Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN MAKSIAT, DOSA DAN SIKSA

1. Pengertian Maksiat
Secara bahasa maksiat adalah pelanggaran. Yaitu suatu perbuatan yang tidak mengikuti
petunjuk sehingga melanggar perintah Allah swt dan rasul-Nya.
Maksiat menurut Ibnu Taimiyah rahimaullah adalah suatu perbuatan yang menyelisihi dan
menentang perintah Allah dan rasul-Nya maka ia telah bermaksiat.
Allah swt berfirman :
23
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah
neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Dan Allah berfiriman :
59
Dan itulah (kisah) kaum Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan
mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang
sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).
Nabi Adam as dan Siti Hawa as telah bermaksiat kepada Allah swt, yakni bermaka bahwa
mereka telah melanggar perintah Allah swt. Bukti pelanggaran yang mereka lakukan
tergambar dalam surat Thaha ayat 121.
Allah swt berfirman :
121

Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah
Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.
Syeikh As-sadi rahimahullah berkata bahwa tatkala nabi Adam as dan Siti Hawa as berada
di syurga, Allah swt melarang mereka berdua untuk tidak mendekati sebuah pohoh (pohon
khuldi). Akan tetapi syaitan laknatullah alaihi mengoda dan merayu salah satu dari mereka
(Siti Hawa as) untuk mendekati dan mencicipi buah pohon tersebut.
Tidak sampai disitu, setelah mereka memakan buah pohon tersebut maka lepaslah baju
kehormatan mereka sehingga tampaklah dengan jelas aurat-auratnya.[2]
Rasulullah saw bersabda :


: :

. .
: :

[3] :

Pada ayat ini, Allah swt menyebut nabi Adam as telah berbuat maksiat kepada-Nya yaitu ia
dan istrinya telah melakukan perbuatan yang terlarang. Bermakna bahwa mereka telah
melanggar perintah-perintah Allah swt.
Kemaksiatan yang mereka lakukan menyebabkannya terusir dari syurga dan turun ke bumi.
Bekas dari pelanggaran tersebut disebut dengan dosa.
2. Pengertian Dosa
Dosa secara bahasa adalah bekas atau tanda akibat dari perbuatan maksiat.
Orang yang melakukan perbuatan maksiat (pelanggaran) maka akan berbekas dalam hatinya
sebuah penyesalan. Ia selalu merasa dihantui perasaan bersalah akibat pelanggaran yang
dilakukan.
Perasaan yang bersalah (melanggar) yang dilakukan itu disebut dengan perbuatan dosa. Dosa
yang tersimpan dalam hatinya adalah bekas perbuatan maksiat.
Dosa yang diperbuat baik kecil maupun besar dianjurkan untuk meminta ampun (istighfar)
kepada Allah swt.
Allah swt berfirman :
29
(Hai) Yusuf: Berpalinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu,
karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah.
Syeikh As-sadi rahimahullah berkata tatkala Malik Aziz mendapati istrinya menggoda Yusuf
as maka ia berkata wahai istriku mohon ampunlah kepada Allah swt atas dosa (bekas) yang
telah engkau lakukan dan engkau wahai Yusuf as tutuplah dan jangan disebarluaskan berita
yang memilukan ini.[4]
Allah swt berfirman :
55 -
Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan
untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

Pada dua ayat diatas menerangkan kepada kita bahwa apabila seseorang malakukan suatu
perbuatan dosa maka ia dianjurkan segera beristighfar atas dosa-dosanya.
Allah swt berfirman :


135 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

3. Siksa
Siksa secara bahasa adalah penderitaan (kesengsaraan) sebagai hukuman dari perbuatan dosa
dan maksiat.
Siksa yang diturunkan Allah swt kepada seseorang atau suatu kaum adalah berumula dari
perbuatan maksiat dan dosa. Tiadalah Allah swt menurutkan suatu siksa atau azab kepada
suatu kaum melainkan atas kesalahan mereka.
Allah swt berfirman :
42

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum
kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan,
supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
Dalam surat yang lain Allah swt berfirman :
173
Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa
mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka,
pelindung dan penolong selain daripada Allah.

Anda mungkin juga menyukai