Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN LINGKUNGAN

SOSIAL TERHADAP KESADARAN PERENCANAAN KEUANGAN

SYARIAH DI KOTA CILEGON

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Wildan Muhtadi Fasya

2061201173

FAKULTAS EKONOMI&BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berkembanganya zaman, manusia diberikan tuntutan yang


semakin tinggi dan kompleks. Dimulai dari perkembangan tekonologi
yang semakin pesat sehingga berita, ilmu pengetahuan dan informasi bisa
diperoleh melalui teknologi yang mudah diakses dimana saja. Informasi
perkembangan tren, selalu diikuti oleh masyarakat agar tidak
dikategorikan sebagai manusia kuno atau ketinggalan zaman. Pemenuhan
akan eksistensi diri terhadap masyarakat sekitarnya sangat diperlukan agar
dapat diakui supaya tidak dikategorikan sebagai manusia kuno. Sehingga
menyebabkan adanya peningkatan dalam gaya hidup pada individu.
Perilaku tersebut membuat seorang individu untuk melakukan perilaku
konsumtif, padahal perilaku tersebut seharusnya disesuaikan dengan
kondisi keuangan yang dimiliki (Fuadi dan Trisnaningsih, 2022).
Melihat dari perkembangan zaman, perencanaan keuangan
mempunyai peranan penting dan bermanfaat untuk individu karena dapat
mengendalikan sikap dari pemborosan uang yang sudah diperoleh dari
kerja keras dan dapat membuat tujuan keuangan akan terencana secara
optimal (Mardiah, 2022). Oleh karena itu, diperlukan bagi seseorang untuk
memliki keterampilan dan kemampuan merencanankan keuangan sebagai
alat untuk mengatur keuangan agar dapat mencapai tujuan yang ingin
diraih. Kemampuan merencanakan keuangan menjadi isu yang menarik
untuk

dibahas karena pembahasan ini mampu mendorong seseorang untuk dapat


membantu mewujudkan tujuannya (Fuadi dan Trisnaningsih, 2022).
Teradapat beberapa alasan mengapa perencanaan keuangan penting untuk
diterapkan dalam kehidupan. Penerapan tersebut ditujukan untuk dapat
mengendalikan keuangan yang dimiliki agar dapat terhindar dari
permasalahan perekonomian yang terjadi seperti gaya hidup masyarakat
yang semakin konsumtif, mengantisipasi perekonomian yang fluktuatif
dan meningkatnya inflasi dari tahun ke tahun yang membuat kebutuhan
bukan semakin murah, semakin sedikit dan semakin sederhana, Justru
semakin mahal, banyak, beragam dan kompleks dimasa yang akan datang
(Putri, 2016).
Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : Berita Resmi Statistik (2022)

Pada gambar 1.1 laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia awal tahun 2020
mendapatkan ancaman krisis ekonomi yang disebabkan adanya kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang merespon adanya wabah
pandemi Covid-19. Aktivitas perekonomian nasional mengalami gangguan
diberbagai sektor (Saraswati dan Nugroho, 2021).
Terbatasnya aktivitas produksi yang terjadi dibeberapa negara, turunnya
tingkat konsumsi dan kepercayaan masyarakat, dan jatuhnya bursa
saham yang menandakan sinyal ancaman krisis ekonomi besar yang diakibatkan oleh pandemi Covid-
19. Penurunan kinerja perusahaan membuat beberapa keputusan dibeberapa perusahaan harus mem-
PHK karyawannya atau di rumahkan dan dihimbau untuk bekerja secara online. Akibatnya, sebagian
tenaga kerja yang di PHK kehilangan pendapatannya sehingga hal ini berpengaruh terhadap tingkat
konsumsi dan daya beli. Maka untuk mengatur keuangan, masyarakat harus berhati-hati dikarenakan
ketidakpastian kapan wabah Covid-19 ini akan selesai (Saraswati dan Nugroho, 2021).
Tenaga kerja yang di PHK secara signifikan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Di PHK
berarti hilangnya penghasilan, tanpa penghasilan maka untuk memenuhi kebutuhan hidup pun terasa
berat. Para pekerja pun memiliki dilematis ketika ekonomi Indonesia sedang mengalami penuruan
yaitu tuntutan kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi terutama tenaga kerja yang sudah
memiliki keluarga. Penurunan kebuthan terjadi dikarenakan menguranganya penghasilan utama yang
didapatkan, hal itu dapat memperburuk pengalokasian dan penglolaan dana (Sina, 2020). Maka dari
itu, perencanaan keuangan menjadi sangat penting dan mutlak bagi individu yang belum maupun
berkeluarga. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mengantisipasi keuangan yang dimiliki jika terjadi
sesuatu pada perekonomian seperti pada tahun 2020.
Pada dasarnya aktivitas perencanaan keuangan merupakan sesuatu kegiatan untuk
merencanakan alokasi pendapatan yang didapatkan akan
digunakan untuk apa saja (Bonang, 2019). Setiap orang, baik yang memiliki pendapatan
besar atau kecil perlu untuk membuat perencanaan keuangan. Namun yang membuat
perbedaan akan perencanaan tersebut ialah pengalokasian dana yang dimiliki seseorang
atau pengelolaan uang yang berbeda sesuai dengan kondisi ekonomi yang dimiliki
individu.
Gambar 1.2 Siklus Keuangan
Sumber: Purnama, dkk. (2021)

Gambar 1.2 menunjukan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang


memiliki pendapatan yang tidak pasti, bisa naik dan bisa turun. Namun
disisi lain, pengeluaran tidak menurun bahkan mengalami kenaikan dari
masa balita hingga masa pensiun yang menandakan seseorang harus terus
mengeluarkan uang hingga masa tua yang akan datang akan tetapi
penghasilan dapat mengalami peningkatan pada masa seseorang sedang
berkarir atau produktif dan kemudian penghasilan tersebut menurun
dimasa pensiun (Purnama, dkk., 2021).
Gambar 1.2 juga menjelaskan bahwa siklus keuangan memberikan
gambaran penting bahwa mengelola keuangan dan kekayaan sangat
dibutuhkan. Terdapat beberapa urgensi dalam mengelola keuangan dan
kekayaan. Pertama, manusia memiliki kerbatasan usia, namun dituntut
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sebagai wujud tanggung
jawabnya. Kedua, kondisi keuangan manusia mengikuti siklus kehidupan
manusia. Ketiga, usia produktif memiliki kesempatan lebih besar untuk
mengakumulasi harta. Keempat, masa pensiun cenderung bergantung pada
hasil akumulasi harta pada saat usia produktif (KNEKS, 2021).
Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei pada tahun
2016 mencatat bahwa masayarakat lebih banyak memilih orientasi
keuangan untuk jangka pendek, terdapat 50,7% masyarakat Indonesia yang
memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sedangkan upaya
masyarakat untuk mencapai tujuan keuangan, terdapat 41,8% masyarakat
yang berorientasi untuk memilih menyusun rencana keuangan (OJK,
2016). Namun pada tahun 2019 Otoritas Jasa Keuangan melakukan survei
kembali kepada masyarakat yang menyatakan bahwa mayoritas
masyarakat berorientasi pada keuangan jangka panjang, sebanyak 39,50%
masyarakat yang memilih untuk mempersiapkan hari tua. Selain itu, survei
tersebut juga menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan keuangan,
terdapat 43,48% masyarakat yang berorientasi untuk memilih menyusun
rencana keuangan (OJK, 2021).
Hasil survei tersebut menjelaskan bahwa terjadi perubahan pola
keuangan pada masyarakat dalam kurun waktu tiga tahun dari memilih
prioritas keuangan untuk jangka pendek pada tahun 2016 ke prioritas
keuangan untuk jangka panjang pada tahun 2019. Perubahan tersebut juga
membawa masyarakat sadar untuk lebih memilih orientasi pada
perencanaan keuangan jangka panjang dengan memilih prioritas keuangan
untuk persiapan hari tua. Namun hasil survei tersebut juga menjelaskan
bahwa upaya masyarakat dalam mencapai tujuan keuangan, orientasi pada
pemilihan untuk menyusun rencana keuangan masih belum adanya
peningkatan pada masyarakat. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa
masih banyak masyarakat yang belum antusias untuk merencanakan
keuangan dalam rangka mencapai tujuan keuangan.
Dalam memperoleh harta atau mengakumulasi harta, setiap manusia
memiliki cara masing-masing. Namun dalam islam, harta merupakan
amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya agar dapat
diatur dengan sebaik mungkin seseuai dengan syariah. Terdapat dua aspek
yang perlu diperhatikan dalam mengatur keuangan sesuai syariah yakni
aspek kemaslahatan dunia dan kemaslahatan akhirat (Gunawan, dkk.,
2020). Perencanaan keuangan syariah mengatur bagaimana seharusnya
manusia menilai aset atau harta sebagai amanah dan bagian dari rezeki.
Maka dari itu, perencanaan keuangan syariah menjelaskan tentang
bagaimana cara mendapatkan rezeki (harta) dan bagaimana mengelola atau
membelanjakan harta, sehingga harta tersebut dapat dipertanggung
jawabkan dengan bijak diakhirat (Awang, dkk., 2020).
Masyarakat muslim sangat diharuskan untuk memiliki kesadaran
dalam perencanaan keuangan syariah, karena harta yang sudah diperoleh
akan dapat dikelola dan dibelanjakan sesuai pos-pos penting seperti
perencanaan zakat untuk dijadikan pilihan sebagai pemurnian kekayaan,
perencanaan

