Anda di halaman 1dari 16

BAB 10

AKUNTANSI MANAJEMEN

SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Pokok bahasan ini dimulai dengan uraian mengenai definisi/pengertiaan akuntansi


pertanggungjawaban. Kemudian dilanjutkan dengan dampak akuntansi pertanggungjawaban,
Perbedaan antara responsibility dengan accountability,Pusat Pertanggungjawaban, Risiko pada
akuntansi pertanggungjawaban dan Perangkat pengendalian akuntansi pertanggung jawaban serta
Sistem/Prosedur pelaporan akuntansi pertanggungjawaban.

10. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban


Akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi manajemen yang menghasilkan informasi
keuangan serta dimanfaatkan oleh penggunanya. Secara umum akuntansi manajemen merupakan
bidang akuntansi untuk menyusun laporan guna kepentingan atasan dalam menjalankan
rancangan manjemen yang berisi perencanaa,perorganisasian,pengarahan,dan pengendalian.
Manajemen yang bertanggungjawab atas rancangan tersebut akan meyampaikan laporan
melewati akuntansi pertanggungjawaban dengan begitu manajemen wajib lebih memperhatikan
kinerja para karyawan supaya dapat berjalan sesuai ranccangan yang telah ditetapkan. Akuntansi
pertanggungjawaban bertujuan untuk mengecek keaktifan para karyawan dan untuk menghindari
kesalahan yang dilakukan pegawai.

10.1 Definisi dan pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Sistem yang dirancang secara benar seharusnya tidak dapat menghitung anggaran produk
dan laba dengan benar, tapi dapat menjadi alat yang berguna untuk mengendalikan biaya
sehingga dapat diperoleh laba yang diharapkan. Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah
sistem yang disusun secara tepat supaya dapat dicatat dan melaporkan pemasukan yang
disebabkan oleh suatu aktivitas kepada pihak yang memiliki tanggungjawab.
Menurut akuntansi pertanggungjawaban tradisional,untuk mengendalikan suatu aktivitas harus
sebisa mungkin bertanggung jawab terhadap sumber daya yang dipakai dalam aktivitas tersbut.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode akuntansi yang menyajikan biaya dan
pendapatan serta pengumpulan dilaksanakan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban didalam
organisasi, bertujuan guna bisa dipilih seorang maupun sekelompok orang yang memiliki
tanggung jawab atas penyelewengan biaya serta pendapatan yang disusun dan di ajukan.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu cara untuk mengendalikan biaya. Dimana biaya
didalam akuntansi pertanggungjawaban ialah tugas para manajer dalam menggunakan sumber
daya yang dipergunakan serta dinyatakan dalam bentuk uang adalah suatu biaya. Cara
pengendalian biaya yang memungkinkan manajer dapat melakukan pegelolaan biaya.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan menciptakan pengendalian dan
pengukuran kerja manajer. Akuntansi pertanggungjawaban jugasebagai sarana untuk
mengevaluasi kemampuan para manajer perusahaan. Laporan pertanggungjawaban juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk membuat analisis yangbertujuan untuk mengukur kerja para
manajer di setiap pusat pertanggungjawaban.

10.1.1 Manfaat Akuntansi PertanggungJawaban


Akuntansi pertanggungjawaban berisikan informasi yang bermanfaat untuk masa akan
datang dan sebagai acuan untuk penilaian para karyawan perusahaan. Akuntansi
pertanggungjawaban bermanfaat untuk perusahaan yang sebagaian besar kegiatannya
membutuhkan tanggungjawab.
Adapun beberapa manfaatnya yaitu:
a. Pimpinan atas bagian pusat membuat keputusan yang baik dan relefan untuk kemajuan
perusahaan.
b. Berkurangnya masalah-masalah manjemen pihak atas supaya dapat lebih terfokus pada
konsep manajemen yang lebih tepat dan akurat.
c. Pimpinan atas bagian pusat memiliki hak dan tanggung jawab untuk perkembangan suatu
perusahaan untuk kemajuan dimasa yang akan datang.

10.1.2. Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban


Pada sistem akuntansi pertanggungjawaban memiliki beberapa fungsi yaitu,sebagai berikut :
a. Pencatatan
Pencatatan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencatat biaya yang terpakai di
pusat pertanggungjawaban.

b. Pelaporan
Pusat pertanggungjawaban memiliki tanggungjawab atas semua aktivitas yang
dilakukannya dengan membuat suatu laporan pertanggungjawaban tetapi tidak semua
biaya akan dimasukkan kedalam laporan tersebut hanya biaya yang terkendali saja.

c. Pengawasan
Akuntansi pertanggungjawaban dapat mengawasi informasi pendapatan dan biaya yang
di dapatkan dari pusat pertanggungjawaban biasanya berupa anggaran dan hasil produksi
dari hasil sebuah kegiatan.

d. Dasar Penyusunan anggaran


Dasar penyusunan anggaran yang berisikan Informasi tentang akuntansi
pertangunggjawaban yaitu peran seorang manajer sebab,pihak yang bertanggungjawab
atas pelaksaan kegiatan tersebut.

e. Alat penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban


Penilaian kinerja penilaian atas peran yang mereka laksanakan di dalam organisasi,
informasi akuntansi termasuk penilaian kinerja yang terkait akuntansi manajemen
terhubung terhadap individu yang mempunyai peran.

f. Alat pemotivasian Manajer


Motivasi adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan secara sadar dan memiliki
tujuan. Pemotivasian adalah sesuatu yang dipergunakan untuk munculnya suatu motivasi
seseorang untuk melakukan tindakan yang memiliki tujuan.

10.2 Dampak Akuntansi Pertanggungjawaban

Perusahaan melakukan suatu aktivitas salah satunya adalah kegiatan pengawasan dengan cara
melakukan komunikasi dengan karyawan . suatu perusahaan yang mengalami peningkatan biasanya
pemimpin perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab yang semakin tinggi dalam menyelesaikan
suatu masalah, dan hanya bisa diselesaikan dengan cara menjalin komunikasi yang baik dalam
menyeselsaikan permasalahan tersebut agar perusahaan yang berkembang pesat. Melihat luas dan
kompleksnya operasional yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Maka, tidak memungkinkanbagi
pimpinan perusahaan untuk selalu memantau secara langsung setiap kegiatan produksinya.
Adanya penugasan maka muncul tingkatan pertanggung tanggungjawaban di perusahaan.Ketika
membantu atasan perusahaan pada saat melakukan kegiatan produksinya yang melakukan penerapan.
Perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungan hidup sehingga tercapainya tujuan yang
membantu atasan. Pelaporan keuntungan dan penyalahgunaan dapat menggunakan Akuntansi
pertanggungjawaban.Hak serta pertanggung jawaban yang diberikaann atasan,sehingga atasan dapat
dipantau secara mudah.
Perusahaan yang telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban akan membentukpusatpusat
pertanggungjawabannnya. Manajer pusat–pusat unit yang bertanggungjawab atas perencanaan,
pencapaian sasaran pelaksanaan, dan hasil pelaporan menyampaikan laporan pertanggungjawabannya
menggunakan penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan. Kinerja yang baik jika perusahaan mampu menjalankan aktivitasnya sesuai dengan yang
telah ditetapkan sebelumnya danilihat dalam anggaran laporan keuangannya

10.3 Inti Pertanggungjawaban


Inti pertanggungjawaban adalah setiap bagian dalam organisasi/perusahaan yang dipimpin
oleh seorang manajer bertanggungjawab atas semua aktivitas yang dilakukan unit organisasi yang
dipirnpinnya.
Seleruh tanggungjawab pada perusahaan mulai dari tingkat terendah sampai tingkat trtinggi
memiliki tanggungjawab yang sama. Perbedaan tingkat terendah dengan tingkat tertinggi
terdapat perbedaan didalam bentuk pertanggungjawabannya. JIka tingkat yang lebih tinggi
memiliki tanggungjawab di departen atau devisi-devisi sedangkan tingkat terendah memiliki
tanggungjawab pada bagian Unit-unit kecil diperusahaan.
Pusat Pertanggungjawaban adalah bagian bisnis yang bertanggungjawab atas hasil bisnisnya.
Menurut pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan jika pusat pertanggungjawaban adalah unit
yang bertanggungjawab atas kegiatan yang dilaksanakan menyebabkan adanya biaya
pengeluaran,pemasukan, dan investasi.Seorang manajer memiliki hak dan tangggungjawab atas
semua aktivitas unit yang dipimpinnya.

10.3.1  Macam-macam Pusat Pertanggung jawaban


Pada umumnya supaya tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik bagi pihak internal atau
eksternal sebuah perusahaan, maka perusahaan harus meningkatkan sikapnya dalam bidang
pertanggungjawabannya supaya harus tepat dan akurat.

a. Pusat Biaya (Cost Center)

Pusat biaya adalah subdivisi dari perusahaan yang mana manajernya mempunyai
tanggungjawab kepada semua biaya subdivisi itu. Pusat biaya itu sendiri merupakan pusat
pertanggungjawaban yang mengurus bagian input dalam nilai uang tapi tidak termasuk
output, karena output tidak dilakukan menggunakan metode yang sama dengan input.

b. Pusat Biaya Teknik

Pusat biaya teknik adalah pusat biaya yang mayoritas biaya nya ditentukan dengan
pasti karena biaya tersebut berkaitan dengan besar nya kegiatan tersebut. Contoh biaya
teknik adalah departemen produksi dan departemen pengiriman. Apabila pengeluaran
dinaikkan jumlahnya maka akan terjadi pertambahan jumlah pemasukan biaya produksi
dalam departemen itu. Prestasi manajer dinilai berdasarkan kemampuan efisiensi kerja
yang dimilikinya.
c. Pusat Biaya Kebijakan

Pusat biaya kebajikan merupakan biaya yang mayoritas kegiatan nya diatur dan
dikelola hanya oleh perushaan tersebut. Biaya ini juga tidak berkaitan satu sama lain
dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan, tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti
mengurangi biaya pengeluaran. Maka dari itu juga bisa dilihat bahwa prestasi seorang
manajer bukan menjadi tolak ukur dalam kemajuan pengelolaan biaya ini.

d. Pusat Pendapatan

Manajer juga harus memiliki tanggungjawab di bidang penjualan/pendapatan


perusahaan, karena tolak ukur para manajer salah satunya yaitu dari
penjualan/pendapatan, baru kemudian dibandingkan dengan apa yang sudah
dianggarkan.

e. Pusat Laba

Tolak ukur kinerja manajer yaitu dapat dinilai dari selisih anatara pendapatan dan
biaya perusahaan atau biasanya disebut dengan keuntungan, jadi selisih tersebut sebagai
acuan penilaian kinerja para manajer.

f. Pusat Investasi

Disini pendapatan,biaya dan investasi digunakan sebagai acuan penilaian kinerja


para manajer pusat, central pertanggungjawaban menghubungkan laba dengan investasi
yang bersangkutan.

10.3.2 Kaitan antara struktur organisasi dengan central pertanggungjawaban.

Berikut 2 tipe yang berkaitan antara struktur organisasi dan central pertanggungjawaban :

1. Organisasi Fungsional
Dalam hal ini perusahaan besar sering menerapkan organisasi fungsional,perusahaan tersebut
biasanya memiliki jumlah karyawan lebih dari 500 orang, memiliki standart kerja tinggi, cakupan
wilayah kerjanya luas dan memiliki arahan/perintah dari setiap pimpinan bagian. Target pembagian
struktur organisasi didasarkan atas fungsi produksi, pemasaran, dan administrasi.

1) Dalam fungsi ini memiliki tugas untuk memproduksi barang yang dapat dijual oleh
perusahaan. Pada pengeluaran untuk biaya produksi semua bahan dasar yang dibeli harus
memiliki nilai manfaat sehingga tidak ada sisa bahan/barang yang terbengkalai.
2) Pada fungsi ini memiliki tugas utama yaitu penjualan hasil produksi dengan pedoman harga
yang sudah disetujui/ telah disepakati oleh manajer perusahaan.
3) Fungsi ini memiliki kegiatan yang dipimpin secara efektif dan efisien guna melancarkan
tujuan yang diinginkan,Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan manajemen.

