Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA

KELOMPOK 2 :

1. Rizal Willy Aldino (1702010023)


2. Faris Meirizki Arman (1802010114)
3. Gading Dyan Panjalu (1802010223)
4. Najmuna Nurin Ghaisani (1802010323)
5. Lutfi Atikah (1802010144)
A. Sejarah Bahasa Indonesia
• Sebelum Kemerdekaan
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu
yang sudah dipakai berabad-abad sebagai bahasa pergaulan,
bukan hanya di Kepulauan Nusantara melainkan juga hampir di
seluruh wilayah Asia Tenggara. Berbagai fakta sejarah
menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah digunakan sejak
dahulu. Misalnya, prasasti tertua yang ditulis dalam bahasa
melayu dengan huruf pallawa berasal dari abad ke-7, masuknya
islam ke indonesia pada abad ke-13 atau sebelumnya membawa
pengaruh pada tradisi tulis dalam bahasa melayu, dan huruf arab
mulai digunakan untuk menulis bahasa melayu
Berdasarkan bukti sejarah bahwa pada zaman kerajaan sriwijaya
di Sumatra dan kerajaan majapahit di Jawa bahasa melayu sudah
berfungsi sebagai :
1. Bahasa kebudayaan
2. Bahasa perhubungan antarsuku di Indonesia
3. Bahasa niaga dalam transaksi perdagangan
4. Bahasa resmi kerajaan.
Pada masa penjajahan belanda, bahasa melayu tetap dipakai
sebagai bahasa perhubungan yang luas. Komunikasi antara pemerintah
dan penduduk Indonesia dan diantara penduduk Indonesia yang
berbeda bahasanya sebagian besar dilakukan dengan bahasa melayu. Melalui
perjalanan sejarah yang panjang, akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928
melalui ikrar sumpah pemuda, bangsa Indonesia menerima bahasa melayu
sebagai bahasa nasional bangsa indonesia dengan nama bahasa Indonesia.
Butir ketiga dari ikrar sumpah pemuda merupakan pernyataan tekad
kebahasaan yang mengindikasikan bahwa bangsa Indonesia, “menjujung
bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia”.
• Setelah Kemerdekaan
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal
18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang
didalamnya terdapat pasal 35 yang menyatakan bahwa
“bahasa negara ialah bahasa Indonesia”. Dengan
demikian, disamping sebagai kedudukan bahasa
nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai
bahasa negara. Sesudah kemerdekaan, bahasa Indonesia
mengalami perkembangan yang pesat, setiap tahun
jumlah pemakainya semakin bertambah. Pemerintah orde
lama dan orde baru menaruh perhatian besar terhadap perkembangan bahasa
indonesia, diantaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah
kebahasaan yg sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan kongres
bahasa indonesia. Perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen
ke ejaan Soewandi hingga EYD .
Ejaan yang pernah berlaku di Indonesia

1. Ejaan Van Ophuijsen


Hal-hal yang menonjol dalam ejaan ini adalah
a) Huruf j untuk menuliskan kata jang, pajah,
sajang
b) Huruf oe untuk menuliskan kata oemoer, itoe,
goeroe
c) Tanda diakritik, seperti koma ain(‘) dan tanda
trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, dll.
2. Ejaan Soewandi
Pada 19 Mret 1947 Soewandi diresmikan
sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen. hal=-
hal yg berkaitan dengan ejaan pengganti itu
adalah sebagai berikut :
a) Huruf oe diganti dengan u
b) Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan k (tak, pak, rakjat)
c) Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
(anak2, jalan2,dll)
3.Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

• Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden


Republik Indonesia meresmikan pemakaian
Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru
itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,
Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang
berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, sebagai patokan
pemakaian ejaan itu.
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan
dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
adalah sebagai berikut :
• 1).  Perubahan Huruf

• Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan


dj djalan, djauh j jalan, jauh
j pajung, laju y payung, layu
nj njonja, bunji ny nyonya,
• 2).  Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat
dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,
diresmikan pemakaiannya.
f maaf, fakir
v valuta, universitas
z zeni, lezat
• 3). Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan
dalam ilmu eksakta tetap dipakai
a:b=p:q
Sinar-X
• 4).  Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di
atau ke sebagai kata depan dibedakan, yaitu di-
atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya, sedangkan di atau ke
sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata
yang mengikutinya
• di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di kampus
dibakar di rumah
dilempar di jalan
dipikirkan di sini
ketua ke kampus
kekasih ke luar negeri
kehendak ke atas
• 5).  Kata ulang ditulis penuh dengan
huruf, tidak boleh digunakan angka 2.
anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-
loncat
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
• a). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Nasional
• Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
ditetapkan melalui ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai
• (1) kebanggaan nasional,
• (2) lambang identitas nasional,
• (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan
• (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
• .
b). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Negara
• Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa
Negara pada 18 Agustus 1945 dalam Undang-
Undang Dasar 1945, Bab XV, pasal 36. Sebagai
Negara, bahasa Indonesia berfungsi
• (1) bahasa resmi kenegaraan
(2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan,
(3) alat perhubungan di tingkat nasional untuk
kepentingan pembangunan dan pemerintahan, dan
(4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai