Anda di halaman 1dari 5

MODEL DAN STRATEGI Abstrak

PERENCANAAN Masalah utama yang dihadapi masyarakat Surakarta adalah ketergantungan


terhadap pendapatan tetap. Ketergantungan mereka pada pendapatan
KEUANGAN KELUARGA tetap menyebabkan sebagian masyarakat Surakarta rentan terhadap
PADA MASA PANDEMI guncangan ekonomi. Salah satu alternatif untuk mengatasi ketergantungan
pada pendapatan tetap adalah perencanaan keuangan yang baik. Melalui
COVID-19 DI KOTA perencanaan keuangan yang baik, orang dapat mencapai kebebasan
finansial (financial freedom). Perencanaan keuangan yang baik sangat
SURAKARTA dibutuhkan oleh masyarakat untuk memastikan ketahanan ekonomi dari
guncangan ekonomi melalui kebebasan finansial. Kebebasan finansial
berguna untuk menjaga stabilitas keuangan dari guncangan yang berada di
dalam atau di luar kendali masyarakat. Untuk menambah pengetahuan
masyarakat tentang perencanaan keuangan dilakukan dengan metode
pelatihan. Metode ini akan dilaksanakan: (1) tahap persiapan pengembang-
Riwi Sumantyo*, Ariyanto Adhi an konseptual dan teknik operasional perencanaan keuangan bagi
Nugroho, Hery Sulistyo masyarakat untuk mencapai kebebasan finansial, (2) tahap pelatihan
perencanaan keuangan menuju kebebasan finansial, dan (3) tahap evaluasi.
Hasil yang ditargetkan dari kegiatan IbM adalah peningkatan kesadaran dan
pengetahuan publik tentang perencanaan keuangan. Pengetahuan tentang
perencanaan keuangan diharapkan dapat menjadi bekal dan landasan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pengetahuan dan keterampilan yang kuat bagi masyarakat Kota Surakarta
dalam mencapai kebebasan finansial agar memiliki ketahanan terhadap
Universitas Sebelas Maret
guncangan ekonomi.

Kata kunci: Aplikasi Investasi Online, Inklusi Keuangan, Layanan Keuangan


Digital, Literasi Keuangan

Abstract
*Corresponding author
Riwi Sumantyo The main problem faced by the people of Surakarta is their dependency on
Email : riwi_s@yahoo.com fixed income. Their dependence on fixed income causes some people of
Surakarta to be vulnerable to economic shocks. One alternative to overcome
dependence on regular income is good financial planning. Through good
financial planning, people can achieve financial freedom. Good financial
planning is needed by society to ensure economic resilience from economic
shocks through financial freedom. Financial freedom is useful for maintaining
financial stability from shocks that are external or beyond the control of the
community. In order to increase public knowledge about financial planning,
training methods are carried out by training methods. This method will be
implemented: (1) the preparation stage of conceptual development and
operational techniques on financial planning for the community to achieve
financial freedom, (2) the stages of financial planning training towards
financial freedom, and (3) the evaluation stage. The targeted outcome of IbM
activities is an increase in public awareness and knowledge of financial
planning. Knowledge of financial planning is expected to be a provision and
a strong foundation of knowledge and skills for the people of Surakarta in
achieving financial freedom in order to have resilience against economic
shocks.

Keywords: Online Trading Application, Financial Inclusion, Digital Financial


Services, Financial Literacy

© 2021 Penerbit PKN STAN Press. Some rights reserved

© 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Riwi Sumantyo, dkk, Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan, Volume 3 Nomor 1, Bulan Maret Tahun 2021 : Halaman 45