Kelebihan dari struktur organisasi fungsional :


1. Mendapatkan keuntungan dari segi sumber daya manusia yang lebih efisien, maksud efisien
disini yaitu efisien dalam jumlah SDM yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan tugas
perusahan disetiap divisi/bagian. Contoh dalam pekerjaan yang diberikan pimpinan biasannya
membutuhkan 3 karyawan untuk mengerjakannya,tetapi dengan adanya struktur organisasi
fungsional pimpinan dapat memilih 1 karyawan yang ahli/ mempuni dalam bidang
tersebut,Sehingga dapat menghemat biaya perusahaan.
2. Memudahkan pimpinan dalam berkoordinasi pada setiap bagian perusahaan/organisasi dan
mempermudah pengawasan disetiap bagian divisi diperusahaan/organisasi.
3. Pimpinan juga dapat mengklasifikasi semua karyawan berdasarkan skill yang dimiliki.

Kekurangan dari struktur organisasi fungsional :


1. Meskipun koordinasi dilakukan secara baik,namun dalam hal komunikasi antar tim/bagian dapat
terbilang sulit.
2. Karyawan hanya fokus pada satu pekerjaan yang diemban tanpa memikirkan beban pekerjaan dari
divisi lain,sehingga mengakibatkan tebengkalainya suatu pekerjaan tertentu.

2. Organisasi Divisional
Pembagian pada setiap divisi dilakukan oleh seorang manajer yang memiliki tanggungjawab
penuh atas perusahaan dan memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan investasi.
Sebagai acuan dalam melakukan penilaian hasil kinerja didasari atas biaya yang telah dikeluarkan
oleh setiap bagian. Pada setiap bagian akan ditemui fungsi pembeliaan,produksi,pendapatan dan
administrasi serta adanya unit produk,daerah dan jenis usaha.

Kelebihan dari struktur organisasi Divisional :


Divisi yang sering mengalami perubahan dalam ruanglingkup perusahaan, organisasi inilah yang
cocok untuk diterapkan pada perusahaan tersebut. Karena pengelolaan akan berjalan dengan baik antar
departemen/bagian sehingga menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri.

Kekurangan dari struktur organisasi Divisional :


1. Kurangnya koordinasi antar bagian dan minimnya sumber daya divisi pada perusahaan/
organisasi.
2. Kepentingan divisi akan lebih penting di atas kepentingan perusahaan.
3. Terjadinya persaingan divisi pun cukup tinggi dan rentan memunculkan masalah baru.

10.4 Perbedaan antara responsibility dengan acountability

A.  Responsibility
Responsibility adalah konsep menerangkan kegiatan suatu intansi dengan metode dan
kebijakan yang tepat. Manajer dituntut untuk mempunyai skill dalam bidangnya guna
menunjukan professionalisme didalam berkerja, secara teliti dan jujur. Sehingga memunculkan
rasa kepercayaan klien terhadap manajer yang dianggap tanggungjawab,memiliki skill,wawasan
dan kemampuan pada bidangnya.

B.  Accountability
Akuntability memiliki arti sebagai bentuk partisipasi seorang manajer untuk membuat
keputusan dan mempertimbangkan dampak buruknya bagi perusahaan. Hal tersebut merujuk pada
pertanggungjawaban kepada pihak eksternal mengenai kebijakan yang digunakan sebagai tolak
ukur standart kinerja pelayanan organisasi/perusahaan.
Selain itu kewajiban bagi seorang agent ialah memberikan tanggungjawab, menyajikan,
melaporkan dan mengungkap seluruh aktivitas kepada pihak principal. Sebagai principal
memiliki hak sepenuhnya supaya diberikan pertanggungjawaban dari pihak agent, hak tersebut
bersifat mutlak.

Fungsi dari akuntabilitas meliputi :


1. Alat kontrol tugas
Media kontrol dalam berjalannya tugas dan program yang telah dilakukan pimpinan
kepda karyawannya maupun kepada jabatan diatasnya.

2. Menekan angka penyalahgunaan tugas


Penyalahgunaan tugas dan wewenang mengarah pada tindakan korupsi. Adanya cacat
sistem dalam sebuah organisasi berpeluang besar terjadinya korupsi. Hal ini berkaitan pada
aktivitas ilegal untuk mengambil keuntungan yang diperuntukan dirinya sendiri. Seringkali,
tindakan korupsi dapat terbongkar setelah adanya proses audit keuangan. Melalui laporan
pertanggungjawaban, dewan direksi dapat mengertahui potensi dan indikasi adanya korupsi
atau tidak dalam sebuah organisasi.

3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi kinerja


Sebuah aktivitas dapat dikatakan efisien ketika memberikan keuntungan yang banyak
bagi perusahaan. Misalnya ketika perusahaan mampu memproduksi 1000 barang secara
cepat, jadi keuntungan yang didapat semakin banyak. Sistem yang efisien tidak bisa terjadi
begitu saja. Ada proses dan evaluasi yang harus dilakukan secara terus menerus.
Akuntabilitas dapat membantu pimpinan untuk mengevaluasi titik mana saja yang belum
efisien.

Prinsip-prinsip akuntabilitas :
1. Adanya perjanjian yang dibuat oleh pimpinan dan seluruh karyawan untuk menjalankan
organisasi yang memiliki nilai akuntabel.
2. Sistem yang memiliki penjamin dan selalu mengikuti aturan yang berlaku.
3. Memberikan hasil capain sesuai tujuan yang ditetapkan.
4. Memiliki tujuan dan memberikan dampak positif untuk organisasi.
5. Memegang erat nilai kejujuran, terbuka, objektif dan inovasi

10.5 Risiko-risiko pada akuntansi pertanggungjawaban

  Karena banyak kondisi yang mendorong resiko-resiko besar dalam perusahaan, maka
perusahaan perlu  untuk memiliki kebijakan dan strategi manajemen yang tepat dalam mencari
dan mengamil keputusan bisnis.
Keputusan ini meliputi: Apakah perusahaan harus memenangkan persaingan ataukah cukup
bertahan dalam persaingan yang ketat. Hal tersebut membawa manajemen pada proses
pengambilan keputusan bisnis yang kritis, tepat, dan inovatif. Suatu keputusan dapat dikatakan
efektif. Suatu keputusan dikatan efektif jika mengandung informasi yang relevan guna
memberikan kontribusi perusahaan secara optimal. Bila perusahaan salah dalam pengambilan
keputusan dapat menyebabkan kerugian perusahaan yang menjadi resiko besar bagi perusahaan
demi kelangsungan perusahaan.

A. Desentralisasi Organisasi
            Desentralisasi merupakan kebebasan bagi tingkatan dibawah manajer atau biasa disebut
karyawan guna menentukan keputusan. Dalam menciptakan konsekuensi alami dari fungsi
manajemen, maka diberikan pemisahan secara jelas untuk wewenang dan tanggungjawab. Hal
tersebut sangat diperlukan didalam sistem akuntansi pertanggungjawaban. Keputusan yang
diambil akan mempengaruhi ruanglingkup tanggungjawab mereka,jadi keputusan ini termasuk
keputusan penting dan harus memikirkan dampak positif/negatif dari keputusan tersebut.
          
Dampak positif dari adanya desentralisasi meliputi :
1) Diberikan kebabasan bagi tingkatan dibawah manajer untuk mengambil sebuah
keputusan penting.
2) Manajer hanya ditugaskan untuk memikirkan strategi dan mengambil keputusan untuk
tingkatan diatasnya.
3) Timbul rasa kepuasan pada karyawan karena diberikan kebebasan dalam mengambil
keputusan.
4) Manajer akan mendapatkan informasi yang lebih rinci dan terbaru dalam area
tanggungjawab mereka.

Penyebab perusahaan menerapkan kebijakan desentralisasi, meliputi:

a) Mudahnya dalam pemanfaatan serta proses mengumpulkan suatu informasi lokal.


Kuantitas informasi yang ada mempengaruhi mutu dari adanya suatu kebijakan atau
keputusan. Saat perusahaan berkembang serta beraktivitas pada suatu pasar dan suatu
wilayah yang berbeda, maka manajemen pusat bisa jadi kurang mengerti kondisi lokal.
Tetapi, suatu manajer pada tingkat rendah, yang memiliki hubungan erat dengan keadaan-
keadaan pengoperasian memiliki jalan masuk dalam informasi ini. Sehingga berakibat,
manajer lokal lebih unggul dalam menyusun kebijakan atau keputusan yang lebih baik.

b) Persoalan selanjutnya ialah munculnya kelebihan suatu informasi. Di dalam organisasi


yang beroperasi pada pasar yang memiliki banyak perbedaan dengan produk lainnya,
mustahil seseorang dapat mempunyai seluruh kemampuan serta keterampilan yang
dimanfaatkan guna mengelola dan memanfaatkan sebuah informasi. Dalam aturan
sentralisasi, dibutuhkan waktu untuk memberikan informasi lokal ke kantor pusat serta
mengirim keputusan kembali ke unit lokal.

c) Fokus utama pada manajemen pusat.


Dengan mendesentralisasikan suatu kebijakan-kebijakan operasi, manajemen pusat bebas
berperan untuk mengupayakan perumusan pengambilan suatu keputusan strategis serta
perencanaan. Manajemen pusat harus lebih mengutamakan keberlangsungan operasi
jangka panjang bagi perusahaan dari pada operasi sehari-hari.

d) Melatih serta memberi motivasi pada manajer


Manajer yang terlatih selalu dibutuhkan dalam suatu organisai untuk mengambil alih
posisi manajer pada tingkat diatasnya. Seorang manajer yang menciptakan kebijakan
paling baik ialah seorang manajer yang boleh diajukan untuk naik ke pangkat yang lebih
tinggi lagi. Memiliki tanggung jawab yang besar supaya mampu menciptakan kepuasan
kerja serta manajer local akan termotivasi menjadi lebih baik lagi, kreatifitas dan inisiatif
akan timbul. Dengan melihat, dampak positif yang berhubungan erat dengan perilaku
tersebut sesuai dengan cara-cara yang sesuai guna menghargai serta mengevaluasi kinerja
seorang manajer.

e) Daya saing akan terus meningkat


Dalam suatu perusahaan yang tersentralisasi, marjin keuntungan secara keseluruhan akan
dapat menutupi adanya ketidakefektifan segala bagian divisi. Seluruh perusahaan ternama
saat ini akan sadar jika mereka tidak dapat mempertahankan perusahaannya apabila terus
mengoperasikan suatu bagian divisi yang tidak memiliki daya saing.

10.6 Perangkat pengendalian dalam akuntansi pertanggungjawaban


Menurut pandangan tradisional, akuntansi pertanggungjawaban adalah seseorang yang memiliki
wewenang dalam mengontrol aktivitas dan harus bertanggung jawab terhadap atas biaya yang
timbul akibat terlaksana nya aktivitas tersebut. Pencatatan serta identifikasi biaya dalam unit
operasi yang dapat dikendalikan oleh pimpinan dalam unit operasi akan mencapai tunjuan sistem
akuntansi. Pelaporan petanggungjawaban dapat mengelompokkan biaya menurut kegiatan dan
pengendalian agar atasan dapat bertanggungjawab serta mengindentifikasi dengan tepat kegiatan
harus diamati.

Perangkat Pengendalian Pada Akuntansi pertanggungjawaban tergantung pada pengukuran


kinerja. Suatu metode yang memiliki fungsi untuk mencatat dan mengukur hasil kegiatan yang
berdasarkan tujuan dan strategi dengan upaya bisa mengamati organisasi serta peningkatan
kualitas dalam mengambil suatu keputusan merupakan salah satu fungsi pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja adalah suatu tolak ukur dalam menilai mutu pelayanan yang disuguhkan
oleh manajer kepada orang luar yang bertujuan agar dapat menilai seberapa besar kualitas
pelayanan publik yang diberikan manajer, diperlukan kriteria yang menunjukkan baik/buruknya
pelayanan yang diberikan. Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja sangat beragam artinya
terdapat beberapa macam kriteria yang sesuai dengan tujuan dan isi dalam suatu penelitian.

