Anda di halaman 1dari 10

KORDINASI

Pengkoordinasian ialah aktivitas menghubung-


hubungkan, menyatukan dan menyelarasakan
orang-orang dan pekerjaannya sehingga
semuanya berlangsung secara tertib dan
seirama menuju kearah tercapainya tujuan
tanpa terjadi kekacauan percekcokan
kekembaran atau kekesongan kerja.
MENGAPA KOORDINASI ITU
PENTING ?
 KOORDINASI ITU
PENTING DALAM  Agar orang-orang dan
SUATU ORGANISASI pekerjaannya
ADALAH : diselaraskan serta
diarahkan untuk
 untuk mencegah ke pencapaian tujuan
simpangsiuran, perusahaan.
kekembaran atau
kekosongan
pekerjaan.
 UAgar sarana dan
prasarana
dimanfaatkan untuk  Agar semua tugas,
mencapai tujuan. kegiatan dan
 Agar semua unsur pekerjaan terintegrasi
manajemen ( 6 M )
dan pekerjaan masing-
kepada sasaran yang
masing individu diinginkan.
karyawan harus
membantu tercapainya
tujuan organisasi.
 Adalah suatu azaz yang menyatakan bahwa dalam suatu
organisasi harus ada keselarasan kegiatan diantara
satuan organisasi atau diantara para pejabatnya.

 Manfat Koordinasi:
1. Menghindari Konflik.
2. Menghindari rebutan sumber atau fasilitas.
3. Untuk menghindari kekembaran pekerjaan.
4. Untuk menghindari kekosongan pekerjaan.
5. Menghindaarkan perasaan lepas satu sama lain.
6. Menghindarkan perasaan paling penting.
7. Menjamin kesatuan sikap / tindakan.
8. Menjamin kesatuan kebijaksanaan / pelaksanaan
 Tugas pengkordinasikan ini adalah tugas
manager, sebagaimana halnya dalam suatu orkes
agar dapat menghasilkan lagu yang baik dengan
nada dan tempo lagu yang selaras harus ada
deregentnya.

Karena adanya pembagian kerja dan spesialisasi di


dalam mencapai tujuan, maka koordinasi itu mutlak
perlu, sebab tanpa koordinasi maka masing-masing
karyawan atau satuan-satuan dalam suatu
organisasi akan berjalan sendiri - sendiri yang
mungkin menuju ke pelbagai arah atau tidak pernah
bertemu pada tujuan yang sama.
Catharine Sekler Hutson, menggambarkan bahaya
spesialisasi dalam suatu organisasi, dan bagaimana
seharusnya, sebagai berikut:
Kurangnya koordinasi dalam suatu organi -
sasi akan terlihat dari adanya gejala- gejala
sebagai berikut :
– Karyawan-karyawan – Karyawan-karyawan
atau satuan-satuan atau satuan-satuan
organisasi bertengkar organisasi saling
menurut suatu melemparkan
wewenang atau tanggung jawab
bidang kerja yang karena masing-masing
masing-masing merasa bahwa suatu
menganggap wewenang atau
termasuk dalam bidang kerja tidak
yuridiksinya. termasuk dalam
Dalam hal ini sering lingkungannya disini
terjadi duplikasi dalam sering tampak adanya
pelaksanaan sesuatu vakum dalam
pekerjaan. pelaksanaan sutu
pekerjaan.
Sesuatu keputusan yang dibuat ternyata
kurang sempurna karena tidak
terhimpunnya secara lengkap segenap
keterangan-keterangan yang terdapat pada
beberapa satuan organisasi

Tumbuhnya banyak sekali badan-badan


khusus atau satuan-satuan organisasi yang
masing-masing berdiri sendiri untuk
menyelesaikan sesuatu susunan organisasi
yang sudah ada
Untuk berhasilnya pengkoordinasian
hendaknya dipenuhi syarat-syarat yang
berikut :
 Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi.
 Semangat kerja sama yang besar diantara
para karyawan ( organisasi informal yang
sehat dalam organisasi yang bersangkutan )
 Fasilitas kontak dan tata hubungan yang
cukup bagi semua pihak dalam organisasi
yang bersangkutan.
 Komunikasi mekanis ( keharmonisan dari
pelbagai macam bentuk atau proses
pekerjaan ).
Cara-cara untuk mewujudkan
kordinasi ialah dengan jalan :
Konferensi lengkap.
 Pertemuan berkala untuk pejabat-pejabat

tertentu.
 Pembentukan panitia gabungan.

 Pembentukan badan koordinasi staf.

 Wawancara dengan bawahan.

 Memorandum berantai.

 Buku pedoman organisasi dan tata kerja dan lain


sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai