Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas

Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

LITERASI KEUANGAN BAGI GENERASI MILLENNIAL


DI ERA PANDEMI COVID-19

Dina Sartika
dina.sartika@unpad.ac.id

Arie Widyastuti
arie.widyastuti@unpad.ac.id

Mery Citra Sondari


mery.sondari@unpad.ac.id

UNIVERSITAS PADJADJARAN

ABSTRAK

Penelitian tentang perilaku keuangan menunjukkan bahwa Generasi Millennial lebih banyak
menghabiskan uang untuk konsumsi daripada menabung dan investasi. Gaya hidup konsumtif
tersebut disebabkan tuntutan gaya hidup dan rendahnya literasi keuangan di kalangan
millennial. Lebih lanjut, maraknya perusahaan investasi yang menjanjikan kemudahan dan
keuntungan yang besar dalam waktu singkat juga perlu diantisipasi guna mencegah kejahatan
atau penipuan yang marak terjadi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan
untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan keuangan pribadi. Secara
spesifik, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan millennial
agar mereka dapat mengelola keuangan dengan baik. Disamping itu, kegiatan ini juga
memberikan informasi mengenai berbagai instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh
generasi millennial dengan mempertimbangkan keuntungan dan risiko dengan bijak. Sasaran
kegiatan ini meliputi generasi millennial di Indonesia. Kegiatan dilakukan secara virtual
melalui Live Instagram dan telah disaksikan oleh 580 orang.

Kata kunci: Generasi Millennial, Investasi, Literasi Keuangan, Manajemen Keuangan.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. PENDAHULUAN konsumsi daripada menabung dan investasi


(Azizah, 2020). Perilaku konsumtif atau
Angkatan kerja di Indonesia saat ini membeli yang berlebihan bukanlah lagi
didominasi oleh generasi millennial dengan mencerminkan kegiatan atau usaha manusia
porsi rata-rata 50 persen dari seluruh untuk menggunakan uang secara ekonomis,
generasi usia di segala sektor. Dibandingkan namun hal tersebut dijadikan sebagai cara
dengan generasi-generasi sebelumnya, untuk menghadirkan diri atau mendapatkan
generasi milennial lebih mementingkan pengakuan diri dengan cara yang tidak tepat.
keseimbangan antara kehidupan personal Hal ini mengakibatkan para generasi
dengan karir mereka dan terkenal lebih millennial yang notebene saat ini memasuki
konsumtif. Penelitian terdahulu dunia kerja banyak sekali yang terjebak
menunjukkan bahwa generasi millennial dalam perilaku dan gaya hidup konsumtif.
lebih banyak menghabiskan uang untuk

