Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH E-TRUST TERHADAP E-LOYALTY

(STUDI PADA SELLER DI BUKALAPAK)


Ridwan Achdiat Kartono1, Ii Halilah2
1
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Email: ridwanachdiat661@gmail.com
2
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Email: Ii.halilah@yahoo.com

ABSTRAK

E-commerce menawarkan berbagai kemudahan dalam berbelanja, sehingga pembeli tidak perlu
lagi menghabiskan waktu untuk pergi dan mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan.
Marketplace merupakan jenis e-commerce yang saat ini tengah berkembang pesat di Indonesia.
Salah satu jenis marketplace yang sudah terkenal di Indonesia adalah Bukalapak. Namun,
terlepas dari berbagai kemudahan dan keuntungan yang dirasakan, e-commerce lebih
mengandung ketidakpastian dan risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi yang
dilakukan secara konvensional. e-trust atau kepercayaan adalah dasar dari sebuah bisnis, di mana
sebuah transaksi bisnis akan terjadi apabila terdapat kepercayaan di antara masing-masing pihak.
Kepercayaan tersebut tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi harus dibangun sejak awal agar dapat
menimbulkan niatan konsumen untuk mengunjungi website, yang dapat berarti ketertarikan
konsumen kepada perusahaan yang dapat berpotensi untuk melakukan pembelian berulang atau
dapat disebut e-loyalty. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh e-trust terhadap e-
loyalty pada seller di Bukalapak. Analisis data yang dilakukan yaitu uji validitas, reliabilitas, uji
hipotesis, uji koefisien determinasi. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Bukalapak
yang pernah membeli barang pada seller di Bukalapak sebanyak 146 orang. Hasil menunjukan
bahwa adanya pengaruh positif yang signifikan antara e-trust dan e-loyalty.

Key Words
E-Commerce, Marketplace, seller, e-trust, e-loyalty

1. PENDAHULUAN sekarang dilakukan secara online atau yang


dapat disebut dengan e-commerce. Selain itu
Teknologi komunikasi, media dan situs katadata.co.id juga merilis
informatika telah membawa pengaruh pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia
terhadap cara dan pola kegiatan bisnis di dengan mengutip hasil riset yang dilakukan
industri perdagangan. Salah satu kemajuan oleh Merchant Manchine yang merupakan
teknologi yang banyak digunakan di era saat lembaga riset asal Inggris, hasilnya negara
ini adalah internet. Berdasarkan hasil survei Indonesia merupakan negara dengan
APJII dan Polling Indonesia yang dikutip pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia
dalam katadata.co.id jumlah pengguna dengan total pertumbuhan sebesar 78% pada
internet di Indonesia pada 2018 bertambah di 2018 [2].
27,91 juta (10,12%) menjadi 171,18 juta
jiwa [1]. Kemunculan teknologi yang seperti E-commerce menawarkan berbagai
ini memberikan sebuah dampak perubahan kemudahan dalam berbelanja, sehingga
pada lingkungan bisnis. Aktivitas tersebut pembeli tidak perlu lagi menghabiskan
merubah gaya hidup masyarakat dalam hal waktu untuk pergi dan mengunjungi
berbelanja, seperti kegiatan berbelanja yang berbagai pusat perbelanjaan. Masalah ini
dulunya hanya dikenal melalui toko fisik, juga diperparah dengan situasi dan kondisi

1204
yang harus dialami saat konsumen dalam merasakan kekecewaannya yang nantinya
perjalanan menuju pusat perbelanjaan tidak akan membeli lagi produk atau layanan
seperti, kemacetan, cuaca yang tidak dari marketplace ini
bersahabat, barang belum tentu ada, dan
berbagai macam situasi yang lain. Dengan Dalam pemasaran, konsep loyalitas mengacu
memanfaatkan kemudahaan media internet, pada pelanggan komitmen untuk membeli
pembeli dapat melakukan pengamatan dan kembali produk favorit secara teratur di
membandingkan akan suatu produk dengan masa depan [4][5]. Kursunluoglu, 2014).
produk lainnya secara lebih mudah.
Serupa dengan pendapat tersebut Liaw [6]
Terdapat beberapa jenis e-commerce yang menjelaskan bahwa loyalitas dalam e-
ada di Indonesia, dan yang saat ini tengah business didefinisikan sebagai perilaku
berkembang pesat adalah e-commerce jenis kunjungan berulang konsumen, konsumsi,
marketplace. Salah satu jenis marketplace dan rekomendasi dari website yang sama.
yang sudah terkenal di Indonesia adalah
Bukalapak. Bukalapak memiliki program Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
untuk memfasilitasi para UKM (Usaha Kecil seberapa besar pengaruh e-trust terhadap e-
Menengah) yang ada di Indonesia untuk
loyalty.
melakukan transaksi jual beli secara online.

Meskipun terdapat beberapa kemudahan dan 2. KAJIAN PUSTAKA


keuntungan yang dirasakan, baik oleh pihak
UKM maupun pihak pembeli, e-commerce 2.1 E-Commerce
lebih mengandung ketidakpastian dan risiko
yang lebih tinggi yang harus siap ditanggung Secara sederhana e-commerce dapat
oleh calon pembeli ketika melakukan diartikan sebagai pembelian, penjualan dan
pembelian secara online, seperti pesanan pemasaran barang serta jasa melalui sistem
yang memungkinan tidak dikirim, kualitas elektronik. Menurut Gao [7], e-commerce
produk berbeda dengan kualitas foto yang adalah penggunaan jaringan komputer untuk
ditampilkan di website, waktu pengiriman melakukan komunikasi bisnis dan
melebihi batas waktu yang sudah ditentukan, transksaksi komersial. Sedangkan menurut
ukuran barang tidak pasti maupun risiko lain Loudon [8] mengatakan E-commerce adalah
yang dapat merugikan pihak pembeli. kegiatan melakukan transaksi bisnis secara
online melalui media internet dan perangkat-
Salah satu masalah yang dihadapi e- perangkat yang terintregasi dengan internet.
commerce adalah perihal kepercayaan,
khususnya kepercayaan dari calon pembeli Menurut Pradana [9], terdapat enam model
kepada pihak penjual. Karena, fondasi utama bisnis e-commerce yang berkembang di
dari bisnis e-commerce adalah kepercayaan Indonesia yaitu iklan baris, marketplace C2C
elektronik atau e-trust, dimana sebuah (Customer to Customer), shopping mall,
transaksi bisnis akan terjadi apabila terdapat toko online B2C (Business to Customer),
kepercayaan di antara masing-masing pihak. toko online di media sosial, dan jenis
Seperti yang dikemukakan oleh Giovanis, websiter crowdsourcing. Keuntungan dari
Athanasopoulou, dan Tsoukatos [3], e-trust adanya e-commerce tidak hanya membuka
di definisikan sebagai sebuah permulaan pasar baru bagi produk atau jasa yang
dasar dari hubungan pembentukan dan ditawarkan selain itu e-commerce juga
pemeliharaan antara pelanggan dan penjual bermanfaat bagi perusahaan dan konsumen
online. Oleh karena itu, kepercayaan seperti yang dikemukakan oleh Sholekan
elektronik tidak muncul secara tiba-tiba, [10], keuntungan bagi perusahaan yaitu
tetapi harus dibangun sejak awal. dimana perusahaan bisa lebih mendekatkan
Kepercayaan ini juga merupakan penggerak diri dengan konsumen, bisa memperluas
dalam suatu hubungan yang efektif. pasar dengan mudah, serta dapat memangkas
biaya operasional. Sedangkan keuntungan
Jika hubungan dasar ini tidak dijalankan bagi pihak konsumen yaitu konsumen dapat
dengan baik oleh kedua pihak, maka tidak memperoleh informasi tentang produk lebih
akan tercipta bisnis yang sehat. Pelaku usaha cepat dan mudah, lalu konsumen dapat
cenderung akan bertindak diluar harapan melakukan transaksi dimanapun dan
konsumen, dan membuat konsumen