Manfaat dari pengukur kinerja :


1.Evaluasi, digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja suatu
organisasi/perusahaan.
2.Pengendalian, manajer mempunyai hak untuk memastikan bawahannya telah
melaksanakan kinerja dengan benar.
3.Penganggaran,terkadang kenaikan anggaran yang menjadikan pertambahan kinerja.
4.Motivasi,Karyawan diharuskan memenuhi tuntutan yang tinggi untuk dicapai serta
menggunakan tolak ukur suatu kinerja.Dalam mencapai tujuan sasaran kinerja perlu
mengembangkan kreativitas dengan baik.
5.Perayaan, perusahaan harus mengapresiasi suatu pencapaian yang karyawan capai ,karna
kegiatan perayaan bisa memunculkan rasa terikat satu sama lain.
6.Media Pembelajaran, Agar perusahaan berkembang dengan pesat suatu perusahaan harus
menerapkan media pembelajaran di dalam perusahaannya.
7. Pengembangan, Perusahaan harus memahami atas apa yang harus dilakukan untuk
memperbaiki kinerja.

Prinsip-prinsip dari pengukur kinerja


1.Semua pekerjaan yang terus meningkat dalam suatu perusahaan harus dipertimbangkan.
2.Pekerjaan yang tidak memiliki tolak ukur tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan
tidak tersedianya informasi yang sebenarnya dalam menentukan hasilnya.
3.Kinerja yang tidak memiliki ukuran sebaiknya dikurangi atau dihilangkan.
4.Segala kegiatan yang diukur harus di sesuai dengan harapan pengeluaran kinerja.
5.Output yang dihasilkan memberikan landasan guna menetukakn hasil keluaran agar dapat
mengetahui tingkat usaha
6.Penjelasan hasil kerja sesuai keinginan ialah metode pimpinan serta pengamat guna
menyusun tugas kerja menjadi operasional
7.Tindakan korektif yang tepat akan menghasilkan laporan efisien.
8.Manajemen kendali akan menjadi lebh efektif apabila tindakan korektif dilakukan secara
tepat waktu dan sasaran.

10.6 Sistem dan prosedur pelaporan akuntansi pertanggungjawaban


Pada laporan dalam bagian akuntansi berfungsi untuk memberikan bantuan secara fisik
berupa penyusunan laporan harian, mingguan, atau bulanan. Laporan pertanggungjawaban adalah
hasil dari suatu proses akuntansi pertanggungjawaban.
Mempunyai wewenang untuk mengendalikan kegiatan dan memiliki tanggungjawab atas
tindakannya adalah seorang manajer yang dimana akan melaporkan laporan yang akan diberikan
kepada manajer di pusat pertanggungjawaban. Kegunaan dari laporan tersebut iyalah untuk
meninjau kinerja pada perusahaan. Manajer pusatpertanggungjawaban akan mengevaluasi dan
dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya perusahaan,laporan tersebut tidak
harus mengenai informasi baru boleh juga memberikan informasi yang sudah diketahui manajer.
Sistem Prosedur Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban meliputi :
1. Laporan Harus Tepat Waktu
Laporan harus disediakan untuk manajer pusat pertanggungjawaban secepat
mungkin setelah inefisiensi sistematis terjadi. Pembuatan laporan yang terlalu sering
akan menimbulkan pemborosan.Oleh karena itu, perlu uji kelayakan dengan cara
membandingkan biaya pelaporan pada berbagai interval dengan perkiraan biaya
inefisiensi sistematis yang tidak terdeteksi.
2. Laporan Harus Sederhana dan Jelas
Istilah akuntansi harus dijelaskan atau dimodifikasi agar mudah dipahami oleh
pengguna.Untuk mengalokasikan biaya dan menganalisa penyimpangan,manajemen
harus memiliki pengetauan mengenai unsur yang akan dibebankan serta metode yang
digunakan untuk menghitung tarif overhead.
3. Laporan wajib disusun dengan bahasa serta Istilah yang dipahami oleh atasan
Perusahaan yang akan memakainya supaya pimpinan tidak mengalami kesulitan
dalam memahami isi laporan
4. Informasi wajib ditampilkan dalam urutan yang logis.Perubahan hanya dilakukan
untuk alasan yang baik dan disertai penjelasan kepada pemakainya.
5. Laporan Harus Akurat sesuai dengan keadaan Real dalam perusahaan.
6. Penyesuaian bentuk penyajian dengan ketentuan pimpinan yang hendak
Mempergunakannya.
7. Mempunyai standardisasi ,supaya perusahaan memiliki standart dalam penyajian
pelaporan.
8. Kerangka laporan mampu menggambarkan sudut pandang dari atasan perusahaan
9. Laporan wajib memiliki manfaat bagi pihak manapun terkhusus pihak internal.
10. Biayadalam menyiapkan laporan wajib diperhitungkan
11. Adanya pengawasan dalam menyiapkan laporan laporan diwajibkan seimbang
dengan memiliki nilai manfaat.
Soal Teori
1. Jelaskan yang dimaksud dengan akuntansi pertanggungjawaban?
2. Sebutkan dampak positif dari penggunaan akuntansi pertanggungjawaban?
3. Sebutkan meliputi apa saja Sistem Prosedur Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban
itu?
4. Jelaskan perbedaan responsibilty dengan accountabillty?

