Anda di halaman 1dari 11

Penanaman Literasi Keuangan Mahasiswa Berdasarkan Prinsip Pancasila Kelima

melalui Inovasi Aplikasi Keuangan demi Kemajuan Indonesia.

*Akwila Immanuel Charistheo1,


Universitas Brawijaya
Email: (1akwillatheo@student.ub.ac.id,)

Informasi Artikel:
Dikirim: (diisi editor) ; Direvisi: (diisi editor); Diterima: (diisi editor)
Publish (diisi editor)

Abstrak: Keterampilan mengelola keuangan dan literasi keuangan merupakan


suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Literasi keuangan bertujuan agar
individu dapat mengerti bagaimana cara menggunakan dan mengatur uang dengan
baik, serta dapat memilih keputusan yang bijak dalam menggunakan uang. Di
Indonesia, penanaman literasi keuangan masih terbilang belum cukup merata
secara keseluruhan sedangkan dalam sila ke-5 dalam Pancasila mengartikan bahwa
seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan hak yang sama dan rata termasuk
edukasi literasi keuangan. Mahasiswa merupakan salah satu individu yang bisa
dibilang kurang memiliki keterampilan mengelola keuangan dengan baik sekaligus
agen perubahan untuk Indonesia yang dapat membuat literasi keuangan merata di
kalangan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mencari faktor
apa saja yang menghambat mahasiswa tidak dapat mengelola keuangan dengan
baik, kurang meratanya literasi keuangan di Indonesia, serta dampak dan
pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut. Peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menyebarkan kuesioner, dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling sebagai data penelitian. Hasil penelitian
mengatakan bahwa memang literasi keuangan belum sepenuhnya merata dan
diperlukan edukasi terhadap khususnya mahasiswa agar bisa merubah masa depan
Indonesia. Aplikasi keuangan yang sederhana menjadi salah satu pencegahan dan
aplikasi yang dapat mengedukasi mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia
mengenai literasi keuangan.

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Prinsip Pancasila, Aplikasi Keuangan,


Pengelolaan Keuangan

Abstract: Financial management skills and financial literacy are something that
every individual needs. Financial literacy aims to ensure that individuals can
understand how to use and manage money well, and can make wise decisions in
using money. In Indonesia, the cultivation of financial literacy is still not fairly
evenly distributed overall, whereas the 5th principle in Pancasila means that all
Indonesian people have the right to receive equal and equal rights, including
financial literacy education. Students are one of the individuals who can be said to
lack the skills to manage finances well and are also agents of change for Indonesia
who can make financial literacy evenly distributed among society. In this research,
the researcher aims to find out what factors prevent students from being able to
manage their finances well, the lack of financial literacy in Indonesia, as well as the
impact and prevention that can be taken to deal with this. Researchers used
qualitative research methods by distributing questionnaires, using Purposive
Sampling techniques as research data. The research results show that financial
literacy is not yet fully distributed and education is needed for students in particular
to be able to change Indonesia's future. Simple financial applications are a form of
prevention and application that can educate students and all Indonesian people
about financial literacy.