1205
kapanpun tanpa terikat oleh waktu dan Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat
tempat. disimpulkan bahwa pengertian e-trust atau
kepercayaan elektronik adalah aspek dasar
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dari sebuah bisnis, di mana sebuah transaksi
konsumen melakukan pembelian secara bisnis akan terjadi apabila terdapat
online, seperti yang dijelaskan menurut kepercayaan di antara masing-masing pihak.
Koufaris dan Sosa [11], diantaranya adalah Kepercayaan tersebut tidak muncul secara
kepercayaan, gaya hidup, kemudahan, dan tiba-tiba, tetapi harus dibangun sejak awal.
kualitas informasi. Kepercayaan ini juga merupakan penggerak
dalam suatu hubungan yang efektif.
2.2 E-Trust
Terdapat beberapa faktor yang dapat
Pembelanjaan online dalam situs memengaruhi kepercayaan seseorang.
marketplace tidak memungkinkan adanya Menurut McKnight et al., [15] menyatakan
kontak secara langsung antara calon pembeli bahwa ada faktor-faktor yang dapat
dengan pihak penjual. Konsumen hanya mempengaruhi kepercayaan konsumen yaitu
akan memilih dan mempertimbangkan perceived web vendor reputation, dan
pembelian produk melalui gambar dan perceived web site quality. Perceived web
informasi yang tertera pada laman website vendor reputation merupakan suatu atribut
saja. Maka disinilah pembelian sepenuhnya yang menunjukan baik atau tidaknya penjual
akan bergantung pada persepsi dan tersebut. Reputasi merupakan suatu hal yang
kepercayaan calon pembeli pada pengelola penting untuk membangun kepercayaan
situs dan pihak penjual. Karena salah satu konsumen seperti informasi positif yang
fondasi utama pembelanjaan online ialah didengar oleh konsumen tentang penjual
tingkat kepercayaan konsumen. Hal serupa dapat menciptakan persepsi positif dari
dikemukakan oleh Kim et al, bahwa konsumen mengenai penjual tersebut. Lalu
kepercayaan pelanggan pada sebuah sistem perceived website quality yaitu tampilan
online (e-trust) adalah dimensi utama dari suatu website dapat memengaruhi kesan
sebuah sistem online. pertama dari konsumen. Tampilan website
yang menarik mampu memberikan rasa
E-trust juga merupakan suatu kepercayaan nyaman kepada konsumen dengan begitu
umum atau sebuah niat kepercayaan yang mampu membuat konsumen melakukan
membawa pihak lain dapat dipercayai atau pembelian.
memberikan kesediaan suatu pihak untuk
peka terhadap sebuah tindakan yang Menurut Kim et al., [12] dimensi e-trust
dilakukkan oleh pihak lainnya [12]. Jika terdiri atas tiga dimensi yaitu kemampuan
ditinjau dari pendapat Kotler dan Keller [13] (ability), kebaikan hati (benevolence) dan
kepercayaan adalah kesediaan perusahaan integritas (integrity). Kemampuan mengacu
untuk bergantung pada mitra bisnis. pada kompetensi dan karakteristik
Membangun kepercayaan bisa menjadi hal penjual/organisasi dalam mempengaruhi
yang sulit dalam situasi online, perusahaan wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,
menerapkan peraturan ketat kepada mitra bagaimana penjual mampu menyediakan,
bisnis online mereka dibanding mitra melayani, sampai mengamankan transaksi.
lainnya. Karena pihak pembeli akan merasa Artinya bahwa konsumen
khawatir bahwa mereka tidak akan memperoleh jaminan kepuasan dan
mendapatkan produk atau jasa dengan keamanan dari penjual dalam melakukan
kualitas yang tepat dan dihantarkan ke transaksi. Sedangkan kebaikan hati
tempat yang tepat pada waktu yang tepat, merupakan kemauan penjual dalam
begitupun sebaliknya. Adapula yang memberikan kepuasan yang saling
mengatakan bahwa kepercayaan merupakan menguntungkan antara dirinya dengan
sebuah keyakinan dari salah satu pihak konsumen. Profit yang diperoleh penjual
mengenai maksud dan perilaku yang dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan
ditujukan kepada pihak yang lainnya, konsumen juga tinggi. Penjual bukan
dengan demikian kepercayaan konsumen semata-mata mengejar profit maksimum,
didefinisikan sebagai suatu harapan melainkan juga memiliki perhatian yang
konsumen bahwa penyedia barang atau jasa besar dalam mewujudkan kepuasan
bisa dipercaya atau diandalkan dalam konsumen. Lalu integritas berkaitan dengan
memenuhi janjinya [14] bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual

1206
dalam menjalankan bisnisnya. Informasi merekomendasikan website pada orang lain.
yang diberikan kepada konsumen apakah Lalu conative yaitu pelanggan yang bersedia
benar sesuai dengan fakta atau tidak. untuk mengunjungi kembali website. Hal ini
Kualitas produk yang dijual apakah dapat
bisa didasari oleh pengalaman sebelumnya
dipercaya atau tidak.
yang dapat berupa
2.3 E-Loyalty kecocokan/kepuasan/kesukaan, sehingga ada
keinginan atau harapan untuk mendapatkan
Menurut Liaw [6], loyalitas dalam e- pengalaman baik yang sama dengan kembali
business didefinisikan sebagai perilaku mengunjungi website (revisit), tetapi hal ini
kunjungan berulang konsumen, konsumsi, tidak terikat dengan perilaku pembelian,
dan rekomendasi dari website yang sama. ditunjukkan dengan indikator seperti aktif
Selanjutnya menurut Cyr et al [16], e-loyalty mengunjungi website, mengunjungi website
adalah niat pelanggan untuk mengunjungi kembali walau tanpa terikat proses
kembali sebuah situs web dan pembelian. Lalu dimensi yang keempat yaitu
mempertimbangkan untuk membeli dari action merupakan tingkatan tertinggi dari
situs tersebut di masa depan. Sehingga, loyalitas, yaitu ketika pelanggan kembali
dimensi kesetiaan merupakan perilaku mengunjungi website dengan kesiapan untuk
penting bagi perusahaan untuk melakukan pembelian secara online.
meningkatkan laba [17].
Semakin tingginya action yang diberikan
Adapun menurut Hur et al [18], ditunjukkan dengan indikator bahwa
mendefinisikan e-loyalty sebagai niatan kunjungan konsumen untuk kembali
pelanggan untuk mengunjungi website membeli produk melalui website. (Jiang dan
kembali dengan atau tanpa terjadinya Zhang [19]; Murtiasih et al [20] ; Wu dan Ai
transaksi online. Definisi ini menganggap [21] beranggapan bahwa loyalitas pelanggan
loyalitas pelanggan sebagai sikap sangat penting bagi berbagai perusahaan
membangun dan berpotensi juga karena peran pentingnya dalam menciptakan
menguntungkan untuk keadaan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan).
konvensional. Kandampully et al [22] membagi loyalitas
ke dalam dua jenis, yaitu loyalitas aktif dan
Lebih lanjut Hur [18], menambahkan bahwa loyalitas pasif. Di pasar, perusahaan dapat
e-loyalty dikonsepkan ke dalam empat memiliki pelanggan setia yang aktif dan
bagian (dimensi), yaitu cognitive, affective, pasif. Kedua tipe itu penting, tetapi loyalitas
conative, dan action yang merupakan aktif (berbagi informasi dan pengalaman
penerapan dari dimensi loyalitas ke dalam dengan orang lain) tampaknya lebih penting
website. Cognitive didefinisikan sebagai berdasarkan pada penggunaan luas dari
preferensi, preferensi ini dapat terhadap aplikasi internet dan media sosial.
website lain ataupun layanan lain yang
tersedia di dalam satu perusahaan. Indikator Berdasarkan pendapat para ahli tersebut
yang digunakan untuk menunjukkan tingkat dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah
preferensi konsumen adalah menggunakan bentuk kepercayaan dan komitmen
layanan lain yang ditawarkan perusahaan. konsumen terhadap suatu produk yang
Lalu affective dihasilkan dari preferensi berdampak pembelian produk kembali
yang tercipta, jika konsumen sudah walaupun terjadi perubahan situasi dan
menyukai suatu barang/layanan yang behavior. Sedangkan e-loyalty adalah niat
diberikan perusahaan, maka konsumen konsumen untuk mengunjungi website, yang
tersebut akan merekomendasikannya. tingkat dapat berarti ketertarikan konsumen kepada
affective konsumen ditunjukkan dengan perusahaan yang dapat berpotensi untuk
indikator bahwa konsumen mulai melakukan pembelian berulang.
mengunjungi website, mengajak konsumen
untuk mengunjungi website, 2.4 Hubungan E-Trust dengan E-loyalty

1207
Kepercayaan konsumen merupakan fondasi
utama untuk membangun sebuah bisnis, 3.1 Metode Penelitian
apalagi pada bisnis e-commerce yang
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
menuntut konsumennya untuk membayar metode deskriptif kuantitatif, karena dalam
sebelum menerima pesanan, padahal pelaksanaannya meliputi data, analisis dan
konsumen tak bisa melihat ataupun interpretasi tentang arti dari data yang
menyentuh produk nyata yang ditawarkan diperoleh. Sugiyono [30], mendefinisikan
kecuali lewat gambar [23]. metode penelitian kuantitatif sebagai metode
penelitian yang didasarkan pada filsafat
Ketika berbelanja pelanggan mungkin positivisme yang dipakai untuk melakukan
mengatakan "Saya percaya merek ini", penelitian pada sebuah populasi ataupun
beberapa sampel tertentu. Metode ini
"Saya suka outlet ini", atau "Saya percaya
bertujuan untuk mengukur data variabel x
perusahaan ini" sebagai cara untuk (e-trust) dan variabel y (e-loyalty). Dalam
menggambarkan komitmen mereka [24]. penelitian ini, data dikumpulkan melalui
Chou et al [25] menambahkan bahwa e- penyebaran kuesioner kepada pelanggan
loyalty merupakan suatu tindakan yang bukalapak, dan data yang dianalisis bersifat
menunjukkan kepatuhan yang teguh kepada kuantitatif dengan tujuan untuk menguji
sesorang atau institusi melalui sarana hipotesis yang telah dibuat.
elektronik. Sehingga pelanggan yang benar- 3.2 Metode Pengumpulan Data
benar loyal adalah pelanggan yang
berkomitmen dan melekat (attachment) Dalam penelitian ini, data dikumpulkan
dengan retailer tersebut dan tidak mudah dengan menyebar kuesioner. Sangadji dan
untuk diganggu oleh alternatif yang lebih Sopiah [31], mendefinisikan kuesioner
sebagai teknik penelitian yang dilakukan
menarik [26].
dengan menyebarkan angket, sehingga
dalam waktu relatif singkat dapat
Hasil penelitian Bowden-Everson, Dagger menjangkau banyak responden. Kuesioner
dan Elliot [27] menunjukkan bahwa trust dalam penelitian ini disebar kepada
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. konsumen yang pernah berbelanja kepada
Kemudian Chinomona dan Sandada [28] seller di Bukalapak. Skala yang digunakan
mendapatkan hasil bahwa customer trust dalam kuesioner ini adalah skala Likert
memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap dengan lima skala dari sangat tidak setuju
hingga sangat setuju. Responden diminta
intensi pelanggan untuk melakukan
untuk memberikan tanggapan terhadap
pembelian kembali ketika memicu customer pernyataan yang diberikan. Berhubung
loyalty. Ada beberapa keuntungan yang akan dalam penelitian ini populasi responden
diperoleh perusahaan jika memiliki tidak diketahui, maka penulis menentukan
konsumen yang loyal yaitu pertumbuhan sampel responden sesuai dengan apa yang
penjualan serta memiliki peluang besar dikemukakan oleh Rai [32] yaitu jika
untuk memperoleh keuntungan [29]. Dengan populasi tidak diketahui, maka untuk
menentukan sampel yaitu total pernyataan
demikian dapat dikembangkan hipotesis
kuesioner dikalikan antara 5-10. Dalam
seperti berikut ini penelitian ini penulis mengkalikan delapan
dari total pertanyaan, yang nantinya akan
diolah untuk penelitian ini.

3.3 Analisis Data

Data diolah dan dianalisis menggunakan


SPSS 23, uji validitas dan reliabilitas juga
digunakan dalam penelitian ini yang
H1: E-trust konsumen akan berpengaruh bertujuan untuk menentukan level yang
secara positif terhadap e-loyalty valid dan terpercaya pada setiap item dalam
variabel. Lebih lanjut, Sugiyono
memaparkan jika hasil perhitungan lebih
3. METODE PENELITIAN
besar dari R tabel maka item pertanyaan

1208
tersebut valid. Dan jika nilai cronbach terpercaya. Kemudian, untuk uji validitas,
alpha lebih besar dari 0,7 maka jawaban suatu pernyataan dinyatakan valid jika
yang diberikan responden untuk setiap nilainya melebihi r tabel. Berikut adalah
pernyataan dapat diandalkan. [33] hasil uji validitas dan reliabilitas, dapat
Selanjutnya dilakukan analisis koefisien dilihat pada tabel 4.2 dimana setiap hasil
determinasi untuk mengetahui seberapa dari analisis dapat dikatakan bahwa
besar pengaruh e-trust terhadap e-loyalty penelitian ini telah memenuhi kriteria.
behavior. Lalu ada uji hipotesis yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi Tabel 4.2 Validitas dan Reliabilitas
hubungan yang negatif atau tidak pada e-
trust dan e-loyalty. Correcte
RTab
d Item- Cronba
el
4. ANALISIS & PEMBAHASAN Pernyataan Total ch
(150-
Correlat Alpha
2)
ion
4.1 Profil Responden
E-Trust 0,136
0,883
7
Total responden yang berpartisipasi dalam
Percaya bahwa
penelitian ini sebanyak 146 orang yang seller memiliki
merupakan merupakan konsumen kemampuan
Bukalapak. Responden dalam penelitian ini 0,136
untuk 0,608 0,872
didominasi oleh perempuan dengan rentang 7
menyediakan
usia 17-25 tahun yang sebagian besar barang yang
berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa berkualitas
yang memiliki penghasilan dibawah Rp Percaya bahwa
1.500.000. Untuk lebih jelas, persentase dari seller dapat
0,136
demografi responden dalam penelitian ini mengirimkan 0,637 0,870
7
barang tepat
dapat dilihat secara lebih detail pada tabel
waktu
4.1 berikut: Percaya bahwa
seller memiliki
Tabel 4.1 Karakteristik Demografi kemampuan 0,136
Responden. 0,524 0,877
dalam 7
mengamankan
Variabel Deskripsi Frekuensi Persentase
transaksi
(%)
Percaya bahwa
Gender Laki-laki 54 seller
37 telah 0,136
0,575 0,874
Perempuan 92 diakui
63 7
Usia < 17 Tahun 1 eksistensinya
1
Percaya bahwa
17 – 25 tahun 141 96
seller memiliki
26 – 35 Tahun 4 3
perhatian
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 93 64 0,136
untuk 0,659 0,868
Pegawai Negeri 3 2 7
memberikan
Pegawai Swasta 34 23
pelayanan
Wiraswasta 6 4 terbaik
yang
Lainnya 10 Percaya
7 bahwa
Pendapatan < 1.500.000 62 seller
43 memiliki
1.500.000 – 3juta 48 kemauan
33 0,136
untuk 0,666 0,867
3.000.000 – 5juta 36 24 7
memberikan
keuntungan
bagi pelanggan
Percaya bahwa
4.2 Hasil Analisis Data seller memiliki
itikad baik 0,136
Pengujian reliabilitas dan validitas 0,667 0,867
untuk 7
diperlukan pada penelitian ini. Untuk memberikan
mengetahui reliabel atau tidak suatu kepuasan
variabel dapat dilihat nilai Cronbach Percaya bahwa
Alpha, jika nilainya lebih dari 0,7 maka seller akan 0,136
0,648 0,869
variabel tersebut dinyatakan reliabel atau memenuhi apa 7
yang