535
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

Hal ini terjadi karena masih rendahnya tantangan untuk semakin memahami
literasi keuangan di kalangan millennial manfaat serta biaya yang dikeluarkan oleh
(Prayustika, Suryadi, Arsawan, & berbagai inovasi tersebut. Secara ideal setiap
Widiantara, 2020; Yolanda & Tasman, orang diharapkan berpikir rasional dalam
2020). memilih produk keuangan, agar bukan
Literasi keuangan (financial literacy) hanya terhindar dari transaksi-transaksi
adalah pengetahuan seseorang dalam yang bersifat financially destructive, tetapi
mengelola keuangan. Pengelolaan tersebut juga mampu secara realistis menganalisis
mencakup berbagai aspek antara lain berbagai tawaran investasi yang ada
simpanan, pinjaman, konsumsi, dan sehingga dapat dengan tepat membuat
investasi (Chen & Volpe, 1998). Dalam keputusan keuangan yang dapat
pengelolaan keuangan individu (personal mengoptimalkan hasil dan meminimalisasi
finance) terdapat tiga keputusan inti, yaitu risiko.
keputusan mengenai penentuan sumber Berdasarkan latar belakang di atas,
dana, penggunaan dana, serta perencanaan maka pokok permasalahan yang akan
pensiun (Hussain & Sajjad, 2016). menjadi perhatian dalam kegiatan
Penelitian terdahulu menemukan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini
literasi keuangan berdampak positif adalah untuk melakukan sosialisasi dan
terhadap kesejahteraan individu. Hal ini edukasi mengenai literasi keuangan
karena pengetahuan keuangan yang dimiliki (financial literacy) kepada generasi
seseorang akan menentukan perilaku dalam millennial. Hal ini dilakukan dengan
mengambil keputusan keuangan (Ningtyas, harapan agar generasi milennial dapat
2019;Rosdiana, 2020). Lebih lanjut, memiliki tingkat pengetahuan keuangan
perencanaan keuangan bermanfaat bagi yang lebih baik dan literasi keuangan yang
seseorang dalam mengendalikan diri dan memadai. Dengan demikian, kesejahteraan
mempersiapkan kondisi finansial terbaik mereka dapat meningkat dan cita-cita
bagi masa depannya. Selain itu, dengan finansial mereka dapat tercapai.
perencanaan keuangan yang baik seseorang
dapat memiliki jaminan keuangan yang 2. METODE KEGIATAN
aman (secure) dan membantu meraih cita-
cita financial secara efisien dan efektif. Kegiatan ini dilakukan dengan
Sebaliknya, tingkat literasi keuangan yang mengidentifikasi permasalahan yang
rendah dapat menyebabkan masyarakat dihadapi oleh generasi millennial terkait
mengalami penurunan kesejahteraan akibat pengelolaan keuangan. Berdasarkan
ketidakefektifan dalam pengambilan identifikasi masalah tersebut maka disusun
keputusan keuangannya (Hussain & Sajjad, program dan materi terkait penyelesaian
2016). masalah tersebut. Selanjutnya, tim
Saat ini banyak sekali perusahaan- menentukan metode yang tepat untuk
perusahan yang menawarkan investasi diimplementasikan mengingat situasi
dengan iming-iming keuntungan besar pandemi Covid-19 ini yang tidak
dalam waktu singkat. Di samping itu, memungkinkan melakukan kegiatan
maraknya perusahaan finansial berbasis sosialisasi dan edukasi secara langsung.
teknologi (fintech) yang menyasar kaum Setelah ditentukan metode yang tepat, maka
millennial memberikan banyak alternatif pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan.
bagi mereka dalam meangalokasikan 2.1. Khalayak Sasaran
pendapatannya. Pertumbuhan finansial Target peserta dari kegiatan ini adalah
teknologi dan perkembangan produk- generasi millennial Indonesia. Karena
produk keuangan tersebut bukan hanya kegiatan ini dilakukan secara virtual dan
menyediakan berbagai alternatif investasi ditayangkan di akun media sosial Instagram
dan pendanaan bagi konsumen, tetapi juga tim, masyarakat luas tentu saja dapat

536
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

menyaksikan. Dengan demikian, lebih millennial dilakukan secara interaktif


banyak masyarakat yang memperoleh melalui Instagram story @dina_sartika pada
benefit dari tayangan kegiatan tersebut. tanggal 5 Oktober 2020.
2.2. Metode yang Digunakan
Pemberian edukasi mengenai literasi
keuangan dan pengetahuan mengenai
pengelolaan keuangan dilakukan secara
virtual melalui media sosial Instagram.
Meskipun dilakukan secara virtual, diskusi
tetap dilakukan secara interaktif dalam
format talk show dimana terjadi dialog
interaktif antara nara sumber dan peserta.
Tahapan kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat adalah sebagai berikut:

Mengidentifikasi karakteristik generasi


millennial Indonesia.

Melakukan survei kepada representative


generasi milennial mengenai manajemen
keuangan di kalangan millennial.

Menentukan bentuk sosialisasi dan materi yang


paling tepat mengenai literasi keuangan bagi
millennial.

Menentukan jadwal sosialisasi.

Melaksanakan sosialisasi.

Gambar 1. Tahapan Kegiatan.