Soal Kasus

CV Citra Niaga Cemerlang telah membuat laporan pertanggungjawaban berupa laporan


realisasi anggaran triwulanan. Berikut ini tabel laporan pertanggungjawaban kinerja usaha pada
CV Citra Niaga Cemerlang baubau tahun 2014 s/d 2015 :
Realisasi Anggaran
Deskrispi
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2015
Lembur 139.920.759 285.862.165 150.104.616 160.567.228
Komisi Salesman 895.919.294 1.064.825.775 881.642.628 840.892.356
Perjalanan Domestik 49.722.869 24.251.858 40.017.772 7.200.004
Listrik 407.259.095 511.880.672 304.668.828 439.530.000
Telepon & Telegram 49.862.787 45.835.242 128.130.504 64.278.000
Pengangkutan masuk 10.890.189 21.564.249 - 25.284.000
Pengangkutan keluar 1.222.350.32 1.189.467.975 1.165.200.00 1.142.690.64
4 0 0
Luar kota 334.447.216 344.405.736 296.664.554 217.130.004
Pengemasan 40.662.250 132.190.600 25.033.853 38.018.136
Perlengkapan Kantor 237.166.682 226.821.904 290.523.271 221.472.000
Makan 40.286.895 69.820.124 43.176.000 29.700.000
Perlengk. komputer 450.000 - - -
Bea Materai 55.353.150 65.266.542 78.984.000 75.900.000
Kurir 16.768.247 12.082.930 6.960.000 12.600.000
Berkala 1.628.000 1.628.000 2.040.000 2.100.000
Perbaikan Bangunan 56.386.800 119.071.586 31.412.500 27.000.000
Perbaikan Mesin - 8.452.270 6.000.000 5.900.000
Perbaikan Peralat kator 41.031.900 34.711.790 5.750.000 11.500.000
Perbaikan Kendaraan 8.848.907 1.961.818 4.800.000 13.000.000
Sparepart Kendaraan 17.979.892 6.414.631 12.000.000 12.000.000
Perbaikan Logistik 59.315.840 59.806.080 2.100.000 7.000.000
Perbaikan Komputer - 1.650.000 - -
Instalasi - 1.182.000 - 249.999.999
Keamanan kebersihan 385.179.178 472.209.771 282.480.000 53.259.072
Bahan bakar 42.980.243 75.587.293 152.217.420 147.828.000
Parkir 4.060.200 6.610.498 12.476.148 12.240.000
Pajak & Lisensi 36.262.500 - 50.000.000 -
Persewaan 833.999.996 866.666.664 1.263.343.99 960.000.000
6
Sewa lainnya 22.366.000 91.560.250 - -
Biaya Leasing 206.051.785 364.477.500 253.191.000 425.100.000
Biaya pelayanan bank 13.159.713 17.014.231 12.800.000 200.000
Biaya keanggotaan 10.192.050 11.582.000 11.400.000 16.200.000
Biaya proffesioanal 66.666.666 - 750.000 -
Donasi / Sumbangan 3.818.353 2.631.009 2.400.000 1.800.000
Biaya Bank 28.310.467 23.235.872 36.000.000 12.000.000
Beban pemasaran 138.766 - 17.000.000 10.000.000
Menjamu tamu - 42.500 21.000.000 4.800.000
Penyusutan Utilitas - 27.837.495 2.000.004 84.579.000
Penyusutan perbaikan 135.443.767 122.688.833 169.884.240 182.009.753
Peny. perlengk. kantor 1.052.008 3.550.650 3.070.832 12.065.413
Peny. Peralatan Kntor 21.516.999 54.857.662 17.636.913 59.645.039
Peny. Kendaraan 125.670.000 59.462.500 135.872.500 94.098.334
Peny. Komputer 51.450.383 41.752.928 52.750.497 44.457.864
Penyusutan Logistik 103.741.322 85.514.354 122.085.467 94.857.780
Pajak lainnya 19.731.810 4.377.599 26.400.000 7.750.000
Pemusnahan - - - 9.000.000
Transportasi Usaha 85.111.348 62.612.441 19.930.348 2.400.000
Lainnya 448.948 10.410.677 - -
TOTAL 5.553.604.67 6.633.836.674 6.139.887.88 5.837.952.62
8 8 2
Sumber Data : CV Citra Niaga Cemerlang 2015
Dari data anggaran tahun 2014 biaya-biaya yang di anggarkan terjadi penyimpangan
yaitu pada varians/selisih (rupiah) sebanyak 21 jenis biaya, yaitu pada biaya komisi salesaman,
perjalanan domestik, listrik, pengangkutan-masuk, pengangkutan keluar, luar kota, pengemasan,
perlengkapan komputer, kurir, perbaikan-bangunan, perbaikan peralalatan kantor, perbaikan
kendaraan, sparepart kendaraan, perbaikan logistik, keamanan kebersihan, sewa lainnya, biaya
professional, donasi/sumbangan, penyusutan peralatan kantor, transportasi usaha, dan biaya
lainnya. Sedangkan pada varians/selisih (persentase) sebanyak 17 jenis biaya, yaitu pada biaya
komisi salesman, perjalanan domestik, listrik, pengangkutan keluar, luar kota, pengemasan,
perlengkapan kantor, makan, kurir, perbaikan bangunan, perbaikan peralatan kantor, perbaikan
kendaraan, perbaikan logistik, keamanan-kebersihan, biaya pelayanan bank, biaya professional,
donasi/sumbangan, penyusutan peralatan kantor, dan transportasi usaha. Pada data anggaran
tahun 2015 biaya-biaya yang di anggarkan terjadi penyimpangan yaitu pada varians/selisisih
(rupiah) sebanyak 20 jenis biaya, yaitu pada biaya lembur, komisi salesaman, perjalanan
domestik, listrik , pengangkutan keluar, luar kota, pengemasan, perlengkapan kantor, makan,
perbaikan bangunan, perbaikan mesin, perbaikan peralalatan kantor, perbaikann logistik,
keamanan kebersihan, sewa lainnya, biaya pelayanan bank, donasi/sumbangan, biaya bank,
transportasi usaha, dan biaya lainnya., sedangkan pada varians/selisih (persentase) sebanyak 17
jenis biaya, yaitu pada biaya lembur, komisi salesaman, perjalanan domestik, listrik ,
pengangkutan keluar, luar kota, pengemasan, perlengkapan kantor, makan, perbaikan bangunan,
perbaikan mesin, perbaikan peralalatan kantor, perbaikan logistik, keamanan kebersihan, biaya
pelayanan bank, donasi/sumbangan, dan transportasi usaha.
Penyimpangan selama dua tahun berturut-turut pada varians/selisih (rupiah) pada tahun
2014 dan tahun 2015 terjadi pada biaya komisi salesaman, perjalanan domestik, listrik,
pengangkutan ckeluar, luar kota, pengemasan, perbaikan bangunan, perbaikan peralalatan
kantor, perbaikan logistik, keamanan kebersihan, sewa lainnya, biaya pelayanan bank,
donasi/sumbangan, transportasi usaha dan biaya lainnya. Sedangkan Penyimpangan selama dua
tahun berturut-turut pada varians/selisih (persentase) pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi
pada biaya komisi salesaman, perjalanan domestik, listrik, pengangkutan keluar, luar kota,
pengemasan, perlengkapan kantor, makan, perbaikan-bangunan, perbaikan-peralalatan kantor,
perbaikan logistik¸ keamanan kebersihan, biaya pelayanan bank, donasi/sumbangan, dan
transportasi usaha.