Keywords: Financial Literacy, Pancasila Principles, Financial Applications,


Financial Management
PENDAHULUAN mempersiapkan banyak hal mulai dari
tempat tinggal, transportasi, dan yang
Mengelola suatu keuangan
paling penting adalah keuangan. Mengelola
bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan
keuangan dengan baik sangat diperlukan
dengan mudah oleh seseorang, dibutuhkan
oleh mereka agar mereka bisa bertahan
edukasi yang cukup untuk dapat
hidup dengan baik serta dapat membeli
mengaplikasikan bagaimana lebih baiknya
kebutuhan mereka tanpa terbebani sesuatu.
seseorang dapat mengelola keuangan
Mengelola keuangan yang benar juga akan
dengan baik. Pengelolaan keuangan yang
membantu mereka mengetahui dan paham
baik adalah salah satu hal yang sangat
betul bahwa menyisihkan dana darurat
penting untuk dikuasai semua orang
adalah suatu hal yang sangat penting agar
termasuk anak - anak muda. Hal ini perlu
bisa mengcover sesuatu yang tidak
dipahami oleh anak muda khususnya Gen-Z
diinginkan.
agar mereka tahu seberapa penting hal
Resiko terburuk yang akan dilalui
tersebut dan bagaimana hal ini dapat
seseorang jika tidak dapat mengelola
berdampak pada kehidupan mereka nanti
keuangan dengan baik adalah mengutang.
kedepannya. Marketing and
Tercatat dalam laporan Otoritas Jasa
Communication Division Head Bank
Keuangan (OJK) tabel outstanding
OCBC NISP, Amir Widjaya
pinjaman pada periode Agustus 2021, usia
mengungkapkan, "Biasanya mereka sejak
19 sampai 34 tahun paling banyak
kecil mendapatkan edukasi soal
melakukan pinjaman online, data tersebut
keuangannya rendah dari orang tuanya, lalu
sebanyak 13.815.562 rekening penerima
culture di sekelilingnya juga tidak
pinjaman aktif dengan total outstanding
memberikan contoh yang baik," yang
pinjaman mencapai Rp14,74 triliun
menyebabkan mereka tidak dapat mengatur
(Purnama, 2021). Hal ini menjelaskan
keuangan mereka dengan baik dengan
bahwa masih banyak sekali Gen Z yang
membeli barang apapun sesuai
masih tidak bisa mengatur keuangan
keinginannya dan bukan kebutuhannya
mereka karena beberapa faktor. Faktor -
(Laucereno, 2021). Oleh karena itu, penting
faktor yang membuat mereka tidak bisa
bagi setiap orang untuk mengetahui
mengelola keuangan dengan baik adalah,
bagaimana seharusnya mereka mengelola
tidak meratanya informasi tentang finansial,
keuangan mereka.
kurangnya minat belajar untuk belajar ilmu
Seperti yang kita ketahui bahwa
finansial, kurangnya edukasi finansial,
akan ada banyak sekali lulusan SMA/SMK
membeli barang yang tidak sesuai dengan
yang akan melanjutkan pendidikan mereka
kebutuhannya secara berlebihan, dan
yaitu kuliah pada beberapa bulan
informasi hoax. Diperlukan suatu
mendatang. Tidak sedikit mahasiswa baru
pembelajaran mengenai bagaimana cara
yang harus terpaksa jauh dari orang tua
mengelola keuangan, menabung dengan
mereka dan juga ada yang tinggal tidak jauh
baik, memutar uang dengan baik, dan
dari kampus mereka. Mereka sudah
sebagainya untuk membantu masyarakat Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha
terutama Gen-Z agar dapat mengatur Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan
keuangan mereka dengan baik untuk Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi
menurunkan resiko mengutang. (Alamsyah, 2023), dan dengan hal ini, gen-
Seperti yang kita ketahui bahwa di Z bisa mengambil kesempatan sebagai agen
era 4.0 ini teknologi semakin berkembang perubahan agar bisa memberi bantuan
dan informasi bisa diakses secara luas dan kepada masyarakat Indonesia terhadap
dimanapun. Gen-z akan cenderung lebih literasi keuangan yang masih belum merata
terampil dalam menggunakan aplikasi di kalangan masyarakat.
keuangan dan teknologi digital terkait Penting untuk Gen Z baik
keuangan seperti platform digital banking, mahasiswa agar bisa mengetahui seberapa
dompet digital, dan aplikasi pengelolaan penting literasi keuangan, dan oleh karena
keuangan untuk memantau pengeluarannya itu akan lebih baik jika setiap kampus diberi
secara real-time. Bukan hanya itu tetapi suatu penekanan dalam literasi keuangan
juga banyak sekali aplikasi yang dapat seperti Brand Manager Kredit Pintar, Puji
membantu mereka dalam merencanakan Sukaryadi yang konsisten melakukan
keuangan jangka panjang, manajemen kegiatan edukasi dan literasi keuangan,
keuangan, dan sebagainya. Alhasil, masih melakukan sosialisasi kepada kalangan
banyak mahasiswa terutama Gen-Z yang generasi Z di lingkungan kampus (Ihsan,
masih tidak bisa mengelola keuangan yang 2023). Penting untuk kita dapat pahami
membuat mereka terjerat banyak sekali mengenai sila dalam Pancasila, terutama
pinjaman online illegal. Generasi muda pada sila ke-5, yang berbunyi “Keadilan
yang baru memiliki pendapatan sendiri ini Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”,
tidak memiliki pengetahuan dan yang artinya adalah setiap orang berhak
keterampilan pengelolaan keuangan yang mendapatkan perlakuan yang adil, baik
memadai, terlihat dari indeks literasi dalam bidang politik, hukum, ekonomi,
keuangan yang hanya 15,92%. Sedangkan sosial maupun kebudayaan, yang berarti
rata-rata nasional sebesar 38,03%, bahkan semua masyarakat Indonesia berhak
generasi ini menjadi kelompok usia dengan mendapatkan pemerataan yang adil
indeks literasi keuangan yang paling rendah mengenai literasi keuangan dan sebagainya
(Gregorius, 2022). (Sari, 2022). Maka dari itu diperlukan
Gen Z memiliki peran penting penelitian agar mengetahui faktor apa yang
dalam menjadi agen perubahan zaman ini. menghambat seseorang tidak dapat
“Peran gen-Z dalam ketahanan finansial mengelola keuangan dengan baik serta
sangat tinggi karena melakukan menjelaskan pentingnya edukasi literasi
pengembangan diri secara keuangan dan upaya bantuan menggunakan
berkesinambungan terkait literasi keuangan, aplikasi literasi keuangan yang sederhana
yaitu menjadi duta literasi keuangan dan agar seluruh masyarakat indonesia
agen perubahan, serta memanfaatkan termasuk mahasiswa mendapatkan literasi
kondisi bonus demografi dengan keuangan dengan baik dan dampak dari
membangun kesadaran masyarakat terkait kurangnya literasi keuangan maupun
pentingnya literasi keuangan,” ucap Nilam penjelasan mengenai mahasiswa sebagai
Yunida dalam seminar di Universitas agen perubahan untuk masyarakat
Brawijaya (Fisip UB, 2023). Data indonesia menuju masa depan yang maju.
mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki
tantangan yaitu kurangnya pengetahuan METODE
tentang literasi keuangan. "Saat ini,
Indonesia mempunyai tantangan yang Metode penelitian yang digunakan
besar. Dengan total populasi penduduk penulis dalam penelitian ini adalah
yang mencapai lebih dari 270 juta orang pendekatan kualitatif. Metode penelitian
yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau kualitatif adalah suatu penelitian yang
masih memiliki indeks literasi di bawah 50 digunakan untuk menganalisis fenomena
persen pada tahun 2022”, ucap Kepala mengenai apa yang dialami subyek
penelitian secara menyeluruh dimana
peneliti adalah orang yang bertanggung Dalam penelitian ini sudah
jawab, teknik pengumpulan data, analisis, dibentuk beberapa pertanyaan untuk
penafsir data, dan hasil penelitian kualitatif narasumber sebagai data pendukung dalam
lebih menekankan pada makna dan terikat penelitian ini. Peneliti memperoleh
nilai. Menurut Sugiono (2005) mengartikan beberapa data yang sudah dijawab oleh
bahwa penelitian kualitatif adalah metode beberapa narasumber. Pemilihan
yang cocok digunakan untuk jenis narasumber berfokus pada mahasiswa baru
penelitian yang memahami tentang yang merantau di kota yang bukan domisili
fenomena sosial dari perspektif partisipan. asalnya. Pertanyaan dirancang bertahap dari
Peneliti menggunakan metodologi pemahaman sederhana mengenai literasi
penelitian kualitatif dengan tujuan agar keuangan sampai dengan opini dari
dapat mendapatkan informasi yang lebih narasumber mengenai pencegahan yang