3. HASIL DAN LUARAN

Pelaksanaan PKM dimulai dengan


brainstorming serta mengidentifikasi
karakteristik demografis generasi millennial
Indonesia. Tahapan selanjutnya adalah
mengkaji lebih jauh tentang permasalahan
ekonomi yang dihadapi oleh generasi Gambar 2. Proses Pengumpulan Informasi
milennial, terlebih lagi dengan adanya Perilaku Investasi Generasi Milennial.
kondisi pandemi Covid-19. Identifikasi
permasalahan ekonomi dan perilaku Proses pengumpulan informasi
manajemen keuangan di kalangan dilakukan kembali pada tanggal 7 Desember
2020 untuk mengidentifikasi perilaku

537
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

konsumsi generasi millennial. Proses Sebelum kegiatan tersebut dilakukan,


penggalian informasi tersebut mendapatkan tim melakukan sosialisasi dengan
respon yang banyak dari pengguna melakukan promosi di media sosial
Instagram yang sangat antusias memberikan Instagram untuk menjaring peserta.
informasi mengenai perilaku investasi dan Kegiatan promosi dilakukan dengan
perilaku konsumsi mereka. Setelah memposting poster kegiatan. Informasi yang
didapatkan informasi pengenai kondisi diberikan meliputi tema, waktu
ekonomi, perilaku keuangan, serta pelaksanaan, nara sumber dan moderator,
permasalahan yang dihadapi oleh generasi serta media yang digunakan. Promosi ini
millennial, maka kegiatan diskusi dan dilakukan selama 3 hari berturut-turut
edukasi literasi keuangan dilaksanakan. sebelum pelaksanaan kegiatan.

Gambar 4. Poster sosialisasi kegiatan PKM.

Kegiatan edukasi literasi keuangan


dilaksanakan pada Hari Rabu, 9 Desember
2020 secara virtual menggunakan fitur
Instagram LIVE melalui akun
@dina_sartika dan @ariewidyastuti_.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk talk
show dengan pembicara Arie Widyastuti,
S.E., B.Bus., MIB, dosen manajemen
keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran. Acara dipandu oleh
Dina Sartika, S.E., M.Si., PhD yang
merupakan ketua tim kegiatan PKM ini.
Acara berlangsung selama 60 menit secara
interaktif. Setelah diskusi selesai, video
rekaman kegiatan tersebut diupload di akun
Instagram @dina_sartika agar peserta yang
tidak dapat menyaksikan diskusi secara
langsung tetap dapat menyaksikannya di
akun Instagram tersebut.
Gambar 3. Proses Pengumpulan Informasi
Perilaku Konsumsi di kalangan Milennial.

538
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk (hutang ataukah modal sendiri). Semakin


