Anda di halaman 1dari 11

TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI

WASPADA TERHADAP AHLI IBADAH YANG SESAT DAN KEWAJIBAN


MELAKUKAN ZAKAT SERTA LARANGAN MENIMBUN HARTA

(QS. AT-TAUBAH AYAT 34-35)

Dr. H. Hidayatullah Ismail, LC., MA

Oleh :
ASRA WAFA
21990325589

PROGRAM STUDI
MAGISTER EKONOMI SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2019/2020
PEMBAHASAN

Q.S AT-TAUBAH AYAT 34-35


َ ُّ ُ َ َ
َ ‫ون َع ْن‬ َّ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُّ َ َ ْ َ ً َ َّ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
َ ‫الناس ب ْال‬
‫يل‬ ‫ب‬‫س‬ ‫د‬ ‫ص‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ل‬ ‫اط‬ ‫ب‬ ‫يا أيها ال ِذين آمنوا ِإن ك ِث ريا ِمن األحب ِار والرهب ِان ليأكلون أموال‬
ِ ِ َ ِ َ َِ ْ ِ ُ ِ ‫َّ َ َ ّر‬ َ ُ ْ ُ َ َ َّ ْ َ َ َ َّ َ ُ‫َّ َ َّ َ َ ْ ز ز‬
َ ‫ون َها زف‬
)٣٤( ‫اب أ ِل ٍيم‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ْ ‫اَّلل فب‬
‫ِش‬ ِ ‫يل‬‫ب‬‫س‬ ‫اَّلل وال ِذين يك ِيون الذهب وال ِفضة وال ين ِفق‬ ِ
ٍ ِ ِ ِ ‫ي‬ ِ
ُ ُ َ ُ ُ ْ َُْ َ َ َ ُ ُ ُ ُ َ ْ ُ ُ ُ ُ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ ‫َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ز‬
‫وره ْم هذا َما ك ز زيت ْم ألنف ِسك ْم فذوقوا‬ ‫يوم يحَم عليها ِ يف ن ِار جهنم فتكوى ِبها ِجباههم وجنوب هم وظه‬
َ ُ ْ َ ُُْ
)٣٥( ‫َما كنت ْم تك ِ ز زيون‬
Terjemah :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih” (34)
“Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu
yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu
simpan itu" (35)1
A. Penafsiran QS At-taubah ayat 34-35
1. Tafsir Ibnu Katsir
Ahbar merupakan ulama kaum Yahudi sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,"Mengapa
orang-orang alim mereka dan ulama-ulama mereka tidak melarangmereka mengucapkan
perkataan bohong dan memakan harta yang haram?" (QS Al-Ma'idah ayat 63). Ar-Rubban
ialah ahli ibadah kaum Nasrani. Al-Qishud ialahulama kaum Nasrani, sebagaimana Allah
Ta'ala berfirman, "Bahwa diantara mereka terdapat para ulama dan ahli ibadah kaum
Nasrani." Tujuan ayat itu ialahagar menjauhi para ulama yang buruk dan ahli ibadah yang
sesat. Sufyan binUyainah berkata, "Barangsiapa di antara ulama kita yang rusak,
berartimenyerupai kaum Yahudi dan barangsiapa di antara ahli ibadah kita yang rusak
berarti dia menyerupai kaum Nasrani." Dalam hadits shahih dikatakan (45
Antara

1
QS At-Taubah ayat 34-35

1
‫ فارس‬: ‫وف رواية‬
‫ز‬ َ َ ‫ََ ز‬
‫ فمن ؟ ي‬: ‫ قالوااليهود والنصارى قال‬، ‫ليكب سن ن من كان قبلكم حذو القدة بالقدة‬
َ
َ : ‫والرومقال‬
‫"فمن الناس إال هؤالء؟‬
"Sungguh kamu akan mengikuti jejak orang sebelum kamu denganmeniru bulu anak panah
dengan bulu anak panah. ‘Mereka bertanya,Apakah kaum Yahudi dan Nasrani?' Beliau
menjawab, 'Lalu siapa lagi?’ Dalam riwayat lain dikatakan, "Bangsa Persia dan Romawi."
Beliau bersabda, "Tidaklah manusia yang demikian kecuali mereka.
Ringkasnya, kita dilarang menyerupai ucapan dan perilaku mereka (memakai bulu).
Allah Ta'ala berfirman,

َ ْ َّ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ
{‫اط ِل‬
ِ ‫اس ِبالب‬
ِ ‫}ليأ كلون أموال الن‬
"Mereka benar-benar memakanharta orang dengan jalan yang batil dan mereka
menghalang-halangi manusiadari jalan Allah."
Hal itu karena mereka memakan dunia dengan memanfaatkan agama, kedudukan,
dan kepemimpinannya atas manusia. Mereka memakanharta manusia dengan cara itu,
sebagaimana para ulama Yahudi memiliki keunggulan atas kaum jahiliah sehingga para
ulama itu berhak memperoleh pendapatan, hadiah, dan berbagai jenis pajak yang
dipersembahkan kepada mereka. Setelah Allah mengutus Rasulullah, mereka tetap
melanjutkan kesesatan, kekafiran, dan keingkarannya lantaran masih mengharapkan
manfaat duniawi darı kepemimpinan mereka itu. Kemudian Allah memadamkan
kepemimpinan itu dengan cahaya kenabian, merampas kepemimpinan dari mereka, dan
memberikan ganti dengan kehinaan dan kekerdilan sehingga mereka kembali dengan
mendapat murka dari Allah Ta'ala.

Firman Allah Ta'ala,

َّ َ ُّ ُ َ َ
َ ‫ون َع ْن‬
{‫اَّلل‬
ِ ‫يل‬ ‫ب‬
ِ ِ ‫س‬ ‫}ويصد‬
"Dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah"

Di samping mereka memakan barang haram mereka pun menghalang-halangi


manusia agar tidak mengikuti kebenaran, mencampurkan kebenaran dengan kebatilan, dan
mereka menuduh orang-orang yang mengikuti kebenaran itu sebagai orang yang bodoh dan
bahwa dirinya mengajak kepada kebaikan. Tidaklah mereka seperti yang mereka katakan,

2
bahkan merekalah yangmengajak kepada api neraka dan pada hari kiamat mercka tidak
akan ditolong.

Firman Allah Ta'ala

ُ ْ ‫َّ َ َ ّر‬ َ ُ ْ ُ َ َ َّ ْ َ َ َ َّ َ ‫َ َّ َ َ ْ ز ز‬
َ ‫ون َها زف‬
‫ِشه ْم‬ ‫اَّلل فب‬ ‫يل‬‫ب‬
ِ ِ ِ ‫ِي‬‫س‬ ‫وال ِذين يكيون الذهب وال ِفضة وال ين ِفق‬
َ َ َ
‫اب أ ِل ٍيم‬
ٍ ‫ِبعذ‬
"Dan orang-orang yang menimbun emas dan perakserta tidak menginfakkannya pada jalan
Allah."

Mereka merupakan kelompokketiga dari kalangan pemimpin manusia karena manusia itu
dikategorikan ataskelompok ulama, ahli ibadah, dan kaum hartawan. Jika kondisi ketiga
kelompokini rusak, maka rusak pula kondisi manusia.Sehubungan dengan barang yang ditimbun,
maka diriwayatkan dari IbnuUmar bahwa yang dimaksud ialah harta yang tidak dikeluarkan
zakatnya. Ats-Tsauri meriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata, "Yaitu harta yang
dikeluarkanzakatnya tidaklah disebut al-kanzu (harta karun) walaupun ia berada di bawahlapis
bumi ketujuh".

Terdapat sejumlah hadits yang memuji orang yang mengurangi pemilikan emasdan perak
dan yang mencela orang yang memperbanyak keduanya. Di antarahadits itu ialah yang
diriwayatkan oleh Abdurrazak dari Ali r.a. sehubungandengan firman Allah Ta'ala, "Dan orang-
orang yang menimbun emas danperak", Nabi SAW bersabda,"Kebinasaanlah bagi orang yang
menimbunemas dan kebinasaanlah bagi orang yang menimbun perak.' Beliau mengatakannya
tiga kali. Ali berkata, 'Pernyataan itu memberatkan para sahabat Rasul.'Mereka berkata, 'Harta
apalagi yang dapat kami ambil?' Maka Umar berkata,Aku akan mencaritahu untukmu mengenai
hal itu.' Kemudian Umar berkata.Wahai Rasulullah, pernyataanmu memberatkan mereka dan
mereka mengatakan, 'Harta apalagi yang dapat kami ambil?" Beliau bersabda,

