yang pesat pada digital marketing sehingga memberikan keuntungan pada konsumen,
yaitu konsumen tidak harus mengunjungi penjual yang berbeda secara langsung (Yasmin
et al, 2015).2
3. Kualitas Produk
Kotler dan Amstrong (2010:27) mengemukakan bahwa: Kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya
tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan pro duk, serta atribut bernilai lainnya.
Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan
baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core) produk itu sendiri. 3
4. Keputusan Pembelian
Menurut Adirama Aldi (2012) keputusan pembelian merupakan sikap seseorang
untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah
diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang mungkin

1
Fitria Savira and Yudi Suharsono, “Pengertian Pengaruh, Motivasi,” Journal of Chemical Information and Modeling 01, no. 01
(2013): 1689–1699.
2
M.AB Asri Nugrahani Ardianti, Dr. Widiartanto, “Pengaruh Online Customer Review Dan Online Customer Rating Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Marketplace Shopee .,” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis (2019): 1–11, http://teknonisme.com.
3
Jackson Weenas, “Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Spring Bed Comforta,” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1, no. 4 (2013): 607–618.
ditimbulkanya. Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.4
5. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.5
6. Fashion
Fashion adalah sebuah pola perilaku beserta produk yang mendukung perilaku
tersebut dimana hal-hal didalamnya diadopsi oleh sejumlah orang karena dirasa
sesuai dengan kondisi orang tersebut pada waktu dan tempat tertentu. Sedangkan
orientasi fashion merupakan kecenderungan untuk mengikuti tren fashion tersebut. 6
7. Marketplace
Menurut Apriadi (2017) marketplace adalah sebuah wadah pemasaran produk
secara elektronik yang mempertemukan banyak penjual dan pembeli untuk saling
bertransaksi.7
8. Perspektif
Perspektif dapat dikatakan suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi,
atau sudut pandang tertentu digunakan dalam melihat suatu fenomena. 8
9. Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan
dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip – prinsip Al-
Qur’an dan Sunnah.9

B. Alasan Memilih Judul

Adapun beberapa alasan yang menyebabkan penulis tertarik dan memilih judul
tersebut yaitu :

1. Secara Objektif

Penelitian ini berfokus pada keputusan pembelian produk fashion dengan


mempertimbangkan online customer review dan kualitas produk yang di Marketplace dalam
penelitian ini marketplace yang saya pilih adalah Shopee karena ditinjau dari Shopee pernah
menjadi e-commerce terbesar di Indonesia dan tentu saja di Bandar Lampung terdapat banyak
pengguna Shopee dan produk kategori fashion selalu menempati posisi pencarian populer dan
penjualan terlaris. Tentu saja, itu semua tidak lepas dari pengaruh online costumer review dan
kualitas produk yang ada di Shopee. Dari alasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
pengaruh online customer review dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk
fashion di marketplace shopee.

4
Sarini Kodu, “Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota
Avanza” 1, no. 3 (2012): 1251–1259.
5
Ibid.
6
ANIK LESTARI A and DAMAR KRISTIYANTO, “Pengaruh Orientasi Fashion, Money Attitude Dan Self-Esteem Terhadap
Perilaku Pembelian Kompulsif Pada Remaja (Studi Pada Konsumen Produk Telepon Selular Di Surabaya),” BISMA (Bisnis dan
Manajemen) 4, no. 2 (2018): 128.
7
Nuraida Wahyuni, Ade Saeful Mutaqin Irman, and Akbar Gunawan, “Pengenalan Dan Pemanfaatan Marketplace E-
Commerce,” Jurnal Pengabdian Dinamika 5, no. 1 (2018).
8
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Aness, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009). hlm. 50
9
Pusat Pengkaji dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009). Hlm.19.
2. Secara Subjektif

a. Judul yang diajukan sesuai dengan bidang keilmuan (jurusan) yang peneliti pelajari saat
ini, yakni berhubungan dengan Manajemen Pemasaran.

b. Kemudahan mengakses data dan informasi yang penulis butuhkan dan berkaitan dengan
judul yang akan diteliti.

C. Latar Belakang Masalah

Teknologi yang semakin pesat di era modern ini menyebabkan pergeseran


perilaku manusia terutama dalam hal berbelanja. Jika dahulu ketika kita ingin belanja
harus datang langsung ke toko yang kita cari kini tak perlu lagi keluar rumah cukup dengan
smartphone dan koneksi internet kita sudah dapat memesan barang yang kita butuhkan.
Dengan adanya Online Shop sangat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan. Apa
lagi kini banyak inovasi dari Online Shop. Sekarang ini juga berkembang dengan yang
namanya marketplace salah satunya Shopee yaitu wadah dimana dimana penjual dan
pembeli bertemu dan melakukan berbagai jenis transaksi. 10 Disini orang melakukan proses
transaksi dengan pertukaran barang maupun jasa melalui marketplace ini banyak kategori
barang yang ditawarkan di shopee salah satu yang populer adalah produk – produk fashion
seperti baju, celana, sepatu dan kebutuhan sandang lainnya.

Dikarenakan banyaknya barang yang ditawarkan menimbulkan kekhawatiran


kosnumen akan kualitas produk yang dijual. Oleh karena itu, dalam kegiatan berbelanja
online konsumen perlu mencari informasi lebih mengenai produk yang akan dibelinya
untuk meminimalisir dampak negatif yang didapat. Cara yang mudah untuk
mendapatkan informasi tersebut adalah dengan melihat ulasan atau review pada suatu
toko agar kita dapat mendapatkan gambaran dari barang yang dijual terutama kepada produk
fashion karena rentan terjadi ketidakcocokan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka


permasalahandalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh online customer review
(OCR) dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk fashion di marketplace
shopee dalam perspektif islam.

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis tidak dapat menyelidiki permasalahan yang luas dan
kompleks secara keseluruhan. Maka dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang
akan di teliti, yang fokusnya pada online customer review dan kualitas produk yang terdapat
di marketplace shopee.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, pokok masalah yang yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh online customer review terhadap keputusan pembelian produk
fashion di marketplace shopee?
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk fashion di

10
Asri Nugrahani Ardianti, Dr. Widiartanto, “Pengaruh Online Customer Review Dan Online Customer Rating Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Marketplace Shopee .”
marketplace shopee?
3. Bagaimana pandangan islam mengenai online customer review dan kualitas produk
terhadap produk fashion yang terdapat di marketplace shopee?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh online customer review terhadap keputusan pembelian


produk fashion di marketplace shopee.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk


fashion di marketplace shopee.

3. Untuk mengetahui dan menganalisa pandangan Ekonomi Islam terhadap online


customer review dan kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian produk fashion di
marketplace shopee.

G. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk


berbagai pihak , bukan hanya bermanfaat bagi penulis melainkan juga bermanfaat bagi
pembaca. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan sumbangan pemikiran yang menambah pengetahuan mengenai variabel apa saja
yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion di marketplace
dalam hal ini Shopee.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Konsumen
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan kepada konsumen
sebelum melakukan pembelian produk fashion di marketplace.
b. Bagi Seller di Marketplace
Diharapkan menjual produk dengan kualitas terbaik tanpa adanya hal yang ditutupi agar
mendapatkan online review customer yang baik agar calon pembeli tidak ragu untuk
membeli barang yangditawarkan.
c. Bagi Penulis
Sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis dan
kemampuan untuk menuliskan kedalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian – kajian
teori ekonomi islam.
d. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat menambah keputusan dan dapat dijadikan bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.

H. Landasan Teori
a. Online Customer Review
1. Pengertian Online Customer Review
Review merupakan bagian dari Electronic Word of Mouth(eWOM), yaitu
merupakan pendapat langsung dari seseorang bukan sebuah iklan. Review adalah
salah satu dari beberapa faktor yang menentukan keputusan pembelian seseorang,
menunjukkan bahwa orang dapat mengambil jumlah review sebagai indikator
popularitas produk atau nilai dari suatu produk yang akan mempengaruhi kemauan
untuk membeli suatu produk. Namun belum tentu semakin banyak review berarti
produk tersebut pasti akan dibeli oleh pelanggan. Banyak faktor-faktor yang menjadi
alasan keputusan pembelian suatu produk bagi pelanggan.
Online review dapat menjadi alat promosi yang ampuh untuk komunikasi
pemasaran. Pemasar dan vendor telah menggunakan media ini karena memberikan
saluran yang murah dan berdampak untuk menjangkau pelanggan mereka. Pemasar
diketahui telah mengambil keuntungan dari jaringan pengaruh antara pelanggan
untuk mempengaruhi perilaku pembelian pembeli potensial. yang diberikan pelanggan
terkait evaluasi barang dari berbagai macam aspek seperti kualitas barang atau
pengalaman pelanggan membeli barang.11
Customer review juga salah satu faktor yang menentukan keputusan
pembelian. Namun semakin banyak review belum tentu akan menentukan keputusan
pembelian karena ada banyak faktor yang menjadi alasan keputusan. 12

2. Dimensi Online Customer Review


Menurut Flanagin dan Metzger (2007) dalam Megawati (2018: 16) Online
Customer Review terdiri dari 3 dimensi yaitu:
1. Kredibel, yaitu sebuah informasi yang dapat dipercaya oleh para pengguna informasi
dan apabila informasi tersebut terdapat kesalahan, maka kesalahan tersebut tidaklah
banyak serta sumber informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan, yang terdiri dari:
a. Dapat dipercaya (Trustworthy) adalah mengacu pada sejauh mana sumber dipandang
memiliki kejujuran, integritas dan dapat dipercaya.
b. Jujur (Honest) merupakan sebuah keputusan yang ada pada seseorang untuk
mengungkapkan perasaannya, kata – kata, serta perbuatannya. Jika kenyataan yang ada
benar-benar berlangsung serta tak ada manipulasi dengan cara meniru maupun berbohong
supaya memperoleh keuntungan untuk dirinya sendiri.
2. Keahlian, yaitu suatu kemampuan yang melakukan sesuatu terhadap sebuah peran. Hal
itu merupakan kemampuan yang bisa di pindahkan dari satu orang ke orang yang lainnya,
yang terdiri dari:
a. Profesional (Professional) merupakan gambaran bentuk kemampuan untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, memprioritaskan pelayanan, menyusun agenda dan
mengembangkan program pelayanan sesuai kebutuhan.
b. Berguna (Useful) merupakan suatu bentuk kemampuan yang mendatangkan kebaikan
(keuntungan), manfaat yang membantu konsumen dalam mendapatkan informasi dari
sebuah produk.
3. Menyenangkan, yaitu kemampuan untuk menciptakan perilaku-perilaku positif
melalui saluran emosi, yang terdiri dari:
a. Menyenangkan (Likable) merupakan suatu ungkapan rasa senang yang timbul dari
kepuasan akan pelayanan dan informasi yang diberikan.
b. Menarik (Interesting) merupakan suatu ungkapan rasa senang yang timbul dari
perasaan suka akan bentuk, warna, dan sebagainya.

11
Ahmad Farki, Imam Baihaqi, and Mulia Wibawa, “Pengaruh Online Customer Review Dan Rating Terhadap Kepercayaan
Dan Minat Pembelian Pada Online Marketplace Di Indonesia” 5, no. 2 (2016).
12
Jurnal Teknik et al., “Analisis Pengaruh Online Customer Review , Online Customer Rating , Dan Star Seller Terhadap
Kepercayaan Pelanggan Hingga” 9, no. 2 (2020).
c. Kemungkinan untuk membeli dari situs web tersebut (Likely To Buy From This
Website) merupakan suatu hal yang berupa konsumen berkeinginan membeli produk
setelah melihat produk dan informasi produk yang didapatkan. 13

2. Online Customer Review dalam Pandangan Islam


Adanya online customer review atau ulasan produk dari konsumen sangat
dibutuhkan untuk membantu mengambil keputusan pembelian calon pembeli berhak
mendapatkan informasi yang benar akan produk tersebat sehingga tidak muncul rasa ragu
dan kekecewaan sehingga jika kita sebagai konsumen yang telah membeli produk
tersebut harus memberikan ulasan yang apa adanya sesuai fakta. Oleh sebab itu, dalam
islam ada beberapa karakteristik ulasan atau informasi :
a. Qashash/Naba al Haq, yaitu informasi yang disampaikan harus menggambarkan
kisah, berita, dan informasi yang benar, terutama yang berhubungan dengan isi informasi
yang disampaikan. Ayat yang berkaitan dengan hal ini yaitu :

ُّ ‫ك فِ ْي ٰه ِذ ِه ْال َح‬
‫ق َو َموْ ِعظَةٌ َّو ِذ ْك ٰرى‬ ُ ‫َو ُكاًّل نَّقُصُّ َعلَ ْيكَ ِم ْن اَ ۢ ْنبَ ۤا ِء الرُّ س ُِل َما نُثَب‬
َ ‫ِّت بِ ٖه فُؤَادَكَ َو َج ۤا َء‬
َ‫لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬
Artinya :
Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar
dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu
(segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman. (Q.S. Hud 120).

b. Informasi yang tidak menyembunyikan kebenaran yang perlu diketahui masyarakat


dan mencampuradukkan berita benar dengan berita yang salah/batil Lihat Ayat yang
berkaitan dengan hal ini yaitu :

َّ ‫اط ِل َوت َۡكتُ ُموا ۡال َحـ‬


َ‫ق َواَ ۡنتُمۡ ت َۡعلَ ُم ۡون‬ ِ َ‫ق بِ ۡالب‬
َّ ‫َواَل ت َۡلبِسُوا ۡال َحـ‬
Artinya :
Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan
(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. (QS. Al-
Baqarah 42).

C. Layyin, yaitu menyampaikan informasi dengan menggunakan tutur bahasa lemah lembut
dan tidak keras serta kasar, sehingga si penerima informasi tidak tersinggung dan
tidak berupaya untuk menutupi kekurangan dan kesalahan dirinya. Ayat yang berkaitan
dengan hal ini yaitu :

‫هّٰللا‬
ْ‫ف َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِر‬
ُ ‫ك ۖ فَا ْع‬ َ ِ‫ب اَل ْنفَضُّ وْ ا ِم ْن َحوْ ل‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِ ْيظَ ْالقَ ْل‬
‫اورْ هُ ْم فِى ااْل َ ْم ۚ ِر فَا ِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِي َـْن‬
ِ ‫لَهُ ْم َو َش‬
Artinya :

13
Nuraini Daulay et al., “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN ONLINE CUSTOMER RATING TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MARKETPLACE SHOPEE ( Studi Pada Masyarakat Kecamatan Medan Labuhan )”
(2020).
 Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah
mencintai orang yang bertawakal. (Q.S. Ali Imran 159).14
b. Kualitas Produk
1. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu faktor pembentuk persepsi kepuasan
konsumen. Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas produk
yang dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau sumber daya yang lain.
Menurut Kotler & Armstrong Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasidan perbaikan serta atribut bernilai lainnya.
Kualitas produk menurut Yan, Sengupta, and Wyer Jr adalah suatu kinerja produk
yang diinginkan oleh pelanggan, baik dilihat dari package size, perceived quality,
performance, dan design yang memang benar-benar bagus menurut sudut pandang
pelanggan.15