1209
diharapkan Berdasarkan tabel 4.3, diperoleh koefesien
Percaya bahwa determinasi (R Square) sebesar 0,205 yang
seller tidak
akan 0,136
berarti bahwa pengaruh e-trust terhadap e-
0,564 0,875 loyalty adalah sebesar 20,5%, sedangkan
menyembunyi 7
kan informasi sisanya 79,5% dipengaruhi oleh faktor lain
penting yang tidak menjadi variabel pada penelitian
Percaya bahwa
seller akan 0,136 ini.
0,593 0,873
menjaga 7
reputasinya Tabel 4.3 Uji Koefisien Determinasi
E-Loyalty 0,136
0,902
7 Adjusted R Std. Error of
Bukalapak Model R R Square Square the Estimate
0,136
adalah pilihan 0,797 0,879
7
pertama saya
Bukalapak 1 0,452 0,205 0,199 5,260
adalah
0,136 a. Predictors: (Constant), E-Trust
marketplace 0,721 0,887
7
favorit saya
tersebut Untuk menguji hasil hipotesis apakah H1
Saya suka diterima atau tidak dilihat dari nilai t hitung
0,136
berbelanja di 0,633 0,895 yang harus lebih dari t tabel. Pada tabel 4.4
7
situs online ini menunjukkan hasil pengujian hipotesis yakni
Bukalapak
nilai t hitung sebesar 6,087 dengan tingkat
adalah situs
web terbaik 0,720 0,888
0,136 signifikansi 0,000 dan df: (n-k) = 144,
7 diperoleh t tabel sebesar 1,6555, maka
untuk
berbisnis interpretasi dari hasil tersebut t hitung > t
Saya akan tabel (6,087 > 1,6555) menandakan bahwa
membeli di H1 diterima
situs
Bukalapak
0,819 0,878
0,136 Tabel 4.4 Uji Hipotesis
setiap kali saya 7
perlu T Hasil
melakukan Path T tabel
hitung Test
pembelian
Selama E-Trust →
layanan ini H1
E-Loyalty 6,087 1,6555 Diterima
berlanjut, saya 0,136
0,402 0,913
masih ragu 7
untuk membeli
kembali
Saya akan
0,136
beralih ke situs 0,682 0,891
7 5. DISKUSI
web lain
Saya jarang
mempertimban Hasil dari penelitian akan dibahas sesuai
gkan untuk
0,776 0,883
0,136 dengan hipotesis yang diuraikan di
beralih ke 7 kerangka teoritis. Berdasarkan hasil analisis
marketplace yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa e-
lain trust berpengaruh positif terhadap e-loyalty
sebesar 20,5%, sedangkan 79,5% sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
Selanjutnya dilakukan uji koefisien penelitian ini. Temuan ini sejalan dengan
determinasi untuk mengetahui besarnya penelitian sebelumnya [27][28], Peneliti
pengaruh antara kedua variabel. Pada berasumsi bahwa setiap konsumen yang
penelitian ini, uji koefisien determinasi berbelanja online khususnya pada seller di
bertujuan untuk mengetahui besarnya Bukalapak akan menimbulkan kekhawatiran
dengan barang yang dipesan apakah sesuai
pengaruh antara variabel e-trust terhadap
atau tidak dengan yang ditampilkan di laman
variabel e-loyalty pada seller di Bukalapak. website seller, lalu konsumen merasa

1210
khawatir dengan risiko berbelanja online menimbulkan loyalitas yang kuat kepada
seperti ketika barang dibutuhkan namun seller tersebut. Sebaliknya, semakin rendah
pengiriman tidak sesuai dengan yang e-trust maka semakin rendah pula e-loyalty
dijanjikan bahkan sampai resiko yang paling
konsumen pada seller tersebut.
merugikan yaitu terjadinya penipuan oleh
pihak seller, seperti yang dijelaskan oleh Eid
Dengan demikian, untuk seller yang
[34], bahwa konsumen online tidak mau
mengambil resiko ketika berbelanja online berkeinginan untuk meningkatkan e-loyalty
maka dari itu pihak seller harus saling salah satu caranya yaitu dengan menciptakan
berbagi keuntungan dengan pihak trust terlebih dahulu, karena tanpa adanya
konsumen. Bulut menambahkan [35] kepercayaan akan sulit tercipta transaksi
Keengganan untuk belanja online bisa bisnis yang sehat.
timbul dari ketidakpastian tentang
penyelesaian atau risiko yang terlihat Saran untuk seller yaitu untuk memberikan
tentang pembayaran dan keamanan dari barang yang sesuai dengan apa yang di
informasi pribadi.
deskripsikan di website, melakukan
Lebih lanjut Geffen [36], menjelaskan pengiriman sesuai pada waktu yang sudah
bahwa faktor yang sangat penting yang bisa ditetapkan, memberikan garansi kepada
memengaruhi pembelian online yaitu konsumen, memberikan cashback kepada
kepercayaan. Dengan adanya kepercayaan konsumen, serta menanyakan kembali
maka konsumen akan melakukan pembelian kualitas barang setelah barang tiba
bahkan bisa melakukan pembelian ulang
karena konsumen sudah percaya untuk 7. IMPLIKASI MANAJERIAL
berbelanja di toko tersebut.
Temuan penelitian ini diharapkan dapat
Dengan demikian dalam penemuan ini menambah informasi bagi para seller untuk
penulis berasumsi bahwa seller yang memperhatikan kepercayaan konsumen serta
memiliki kemampuan dalam menyediakan sebagai bahan untuk meningkatkan loyalitas
barang yang berkualitas dan memiliki itikad konsumen. Karena dengan tingkat
yang baik akan menciptakan kepercayaan kepercayaan yang tinggi semakin mudah
dari konsumen serta mengurangi untuk menciptakan loyalitas konsumen
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja dalam transaksi secara online.
online yang nantinya akan membawa
dampak pada loyalitas. Karena, konsumen 8. KETERBATASAN PENELITIAN
yang loyal tidak hanya akan mengunjungi
kembali website, namun juga berpotensi Penelitian ini memiliki beberapa batasan,
untuk melakukan pembelian kembali dan batasan penelitian ini dapat memberikan
merekomendasikannya. Seperti yang pedoman untuk penelitian di masa depan.
dijelaskan oleh Cyr et al [16], e-loyalty Hambatan yang dialami oleh penulis yaitu
adalah niat pelanggan untuk mengunjungi sulitnya penyebaran kuesioner. Kuesioner
kembali sebuah situs web dan yang disebar hanya berfokus kepada
mempertimbangkan untuk membeli dari konsumen yang pernah membeli barang
situs tersebut di masa depan kepada seller di Bukalapak, bukan kepada
layanan situs Bukalapak. Penulis
6. KESIMPULAN & SARAN
menghabiskan waktu yang lama untuk
penyebaran kuesioner karena ketika
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
menyebar kuesioner banyak yang masih
pengaruh e-trust terhadap e-loyalty pada belum melakukan pembelian kepada seller
seller di Bukalapak. Hasil analisis Bukalapak. Dan penelitian ini terlalu
menunjukkan bahwa e-trust mempunyai didominasi oleh responden yang tidak
pengaruh terhadap e-loyalty pada seller di mewakili semua generasi usia, mayoritas
Bukalapak, yaitu sebesar 0,205. Pengaruh responden ini berasal dari generasi millenial
tersebut bersifat positif dan signifikan yang dengan usia 17-25 tahun.
menandakan bahwa semakin tinggi e-trust
UCAPAN TERIMAKASIH
atau tingkat kepercayaan konsumen terhadap
seller di marketplace, maka akan