PENDAHULUAN Meskipun upaya untuk mencapai kebebasan


Kebebasan finansial merupakan kondisi finansial sebaiknya dilakukan melalui perencanaan
seseorang yang bebas menggunakan uang untuk finansial, namun literasi keuangan merupakan aspek
memenuhi gaya hidup dengan pendapatan pasif mendasar yang dapat memastikan efektivitas pen-
(Glassey, 2004). Kepemilikan pendapatan pasif capaian kebebasan finansial. Basis literasi keuangan
membuat seseorang tidak mengandalkan sumber yang baik akan meningkatkan pengetahuan
pendapatannya hanya pada pendapatan tetap. tentang dasar utama perencanaan keuangan yang
Besarnya pendapatan pasif dipengaruhi oleh baik yaitu bagaimana mengelola pengeluaran,
besaran investasi yang dimiliki masyarakat. Merujuk tabungan dan investasi (Mende & van Doorn, 2014).
pada hal tersebut investasi memegang peran Pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan
penting dalam mendorong kebebasan finansial yang baik dilakukan melalui pendekatan konseling
masyarakat. sebagai langkah transformatif untuk mendorong
Dalam perspektif yang lebih luas, kebebasan perubahan perilaku masyarakat terkait pengeluar-
finansial individu memberikan sinyal yang baik an, tabungan dan investasi (Winterich & Nenkov,
terhadap pengelolaan stabilitas makroekonomi. 2015). Pengelolaan keuangan yang baik diharapkan
Kebebasan finansial merupakan indikasi potensi berkontribusi terhadap kesejahteraan finansial
permintaan yang stabil. Pendapatan masyarakat (financial well-being) seseorang walau bersifat
yang stabil merupakan sinyal yang baik bagi sangat kontekstual dengan kondisi keuangan setiap
perusahaan di sisi penawaran untuk mengambil keluarga saat ini (Vosloo et al., 2014).
keputusan ekspansi perusahaan (Brüggen et al., Meskipun financial well being bersifat subjektif
2017). Meskipun demikian, kebebasan finansial (Cox et al., 2009), hal obyektif yang menjadi benang
seseorang dipengaruhi kualitas investasi yang dimiliki. merah adalah ketersediaan sejumlah dana yang
Disisi lain, investasi juga dipengaruhi oleh tidak berasal dari pendapatan tetap seseorang.
besaran pendapatan yang diterima. Masyarakat Pemenuhan kebutuhan yang berasal dari pasif
berpendapatan rendah cenderung memiliki alokasi income terkait erat dengan kebebasan finansial
investasi yang rendah. Di sejumlah negara maju, (Rieckens & Mustache, 2019). Dari studi tersebut,
besaran alokasi investasi masyarakat cenderung dapat disimpulkan bahwa kebebasan finansial
menurun. Di sisi lain, kondisi perekonomian merupa- merupakan salah satu aspek objektif yang
kan faktor yang berpengaruh terhadap pendapat- diperlukan untuk memiliki ketahanan keuangan.
an masyarakat. Mulgan (2015) memberikan catatan Pemahaman ketahanan keuangan di Kota
bahwa pasca krisis perekonomian tahun 2009, Surakarta perlu disebarkan kepada masyarakat,
generasi Y yaitu generasi yang lahir pada tahun khususnya para guru SMA/SMK sebagai pilar
1980-an dan awal 1990-an memiliki pendapatan pendidikan anak muda. Prakteknya pada perenca-
lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. naan keuangan masih kurang optimal, karena
Faktor lain yang mempengaruhi besaran belum adanya literasi yang benar tentang produk
investasi adalah jenis instrumen investasi. Saat ini, dan/ jasa keuangan digital dan cara penggunaan-
sebagian besar investasi yang memiliki imbal hasil nya secara efektif, khususnya untuk memiliki
yang besar adalah investasi di pasar modal. Hal ini kesadaran mandiri secara finansial. Melalui program
tidak terlepas dari imbal hasil investasi instrumen pengabdian berikut ini, diharapkan dapat
perbankan yang tidak menarik bagi sebagian besar meningkatkan kesadaran agar dapat membiasakan
investor (Blackstone & Troianovski, 2013). diri untuk mengelola keuangan, membedakan
Terdapat dua aspek yang perlu dipertimbang- keinginan dan kebutuhan, membuat keputusan dan
kan dalam melakukan investasi yaitu imbal hasil mampu mempraktekkan penggunaan keuangan
(return) yang diperoleh, dan risiko (risk) investasi digital untuk mencapai kesejahteraan keuangan.
(Zubir, 2011). Meskipun imbal hasil pada instrumen Kegiatan pengabdian ini merupakan salah
simpanan di sektor perbankan lebih kecil, namun hal satu upaya untuk mendukung Otoritas Jasa Keuang-
itu sepadan dengan tingkat risikonya. Untuk meng- an dalam mewujudkan pemahaman literasi keuang-
optimalkan pengelolaan investasi, perlu dilakukan an. Keberhasilan untuk menciptakan kesejahteraan
diversifikasi produk investasi yang meliputi sejumlah keuangan diperlukan pelatihan dan pemahaman
mengenai ketahanan keuangan melalui literasi
instrumen investasi seperti tabungan, obligasi, saham
keuangan, inklusi keuangan, layanan keuangan
dan instrumen investasi lainnya. Strategi ini sejalan
digital, dan aplikasi perdagangan online. Sehingga,
dengan pendapat Harry Markowitz (Tandelilin, 2010)
untuk mendorong ketahanan keuangan sebagai
yaitu, “Don’t put all your eggs in one basket”.
landasan dalam pencapaian kesejahteraan ke-
Pendapat Markowitz di atas memberikan saran uangan (financial well-being), maka diperlukan
bahwa seorang investor sebaiknya tidak menempat- pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengelola-
kan seluruh alokasi investasi hanya ke salah satu jenis an keuangan masyarakat untuk mengurangi keter-
instrumen investasi, namun ditempatkan ke berbagai gantungan terhadap pendapatan tetap melalui
jenis investasi. perencanaan keuangan.
© 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Riwi Sumantyo, dkk, Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan, Volume 3 Nomor 1, Bulan Maret Tahun 2021 : Halaman 46

METODE PELAKSANAAN perencanaan keuangan keluarga dalam mencapai


Upaya menyelesaikan permasalahan keuang- kebebasan finansial (2) penyusunan alternatif solusi
an di Kota Surakarta yang rentan terhadap berdasarkan analisis konseptual dan teknik
guncangan perekonomian melalui kegiatan pelatih- operasional tentang perencanaan keuangan dalam
an yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masya- mencapai kebebasan finansial, dan (3) tahapan
rakat tentang cara mengelola pengeluaran, pelatihan.
tabungan dan investasi dan teknik perencanaan Pada kegiatan pelatihan, masing-masing
keuangan untuk memastikan pencapaian kebebas- tahapan akan dilaksanakan kegiatan sebagai
an finansial (Gambar 1). berikut. Tahapan pertama dilakukan dengan
melakukan kajian literatur tentang perencanaan
keuangan yang baik dalam mencapai kebebasan
finansial. Tahap kedua, dilakukan dengan menyusun
alternatif solusi tentang teknik perencanaan
keuangan untuk mencapai kebebasan finansial bagi
masyarakat di Kota Surakarta. Tahap ketiga, hasil
identifikasi solusi alternatif tersebut kemudian disusun
dalam bentuk materi pelatihan yang disusun dan
diberikan bimbingan pendampingan oleh tim secara
intensif. Materi bimbingan mencakup definisi
kebebasan finansial, langkah-langkah mencapai
kebebasan finansial serta teknik menyusun
perencanaan keuangan.

Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dengan menggunakan
metode penyusunan rencana aksi yang dilakukan
Gambar 1. Kerangka pelaksanaan pelatihan oleh peserta. Penyusunan rencana aksi meng-
perencanaan keuangan keluarga gambarkan internalisasi materi yang telah disampai-
Persiapan Kegiatan kan dalam pelatihan ini. Selain itu, dampak kegiatan
Langkah awal sebagai bagian dari upaya ini juga dapat diidentifikasi melalui upaya untuk
untuk melakukan pemecahan masalah adalah menyusun tindak lanjut pengetahuan yang telah
melakukan observasi lapangan. Observasi lapang- diperoleh oleh peserta melalui pelatihan ini.
an dilakukan dengan melihat fenomena ketahanan
masyarakat. Observasi ini dilakukan dengan tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat di Kajian literatur yang dilakukan oleh tim
Kota Surakarta dalam memperkuat ketahanan pengabdian menemukan bahwa literasi masyarakat
keuangan keluarga khususnya di tengah guncang- khususnya terkait investasi untuk memunculkan
an perekonomian akibat pandemi Covid-19. kebebasan finansial masih rendah. Perlu diadakan-
Identifikasi tersebut dilakukan dengan tujuan men- nya sebuah kegiatan pelatihan kepada masyarakat
cari kesenjangan antara kondisi masyarakat di Kota menjadi dorongan pengabdian ini dilakukan. Lokasi
Surakarta saat ini dengan kondisi acuan yaitu para yang dipilih adalah Kota Surakarta dikarenakan
guru SMA/SMK yang kini kondisi pembelajarannya lokasi asal institusi Universitas Sebelas Maret. Selain itu
secara online sehingga mereka harus melek juga, Kota Surakarta menjadi sentra perekonomian
teknologi dengan keterbatasan yang ada. baru di Provinsi Jawa Tengah, sehingga masyarakat
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, kemudi- juga perlu untuk mengetahui kesempatan dan
an diidentifikasi sejumlah upaya-upaya yang dapat peluang yang dapat dilakukan.
menjawab permasalahan di atas dengan cara Kegiatan pengabdian ini dilakukan kepada
mengidentifikasi sejumlah literatur yang kemudian masyarakat di Kota Surakarta khususnya untuk Guru
digunakan sebagai referensi dalam menyajikan SMA/SMK yang dilaksanakan di Kota Surakarta pada
solusi terhadap masyarakat di Kota Surakarta. hari Sabtu, tanggal 11 Juli 2020. Jumlah peserta yang
Setelah sejumlah alternatif pemecahan masalah hadir dalam kegiatan “Perencanaan dan Kebebas-
berhasil teridentifikasi, diskusi terbatas dilakukan an Finansial di Era Kenormalan Baru”. Pada saat
antara panitia dengan masyarakat Kota Surakarta pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masya-
untuk menentukan waktu, tempat, dan tata cara rakat ini adalah sebanyak 35 orang sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan. daftar hadir yang ada (Gambar 1).
Kegiatan pengabdian P2M dilakukan secara
Pelaksanaan Kegiatan online dan mendapatkan sambutan yang sangat
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam baik dari peserta. Hal ini ditunjukkan oleh konsistensi
tiga tahapan, yaitu (1), kajian konseptual terhadap peserta untuk hadir dan mengikuti kegiatan ini.

© 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Riwi Sumantyo, dkk, Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan, Volume 3 Nomor 1, Bulan Maret Tahun 2021 : Halaman 47

Jumlah peserta yang hadir pada saat pelaksanaan tentang proses melakukan analisis kesenjangan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara konsumsi dengan tujuan. Sejumlah temuan
khususnya Guru SMA/SMK serta dosen FEB-UNS di menarik dari proses pelatihan ini selanjutnya akan
Surakarta kurang lebih sebanyak 35 orang sesuai digunakan sebagai evaluasi dalam mendorong
dengan daftar hadir yang ada. Pelatihan ini peningkatan kualitas pengabdian kepada
membahas Perencanaan dan Kebebasan Finansial masyarakat. Sejumlah tantangan dalam menyusun
di Era Kenormalan Baru meliputi perencanaan keuangan dalam mencapai
a. Covid-19 dan Perekonomian Indonesia; kebebasan finansial menjadi tantangan besar
b. Kebebasan Finansial sebagai Solusi; dalam penyusunan kegiatan ini.
c. Langkah-langkah memulai kebebasan
Finansial; KESIMPULAN
d. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan; Peran pasar modal dalam perekonomian di
e. Langkah-langkah Menetapkan Target Indonesia sangat penting dan harus dapat diketahui
Keuangan; oleh semua masyarakat di Indonesia. Masih
f. Langkah-langkah Mencapai Tujuan rendahnya kemampuan untuk melakukan perenca-
Perencanaan Keuangan; naan keuangan mendorong tingkat investasi
masyarakat masih rendah, terutama di Kota
Surakarta. Hal ini berdampak terhadap tingkat
pendapatan pasif yang rendah dan berpengaruh
terhadap kebebasan finansial. Oleh karena itu, kami
melakukan sosialisasi terkait investasi kepada guru
SMA/SMK di Kota Surakarta agar para guru dapat
mengetahui hal-hal yang penting dalam berinvestasi
untuk mendorong kebebasan finansial masyarakat
dan mampu menyebarkan informasi ini kepada
sekitar. Dengan adanya pengabdian masyarakat
berupa sosialisasi pemahaman literasi dan inklusi
keuangan yaitu investasi di pasar modal dapat
membantu para masyarakat awam khususnya guru
untuk meningkatkan passive income dengan tidak
hanya bergantung pada tabungan di Bank. Hal ini
Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan bermanfaat mempercepat pencapaian kebebasan
finansial bagi masyarakat.
Dalam penyampaian materi ini, terdapat
sejumlah tanggapan yang disampaikan oleh DAFTAR PUSTAKA
peserta yang menunjukkan antusiasme terhadap Blackstone, B., & Troianovski, A. 2013. Europe’s easy-
kegiatan ini. Para peserta mengajukan beberapa money policy snubs German savers. Wall Street
pertanyaan terkait kondisi masing-masing untuk Journal; Elsevier.
mengetahui apa yang mereka perlu lakukan setelah https://www.wsj.com/articles/SB1000142405270
ini. Mayoritas Langkah yang tepat bagi mereka yang 2304607104579214103697074802
dapat diimplementasikan ialah harus membagi atau Brüggen, E. C., Hogreve, J., Holmlund, M., Kabadayi,
memproporsikan jumlah pemasukan agar penge- S., & Löfgren, M. 2017. Financial well-being: A
luaran yang perlu dilakukan sudah dipertimbangkan conceptualization and research agenda.
bijak. Dengan memperkirakan jumlah dana talang- Journal of Business Research, 79, 228–237.
an dan jumlah investasi untuk tabungan di masa https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jbusres.
depan. 2017.03.013
Tantangan terbesar adalah bagaimana Cox, A., H, H., C, M., & F, R. 2009. Financial Well-being
mengalokasikan sejumlah dana untuk investasi. in the Workplace. In Institute for Employment
Beberapa Langkah yang dapat dilakukan untuk Studies. https://www.employment-
meningkatkan proporsi investasi antara lain yaitu: studies.co.uk/resource/financial-well-being-
a. Menetapkan Angka Tabungan yang Spesifik workplace
b. Manfaatkan Layanan Autodebet Glassey, D. R. 2004. Financial Freedom: Using the
c. Menggunakan Kartu Kredit hanya untuk Belanja WealthFlow System. Advisor Press.
d. Menyimpan uang Secukupnya di e-wallet https://books.google.co.id/books?id=diftAAAA
e. Jangan menunda pembayaran tagihan Kartu CAAJ
Kredit Mende, M., & van Doorn, J. 2014. Coproduction of
Sosialisasi dan edukasi terhadap kebebasan Transformative Services as a Pathway to
finansial pada Guru SMA/SMK di Kota Surakarta Improved Consumer Well-Being: Findings From
diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru a Longitudinal Study on Financial Counseling.
© 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Riwi Sumantyo, dkk, Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan, Volume 3 Nomor 1, Bulan Maret Tahun 2021 : Halaman 48

Journal of Service Research, 18(3), 351–368. Vosloo, W., Fouche, J., & Barnard, J. 2014. The
https://doi.org/10.1177/1094670514559001 Relationship Between Financial Efficacy,
Mulgan, A. G. 2015. To TPP or Not TPP: Interest Groups Satisfaction With Remuneration And Personal
and Trade Policy BT - The Political Economy of Financial Well-Being. International Business &
Japanese Trade Policy (A. G. Mulgan & M. Economics Research Journal (IBER), 13(6), 1455–
Honma (eds.); pp. 123–156). Palgrave 1470. https://doi.org/10.19030/iber.v13i6.8934
Macmillan UK. Winterich, K. P., & Nenkov, G. Y. 2015. Save Like the
https://doi.org/10.1057/9781137414564_5 Joneses: How Service Firms Can Utilize
Rieckens, S., & Mustache, M. 2019. Playing with FIRE Deliberation and Informational Influence to
(Financial Independence Retire Early): How Far Enhance Consumer Well-Being. Journal of
Would You Go for Financial Freedom? New Service Research, 18(3), 384–404.
World Library. https://doi.org/10.1177/1094670515570268
https://books.google.co.id/books?id=Db57Dw Zubir, Z. 2011. Manajemen portofolio: penerapannya
AAQBAJ dalam investasi saham. Jakarta: Salemba
Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Empat.
aplikasi. Kanisius. https://onesearch.id/Record/IOS14006.INLIS000
https://onesearch.id/Record/IOS13428.JATEN- 000000081544
01110000002289

© 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Anda mungkin juga menyukai