asuransi syariah dapat dijadikan pilihan sebagai perlindungan kekayaan


yang dimiliki, perencanaan investasi syariah dapat dijadikan pilihan
sebagai penyimpanan harta yang kemudian nanti dapat diakulumasikan,
sedangkan perencanaan waris dapat dijadikan pilihan agar harta yang
sudah diperoleh dapat tersalurkan kepada ahli waris. Selain itu,
perencanaan untuk hibah, sedekah, infaq dan waqaf dapat dijadikan
sebagai penyaluran harta agar dapat bermanfaat didunia dan diakhirat.
Waris, hibah, waqaf, infaq, dan sedekah dapat dijadikan sebagai distribusi
kekayaan (Yusoff, dkk., 2021). Otoritas Jasa keuangan menyebutkan
dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) bahwa
seseorang dengan memiliki literasi keuangan yang tinggi akan mampu
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan dengan bertambahnya literasi
keuangan maka masyarakat dapat membuat keputusan keuangan efektif
sehingga perencanaan keuangan menjadi optimal (OJK, 2021). Dengan
memiliki literasi keuangan yang tinggi, hal itu akan membantu seseorang
untuk merencanakan keuangannya secara efektif sdan efesien, sehingga
seseorang dapat menggunakan pendapatannya untuk meningkatkan taraf
hidup pribadi maupun lingkungan yang membutuhkannya, agar keuangan
yang diperoleh mendapatkan manfaat dan keberkahan (Rurkinantia, 2021).
Maka dari itu, untuk dapat membuat perencanaan keuangan syariah,
dibutuhkan literasi keuangan syariah.