Soal Kasus :

1. Analisislah kasus di atas,berdasarkan data yang telah tersedia !


2. Tariklah Kesimpulan dari hasil analisis kalian !

Jawaban soal Teori :

1. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu metode akuntansi yang disajikan


sedemikian rupa sehingga pelaporan biaya dan pendapatan serta pengumpulan
dilaksanakan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban didalam organisasi, bertujuan agar
bisa ditunjuk seorang maupun sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab atas
penyelewengan biaya serta pendapatan yang disusun dan di ajukan.

2. – membantu atasan dalam kegiatan produksi perusahaan


-Membantu memantau kegiatan setiap divisi pada perusahaan
-Dapat diandalkan oleh pimpinan perusahaan untuk mempertahankan keberlangsungan
hidup perusahaan hingga tercapai tujuannya.
-Sebagai alat pelaporan keuntungan perusahaan
-Sebagai alat pelaporan apabila ada penyimpangan dalam kegiatan produksi
3.
a. Laporan Harus Tepat Waktu
b. Laporan harus disediakan untuk manajer pusat pertanggungjawaban secepat
mungkin setelah inefisiensi sistematis terjadi. Pembuatan laporan yang terlalu sering
akan menimbulkan pemborosan.Oleh karena itu, perlu uji kelayakan dengan cara
membandingkan biaya pelaporan pada berbagai interval dengan perkiraan biaya
inefisiensi sistematis yang tidak terdeteksi.
c. Laporan Harus Sederhana dan Jelas
d. Istilah akuntansi harus dijelaskan atau dimodifikasi agar mudah dipahami oleh
pengguna.Untuk mengalokasikan biaya dan menganalisa penyimpangan,manajemen
harus memiliki pengetauan mengenai unsur yang akan dibebankan serta metode
yang digunakan untuk menghitung tarif overhead.
e. Laporan Harus disusun dengan Bahasa serta Istilah yang dipahami oleh pimpinan
yang akan memakainya supaya pimpinan tidak mengalami kesulitan dalam
memahami isi laporan
f. Informasi Harus Disajikan dalam Urutan yang Logis.Perubahan hanya dilakukan
untuk alasan yang baik dan disertai penjelasan kepada pemakainya.
g. Laporan Harus Akurat sesuai dengan keadaan Real dalam perusahaan.
h. Bentuk Penyajian Harus Disesuaikan dengan ketentuan pimpinan yang hendak
Mempergunakannya.
i. Selalu Distandarisasikan,supaya perusahaan memiliki standart dalam penyajian
pelaporan.
j. Kerangka laporan mampu menggambarkan sudut pandang dari atasan perusahaan
k. Laporan wajib memiliki manfaat bagi pihak manapun terkhusus pihak internal.
l. Biayadalam menyiapkan laporan wajib diperhitungkan
m. Adanya pengawasan dalam menyiapkan laporan laporan diwajibkan seimbang
dengan memiliki nilai manfaat.

4. Responsibility
Responsibility adalah konsep menerangkan kegiatan suatu intansi dengan metode dan
kebijakan yang tepat. Manajer dituntut untuk mempunyai skill dalam bidangnya guna
menunjukan professionalisme didalam berkerja, secara teliti dan jujur. Sehingga memunculkan
rasa kepercayaan klien terhadap manajer yang dianggap tanggungjawab,memiliki skill,wawasan
dan kemampuan pada bidangnya..

 Accountability
Akuntability memiliki arti sebagai bentuk partisipasi seorang manajer untuk membuat
keputusan dan mempertimbangkan dampak buruknya bagi perusahaan. Hal tersebut merujuk pada
pertanggungjawaban kepada pihak eksternal mengenai kebijakan yang digunakan sebagai tolak
ukur standart kinerja pelayanan organisasi/perusahaan.
Selain itu kewajiban bagi seorang agent ialah memberikan tanggungjawab, menyajikan,
melaporkan dan mengungkap seluruh aktivitas kepada pihak principal. Sebagai principal
memiliki hak sepenuhnya supaya diberikan pertanggungjawaban dari pihak agent, hak tersebut
bersifat mutlak.

Jawaban soal Kasus :

1. CV Citra Niaga Cemerlang telah melaksanakan pencatatan dan otorisasi untuk pengeluaran
biaya yang memadai, ini terlihat dari :
 Secara berkesinambungan mengadakan pemantauan atas sistem dan prosedur
administrasi keuangan, meneliti dan menganalisa laporan keuangan, mengawasi dan
mencatat biaya yang terjadi.
 Melakukan pengawasan dan verifikasi serta pemeriksaan formal laporan keuangan
atas biaya dari kegiatan usaha perusahaan.
 Melakukan verifikasi atas semua bukti-bukti keabsahan pengeluaran sebelum
dilakukan pembayaran.
Laporan pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai tolok ukur penilaian kinerja
manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan pengendalian biaya karena secara
berkala manajemen puncak menerima laporan pertangungjawaban dari setiap tingkatan
manajemen. Dengan demikian, akuntansi pertanggung jawaban mendorong manajer untuk
mencapai tujuan pengendalian.

Dengan membandingkan antara teori-teori yang telah ada dengan data-data yang didapat
dari studi kasus maka dapat dikatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada
CV Citra N iaga Cemerlang belum memadai. Suatu penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dapat dikatakan memadai jika telah memenuhi syarat dan karakteristik akuntansi
pertanggungjawaban.