2. Dimensi Kualitas Produk


Menurut Tjiptono & Chandra (2005: 130-131), terdapat delapan dimensi
kualitas produk yang dikembangkan oleh Garvin. Dimensidimensi tersebut adalah:
1) Kinerja (Performance)
Kinerja (performance) berkaitan dengan fungsi utama dari suatu produk dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam
membeli produk, misalnya untuk obat adalah kemanjuran, untuk makanan adalah
rasa yang enak, dan untuk mobil adalah kenyamanan.memperoleh penilaian yang baik
di mata konsumennya.
2) Fitur produk (features)
Fitur produk (features) merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat suatu produk dan berkaitan dengan pilihan-pilihan produk
dan pengembangannya. Fitur suatu produk biasanya diukur secara subyektif oleh
masing-masing individu (dalam hal ini adalah konsumen) yang menunjukkan
adanya perbedaan kualitas suatu produk.
3) Keandalan (reliability)
Keandalan (reliability) berkaitan dengan peluang atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu
dan dalam kondisi tertentu pula. Keandalan suatu produk menandakan tingkat
kualitas yang berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesifications)
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian kinerja produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen.
5) Daya tahan (durability)
Dimensi ini berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis dan segi teknis. Secara
teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang
diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara

14
Agus Sofyandi Kahfi, “Informasi Dalam Perspektif Islam,” Mediator Vol.7 No.2 (2006).
15
Lili Suryati, Manajemen Pemasaran (Suatu Strategi Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan) (Yogyakarta: CV. Budi
Utama, 2015). Hlm. 23
ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis kerusakan dan keputusan
untuk mengganti produk.
6) Kemampuan untuk diperbaiki (serviceability)
Serviceability berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan, dan kemudahan
produk untuk diperbaiki.
7) Estetika (aesthetic)
Estetika merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai
estetika yang berkaitan dengan pert imbangan pribadi dan refleksi dari preferensi
individual. Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk
terdengar oleh konsumen, bagaimana tampilan luar suatu produk, rasa, maupun
aroma.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
Dimensi ini berkaitan dengan penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau
iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih
berkualitas dibandingkan dengan merek-merek yang tidak dikenal. 16

3. Kualitas Produk Dalam Pandangan Islam


Konsep manajemen kualitas berdasarkan perspektif Islam, diantaranya adalah
“The Model of an Islamic Total Quality”(Musa dan Salleh, 1996). Berdasarkan
konsep ini, ada delapan elemen yang mempengaruhi kualitas total dalam sebuah
perusahaan yaitu desain, proses, manajemen, karyawan, hukum dan peraturan,
konsumen, lingkungan, dan public. Semua elemen ini harus memeiliki satu tujuan
yaitu memperoleh keridhoan Allah SWT.
Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian
konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen akan
cenderungmelakukan pembelian ulang sedangkan, bila kualitas produk yang tidak
baik maka konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang. Kualitas produk
sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dari pemasaran, rekayasa
pembikinan dan pemeliharaan yang membuat produk yang digunakan memenuhi
harapan pelanggan.
Jadi kualitas produk adalah sejumlah atribut atau sifat-sifat yang dideskripsikan
di dalam produk (barang dan jasa) dan digunakan untuk memenuhi harapan-harapan
pelanggan. Sebagaimana firman Allah SWT QS. An-Naml : 88 sebagai berikut: 17

ْٓ ‫ص ْن َع هّٰللا ِ الَّ ِذ‬


‫ي اَ ْتقَنَ ُك َّل َش ْي ۗ ٍء اِنَّهٗ َخبِ ْي ٌر ۢبِ َما‬ ِ ۗ ‫َوت ََرى ْال ِجبَا َل تَحْ َسبُهَا َجا ِم َدةً َّو ِه َي تَ ُمرُّ َم َّر ال َّس َحا‬
ُ ‫ب‬
َ‫تَ ْف َعلُوْ ن‬
Artinya :

Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan
sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S. An-
Naml 88).

16
Rina Sukmawati, “PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN GARDEN CAFE KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA” (Universitas Negeri
Yogtyakarta, 2017).
17
Noorohmah, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen Di Pand’s Muslim Departement
Store Cabang Semarang,” Skripsi, no. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (2019): Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Ayat ini menjelaskan bahwa dalam memproduksi suatu barang harus
diselesaikan dengan kualitas yang sempurna dan sebaik-baiknya karena Allah
sendiri sudah menciptakan semua yang ada dilangit dan di bumi dengan kualitas
yang sangat sempurna. Bila suatu produk telah dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik, produk tersebut juga harus diselaikan dengan kualitas
yang sempurna.