‫لسانا ذاكرا وقلبا شاكرا وزوجحة ر ز‬


‫تعب أحدكم عىل دينه‬
Lisan yang senantiasa berzikir, kalbu yang bersyukur, dan istri yang membantu salah
seorang diantara kamu (suaminya) untuk mengamalkan agamanya. Ibnu Abi Hatim
meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata (457),"Setelah ayat, 'Dan orang-orang yang

3
menimbun emas dan perak' diturunkan, maka hal itu memberatkan kaum muslimin. Mereka
berkata, Tidak ada seorang pun diantara kami yang dapat meninggalkan harta untuk anaknya
yang tetap ada sepeninggalnya.' Maka Umar berkata, 'Aku akan mencari jalan keluar untukmu.
Maka berangkatlah Umar dan diikuti oleh Tsauban. Dia menemui Nabi SAW lalu bertanya,
'Wahai Nabi Allah, ayat itu sungguh memberatkan para sahabatmu.' Maka Rasulullah menjawab,

“Allah tidak mewajibkan zakat melainkan supaya sisa hartamu itumenjadi baik. Allah
menetapkan hukum waris akan harta supaya tetap adasepeninggalmu." Ibnu Abbas berkata,
"Maka Umar bertakbir. Kemudian Nabi SAW. bersabda kepada Umar, 'Maukah kamu
kuberitahukan simpananseseorang yang paling baik? Yaitu istri yang shalehah yang apabila
suamimelihatnya, maka dia membuat suaminya senang; jika suami menyuruhnya,maka dia
menaatinya, dan jika suaminya tidak ada, maka dia memeliharaharta suaminya." (HR Abu
Daud)

Hadits ini pun diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Hakim di dalamMustadraknya, dan Ibnu
Mardawih dari hadits Yahya bin Ya’la. Hakim berkata"Hadits ini shahih menurut kriteria
Bukhari Muslim, namun keduanya tidakmengemukakannya."

Firman Allah Ta'ala

َ‫ور ُه ْم َه َذا ما‬


ُ ‫وب ُه ْم َو ُظ ُه‬ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ ‫َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ز‬
ُ ‫اه ُه ْم َو ُج ُن‬ ‫يوم يحَم عليها ِ يف ن ِار جهنم فتكوى ِبها ِجب‬
َ ْ َ ُُْ ُ َُ ُ ُْ ُ َ
‫ك ز زيت ْم ألنف ِسك ْم فذوقوا َما كنت ْم تك ز زيون‬
"Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam nerakaJahanam lalu dibakarlah dengannya
dahi, lambung, dan punggung mereka. ’Inilahharta bendamu yang kamu timbun, maka
rasakanlah apa yang kamu timbun itu."(QS At-Taubah ayat 35)

Ucapan ini dikatakan kepada sebagai ungkapan untuk mencela, menghinakan, dan membungkam
mereka. Ayat ini senada dengan firman Allah, "Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan
air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang-orang yang perkasa dan mulia"
(Ad-Dukhan: 49). Yakni, siksa ini karena perbuatan itu dan inilah apa yang dahulu kamu timbun
untuk dirimu. Oleh karena itu, dikatakan, "Barangsiapa yang mencintai sesuatu dan dia
mendahulukannya atas ketaatan kepada Allah, maka Dia mengazabnya dengan sesuatu yang
dicintainya itu." Tatkala seluruh kekayaan itu lebih mereka prioritaskan daripada keridhaan

4
Allah atas mereka, maka mereka disiksa dengan kekayaan itu. Tatkala harta ini merupakan
perkara yang paling berharga bagi pemiliknya, maka ia menjadi perkara yang paliíng
membahayakannnya di akhírat. Kemudian harta itu dipanaskan di dalam neraka Jahanam, dan
cukuplah bagimu panas jahanam itu. Lalu dibakarlah dengannya dahi, lambung, dan punggung
mereka.

Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW.
bersabda (458), "Tiada sescorang yang tidak membayar zakat melainkan akan dibuatkan
untuknya lempengan-lempengan api neraka kemudian dibakarlah dengannya dahi, lambung, dan
punggungnya pada setiap hari yang lamanya sekitar 50 ribu tahun hingga Dia memutuskan
perkara di antara para hamba. Kemudian diperlihatkanlah jalannya, apakah dia ke surga atau ke
neraka."

Imam Abu Ja'far bin Jarir meriwayatkan dari Tsauban bahwasanya Rasulullah SAW.
bersabda (459), "Barangsiapa yang meninggalkan timbunan harta, maka timbunan itu akan
ditampilkan kepadanya dalam sosok orang yang gagah berani yang menampakkan buih pada
mulutnya. Dia terus menguntitnya. Orang itu bertanya, 'Brengsek kamu, siapa kamu?' Dia
menjawab, 'Aku adalah timbunan yang kamu tinggal mati.' Dia terus menguntitnya hingga dia
mencengkeram tangannya, lalu meremukkannya kemudian diremukkan pula anggota tubuh
lainnya. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Hiban dalam Shahihnya. Asal hadits ini terdapat
dalam Shahihain.2

2. Tafsir Jalalain
a. QS At-Taubah ayat 34
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang–orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan yakni mengambil harta benda orang
lain dengan cara yang bathil seperti menerima suap dalam memutuskan hukum dan mereka
menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dari agama-Nya. Dan orang-orang lafal ini
menjadi mubtada (permulaan) kata yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya dimaksud ialah menimbunnya pada jalan Allah artinya mereka tidak
menuanaikan hak zakatnya dan tidak membelanjakannya ke jalan kebaikan maka

2
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah : ringkasan tafsir ibnu katsir(Jakarta : Gema Insani Press, 1999)
Jilid II, hal.595.

5
beritahukanlah kepada mereka beritakanlah kepada mereka akan siksa yang pedih yang amat
menyakitkan.
b. QS At-Taubah ayat 35
Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam lalu disetrika dibakar
dengannya dahi, lambung, dan punggung mereka bakaran emas-perak itu merata mengenai
seluruh kulit mereka lalu dikatakan kepada mereka “Inilah harta benda kalian yang kalian
simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kalian
simpan itu” sebagai pembalasannya.3
3. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
a. QS At-Taubah ayat 34
Wahai orang-orang yang beriman dan menjalankan syariat-Nya Allah! Sungguh banyak
ulama Yahudi dan rahib Nasrani yang mengambil harta manusia tanpa hak secara syariat,
mereka mengambilnya melalui suap-menyuap dan lain-lain. Mereka menghalang-halangi
manusia yang ingin masuk agama Allah. Dan bagi orang-orang yang mengumpulkan emas
dan perak tetapi tidak mau membayarkan kewajiban zakatnya maka sampaikanlah -wahai
Rasul- kepada mereka tentang kabar buruk berupa azab pedih yang akan mereka terima di hari
Kiamat.4
b. QS At-Taubah ayat 35
Pada hari Kiamat nanti apa yang mereka kumpulkan dan tidak mereka bayarkan
kewajibannya itu akan dipanaskan di dalam Neraka Jahanam. Kemudian jika sudah sangat
panas akan diletakkan di kening mereka, di lambung mereka, dan di punggung mereka. Dan
mereka akan dicela dengan kata-kata, "Inilah harta kalian yang tidak kalian bayarkan
kewajibannya. Maka rasakanlah akibat dari apa yang kalian kumpulkan dan tidak kalian
tunaikan kewajibannya."5
4. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

a. QS At-Taubah ayat 34

3
Aplikasi Tafsir Jalalain
4
Referensi: https://tafsirweb.com/3050-surat-at-taubah-ayat-34.html

5
Referensi: https://tafsirweb.com/3051-surat-at-taubah-ayat-35.html

6
{Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani} Yakni orang-orang yang dijadikan oleh orang-orang Yahudi
dan Nasrani sebagai tuhan-tuhan, memakan harta yang didapat dengan cara yang zalim dan
harta haram lainnya seperti uang suap.
{Dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah} Yakni dari jalan menuju Allah
yaitu agama Islam.
{Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak} Yakni mereka menyimpan harta-harta.
Makna (‫ )الكنز‬yakni sesuatu yang dikumpulkan satu sama lain. Yakni mereka tidak
menunaikan zakat kekayaan mereka. Karena harta yang dikeluarkan zakatnya tidak termasuk
harta simpanan
{Dan tidak menafkahkannya} Yakni tidak menginfakkan harta simpanan dan harta mereka
secara umum.
{Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih}.
Sebagai bentuk olokan dan hinaan bagi mereka.6
b. QS At-Taubah ayat 35
{pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam} Yakni neraka dinyalakan
dengan hal tersebut, dan ia memiliki panas yang tinggi. Mereka disiksa dengan siksaan yang
sesuai dengan kemaksiatan mereka, yaitu dengan disetrika menggunakan harta mereka yang
dipanaskan dengan panas yang paling tinggi.
{Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri} Yakni akan dikatakan kepada
mereka: “inilah harta yang kalian simpan untuk kalian ambil manfaatnya, dan inilah
manfaatnya!”. Ini dikatakan sebagai bentuk olokan dan hinaan bagi mereka.
{maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu} Yakni rasakanlah
akibatnya. Ibnu Umar menanggapi ayat ini dengan mengatakan: “sesungguhnya hal ini
berlaku sebelum disyariatkan zakat, setelah disyariatkan zakat Allah menjadikannya sebagai
penyuci harta”. Kemudian ia melanjutkan “aku tidak peduli (berapa banyak hartaku)
seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud maka aku telah mengetahui jumlahnya