akurat sesuai dari pernyataan tertulis yang dapat dilakukan dari menggunakan aplikasi
diberikan oleh narasumber. keuangan sederhana. Berikut merupakan
Dalam penelitian ini, peneliti beberapa pertanyaan yang sudah dirancang
menggunakan teknik pengumpulan data dan dapat yang dapat dicantumkan oleh
berupa kuesioner terbuka dengan peneliti dengan hasil yang sudah diperoleh
menyebarkan melalui google form secara oleh peneliti dari beberapa narasumber.
online. Peneliti menggunakan metode
kuesioner terbuka untuk memperoleh Tabel 1. Pertanyaan Dan Jawaban
informasi dari beberapa mahasiswa rantau Narasumber
yang berada di kota yang berbeda sebagai
Menurut anda apa itu “kemampuan untuk
data yang akan digunakan untuk penelitian.
literasi keuangan. mengambil
Menurut Bahri (2018) kuesioner adalah
keputusan dan
teknik pengumpulan data yang dilakukan
menjaga situasi
dengan cara memberi seperangkat
finansial secara
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
pribadi”
responden untuk dijawab. Kuesioner
terbuka berisi beberapa pertanyaan
mengenai hal yang berkaitan dengan literasi Tabel 2. Pertanyaan Dan Jawaban
keuangan. Diharapkan penelitian ini dapat Narasumber
memberikan informasi dari berbagai
sumber dan dapat memberikan pemahaman Menurut anda “Penting, karena
yang lebih mendalam mengenai pentingnya apakah mengelola jika kami mengelola
literasi keuangan serta dampak dan keuangan itu uang dengan baik
pencegahan terhadap kurangnya literasi penting? Mengapa dan benar, dampak
yang masih terjadi kalangan masyarakat ini akan kami
Indonesia. rasakan secara
Teknik pengambilan sampel yang jangka panjang.
digunakan oleh peneliti adalah Purposive kami bisa lebih
Sampling. Purposive Sampling merupakan pintar dalam
suatu teknik pengambilan sampel yang mengelola uang dan
memilih narasumber tertentu dan berfokus menggunakan
pada narasumber yang memiliki keterkaitan uang”.
dengan penelitian. Menurut Sugiyono
(2010) dalam (Lenaini, 2021), Purposive
Sampling adalah suatu metode untuk Tabel 3. Pertanyaan Dan Jawaban
memastikan riset dengan pertimbangan Narasumber
tertentu dengan tujuan agar informasi yang Pembahasan
diperoleh lebih representatif.
hal apa yang paling “keinginan untuk
HASIL
Pentingnya Literasi Keuangan Bagi
membuat anda ingin membeli
Masyarakat Indonesia
terganggu atau barang barang yang
susah dalam sebenarnya tidak
Literasi keuangan merupakan suatu
mengatur diperlukan, kadang
hal yang wajib didapatkan dan dipahami
keuangan? ada makanan atau
oleh setiap individu. Literasi keuangan
barang yang mahal
merupakan suatu hal yang dapat membantu
dan menarik tapi
memudahkan individu memahami betul
sebenarnya tidak
mengenai bagaimana individu dapat
diperlukan”
mengatur keuangan dengan baik serta
membantu individu memilih dan membuat
Tabel 4. Pertanyaan Dan Jawaban keputusan dalam menggunakan uangnya
Narasumber (Yushita, 2017). Sama seperti yang
dikatakan oleh beberapa narasumber yang
Menurut anda “Mayoritas belum, sudah menjawab beberapa pertanyaan
masyarakat karena saya sering mengenai pentingnya literasi keuangan,
indonesia sudah melihat banyak “sangat penting, karena dengan
paham mengenai kasus-kasus dimana literasi keuangan, kami bisa mengambil
literasi keuangan masyarakat keputusan yang benar untuk menjaga
dan mengatur indonesia terjerat finansial kami masing-masing dan
keuangan mereka utang akibat pinjol menghindari stress tentang keuangan, serta
dengan baik? atau pinjaman menghindari penurunan kualitas hidup
Apakah edukasi di online.” karena situasi finansial yang kurang
masyarakat sudah memadai”
merata mengenali “Ya penting, karena dengan kita
dan memahami memiliki pengetahuan tentang literasi
mengenai literasi keuangan yang cukup baik, maka kita
keuangan dengan dapat mengambil keputusan-keputusan
baik? yang baik dalam mengelola uang yang kita
miliki.
Ada 4 tingkatan yang dimiliki
Tabel 5. Pertanyaan dan Jawaban masyarakat indonesia tentang pemahaman
Narasumber mengenai literasi keuangan tahun 2017
berdasarkan data yang diberikan OJK,
Apakah kira kira “Aplikasi keuangan (Roechendi, 2022), yaitu:
membutuhkan sederhana dapat
aplikasi keuangan membantu mereka Well Literate (21.84%), yang
sederhana untuk yang memiliki artinya hanya sekitar 21.84% penduduk
mengedukasi kekurangan literasi Indonesia yang mengerti dan memahami
mahasiswa serta keuangan, sehingga serta memiliki keterampilan dalam
masyarakat mereka dapat lebih memahami dan mengaplikasikan literasi
indonesia untuk terarah dalam keuangan.
menjamin mengelola uang Sufficient Literate (75,69%), yang
mereka. Dengan ini, artinya sekitar 75.69% penduduk indonesia
keuangan mereka
kemungkinan mengerti saja dan paham mengenai fitur,
di masa depan?
keuangan mereka lembaga, dan sebagainya.
jelaskan secara
terjamin lebih Less literate (2,06%) yang artinya
singkat tinggi”. penduduk indonesia hanya mengerti
mengenai lembaga jasa keuangan, produk
PEMBAHASAN dan jasa keuangan.
Not literate (0,41%) yang artinya
penduduk indonesia masih ada yang tidak
memiliki akses mengenai literasi keuangan
serta tidak dapat memiliki keterampilan Hal ini cukup menjelaskan bahwa
dalam memahami literasi keuangan. sebenarnya bukan dikarenakan pengetahuan
Penelitian yang dilakukan oleh Chen & mereka mengenai literasi keuangan tetapi
Volpe, 1998, dalam (Roechendi, 2022) dikarenakan gaya hidup yang mengikuti
mengatakan bahwa tingkat literasi keinginannya dibandingkan kebutuhannya.
keuangan yang rendah ada pada individu
dengan umur 18-22 tahun. Banyak sekali Literasi Keuangan Dan Inklusi
masalah yang terjadi karena ketidakcakapan Keuangan Di Kalangan Masyarakat
seorang individu dalam mengelola Indonesia
keuangan, dan sebagian besar menyebabkan
kegagalan finansial sampai mengutang. Survei OJK tahun 2022
menunjukan indeks literasi keuangan
Faktor Yang Menyebabkan Seorang masyarakat masih sebesar 49.68%, dan
Individu Mengalami Kegagalan indeks inklusi keuangan mencapai 85,10%
Finansial dan hal ini menunjukan gap antara tingkat
literasi dan tingkat inklusi di tahun 2022.
Mengatur suatu keuangan adalah Kunci kepercayaan industri jasa keuangan
suatu hal sederhana yang dapat dilakukan ada pada literasi keuangan yang merata dan
untuk mencegah adanya kegagalan finansial baik di masyarakat, dan kepercayaan akan
seperti mengutang, miss management, dan timbul jika informasi dan pemahaman
sebagainya. Banyak sekali faktor yang mengenai jasa keuangan disampaikan dan
menyebabkan seseorang tidak dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat
mengontrol dan membuat keputusan (Rizki, 2022). Senior CIPS, Dr. Kartina
dengan baik dalam menggunakan uangnya Sury, mengatakan “Rendahnya literasi
sehingga mengalami kegagalan finansial keuangan akan menyebabkan masyarakat
dalam mengatur keuangannya. Salah satu berisiko membuat keputusan yang salah dan
faktornya adalah bagaimana mahasiswa tidak sesuai dengan kebutuhannya, dan
banyak sekali yang tidak dapat mengatur akan dikhawatirkan muncul ketidakmauan
keuangan mereka dengan baik dikarenakan untuk mengkonsumsi produk keuangan.”
mereka banyak yang lebih mementingkan (Rizki, 2022). Hal ini merupakan dua hal
dan susah mengontrol untuk membeli yang penting dan krusial dalam mengukur
sesuatu yang tidak mereka butuhkan. kemajuan dan kesejahteraan keuangan
Mahasiswa masih seringkali terjebak dalam masyarakat Indonesia. Kedua hal ini saling
kebiasaan mengonsumsi barang yang mendukung dan terkait, dikarenakan literasi
sebenarnya tidak diperlukan. Kebiasaan ini keuangan yang tinggi tentu akan membantu
tidak disebabkan oleh kurangnya masyarakat mengambil keputusan finansial
pengetahuan keuangan mahasiswa, lebih bijak, dan inklusi keuangan yang
melainkan lebih dikaitkan dengan gaya membantu memastikan bahwa layanan
hidup mewah dan pengaruh pergaulan di keuangan memang diperlukan untuk
kalangan mereka (Amelia, Dkk, 2019). Hal membantu mengambil keputusan. Perlu
ini juga dikuatkan oleh hasil jawaban adanya strategi dari pemerintah atau pihak