1211
Penulis mengucapkan terimakasih kepada [7] Gao, Yuan. Web system Design and
orang tua, dosen, seller Bukalapak, serta Online Consumer Behavior. Idea
teman teman yang telah memberi semangat Group Publishing, 2005.
dan turut serta membantu dalam penyebaran [8] Laudon, K, & J.P. Laudon.
kuesioner ini. Penulis memohon maaf bila Management Information System:
terdapat kekurangan dalam penyajian dan Managing the Digital Firm Twelfth
bahasa, penulis menerima saran dan kritik Edition. New Jersey: Prentice Hall,
dari pembaca untuk kesempurnaan makalah 2012.
ini. [9] Pradana, Mahir. Klasifikasi Bisnis
E-Commerce Di Indonesia. Modus
Vol.27, number 2. pp. 163-174,
2015.
[10] Sholekan. E-commerce dan E-
business. Bandung: Telkom PDC,
DAFTAR PUSTAKA 2009.
[11] Koufaris, M. and Hampton-Sosa,
[1] Pengguna Internet di Indonesia W. “The development of initial
2018 Bertambah 28 Juta. 2019 trust in an online company by new
[Online] Available : customers”, Information &
https://databoks.katadata.co.id/data Management, Vol. 41 No. 3, pp.
publish/2019/05/16/pengguna- 377-397, 2004.
internet-di-indonesia-2018- [12] Kim, D. J., Ferrin, D. L., dan Rao,
bertambah-28-juta H. R. Antecedents of Consumer
[2] Indonesia Jadi Negara Dengan Trust in B-to-C Electronic
Pertumbuhan Tercepat Di Dunia. Commerce, Proceedings of Ninth
2019 [Online] Available : Americas Conference on
https://databoks.katadata.co.id/data Information Systems, pp. 168-174,
publish/2019/04/25/indonesia-jadi- 2003.
negara-dengan-pertumbuhan-e- [13] Kotler, P. & Keller, K.L.
commerce-tercepat-di-dunia Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi
[3] Giovanis, Apostolos., ke 12. Jakarta: Erlangga, 2012.
Athanasopoulou, Pinelopi., [14] Siagian, Hotlan., Cahyono, Hotlan.
Tsoukatos, Evangelos. The role of Analisis Website Quality, Trust,
service fairness in the service dan Loyalty Pelanggan Online
quality – relationship quality – Shop, Jurnal Manajemen
customer loyalty chain. Vol.25, Pemasaran Vol.8, No.2, 2014.
No.6. pp. 744-776, 2014. [15] McKnight, D. H., Choudhury, V.,
[4] Amin, M., Isa, Z., & Fontaine, R. dan Kacmar, C. Developing and
Islamic Banks: Contrasting The Validating Trust Measures for E-
Drivers Of Customer Satisfaction Commerce: An Integrative
On Image, Trust, And Loyalty Of Typology Information Systems
Muslim And Non-Muslim Research. Vol 13, No. 3, 2002.
Customers In Malaysia. Journal of [16] Cyr, Dianne., Hassanein, Khaled.,
International Bank Marketing. Vol. Head, Milena., dan Ivanov, Alex.
31, number 2. pp. 79–97. 2013. The Role Of Social Presence In
[5] Kursunluoglu, E. Shopping centre Establishing Loyalty In E-Service
customer service: creating customer Environments. Vol.19, No. 1. pp.
satisfaction and loyalty. Marketing 43-56, 2007
Intelligence & Planning. Vol.32, [17] Kumar, V. and Shah, D. Building
Number 4. pp. 528–548. 2014. and sustaining profitable customer
[6] Liaw, Guo-Fong. The Effects of loyalty for the 21st century, Journal
Trust, Satisfaction, and Switching of Retailing, Vol. 80, No.4. pp.
Cost on Consumer’s Loyalty- A 317-329, 2004.
model of On-line Auction. Journal [18] Hur, Youngjin., Ko Yong Jae.,
of International Management Valacich, Joseph. A Structural
Studied. Vol. 8, Number 1. pp. 59- Model of the Relationships
67, 2013. Between Sport Website Quality, E-
Satisfaction, and E-Loyalty.

1212
Journal of Sport Management, 25, Restaurant Industry: The Role Of
458-473, 2011. Satisfaction, Trust, And Delight.
[19] Jiang, H., & Zhang, Y. An Journal Of Food Service Business
Investigation Of Service Quality, Research. Vol.16, number. 1. pp.
Customer Satisfaction And Loyalty 52-75. 2013.
In China’s Airline Market. Journal [28] Chinomona, R., dan Sandada, M.
of Air Transport Management. Customer Satisfaction, Trust and
Vol.57. pp.80–88. 2016. Loyalty as Predictors of Customer
[20] Murtiasih, S., Sucherly, S., & Intention to Re-Purchase South
Siringoringo, H. Impact Of Country African Retailing Industry.
Of Origin And Word Of Mouth On Mediterranean Journal of Social
Brand Equity. Marketing Sciences. Vol.4, number.14. pp.
Intelligence & Planning. Vol.32, 437- 446. 2013.
number 5. pp. 616–629. 2014. [29] Anderson, R. E., dan Srinivasan, S.
[21] Wu, H. C., & Ai, C. H. S. E-Satisfaction and E-Loyalty: A
Synthesizing The Effects Of Contingency Framework.
Experiential Quality, Excitement, Psychology & Marketing, Vol. 20,
Equity, Experiential Satisfaction No. 2. pp. 123-137, 2003.
On Experiential Loyalty For The [30] Sugiyono. Metode Penelitian
Golf Industry: The Case Of Hainan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Island. Journal of Hospitality and Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Tourism Management. Vol. 29. pp. Alfabeta, 2013.
41–59. 2016. [31] Sangadji dan Sopiah, Metodologi
[22] Kandampully, J., Zhang, T., & Penelitian–Pendekatan Praktis
Bilgihan, A.. Customer Loyalty: A Dalam Penelitian, Yogyakarta:
Review And Future Directions Andi, 2010.
With A Special Focus On The [32] I. G. B. Rai, Statistik Penelitian
Hospitality Industry. International Bisnis dan Pariwisata, Yogyakarta:
Journal of Contemporary Andi, 2018.
Hospitality Management. Vol.27, [33] Fraenkel, Jack. R., and Norman E.
number 3. pp. 379–414. 2015. Wallen. How to Design and
[23] Reichheld, F.F. dan P. Schefter. E- Evaluate Research in Education 8th
Loyalty Your Secret Weapon On Edition. Boston: McGraw-Hill
The Web. Harvard Business Higher Education, 2012.
Review. Vol.78, number 4. pp. 105- [34] Eid, Mustafa. Determinants Of E-
113. 2000. Commerce Customer Satisfaction,
[24] Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, Trust, And Loyalty In Saudi
D. L. Consumer Behavior: Building Arabia. Journal of Electronic
Marketing Strategy (12th ed). New Commerce Research, Vol. 20, No.
York, NY: McGraw-Hill Irwin. 1, 2011.
2013. [35] Bulut, Z. A. Determinants of
[25] Chou, S., Chen, C.-W., & Lin, J.-Y. Repurchase intention in online
Female online shoppers: Examining shopping : A turkish consumer's
The Mediating Roles Of E- perspective. International Journal
Satisfaction And Etrust On E- of Business and Social Science.
Loyalty Development. Internet Vol.6, No.10, 2015.
Research. Vol.25, number 4. pp. [36] Gefen, D. Customer Loyalty in E-
542– 561. 2015. Commerce. Journal of the
[26] Shankar, V., Smith, A. K., dan Association for Information
Rangaswamy, A. Customer Systems, Vol 3, pp.27-51, 2002.
Satisfaction and Loyalty in Online
and Offline Environments.
International Journal of Research
in Marketing. Vol. 20, No.2. pp.
153-175, 2003.
[27] Bowden, Everson., Dagger, T.S.
dan Elliott, G. (2013). Engaging
Customers For Loyalty In The

1213

Anda mungkin juga menyukai