6
Referensi: https://tafsirweb.com/3050-surat-at-taubah-ayat-34.html

7
sehingga aku bisa mengeluarkan zakat darinya kemudian aku memakai sisanya untuk ketaatan
kepada Allah.7
B. Nilai Ekonomi dalam QS At-Taubah ayat 34-35
Agama Islam melarang ummatnya dalam melakukan penimbunan harta, oleh karena itu zakat
adalah wadah untuk menghindari terjadinya penimbunan harta dan akan memberikan manfaat
bagi orang-orang yang membutuhkan. Pada dasarnya, zakat diambil dari orang yang kaya dan
diberikan kepada orang yang miskin. Distribusi zakat kepada golongan fakir miskin sudah tentu
akan dapat menambahkan kemampuan mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka. Hal ini
amat jelassekali karena, pada dasarnya, golongan fakir miskin tidak mempunyai daya permintan
yang tinggi. Pendapatan mereka yan rendah itu sudah tcntu tidak mencukupi keperluan hidup
mereka. Maka kecenderungan daya beli di kalangan mereka adalah sangatrendah dibanding
dengan kecenderungan daya beli dikalangan orang-orang kaya. Dengan demikian, zakat yang
diterima akan membuat mereka meningkatkan penggunaan mereka terutama bagi barang
keperluan. Peningkatan kepada permintaan ini sudah tentu dapat mendorong pengeluaran yang
lebih terutama bagi barang keperluan. Zakat merupukan alat yang paling ampuh membantu
golongan fakir miskin.
C. Pelajaran yang dapat diambil dari QS At-Taubah Ayat 34-35
Ummat Muslim dilarang mengikuti ahli ibadah yang sesat karena Allah mengatakan apabila
seseorang mengikuti suatu kaum yang buruk maka ia adalah bagian dari kaum tersebut (Yahudi
dan Nasrani). Allah melarang ummat untuk mengikuti kaum tersbut karena mereka memakan
dunia dengan memanfaatkan agama, kedudukan, dan kepemimpinannya atas manusia. Mereka
memakan harta manusia dengan cara itu. Kemudian Allah memadamkan kepemimpinan itu
dengan cahaya kenabian, merampas kepemimpinan dari mereka, dan memberikan ganti dengan
kehinaan dan kekerdilan sehingga mereka kembali dengan mendapat murka dari Allah Ta'ala.
Zakat merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang Muslim hal ini juga
bertujuan untuk menghindari terjadinya penimbunan harta. Pada hari Kiamat nanti apa yang
mereka kumpulkan dan tidak mereka bayarkan kewajibannya itu akan dipanaskan di dalam
Neraka Jahanam. Kemudian jika sudah sangat panas akan diletakkan di kening mereka, di

7
Referensi: https://tafsirweb.com/3051-surat-at-taubah-ayat-35.html

8
lambung mereka, dan di punggung mereka. Dan mereka akan dicela dengan kata-kata, "Inilah
harta kalian yang tidak kalian bayarkan kewajibannya. Maka rasakanlah akibat dari apa yang
kalian kumpulkan dan tidak kalian tunaikan kewajibannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an, QS At-Taubah (9) : 34-35.

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib.Kemudahan dari Allah : ringkasan tafsir ibnu katsir

(Jakarta : Gema Insani Press, 1999) Jilid II, hal. 595.

Referensi: https://tafsirweb.com/3051-surat-at-taubah-ayat-35.html

Referensi: https://tafsirweb.com/3050-surat-at-taubah-ayat-34.html

Aplikasi Tafsir Jalalain

10

Anda mungkin juga menyukai