Produk sebenarnya menjadi sebuah perhatian penting bagi para pelaku bisnis
terutama produsen, baik para pelaku produsen dalam ekonomi islam maupun
konvensional. Akan tetapi para pelaku podusen dalam ekonomi islam maupun
konvensional mempunyai masing-masing perbedaan yang signifikan yang meliputi
kualitas, tujuan, dan caranya. Sebab di dalam ekonomi konvensional, seorang
produsen berlomba-lomba untuk menekan suatu kualitas produk yang di produksinya
hanya semta untuk mendapatkan manfaat materi saja. Dengan kata lain tujuannya adalah
untuk merealisasikan sebuah produk agar bisa dicapai dengan biaya yang
dikeluarkan serendah mungkin, dan boleh jadi agar mampu bersaing dan bertahan
dengan produk serupa yang diproduksi di tempat lain. Dengan kata lain seringkali
produk tersebut menjadi tidak berkualitas, jika beberapa motivasi tersebut tidak ada
padanya; seperti produk tertentu yang ditimbun karena tidak dikhawatirkan adanya
persaingan. Bahkan seringkali mengarah pada penipuan, dengan menampakkan
barang yang buruk dalam bentuk yang nampaknya bagus untuk mendapatkan
keuntungan setinggi mungkin.18

c. Keputusan Pembelian
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut pendapat Nugroho ialah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satu diantaranya perilaku alternatif tersebut. 19 Proses
keputusan pembelian merupakan proses yang dilalui oleh individu sebelum mencapai
keputusan pembelian. Seperti merencakan dan memutuskan sesuatu yang akan dibeli.
Suatu proses keputusan pembelian di lihat dari peranan dalam pembelian dan keputusan
untuk membeli.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian


Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen akhir
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
a. Faktor personal, ini meliputi berbagai aspek seperti usia, gender,etnis,
penghasilan, tahap siklus hidup keluarga, pekerjaan, situs ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri (self concept). Aspek-aspek ini sering digunakan sebagai
basis segmentasi pasar.
b. Faktor psikologi, ini terdiri dari empat aspek utama, yaitu:
1) Persepsi adalah poses yang dilalui seseorang dalam menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk
pemahaman utuh atas obyek tertentu.
2) Motivasi mencerminkan kekuatan internal atau kebutuhan yang mendorong
seorang konsumen untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mencari
informasi atau membeli produk tertentu.20
18
G. Sanopa, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian” (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2015). Hlm. 36.
19
J. Nugroho Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003).
20
Fandy. Dkk. Tjiptono, Pemasaran Esensi Dan Aplikasi (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016). Hlm. 77.
3) Pembelajaran (learning) serta keyakinan. Pembelajaran mencerminkan
perubahan perilaku individu yang disebabkan bertambahnya pengalaman.
Melalui tindakan dan pembelajaran, setiap orang membentuk keyakinan
(belief) dan sikap keyakinan merupakan pikiran deskriptif yang dimilki
seseorang terhadap sesuatu.
4) Sikap. Sikap memilki tiga komponen yaitu, kognisi (cogniti) yang
berkaitan dengan dengan proses pikiran sadar, afeksi (affect) berkenaan
dengan keterikatan emosional konsumen dengan produk tertentu, dan konasi
(conation) yaitu serangkaian perilaku terencana. 21
c. Faktor sosial. Faktor sosial mempengaruhi konsumen melalui tiga mekanisme,
yaitu normative compliance (tekanan bagi individu tertentu untuk patut dan taat),
value-expressive (kebutuhan untuk mendapatkan asosiasi psikologis dengan
kelompok tertentu dari kelompok spesifik), dan information influence (kebutuhan
untuk mencari informasi tentang kategori tertentu dari kelompok spesifik).
d. Faktor cultural. Faktor kultural atau bisa disebut dengan faktor budaya ini
mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar
harus memahami peran yang dimainkan oleh meliputi budaya, sub-budaya, dan kelas
sosial.

3. Tipe-Tipe Proses Pengambilan Keputusan


Tipe Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
a. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yang berulang-ulang dan
rutin, sehingga dapat diprogram.
b. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur : keputusan yang sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
c. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang-
ulang dan tidak selalu terjadi.
Menurut Swastha dan Handoko bahwa motif pembelian oleh konsumen yang
ada, yaitu antara lain:22
a. Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia memberitahukanmotif pembelian
mereka terhadap produk tertentu.
b. Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk membeliproduk tertentu
tetapi tidak bersedia memberitahukannya.
Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian sebenarnya
terhadap produk tertentu, biasanya motif pembelian mereka memang sangat sulit
diketahui. Dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang diambil oleh
konsumen, antara lain :
a. Benefit Association
Kriteria benefit association menyatakan bahwa konsumen menemukan
manfaat dari produk yang akan dibeli danmenghubungkan dengan karakteristik merek.
Kriteria manfaat yangbisa diambil adalah kemudahan mengingat nama produk ketika
dihadapkan dalam keputusan membeli produk.
b. Prioritas dalam membeli
Prioritas untuk membeli terhadap salah satu produk yang ditawarkanbisa
dilakukan oleh konsumen apabila perusahaan menawarkan produk yang lebih baik dari
produk pesaingnya.
c. Frekuensi pembelian
21
Ibid. Hlm. 78.
22
Basu Swasta, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Liberty, 1987). Hlm. 25
Ketika konsumen membeli produk tertentu dan merasa puas dengan kinerja
produk tersebut, maka konsumen akan sering membeli kembali produk tersebut
kapanpun membutuhkannya.23

4. Keputusan Pembelian Dalam Ekonomi Islam


Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap produk. Membeli sebuah produk hendaknya memperhatikan kehalalan
sebuah produk, serta daya guna sebuah produk. Seorang muslim pada saat melakukan
keputusan pembelian sebuah produk harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu barang
yang dibeli tidak haram yaitu secara zatnya tidak haram dan cara mendapatkan tidak
dengan cara yang haram sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

ْ
ٍ ‫ياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا اَل تَأ ُكلُوْ ا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل اِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن ت ََر‬
‫اض ِّم ْن ُك ْم َواَل تَ ْقتُلُوْ ا‬
‫اَ ْنفُ َس ُك ْم اِ َّن هّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. (QS: An-Nisa 29).

Adapun memakan harta orang lain secara batil itu di dalamnya terdapat dua
dimensi. Pertama: apa yang dikatakan oleh As-Sudi sebagaimana dikutip Yusuf as-
Sabatin, yaitu memakan riba, perjudian dan lainya. Jadi batil adalah semua yang
menyalahi syariah. Kedua: yang dinyatakan oleh Ibnu Abbas dan Al-Hasan, yaitu
memakan dan memakai harta tanpa kompensasi. Makna dari ayat dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu maksudnya bolehnya
semua jenis jual-beli dilakukan ketika sudah sama-sama ridha diantara kedua pihak yang
berakad kecuali barang-barang yang dilarang didalam al-kitab dan as-Sunah.
Islam juga mengajarkan umatnya untuk mengatur keseimbangan antara
pendapatan dan pengeluaran dengan cara mengatur konsumsi secara baik. Ada
beberapa aturan yang dapat dijadikan pegangan untuk mewujudkan rasionalitas dalam
melakukan konsumsi sebagi berikut:

a. Tidak hidup bermewah-mewahan.

b. Larangan israf, tabdzir, dan safih. Israf adalah melampaui batas keseimbangan
dalam berkomunikasi dan melampaui batas hemat. Tabdzir adalah melaukan
konsumsi secara berlebihan dan tidak proporsional. Dan safih adalah orang yang
tidak cerdas (rusyd) yaitu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat
dan senantiasa menuruti hawa nafsu.

c. Larangan melakukan konsumsi atas barang dan jasa yang membahayakan.

d. Keseimbangan dalam melakukan konsumsi.

Berdasarkan hal tersebut, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihlebihan dalam


mengkonsumsi sesuatu. Artinya, umat Islam senantiasa memakai suatu barang yang
benar-benar menjadi kebutuhan, bukan sekedar menuruti keinginan. 24

23
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003). Hlm. 45.
24
Veithzal Rival Zainal. Dkk., Islamic Marketing Manajement (Jakarta: Bumi Aksara, 2017). Hlm. 244.
I. Penelitian Terdahulu
Pengkajian teori ini tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena
teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian pustaka. Menurut Prastowo
kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori,
metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentrasikan dalam
bentuk buku, jurnal naskah, catatan, rekaman, dokumen-dokumen dan lain-lain yang terdapat
diperpustakaan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Asri Nugrahani Ardianti dan Dr. Widiartanto, M.AB
(2019), yang berjudul ” Pengaruh Online Customer Review dan Online Customer Rating
terhadap Keputusan Pembelian melalui Marketplace Shopee (Studi pada Mahasiswa Aktif
FISIP Undip)” Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis pertama
(H1) yaitu, “diduga ada pengaruh antara online customer review terhadap keputusan
pembelian melalui Shopee”, terbukti dengan t-hitung sebesar 2,019 lebih besar dari t-tabel
sehingga dapat diartikan bahwa online customer review berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.25
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Bekti Lestari (2020), yang berjudul ” PENGARUH
ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN ONLINE CUSTOMER RATING TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MARKETPLACE DI KOTA TEGAL”. Dari
hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Online
Customer Review dengan keputusan pembelian Konsumen Marketplace di Kota Tegal.
Konsumen akan melakukan pembelian terhadap suatu produk ketika produk tersebut
mempunyai review atau ulasan produk yang baik maka Online Customer Review dapat
membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Jadi semakin tinggi/sering
konsumen membuat Review atau ulasan produk maka keputusan pembelian dari konsumen
akan meningkat.26
3. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi, Wahyu Wiyani dan Ginanjar Indra K.N (2017),
yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN”. Berdasarkan hasil penelitian,variabel kualitas produk
secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, hal ini disebabkan karena
faktor usia responden (Mahasiswa) pada penelitian ini yang tergolong masih muda dan
cenderung lebih mengutamakan trends dibandingkan dengan kualitas. 27
4. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Ligia Pratisitia Walukow, Lisbeth Mananeke dan
Jantje Sepang (2014), yang berjudul ”PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA,
PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI
BENTENAN CENTER SONDER MINAHASA”. Penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel kualitas produk secara simultan berpengaruh positif Signifikan terhadap
keputusan pembelian di Bentenan Center. Jika di hubungkan dengan penelitian dari
Rumagit (2013) penelitian tersebut menggambarkan bahwa kualitas produk, berpengaruh
simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada Jumbo Swalayan.
Jadi kualitas produk sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 28