pertanyaan mengenai hal apa yang manapun untuk membantu meningkatkan
menghambat mereka dalam mengatur literasi keuangan serta inklusi keuangan di
keuangan dari salah satu narasumber seluruh indonesia.
mahasiswa, yaitu
“keinginan untuk ingin membeli Dampak Dan Pencegahan Kurangnya
barang barang yang sebenarnya tidak Literasi Keuangan Di Kalangan
diperlukan, kadang ada makanan atau Masyarakat Dengan Implikasi Sila Ke 5
barang yang mahal dan menarik tapi
sebenarnya tidak diperlukan, walaupun Dampak yang memungkinkan
tidak apa apa jika sekali sekali saja, tetapi terjadi pada seorang individu jika gagal dan
kadang saya terlalu sering membeli barang tidak memiliki literasi keuangan yang
tersebut”. cukup, maka mereka akan mengalami
kegagalan finansial, yaitu tidak bisa ajar sesuatu ialah media perlu mudah untuk
mengatur keuangannya yang menyebabkan dilihat, menarik, sederhana, bermanfaat,
mengutang, membeli barang yang tidak tepat, dan terstruktur. Banyak sekali
sesuai kebutuhan, dan sebagainya. Hal ini aplikasi keuangan dan bermacam macam
bisa dicegah dengan cara pemerataan dan yang mampu membantu masyarakat
penanaman yang cukup di kalangan Indonesia memahami mengenai literasi
masyarakat. Pemerataan dan penanaman keuangan, dan hal ini bisa membantu
literasi keuangan yang adil dan merata di khususnya mahasiswa dalam
masyarakat juga menjelaskan dan pengedukasian mengenai literasi keuangan.
mencerminkan sila Pancasila ke-5, yaitu Universitas menjadi gerbang bagi individu
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat untuk dapat hidup mandiri dan dewasa, dan
Indonesia”, yang mengartikan bahwa setiap dengan ini bantuan suatu aplikasi akan
orang memiliki hak untuk mendapatkan mendorong mahasiswa untuk lebih siap dan
kebijakan dari pemerintah dari segi memikirkan masa depan. (Wijayanti, 2018).
ekonomi, dan sebagainya. Perlu untuk Hal ini didorong dengan jawaban dari
diperhatikan masih banyak sekali beberapa narasumber, yaitu
masyarakat indonesia yang hanya sekedar “Menurut saya akan lebih
tahu tetapi tidak memiliki keterampilan memudahkan mereka untuk belajar dan
dalam mengatur keuangan serta memahami mengatur keuangan mereka sendiri jika
betul mengenai literasi keuangan, dan oleh
ada aplikasi keuangan, apalagi pada
karena itu diperlukan upaya agar setiap dari
masyarakat Indonesia memiliki zaman sekarang semua orang pasti pandai
kemampuan dan literasi keuangan yang menggunakan gadget”
cukup. Upaya yang dapat dilakukan adalah “Aplikasi keuangan sederhana
memberi edukasi di kalangan masyarakat dapat membantu mereka yang memiliki
melalui seminar, sosialisasi pengajaran, dan kekurangan literasi keuangan, sehingga
bantuan edukasi mengenai produk dan mereka dapat lebih terarah dalam
aplikasi literasi keuangan (Amelia, Dkk,
mengelola uang mereka. Dengan ini,
2022).
kemungkinan keuangan mereka terjamin
Mahasiswa Dan Pemahaman Literasi lebih tinggi”
Keuangan Di Era 4.0
Peran Teknologi Pada Pemerataan
Hal ini tentu dapat membantu Literasi Keuangan Masyarakat
mereka memahami betul mengenai literasi Indonesia
keuangan. Zaman sudah berkembang, dan
dengan bantuan teknologi kita sudah bisa Penting untuk dipahami bahwa
mendapatkan berbagai informasi dengan media sosial juga memiliki peran penting
mudah dan lengkap, dan oleh karena itu dalam menyalurkan literasi, selain sekolah,
akan lebih baik jika masyarakat diberikan maupun perguruan tinggi. Sosial media dan
suatu aplikasi yang dapat mengembangkan teknologi menjadi suatu hal yang
pengetahuan mereka mengenai literasi memainkan suatu peran yang sangat
keuangan. Terutama mahasiswa, seorang penting dalam pemerataan keuangan di
mahasiswa diperlukan untuk memahami Indonesia. Melalui sosial media, informasi
betul mengenai literasi keuangan karena mengenai literasi keuangan dapat dengan
mahasiswa adalah agen perubahan cepat disebarkan kepada masyarakat.
masyarakat Indonesia yang tentunya bisa Masyarakat dapat mencari tips pengelolaan
merubah dan membantu masyarakat keuangan, informasi terkait investasi yang
Indonesia memahami mengenai literasi menguntungkan, dan sebagainya. Teknologi
keuangan dengan beberapa upaya yang keuangan juga memungkinkan pemberian
dapat dilakukan. Nurseto dalam (Nanda, layanan keuangan yang inklusif serta
Dkk, 2023) menjelaskan bahwa hal yang terjangkau untuk masyarakat yang
perlu diketahui dalam pengembangan bahan sebelumnya masyarakat tidak terlayani oleh
lembaga keuangan tradisional. Aplikasi agen perubahan dapat membantu
keuangan yang sederhana dan mudah masyarakat lebih mengenali literasi
diakses tentu akan lebih mudah membantu keuangan. Hal ini diperlukan mentorship
masyarakat memahami dan mengelola yang melibatkan mahasiswa atau seorang
keuangan mereka dengan lebih baik. profesional agar dapat memberikan
panduan langsung dan dapat menginspirasi
PENUTUP kepada mahasiswa maupun masyarakat
Berdasarkan hasil riset dan yang menginginkan memahami lebih dalam
pembahasan di atas, dapat disimpulkan tentang manajemen keuangan lebih baik
bahwa memang literasi keuangan lagi. Penting untuk diketahui bahwa zaman
masyarakat Indonesia belum merata sudah berubah dan segala hal sudah
sepenuhnya, dan banyak yang belum dapat mengarah pada teknologi, dan tentu hal ini
memahami betul dan dapat memiliki bisa membantu masyarakat mengenal lebih
keterampilan dalam mengelola keuangan jauh akan sesuatu dan terbantu akan
dengan baik. Hal tersebut menyebabkan pekerjaannya oleh teknologi. Aplikasi
banyak kasus kegagalan finansial yang keuangan yang sederhana serta terstruktur
terjadi, dan salah satunya di kalangan dan berguna bisa menjadi salah satu hal
mahasiswa. Banyak mahasiswa yang yang sederhana yang dapat memberi
mengalami kegagalan finansial seperti dorongan pada mahasiswa untuk dapat
mengutang dikarenakan melakukan memiliki rasa untuk ingin tahu dan
investasi bodong atau pinjaman online memahami mengenai literasi keuangan. Hal
illegal, dan hal ini dikarenakan mereka ini dapat memberi suatu kesimpulan bahwa
kurang paham mengenai literasi keuangan. pemahaman dan pengedukasian yang cukup
Perlu diketahui banyak sekali kasus yang mengenai literasi keuangan dengan
sudah terjadi di kalangan mahasiswa beberapa upaya seperti seminar,
terutama mengutang, dan hal ini bisa pengajaran, serta bantuan dari aplikasi
menjadi pelajaran untuk mahasiswa lain keuangan yang sederhana terhadap
dan sekitarnya. Banyak juga dari mahasiswa akan menjadi suatu garis awal
mahasiswa juga masih mementingkan bagi Indonesia menuju masa depan yang
keinginan daripada kebutuhan mereka yang lebih cerah dan terjamin. Oleh karena itu,
menyebabkan miss-management dalam penting untuk masyarakat mengandalkan
mengatur keuangan. Perlu diingat bahwa dan menggunakan teknologi sebaik
sila ke-5 dalam Pancasila yaitu “Keadilan mungkin agar dapat memahami dan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” mengelola keuangan dengan lebih baik.
yang artinya setiap orang berhak Integrasi aktif sosial media dan teknologi
mendapatkan bantuan yang adil dari segi keuangan dalam upaya pemerataan literasi
apapun untuk memajukan bangsa keuangan dapat berperan besar dan
Indonesia, dan oleh karena itu diperlukan menciptakan masa depan yang lebih
pemerataan yang adil dengan memberikan terjamin.
edukasi yang cukup kepada masyarakat
Indonesia mengenai literasi keuangan. DAFTAR RUJUKAN
Dalam konteks keadilan sosial, maka perlu
ada penekanan pada perlunya kebijakan Aisyah, S. (2023, May 2).
publik yang dapat mendukung pemerataan
literasi keuangan. Hal ini bisa dilakukan Kebijakan Mahasiswa Rantau
dengan cara memberikan akses yang setara
kepada seluruh masyarakat, termasuk Dalam Mengelola Keuangan
mahasiswa dan kelompok masyarakat
dengan ekonomi kebawah. Hal tersebut bisa Bulanan di Tengah Melonjaknya
dilakukan dalam hal pengedukasian dalam
ruang lingkup Universitas karena dengan Harga Pasar. Kompasiana.com.
hal ini akan membantu mahasiswa sebagai
Retrieved December 18, 2023, KARANGNUNGGAL,