Adanya literasi keuangan yang baik dalam diri seseorang, membuat


seseorang merasa lebih aman dan nyaman dalam mengatur keuangan.
Selain itu, dengan memiliki literasi keuangan yang baik akan berdampak
pada penghematan dikarenakan untuk membeli sesuatu selalu
mempertimbangkan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak (Sada,
2022).
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu, Fuadi dan Trisnaningsih
(2022) menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap
perencanaan keuangan. Sangat penting untuk memiliki litersi keuangan
dikarenakan individu akan dapat mengelola serta mengontrol keuangannya
dengan baik untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam kehidupan. Hal
serupa dijelaskan oleh Kusdiana dan Safrizal (2022) yang menyatakan
literasi keuangan syariah berpengaruh terhadap perencanaan keuangan.
Literasi keuangan sebagai pengetahuan keuangan dapat mempengaruhi
kesadaran dalam perencanaan keuangan dikarenakan untuk dapat
mencapai kesejahteraan salah satunya dengan memahami bagaimana dan
kemana arah tujuan keuangan hingga pengaplikasiannya mengacu pada
keadaan keuangan.
Faktor lain, lingkungan sosial sangat erat hubunganya di dalam
kehidupan manusia. Makhluk hidup dan lingkungan memiliki ketertarikan
bahwa makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya
lingkungan dapat mempengaruhi makhluk hidup. Lingkungan sosial akan
membentuk suatu system pergaulan yang berperan besar dalam
menentukan karakter seseorang, kemudian terjadi interaksi dimasyarakat
yang ditempati (Abdurrahman & Oktapiani, 2020). Jika lingkungan
yang ditempati merupakan lingkungan yang memiliki penghasilan besar
maka seseorang akan mengikuti juga untuk melakukan pengeluaran besar
(Lesminda dan Rochmawati, 2021).
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu, Abdurrahman dan
Oktapiani (2020) menyatakan bahwa lingkungan sosial dapat
mempengaruhi perilaku keuangan. Seseorang yang selalu membeli barang
karena pernah melihat orang lain menggunakannyan dan meminta
pendapat tentang suatu barang dari orang sekitar jika ingin membeli
barang, artinya lingkungan seperti masyarakat sekitar, tetangga, teman,
sodara atau keluarga dapat mempengaruhi perilaku keuangan. Hal serupa
dijelaskan oleh Sada (2022) yang menyatakan bahwa lingkungan sosial
berpengearuh terhadap perilaku keuangan. Seseorang yang berinteraksi
atau bergaul terhadap lingkungannya akan memberikan dampak positif
terhadap perilaku keuangannya.

Dari analisis paparan fenomena dan penelitian terdahulu, maka


peneliti ingin mengkaji dan meneliti tentang pengaruh literasi keuangan
syariah dan lingkungan sosial terhadap kesadaran perencanaan keuangan
syariah dengan lokasi penelitian di wilayah Kota Cilegon. Alasannya yakni
menurut SK Gubernur Banten Nomor 561/kep.282-Huk/2021 bahwa Kota
Cilegon memiliki UMK paling tertinggi se-Banten.

Tabel 1.1 UMK Kota Cilegon


Kabupaten/Kota UMK
Kota Cilegon Rp4.340.254
Kota Tangerang Selatan Rp4.285.798
Kota Tangerang Rp4.280.214

Kota Serang Rp3.850.526


Kabupaten Tangerang Rp4.230.792
Kabupaten Serang Rp4.125.526
Kabupaten Pandeglang Rp2.800.292
Kabupaten Lebak Rp2.773.590

Sumber: Dinaskertrans Banten (2022)

Pada tabel 1.1 Kota Cilegon menempati urutan pertama dalam


ketentuan UMK Provinsi Banten dengan besaran UMK Rp4.340.254,
jumlah tersebut digunakan oleh Kota Cilegon untuk membayar upah
kepada tenaga kerja yang bekerja di Kota Cilegon. Faktor lain, menurut
Goodstats.id (2022) Kota Cilegon merupakan salah satu kota terkaya di
Indonesia dengan urutan ke empat.
Tabel 1.2 Kota Terkaya di Indonesia
No Nama Kota PDRB (Juta)
1 Kediri 457,98
2 Bontang 312,14
3 Jakarta 260,44
4 Cilegon 233,02
5 Surabaya 190,89
6 Balikpapan 155,97
7 Tarakan 136,00
Sumber: GoodStats.id (2022)

Goodstats.id (2022) berhasil mengidentifikasi kota terkaya di


Indonesia salah satunya adalah Kota Cilegon yang menepati urutan ke-
empat setelah Jakarta yang menempati urutan ke-tiga dan sebelum
Surabaya dengan urutan nomer empat menurut PDRB.

Selain itu, alasan pengambilan wilayah Kota Cilegon tersebut dikarenakan


pada dasarnya masyarakat memiliki latar belakang yang beragam,
diantaranya adalah penghasilan dan lingkungan sosial baik keluarga,
teman maupun tetangga. Perbedaan penghasilan yang dimiliki oleh
masyarakat diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana
penghasilan tersebut dapat dialokasikan. Jika masyarakat dapat
mengalokasikan penghasilan untuk menabung, investasi, asuransi ataupun
zakat, maka masyarakat memiliki wawasan pengetahuan atau literasi akan
pentingnya merencanakan keuangan terhadap penghasilan yang sudah
diperoleh. Adapun perbedaan lingkungan sosial diharapkan interaksi antar
sesama masyarakat dapat memberikan antusias yang diberikan oleh
masyarakat untuk dapat merencanakan keuangan. Hal ini berdasarkan
survei awal berupa wawancara ke beberapa masyarakat di Kota Cilegon.
Hasil survei awal, dimana masyarakat kurang antusias dalam
merencanakan keuangan. Hal tersebut dikarenakan penghasilan rata-rata
diperuntukan memenuhi kebutuhan pokok baik untuk makanan, pakaian
ataupun kebutuhan sehari-hari dan juga untuk diperuntukan untuk hiburan
atau kesenangan seperti jalan-jalan. Sangat minim dialokasikan untuk
menabung atau hal lainnya seperti pengalokasian untuk investasi, asuransi
maupun pengalokasian untuk penyimpanan kekayaan. Pengeluaran
tersebut dilakukan tanpa adanya perencanaan keuangan terlebih dahulu
namun berdasarkan kebutuhan. Artinya, kurangnya wawasan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya merencanakan keuangan. Disisi lain,
masyarakat sekitar pun sangat minim interaksi antar sesama dalam
membahas keuangan seperti interaksi untuk menyarankan agar
menyisihkan penghasilan untuk ditabung, pengalokasian untuk asuransi
ataupun investasi. Akibatnya tidak adanya dukungan dari masyarakat
dalam membangun kesadaran perencanaan keuangan.
Dari dua faktor ditersebut bahwa dengan kurangnya wawasan
pengetahuan keuangan dan kurangnya interaksi antar sesama membuat
masyarakat kurang kesadaran dalam merencanakan keuangan. Maka dari
itu, berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan
mengangkat judul : “Pengaruh Literasi Keuangan Syariah dan
Lingkungan Sosial Terhadap Kesadaran Perencanaan Keuangan
Syariah di Kota Cilegon”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan peneliti
dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut:
1. Menurut hasil survei OJK 2016 dan 2019, masih banyak masyarakat yang
belum antusias dalam melakukan penyusunan perencanaan keuangan.
2. Kurangnya wawasan pengetahuan akan pentingnya melakukan
perencanaan keuangan yang menyebabkan masih banyak masyarakat Kota
Cilegon yang tidak melakukan perencanaan terhadap uang yang diperoleh.
3. Kurangnya interaksi antar sesama masyarakat di Kota Cilegon tentang
pembahasan mengenai keuangan yang menyebabkan tidak adanya
dorongan dan dukungan dari masyarakat dalam merencanakan keuangan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifkasi maka peneliti memberikan batasan masalah,
yakni sebagai berikut:
1. Fokus masalah ini adalah kesadaran perencanaan keuangan syariah.
2. Penelitian ini dilakukan di Kota Cilegon.
3. Penelitian ini meneliti tentang literasi keuangan syariah dan lingkungan
sosial terhadap kesadaran perencanaan keuangan syariah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelesan latar belakang, maka peneliti membuat
rumusan masalah dalam penelitian :
1. Bagaimana pengaruh literasi keuangan syariah terhadap kesadaran
perencanaan keuangan syariah di Kota Cilegon?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan sosial terhadap kesadaran perencanaan
keuangan syariah di Kota Cilegon?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, dalam penelitian ini penyusun
menguraikan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan syariah terhadap kesadaran
perencanaan keuangan syariah di Kota Cilegon.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial terhadap kesadaran
perencanan keuangan syariah di Kota Cilegon.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
berupa wawasan ilmu pengetahuan mengenai perencanaan keuangan
syariah. Selain itu, diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi referensi
di bidang keuangan syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan
dalam bidang keuangan syariah serta dapat meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya perencanaan keuangan syariah.
b. Bagi Pembaca
Untuk menambah khazanah keilmuan dalam bidang keuangan
islam dan sebagai bahan pembanding pada penelitian selanjutnya. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan literasi bagi masyarakat
umum terutama civitas akademika terkait perencanaan keuangan syariah.
c. Bagi Masyarakat Kota Cilegon
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan perencanaan keuangan
syariah pada masyarakat kota cilegon. Penelitian ini juga diharapkan agar
ekonomi syariah dapat mampu melebarkan syiar ekonomi syariah ke Kota
Cilegon terutama kesadaran masyarakat akan keuangan syariah.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, S. W., & Oktapiani, S. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan
Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Universitas
Teknologi Sumbawa. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 05(02), 50–55.

Adiyanto, M. R., & Purnomo, A. S. D. (2021). Dampak Tingkat Literasi


Keuangan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Keuangan Syariah.
Jurnal Administrasi Kantor, 9(1), 1–12.

Ahmed, H., & Salleh, H. (2016). Inclusive Islamic financial planning: a conceptual
framework. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and
Management.

Alifia, I. F., & Dwiridotjahjono, J. (2019). Pengaruh Motivasi Berwirausaha Dan


Lingkungan Sosial Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada Dusun
Beton Desa Tritunggal Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan). Jurnal
Bisnis Indonesia, 10(2), 139–154.
Amilahaq, F., Wijayanti, P., & Pertiwi, B. C. (2022). Managing Islamic Financial
Planning Inclusion in Indonesia. Tazkia Islamic Finance and Business.

Amin, S. (2016). Pengantar Psikologi Umum. Banda Aceh: Yayasan PeNA.

Aprinthasari, M. N., & Widiyanto, W. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan


Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi. Business and Accounting Education Journal, 1(1), 65–72.

Awang, M. D., Muhammad, J., Noor, M. N. A. M., Abdullah, A., Suhaimi, A. R.,
& Yahya, M. H. D. Y. (2020). Acceptance and Application of Islamic
Financial Management among Small and Medium Enterprises (SMEs) Halal
Entrepreneurs in Peninsular of Malaysia. KnE Social Sciences, (6), 747–752.

Basuki, A. T. (2015). Anlisis Statistik Dengan SPSS. Sleman: Danisa Media.

Bonang, D. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perencanaan Keuangan


Keluarga di Kota Mataram. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 4(2), 155–165.

Budanti, H. S., Indriayu, M., & Sabandi, M. (2017). Pengaruh Lingkungan Sosial
dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi.

Budiwanto, S. (2017). Metode Statistika Untuk Mengolah Data Keolahragaan.


Malang: UM Penerbit & Percetakan.

Christian, S., & Wiyanto, H. (2020). Pengaruh Sikap Keuangan, Sosial, dan
Pengetahuan Keuangan terhadap Perencanaan Keuangan Pribadi. Jurnal
Manajerial Dan Kewirausahaan, 2(3).

Djuwita, D., & Yusuf, A. A. (2018). Tingkat Literasi Keuangan Syariah Di


Kalangan UMKM Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha. Al-
Amwal : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syari’ah, 10(1), 105.

FPSBI. (2023). Perencanaan Keuangan Untuk Masa Depan Anda dan Keluarga.
Retrieved from fpsbindoensia.org website:
https://www.fpsbindonesia.org/publik-media

Fuad, L., & Anggelista, N. T. (2022). Pengaruh Pemahaman Zakat dan


Lingkungan sosial terhadap Kesadaran Membayar Zakat Pada Make Up
Artist di Kecamatan Tulangan , Sidoarjo. Management of Zakat and Waqf
Journal (MAZAWA), 4.
Fuadi, M. N., & Trisnaningsih, S. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan Dan
Lingkungan Sosial Terhadap Perencanaan Keuangan Pribadi. Jurnal Proaksi,

Gunawan, M. R., Mustafa, M. Q., & Salsabil, N. Z. (2020). The Effect of Social
Media Content and Personal Background Performance on Financial Planning
Awareness of Generation Z Muslim. Jurnal Ekonomi Islam Indonesia, 2(2),

Hamid, M., Sufi, I., Konadi, W., Akmal, Y., & Idris, J. (2019). Analisis Jalur Dan
Aplikasi Spss Versi 25 Edisi Pertama. 165.

Handayani, L., Ainun, B., & Fahmi, M. Y. (2021). The Effect of Islamic Financial
Literacy and Financial Inclusion toward Financial Planning among
Millennial: Financial Behaviour as an Intervening Variable. International
Journal of Emerging Issues in Islamic Studies, 1(2), 60–67.

Hermawan, S., & Amirullah. (2016). Metode Penelitia Bisnis: Pendekatan


Kuantitatif dan kualitatif. Malang: Media Nusa Creative.

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2021). Manajemen Kekayaan


Syariah. Jakarta: BSI Corporate University.

Kusdiana, Y., & Safrizal, S. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perencanaan Keuangan Keluarga. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah).

Lesminda, E., & Rochmawati. (2021). Pengaruh Uang Saku, Teman Sebaya,
Lingkungan Sekitar Terhadap Pengendalian Diri Mahasiswa Dalam
Pengelolaan Keuangan Di Era Covid-19. 9(2), 2722–7502.

Lewar, R. S., Usman, S., & Suruan, T. (2020). Perencanaan Keuangan Pribadi
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua. Jurnal
Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis, 5(2), 146–160.

Mardiah. (2022). Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Dan Faktor Demografi


Terhadap Perencanaan Keuangan (Studi Kasus Pada Pegawai Kantor
Sekretariat Daerah Kota Parepare). DECISION: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.

Nanda, T. S. F., Ayumiati, & Wahyu, R. (2019). Tingkat Literasi Keuangan


Syariah : Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh. JIHBIZ: Global Journal
of Islamic Banking and Finance.

Nim, I. N. O. W. W., Yuesti, A., & Sudiartana, M. (2019). Pengaruh Umur,


Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam
Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (Pbb-P2).
Jurnal Sains, Akuntansi Dan Manajemen (JSAM), 1(3), 3.

OECD. (2021). PISA 2021 Financial Literacy Analytical and Assessment


Framework.

OJK. (2016). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016.

OJK. (2021). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 -


2025. Ojk.Go.Id, 1–130. Retrieved from https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/publikasi/Pages/Strategi-Nasional-Literasi-Keuangan-Indonesia-

2021-2025.aspx

Othman, Y. H., Fisol, W. N. M., & Yusuff, M. S. S. (2018). A Conceptual


Framework for the Intention to Comply with Islamic Financial Planning.
International Journal of Muamalat, 1(1), 1–12.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Perencanaan Keuangan Syariah. Edisi April


2016. Retrieved from Sikapmu.ojk.go.id website:
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/NewDetailMateri/43

Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Atur Keuangan Secara Syariah, Hidup Penuh
Berkah. Retrieved from
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10443

Pahlevi, R. W., & Nashrullah, L. (2020). Pendidikan Keuangan Keluarga,


Kesadaran Keuangan dan Tingkat Personal Finance. Financial Review, 3(2).