J. Hipotesis
25
Asri Nugrahani Ardianti, Dr. Widiartanto, “Pengaruh Online Customer Review Dan Online Customer Rating Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Marketplace Shopee .”
26
Fajar Bekti Lestari, “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN ONLINE CUSTOMER RATING TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MARKETPLACE DI KOTA TEGAL” (Universitas Pancasakti Tegal, 2020).
27
Supriyadi Supriyadi, Wahyu Wiyani, and Ginanjar Indra Kusuma Nugraha, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian,” Jurnal Bisnis dan Manajemen 4, no. 1 (2017): 74–85.
28
Agnes Ligia Pratisitia Walukow, Lisbeth Mananeke, and Jantje Sepang, “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Bentenan Center Sonder
Minahasa,” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 44, no. 12 (2019): 2–
8.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Selanjutnya hipotesis
akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan kepada tori
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta membenarkan, dan akan ditolak jika ternyata
salah. Dimana hipotesis nol atau tidak berpengaruh dilambangkan dengan H0, dan hipotesis
alternative atau berpengaruh dilambangkan H1 . Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
 Online Customer Review
H0 : Online Customer Review tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
H1 : Online Customer Review berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

 Kualitas Produk
H0 : Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
H1 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

K. Metode Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian empiris yang datanya berbentuk angka-angka. 29 Penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran).30
Metode Kuantitatif adalah metodologi penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian survey. Dalam penelitian survey,informasi yang dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan kuesioner.

b. Populasi dan Sampel


a) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek penelitian
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti, dipelajari
dan ditarik kesimpulannya.31
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen di Bandar Lampung yang pernah membeli produk fashion di shopee .
Jumlah populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 konsumen.

b) Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi, peneliti harus
menentukan sampel yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam jumlah
tertentu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah teknik nonprobably
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dalam nonprobably sampling terdaapat berbagai cara dalam pengambilan sampel
salah satunya adalah accidential sampling yang merupakan pemilihan sampel dari
29
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, n.d.). Hlm. 39.
30
V. Wiratna Sujparweni, Metode Penelitian (Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, n.d.). Hlm. 39.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: ALFABETA, 2007). Hlm. 115.
siapa saja yang kebetulan ada atau dijumpai peneliti. Orang yang dipilih sebagai
anggota dari sampel adalah siapa saja yang kebetulan ditemukan atau yang mudah
ditemui atau dijangkau tanpa ada pertimbangan apapun.
Pengambilan sampel penelitian berdasarkan pada pendekatan rumus Slovin yaitu
sebagai berikut :

N
n=1+Ne2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Praktik tingkat kesalahan,0,1 atau 10%2

c) Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari informasi yang diperoleh yang diperoleh dalam
penelitian ini akan menggunakan metode sebagai berikut :
a) Angket
Merupakan suatu penyelidikan terhadap suatu masalah yang banyak kepentingan
umum tentang banyak dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban
( tanggapan atau respon ) , kuesioner ditunjukan kepada konsumen produk fashion di
shopee untuk memperoleh data.32
Adapun skala pengukuran yang dipakai adalah skala likert, skala jenis ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompak
orang tentang fenomena social. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan
skala likert memiliki gradasi mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau
dari positif sampai sangat negatife. Sementara untuk keperluan analisis kuantitatif,
maka jawabannya bisa diberi skor :
- Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
- Setuju (S) diberi skor 4
- Tidak Setuju (TS) diberi skor 3
- Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 2

b) Wawancara
Metode wawancara adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang
atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan dalam suatu masalah. 33
Metode ini sebagai metode bantuan untuk mendapatkan informasi yang terus
mengklasifikasikan data-data yang dibutuhkan sehingga dapat diperoleh data yang
akurat yang mengenai kualitas pelayanan untuk kepuasan pelanggan. Wawancara
ditunjukan konsumen Produk Fashion di Shopee.

32
Moh. Prabudian Tika, Metode Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
33
Cholid Narbuko & H. Abu Achmadi, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
d. Metode Pengelolahan Data

Metode Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :


a) Pengkodean Data
Pengkodean data adalah usaha mengklasifikasikan jawaban dari para responden
menurut macamnya. Dalam melakukan pengkodean data, jawaban-jawaban responden
diklasifikasikan dengan memberikan kode berupa angka.

b) Tabulasi Data
Tabulasi data adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.
Dengan memasukan data dalam melakukan analisis. Pembuatan sebuah tabel sangat
tergantung dari masalah, tujuan dan hipotesis penelitian.34

e. Teknik Analisis Data

Untuk mendukung hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan
alat statistik melalui bantuan program SPSS. Adapun pengujian-pengujian akan dilakukan
adalah :
a) Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam
mendefinisikan suatu variable. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir
pertanyaan diuji validitasnya.
Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table, dimana df= n-2 dengan
signifikansi 5% jika r table <r hitung maka valid. Dalam melakukan uji validitas,
peneliti akan menggunakan metode spss dengan teknik pengujian bivariate pearson
( produk momen pearson).
Adapun rumus untuk menghitung validitas adalah:

