Anda di halaman 1dari 4

PROSES EKOLOGI PADA KAWASAN DANAU

Danau dapat terbentuk akibat bencana alam yang terjadi dalam waktu
yang relatif singkat (seperti aktivitas vulkanik, tektonik, dan longsor) atau
melalui proses secara bertahap dalam waktu relatif lama, misalnya proses erosi
dan sedimentasi, erosi angin, dan perubahan garis pantai.
Berdasarkan pembentukannya danau-danau di Indonesia dikelompokkan
menjadi beberapa tipe utama sebagai berikut:
1. Danau tektonik, merupakan danau yang terbentuk akibat perubahan struktur
geologis bumi, seperti sesar atau patahan kulit bumi misalnya Danau
Singkarak dan Danau Dibawah di sumatera dan Danau Matano di Sulawesi.

Gambar 1. Danau Singkarak Gambar 2. Danau Matano

2. Danau vulkanik terbentuk akibat proses vulkanik. Letusan gunung berapi


dapat membentuk kaldera di puncak gunung. Kaldera ini akan terisi air hujan
sehingga membentuk danau. Itulah sebabnya danau vulkanik biasanya
terletak di dataran tinggi, dikelilingi bukit atau gunung, serta kadang-kadang
menghasilkan uap air panas. Danau Batur di Bali, Danau Lore Lindu di
Sulawesi, dan danau-danau di kawasan G.N. Kerinci Seblat di Sumatera
merupakan contoh danau vulkanik.
Gambar 3. Danau Batur Gambar 4. Danau Lore
Lindu
3. Danau Larutan (Solution lakes, dolines), merupakan danau bawah tanah
yang terdapat di gua-gua di daerah bukit kapur di Pegunungan Sewu, Selatan
Yogyakarta. Danau ini terbentuk akibat larutnya batu-batu kapur oleh
perkolasi air hujan yang bersifat asam.
Gambar 5. Danau yang terdapat di gua

4. Danau Banjir, merupakan danau yang terbentuk akibat proses erosi,


sedimentasi dan banjir.
a. Danau dataran banjir (Floodplain) terbentuk di dataran rendah atau di
daerah-daerah rendah yang dilalui oleh sungai besar. Pada saat air sungai
tinggi, airnya meluap ke dataran rendah sekitar sungai dan tertahan di
tempat ini selama beberapa waktu, sehingga terbentuk genangan air yang
luas. Pada musim kering luas danau sangat menyusut. Contoh dataran
banjir yang besar adalah Danau Sentarum (Kalimantan Barat), Danau
Tempe (Sulawesi) dan Ogan Komering (Sumatera).
Gambar 6. Danau Sentarum Gambar 7. Danau Tempe
b. Danau ox-bow (danau ladam kuda, kalimati), berbentuk lengkungan
seperti tapal kuda yang terbentuk karena perubahan aliran sungai yang
berliku-liku. Lekukan sungai mungkin terputus dari aliran utama akibat
sedimentasi, sehingga membentuk danau yang berbentuk tapal kuda.
Danau ox-bow antara lain terdapat di Irian Jaya, misalnya berasal dari
sungai Idenburgh, Mamberamo, dan Rouffaer.

Gamabar 8. Danau Ox-Bow

5. Danau distrofik, terbentuk akibat genangan air di kubah tanah gambut. Air
danau ini pada umumnya berasal dari air hujan, sehingga miskin unsur hara.
Disamping itu airnya banyak mengandung banyak asam humus yang
merupakan hasil dekomposisi bahan organik, sehingga berwarna kemerahan
6. Danau buatan, di Indonesia lebih dikenal dengan nama waduk atau dam.
Genangan air dalam bendungan berasal dari pembendungan aliran sungai
oleh manusia
Gambar 9. Waduk Saguling

Anda mungkin juga menyukai