Palindangan, L. K. (2018). Kecerdasan dan Kecerdasan Spiritual. TASAMUH:


Jurnal Studi Islam.

Priyono, M. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Sidoarjo: Zifatma Publishing.

Purnama, E. D., Frederica, D., Adirinekso, G., Iskandar, D., & Subagyo, S.
(2021). Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of
Money Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial. Jurnal Abdikaryasakti.

Puspita, A. T., Lubis, D., & Muthohharoh, M. (2021). Faktor–Faktor yang


Memengaruhi Tingkat Literasi Keuangan Syariah pada Mahasiswa Muslim di
Bogor. Al-Muzara’Ah, 9(1), 1–20. https://doi.org/10.29244/jam.9.1.1-20

Putrin, I. K. (2016). Perencanaan keuangan pada mahasiswa ekonomi islam di


Yogyakarta. JIE Lariba, 2(1).

Rahmanita, N. D., Kusnendi, K., & Utami, S. A. (2020). Moderating Effect of


Personality Traits on the Influence of Islamic Financial Literacy on the
Implementation of Islamic Financial Planning. The International Journal of
Business Review (The Jobs Review), 3(1), 37–46.

Ramdhani, F. B., Ibrahim, M. Y., Masruhen, M. F. B., & Fadhiyah, N. (2022).


Pengaruh Literasi Keuangan Syariah terhadap Perilaku Keuangan Masyarakat
Binaan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Kabupaten Bogor. Al Tasyree:
Jurnal Bisnis, Keuangan Dan Ekonomi Syariah, 14, 80–101.

Rurkinantia, A. (2021). Peranan Literasi Keuangan Syariah Terhadap Pengelolaan


Keuangan Mahasiswa. Journal of Islamic Studies and Humanities.

Sada, Y. M. V. K. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup dan


Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa. Jurnal Literasi
Akuntansi, 2(2), 86–99. https://doi.org/10.55587/jla.v2i2.35

Saraswati, A. M., & Nugroho, A. W. (2021). Perencanaan Keuangan dan


Pengelolaan Keuangan Generasi Z di Masa Pandemi Covid 19 melalui
Penguatan Literasi Keuangan. Warta LPM, 24(2), 309–318.

Sina, P. G. (2020). Ekonomi Rumah Tangga Di Era Pandemi Covid-19. Journal


of Management : Small and Medium Enterprises (SMEs), 12(2), 239–254.

Subardi, H. M. P., & Yuliafitri, I. (2019). Efektivitas Gerakan Literasi Keuangan


Syariah Dalam Mengedukasi Masyarakat Memahami Produk Keuangan
Syariah. Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah, 5(1), 31–44.

Sugiarto, A., & Gabriella, D. A. (2020). Kesadaran Dan Perilaku Ramah


Lingkungan Mahasiswa Di Kampus. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora.

Sulistiyowati, W., & Astuti, C. C. (2017). Statistika Dasar Konsep dan Aplikasinya.
Sidoarjo: UMSIDA Press.

Suparwi, S. (2020). Pengantar Psikologi Kognitif. Salatiga: Lembaga Penelitian


dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Salatiga.

Suyono. (2018). Analisis Regresi Untuk Penelitian. Jakarta: Penerbit Deepublish.

Yusoff, Z. M., Engku Ali, E. R. A., & Zakariyah, H. (2021). Islamic Financial
Planning: Towards Sustaining the Financial Wellbeing of Muslim Families in
Malaysia Post Covid-19. Turkish Journal of Islamic Economics, 8(Special
Issue).
1
2

Anda mungkin juga menyukai