N∑XY-(∑x) (∑Y)
R=

{N∑X2-(∑X)2 } X { N∑Y2 –(∑Y)2 }

Keterangan :

R : koofisien validitas item yang dicari


X : skor responden untuk setiap item
∑X : jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 : jumlah kuadrat masing-masing skor X
N : jumlah responden

34
Moh. Prabudian Tika, Metode Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). Hlm.81.
b) Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. 35
Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi
responden dalam menjawab kuesioner, sehingga saat diberikan berulang akan
mendapatkan hasil yang konsisten.

35
Duwi Priyanto, Analisis Statistic Data Lebih Cepat Lebih Akurat (Yogyakarta: Medikom, 2011). Hlm.11
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sofyandi Kahfi. “Informasi Dalam Perspektif Islam.” Mediator Vol.7 No.2 (2006).

Asri Nugrahani Ardianti, Dr. Widiartanto, M.AB. “Pengaruh Online Customer Review Dan Online
Customer Rating Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Marketplace Shopee .” Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis (2019): 1–11. http://teknonisme.com.

Basu Swasta. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty, 1987.

Cholid Narbuko & H. Abu Achmadi. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Daulay, Nuraini, Program Studi, Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu, Sosial Dan, Ilmu Politik, and
Universitas Sumatera Utara. “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN ONLINE
CUSTOMER RATING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MARKETPLACE
SHOPEE ( Studi Pada Masyarakat Kecamatan Medan Labuhan )” (2020).

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Aness. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2009.

Fajar Bekti Lestari. “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN ONLINE CUSTOMER
RATING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MARKETPLACE DI KOTA
TEGAL.” Universitas Pancasakti Tegal, 2020.

Farki, Ahmad, Imam Baihaqi, and Mulia Wibawa. “Pengaruh Online Customer Review Dan Rating
Terhadap Kepercayaan Dan Minat Pembelian Pada Online Marketplace Di Indonesia” 5, no. 2
(2016).

G. Sanopa. “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian.” Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, 2015.

J. Nugroho Setiadi. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, 2003.

Kodu, Sarini. “Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Toyota Avanza” 1, no. 3 (2012): 1251–1259.

LESTARI A, ANIK, and DAMAR KRISTIYANTO. “Pengaruh Orientasi Fashion, Money Attitude Dan
Self-Esteem Terhadap Perilaku Pembelian Kompulsif Pada Remaja (Studi Pada Konsumen Produk
Telepon Selular Di Surabaya).” BISMA (Bisnis dan Manajemen) 4, no. 2 (2018): 128.

Moh. Prabudian Tika. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

———. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Noorohmah. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen Di Pand’s
Muslim Departement Store Cabang Semarang.” Skripsi, no. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(2019): Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Priyanto, Duwi. Analisis Statistic Data Lebih Cepat Lebih Akurat. Yogyakarta: Medikom, 2011.

Pusat Pengkaji dan Pengembangan Ekonomi Islam. Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2009.

Rina Sukmawati. “PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN KONSUMEN GARDEN CAFE KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA.” Universitas Negeri Yogtyakarta, 2017.

Savira, Fitria, and Yudi Suharsono. “Pengertian Pengaruh, Motivasi.” Journal of Chemical Information
and Modeling 01, no. 01 (2013): 1689–1699.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA, 2007.

Supriyadi, Supriyadi, Wahyu Wiyani, and Ginanjar Indra Kusuma Nugraha. “Pengaruh Kualitas Produk
Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian.” Jurnal Bisnis dan Manajemen 4, no. 1 (2017):
74–85.

Suryati, Lili. Manajemen Pemasaran (Suatu Strategi Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan).
Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2015.

Sutisna. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Syahrum dan Salim. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media, n.d.

Teknik, Jurnal, I T S Vol, Halila Titin Hariyanto, Lantip Trisunarno, and Departemen Teknik. “Analisis
Pengaruh Online Customer Review , Online Customer Rating , Dan Star Seller Terhadap
Kepercayaan Pelanggan Hingga” 9, no. 2 (2020).

Tjiptono, Fandy. Dkk. Pemasaran Esensi Dan Aplikasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016.

Veithzal Rival Zainal. Dkk. Islamic Marketing Manajement. Jakarta: Bumi Aksara, 2017.

Wahyuni, Nuraida, Ade Saeful Mutaqin Irman, and Akbar Gunawan. “Pengenalan Dan Pemanfaatan
Marketplace E-Commerce.” Jurnal Pengabdian Dinamika 5, no. 1 (2018).

Walukow, Agnes Ligia Pratisitia, Lisbeth Mananeke, and Jantje Sepang. “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Bentenan Center Sonder
Minahasa.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 44, no. 12
(2019): 2–8.

Weenas, Jackson. “Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi 1, no. 4 (2013): 607–618.

V. Wiratna Sujparweni. Metode Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, n.d.

Anda mungkin juga menyukai