from TASIKMALAYA, JAWA BARAT,

https://www.kompasiana.com/sitiai Vol 1 No 1.

syah2568/645063e24addee29f1168 Amelia, S., Sugiharto, B., & Putri,

f42/kebijakan-mahasiswa-rantau- T. E. (2020, September 30).

dalam-mengelola-keuangan- ANALISIS POLA PERILAKU

bulanan-di-tengah-melonjaknya- KEUANGAN MAHASISWA DI

harga-pasar PERGURUAN TINGGI

Alamsyah, I. E. (2023, September BERDASARKAN FAKTOR-

15). OJK Ungkap Hingga Kini FAKTOR YANG

Tingkat Literasi Keuangan di MEMPENGARUHINYA DENGAN

Indonesia Belum 50 Persen | MENGGUNAKAN VARIABEL

Republika Online. Ekonomi. KONTROL DIRI SEBAGAI

Retrieved December 18, 2023, VARIABEL INTERVENING,

from Volume 2 Nomor 1.

https://ekonomi.republika.co.id/beri Apa Bedanya Gaya Pengelolaan

ta/s11551349/ojk-ungkap-hingga- Keuangan Milenial dan Gen Z?

kini-tingkat-literasi-keuangan-di- (2023, June 14). DBS. Retrieved

indonesia-belum-50-persen December 18, 2023, from

Amelia, R. W., Sari, W. I., & https://www.dbs.id/digibank/id/id/a

Nofiana, L. (2020, Mei). rticles/apa-bedanya-gaya-

STRATEGI DALAM pengelolaan-keuangan-milenial-

MENINGKATKAN LITERASI dan-gen-z

KEUANGAN MELALUI PRODUK FISIP UB. (2023, June 17).

PERBANKAN UNTUK WARGA RT Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

006/RW 10, KAMPUNG Politik •. Fakultas Ilmu Sosial dan

CIMUNCANG, DESA Ilmu Politik •. Retrieved December


18, 2023, from Penyebabnya? detikFinance.

https://fisip.ub.ac.id/pentingnya- Retrieved December 18, 2023,

literasi-keuangan-bagi-gen-z/ from

Gregorius. (2022, June 3). https://finance.detik.com/berita-

Rendahnya Indeks Literasi ekonomi-bisnis/d-5634795/anak-

Keuangan Generasi Muda muda-ri-sulit-atur-duit-apa-

Indonesia – Himpunan Mahasiswa penyebabnya

Statistika. Retrieved December 18, Lenaini, I. (2021, Juni). Teknik

2023, from https://student- Pengambilan Sampel Purposive

activity.binus.ac.id/himstat/2022/06 Dan Snowball Sampling.

/22a28/ Nanda, H. F., & Luhsasi, D. I.

Ihsan, D. (2023, October 30). (2023). Peningkatan literasi

Mahasiswa Butuh Literasi keuangan siswa melalui

Keuangan agar Tidak Terjerat penggunaan media interaktif SIKU

Pinjol Ilegal. Kompas.com. (Sikapi Uangmu), Vol 13 No 1.

Retrieved December 18, 2023, Purnama, I. D. (2021, October 5).

from Gen Z Sampai Millennial Paling

https://www.kompas.com/edu/read/ Banyak Ngutang, Totalnya Capai

2023/10/30/075955071/mahasiswa- Rp14,74 Triliun. IDX Channel.

butuh-literasi-keuangan-agar-tidak- Retrieved December 18, 2023,

terjerat-pinjol-ilegal from

Kusumadyahdewi. (2016, Juni). https://www.idxchannel.com/econo

PENGETAHUAN KEUANGAN DI mics/gen-z-sampai-milenial-paling-

KALANGAN MAHASISWA, Vol 2 banyak-ngutang-totalnya-capai-

Nomor 2. rp1474-triliun

Laucereno, S. F. (2021, July 7). Rizki, M. J. (2022, November 22).

Anak Muda RI Sulit Atur Duit, Apa Rendahnya Literasi Keuangan dan
Implikasinya Terhadap Konsumen. Kecil dan Menengah Di Kabupaten

Hukumonline. Retrieved December Lebak Banten.

18, 2023, from Wijayanti, D. M. (2018). Program

https://www.hukumonline.com/beri TAHAPAN Untuk Meningkatkan

ta/a/rendahnya-literasi-keuangan- Literasi Keuangan di Indonesia,

dan-implikasinya-terhadap- Vol 18 No 1.

konsumen-lt637dc488aed5f/ Yushita, A. N. (2017). Pentingnya

Roechendi, T. (2022, Juni 1). LIterasi Keuangan Bagi

Pentingnya Literasi Keuangan Pengelolaan Keuangan Pribadi,

Bagi Masyarakat, Volume 11 Volume VI nomor 1.

Nomor 1.

Salmaa. (2023, April 28). Metode

Penelitian Kualitatif: Definisi,

Jenis, Karakteristiknya. Penerbit

Deepublish. Retrieved December

18, 2023, from

https://penerbitdeepublish.com/met

ode-penelitian-kualitatif/

Sari, R. (2022, Mei). Memahami

Nilai Nilai Pancasila Sebagai

Dasar Negara Dalam Kehidupan

Masyarakat.

Tristianto, Y. (2021). Analisis

Literasi Keuangan dan Inklusi

Keuangan Financial Technology

Terhadap Personal Finance Usaha

Anda mungkin juga menyukai