diskusi santai dengan mengakomodasi besar asset seseorang didanai oleh hutang,
pertanyaan dari para peserta. Bahasa yang maka kondisi keuangan individu tersebut
digunakanpun sesuai dengan karakter semakin berisiko. Sementara untuk melihat
generasi millennial agar pesan yang kinerja pengeloaan keuangan seseorang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami. dapat diperoleh dari income statement yang
Karena latar belakang peserta yang mencatat besarnya pengeluaran dan
beragam, maka materi yang diberikan pada pendapatan, sehingga dapat diketahui
edukasi literasi keuangan ini berasal dari penghasilan yang diperoleh setiap bulan
penelitian empiris maupun buku-buku dapat menutupi biaya yang harus dibayar.
manajemen keuangan pribadi (personal Salah satu alat utama untuk dapat
finance). mengelola keuangan dengan baik dengan
Di awal kegiatan peserta diberikan memiliki literasi keuangan (financial
materi mengenai pentingnya perencanaan literacy) yang baik. Literasi keuangan
keuangan, untuk dapat mencapai tujuan diartikan sebagai kemampuan untuk
keuangan yang ingin dicapai di masa yang memahami kondisi keuangan serta konsep-
yang akan datang. Beberapa tujuan konsep keuangan dan untuk merubah
keuangan yang ingin dicapai oleh individu pengetahuan itu secara tepat kedalam
adalah hidup dengan sejahtera, memberikan perilaku (Jacob et al., 2000). Penelitian
penghidupan yang baik bagi keluarga, terdahulu telah menunjukkan bahwa literasi
membayar cicilan, dan sebagainya. keuangan berkaitan dengan perencanaan
Perencanaan keuangan dinilai penting yang lebih baik di masa pensiun (Lusardi
karena mayoritas individu merasa lebih and Mitchell, 2014), tingkat pendapatan
mudah untuk menghabiskan uang investasi yang lebih tinggi (Clark et al.,
(spending) disaat sekarang, dibandingkan 2017), kemampuan memperoleh tingkat
dengan menabung (saving) di masa yang suku bunga hutang yang lebih rendah
akan datang (Keown and Hanna, 2003), (Huston, 2012), dan membantu stabilitas
sehingga dengan adanya perencanaan keuangan keluarga, yang dapat membantu
keuangan yang baik, akan memungkinkan terhindar dari konflik dan kekerasan dalam
tujuan keuangan tetap tercapai walaupun rumah tangga (Ney et al., 1992).
dimasa krisis (seperti pandemi pada saat ini) Terlebih seiring dengan perkembangan
atau pada saat kondisi individu tidak informasi teknologi dan produk produk
memungkinkan untuk produktif (sakit keuangan, pemahaman yang baik terkait
ataupun pensiun). manfaat, biaya serta pemahaman risiko dan
Diskusi dilanjutkan dengan bagaimana tingkat pengembalian berbagai instrumen
mengevaluasi kesehatan finansial seorang keuangan sangat dibutuhkan dalam memilih
individu. Pada tahap ini peserta dikenalkan produk keuangan agar individu dapat
dengan pentingnya melakukan pencatatan terhindar dari transaksi-transaksi yang
keuangan, sebagai sumber informasi bersifat financially destructive, dan dapat
kesehatan keuangan sekaligus navigasi secara realistis menganalisis berbagai
dalam mencapai tujuan keuangan. Dua jenis tawaran investasi yang ada. Mengingat
laporan keuangan yang penting untuk mengatur keuangan dengan baik bukan
membuat dan memonitor kondisi keuangan merupakan suatu yang natural dan umum
adalah laporan laba rugi/ income statement dimiliki (atau bahkan dibahas) oleh
serta neraca/ balance sheet (Gitman et al., individu, maka kemampuan ini harus terus
2013, Keown and Hanna, 2003). Neraca/ dilatih sejak dini untuk tercapainya
balance sheet menggambarkan posisi penguasaan literasi keuangan yang baik,
menganalisis posisi kekayaan yang dimiliki sehingga pengelolaan keuangan dapat lebih
(asset), baik yang bersifat liquid maupun optimal.
bersifat tetap, beserta sumber pendanaannya

539
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

Dalam diskusi juga dibahas mengenai


kisaran pembuatan perencanaan keuangan,
sebagai monitor agar pendapatan digunakan
dengan benar. Mengingat kondisi di masa
yang akan datang tidak dapat diprediksi,
maka risiko yang timbul dari ketidakpastian
akan selalu ada. Oleh karena itu, walaupun
investasi jangka panjang sangat diperlukan,
kepemilikan dana darurat juga harus
dipertimbangkan sebagai antisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan. Perhitungan alokasi
anggaran keuangan pada pelatihan ini
mengacu pada konsep CEPIL yang
dikemukakan oleh Karvof (2013), yang
meliputi:
1. Charity (amal) sebesar 10% dari
total penghasilan
2. Education and Protection
(pendidikan dan asuransi) sebesar
20% dari total penghasilan
3. Investasi sebesar 30% dari total
penghasilan
4. Live cost (biaya hidup) sebesar 40%
dari total penghasilan.
Kegiatan ini juga membahas topik Gambar 5. Video Kegiatan Sosialisasi
berbagai alternatif investasi secara umum, Literasi Keuangan.
yang dapat menambah nilai dari waktu ke
waktu, sehingga kesejahteraan pada jangka Berdasarkan kegiatan yang dilakukan,
panjang dapat tercapai. Alternative investasi maka pengukuran keberhasilan dari
yang dibahas dalam diskusi ini meliputi sosialisasi dan edukasi literasi dan
investasi surat berharga, seperti saham dan pengelolaan keuangan secara rinci dapat
obligasi, emas, maupun rumah. Sebagai dilihat pada Tabel 1.
penutup diskusi membahas risiko dan Tabel. 1. Hasil dan Luaran Kegiatan PKM
manfaat pengunaan kartu kredit, sehingga Base Line Luaran
peserta dapat memanfaatkannya secara No Indikator (sebelum (Setelah
bijak. kegiatan) Kegiatan)
Sampai dengan Bulan Januari 2021, 1 Peserta Peserta Peserta
video tersebut telah disaksikan oleh lebih memahami belum memaham
dari 600 orang. Angka tersebut dapat terus pengetahuan mengetah i dan lebih
bertambah selama video tersebut masih mendasar ui menyadari
terposting di media sosial. Jika semakin seputar beberapa pentingny
banyak generasi millennial dan masyarakat literasi konsep a memiliki
yang menyaksikan video tersebut, maka keuangan dasar literasi
akan semakin tinggi juga pemahaman literasi keuangan
masyarakat Indonesia tentang manajemen keuangan
keuangan. Diharapkan, tingkat literasi secara
keuangan di kalangan generasi millennial umum
Indonesia akan meningkat.
2 Peserta Peserta Peserta
memahami belum memaham

540
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

arti memaha i arti dan depan untuk merencana


pentingnya mi arti tujuan mereka merencan kan masa
pengelolaan dan pengelolaa akan depan
keuangan tujuan n masa mereka
dan pengelola keuangan depan
memahami an mereka
tujuan keuangan
pengelolaan
keuangan
3 Peserta Peserta Peserta 4. KESIMPULAN DAN SARAN
memahami belum mampu
Kemampuan mengelola keuangan
dan mampu mampu melakukan
pribadi merupakan kompetensi yang harus
melakukan melakuka pengelolaa
dimiliki oleh setiap individu karena akan
pengelolaan n n
berdampak pada perilaku dan pengambilan
keuangan pengelola keuangan
keputusan sehari-hari. Sebaliknya,
an dengan
pengelolaan keuangan yang buruk akan
keuangan baik
berdampak pada perilaku masyarakat yang
dengan
rentan akan krisis keuangan dan berpotensi
baik
mengalami kerugian akibat kejahatan di
4 Peserta Peserta Peserta
sektor keuangan. Tingkat literasi keuangan
mengerti tipe belum mengetahu
– tipe paham i dan dipengaruhi oleh faktor demografis dan
Generasi Millennial memiliki literasi
tabungan terhadap mamaham
keuangan terrendah dibanding generasi
dan konsep i konsep
lainnya.
instrumeninv risiko risiko
Edukasi mengenai literasi keuangan
estasi yang dalam dalam
perlu terus dilakukan dalam upaya
ditawarkan investasi investasi
meningkatkan kemampuan masyarakat
oleh
khususnya generasi millennial dalam
berbagai
pengambilan keputusan keuangan. Jika hal
Lembaga
tersebut dilakukan secara konsisten, maka
Keuangan
dapat membantu millennial dalam mengatur
dan dapat
gaya hidup dan perilaku keuangan yang
memahami
semakin baik dan benar. Agar dapat
risiko
terwujud program yang berkelanjutan,
keuangan
kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara
yang
kontinyu. Tentu saja banyak sekali
melekat pada
permasalahan sosial yang dihadapi oleh
instrumen
generasi millennial Indonesia saat ini. Untuk
keuangan
itu, kegiatan PKM selanjutnya dapat
tersebut
dilakukan dengan mengusung topik lanjutan
5 Peserta Peserta Peserta
dari literasi keuangan, atau mengangkat
mampu belum mampu
topik yang berbeda untuk menyelesaikan
memilih tipe mampu memilih
masalah generasi millennial lainnya.
tabungan memilih tipe
dan investasi tipe tabungan
5. DAFTAR PUSTAKA
yang sesuai tabungan dan
untuk dan investasi Terimakasih yang sebesar-besarnya
merencanaka investasi yang kami ucapkan kepada Universitas
n masa yang sesuai Padjadjaran khususnya Direktorat Riset dan
sesuai untuk Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah

541
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Vol. 05 No. 02, Maret 2021 ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149

memberikan dukungan finansial untuk pada Generasi Milenial. Jurnal Ilmiah


kegiatan ini melalui Hibah Internal Unpad Bisnis Dan Ekonomi Asia, 13(1), 20–
(Unpad Research Grant) tahun 2020. 27.
https://doi.org/10.32812/jibeka.v13i1.1
6. DAFTAR PUSTAKA 11
Prayustika, A. P., Suryadi, I. G. I., Arsawan,
Azizah, N. S. (2020). Pengaruh literasi E. W. I., & Widiantara, M. I. (2020).
keuangan, gaya hidup pada perilaku Peran Financial Technology Dalam
keuangan pada generasi milenial. Meningkatkan Literasi Keuangan
Prisma (Platform Riset Mahasiswa Mahasiswa. Seminar Nasional Terapan
Akuntansi), 01(02), 92–101. Riset Inovatif (SENTRINOV) Ke-6,
Chen, H., & Volpe, R. . (1998). An analysis 6(2), 262–267.
of Personal Financial Literacy Among https://doi.org/10.4324/978042934401
College Students. Financial Services 5-2
Review, 7(2), 107–128. Rosdiana, R. (2020). Investment Behavior
Clark, R., Lusardi, A. & Mitchell, O. S. in Generation Z and Millennial
(2017). Financial Knowledge And 401 Generation. Dinasti International
(K) Investment Performance: A Case Journal of Economics, Finance &
Study. Journal Of Pension Economics Accounting, 1(5), 766–780.
& Finance, 16, 324-347. https://doi.org/10.38035/DIJEFA
Gitman, L., Joehnk, M. & Billingsley, R. Yolanda, Y., & Tasman, A. (2020).
(2013). Personal Financial Planning, Pengaruh Financial Literacy dan Risk
Nelson Education. Perception terhadap Keputusan
Hussain, I., & Sajjad, S. (2016). Investasi Generasi Millennial Kota
Significance of Financial Literacy and Padang. Jurnal Ecogen, 3(1), 144.
It’s Implications: A Discussion. Journal https://doi.org/10.24036/jmpe.v3i1.853
of Business Strategies, 10(2), 141–154. 3.
Huston, S. J. (2012). Financial Literacy And
The Cost Of Borrowing. International
Journal Of Consumer Studies, 36, 566-
572.
Jacob, K., Hudson, S. & Bush, M. (2000).
Tools For Survival: An Analysis Of
Financial Literacy Programs.
Woodstock Institute, Jan.
Karvof, A. (2013). Kaya Dengan Cepil, Elex
Media Komputindo.
Keown, A. J. & Hanna, S. D. (2003).
Personal Finance: Turning Money Into
Wealth.
Lusardi, A. & Mitchell, O. S. (2014). The
Economic Importance Of Financial
Literacy: Theory And Evidence.
Journal Of Economic Literature, 52, 5-
44.
Ney, P. G., Fung, T. & Wickett, A. R.
(1992). Causes Of Child Abuse And
Neglect. The Canadian Journal Of
Psychiatry, 37, 401-405.
Ningtyas, M. N. (2019). Literasi Keuangan

542

Anda mungkin juga menyukai