Dalam penelitian ini anggaran digunakan sebagai informasi akuntansi


pertanggungjawaban. Dengan menganalisis anggaran tersebut, dapat diketahui efisiensi dari
pengendalian biaya yang telah dilakukan perusahaan. Realisasi biaya yang terjadi dibandingkan
dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya di mana hasil analisis tersebut disajikan
berupa persentase perbandingan. Dari analisis laporan realisasi anggaran triwulanan perusahaan,
dapat dilihat bahwa pengendalian biaya pada CV Citra Niaga Cemerlang belum efisien.
Tolok ukur yang digunakan perusahaan untuk mengukur efisiensi dari pengendalian biaya
adalah dengan membandingkan antara biaya usaha dengan biaya standar. Berikut ini adalah
analisis biaya CV Citra Niaga Cemerlang tahun 2014 s/d 2015.
1. Laba yang diperoleh perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp.256.283.210, sedangkan tahun
2015 terjadi rugi sebesar Rp.795.884.052.
2. Terjadi penyimpangan cukup besar, antara jumlah anggaran dengan jumlah realisasi pada
tahun 2015 dengan jumlah realisasi sebesar Rp.6.663.836.674 dari jumlah anggaran yang
disediakan sebesar Rp.5.837.952.622.
3. Penyimpangan yang terjadi antara jumlah anggaran dengan jumlah realisasi pada tahun 2015
berdampak pada perolehan laba perusahaan, dimana perolehan laba perusahaan lebih kecil
Rp.795.884.052.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya yang terjadi pada CV Citra
Niaga Cemerlang belum efisien.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada CV Citra Niaga Cemerlang mengenai


penerapan akuntansi pertanggungjawaban melalui anggaran sebagai alat pengendalian biaya,
maka penulis menarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban di CV
Citra Niaga Cemerlang belum memadai.

Penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan belum memadai. Dimana


hasil perbandingan antara anggaran biaya dan realiasi biaya tahun 2014 yang tertinggi adalah
biaya persewaan sebesar Rp. 429.344.000, tahun 2015 tertinggi adalah biaya keamanan -
kebersihan yaitu sebesar Rp. 418.950.699. Hasil perbandingan antara anggaran biaya dan
realiasi biaya tahun 2014 yang terendah adalah biaya pelayanan bank yaitu sebesar Rp.
359.713, sedangkan pada tahun 2015 hasil perbandingan antara anggaran biaya dan realiasi
biaya yang terendah adalah biaya berkala yaitu sebesar Rp.472.000.

Setiap pusat pertanggungjawaban selalu menetapkan target-target operasional dan


anggaran. Dengan membandingkan realisasi dan dengan anggaran, seorang manajer pusat
pertanggungjawaban dapat mengetahui apakah pengendalian biaya telah berjalan secara efektif
dan telah menggunakan biaya secara efisien.
KESIMPULAN

Akutansi pertanggung jawaban berfungsi sebagai pencatatan dan dapat dilakukan


dengan cara mengumpulkan bukti-bukti transaksi dan mencatat semua anggaran biaya
yang dikeluarkan di bagian pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban
mempunyai tanggungjawab atas semua kegiatan dan pelaksanaan yang dilakukannya
dengan membuat dan menyusun laporan pertanggungjawaban tapi tidak semua anggaran
biaya akan dimasukkan di dalam laporan tersebut hanya untuk biaya yang dapat
terkendali dan saja. Motivasi adalah suatu kegiatan atau tahapan yang dilakukan secara
sadar dan mempunyai tujuan yang akan dicapai. sedangkan Pemotivasian adalah suatu
yang digunakan supaya muncul sebuah motivasi dan inovasi seseorang untuk melakukan
tindakan yang memiliki tujuan agar dapat tercapai dengan tepat dan akurat.

pengukuran kinerja itu sendiri memiliki manfaat yaitu salah satunya agar kenaikan
biaya anggaran yang menjadikan bertambahnya kinerja karyawan. Diwajibkan memenuhi
permintaan perushaan yang tinggi untuk digapai dan menggunakan tolak ukur suatu
kinerja karyawan. Perusahaan harus memberikan penghargaan atas suatu prestasi yang di
dapat oleh karyaawan ,karna semua kegiatan perayaan dapat menimbulkan rasa
kebersamaan dan kekompakan satu dengan yang lainnya. Kemajuan suatu perusahaan
harus dapat menguasai apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja
karyawan. Koreksi yang tepat dan akurat akan menghasilkan laporan kerja yang sesuai
dengan target yang akan dicapai.

pelaporan akutansi pertanggung jawaban mempunyai sistem dan prosedur dalam proses
pembuatannya, salah satunya yaitu laporan pertanggungjawaban, laporan pertanggung
jawaban itu sendiri adalah hasil dari suatu proses dan tahapan dalam akuntansi
pertanggungjawaban. Yang memiliki hak dan wewenang untuk mengatur dan
mengendalikan kegiatan dan pelaksanaan dan juga memiliki tanggungjawab atas semua
tindakan yang dilakukannya. Seorang manajer juga memiliki hak dan wewenang untuk
melaporkan laporan yang akan diberikan kepada manajer tingkat tinggi di pusat
pertanggungjawaban.

Dalam menulis, mencatat dan melaporkan laporan harus disediakan dan diberikan
dalam urutan dan struktur yang tepat. Perubahan hanya dapat dilakukan untuk alasan
yang baik dan tepat disertai penjelasan dan alasan kepada pemiliknya. Laporan yang
disajikan harus sesuai dan berdasarkan ketentuan dan aturan yang dibuat oleh pimpinan
yang akan menggunakannya. Perhatian yang diberikan dalam pembuatan dan persiapan
pembuatan laporan harus selaras dan seimbang dengan tujuan dan manfaatnya agar
menghasilkan laporan yang sesuai dengan target.

DAFTAR PUSTAKA

Siregar,Baldric.Suripto,Bambang.Hapsoro,Dody.Lo,Eko Widodo.dan
Biyanto,Frasto.2013.Akuntansi Manajemen.Yogyakarta:Salemba Empat.

Sugiri,Slamet.1999.Akuntansi Manajemen Edisi Revisi.Yogyakarta:Upp AMP YKPN.

Priharto,Sugi.2020.”AkuntansiPertanggungjawaban”.
https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-pertanggungjawaban/(05 September 2020)

Perbedaan,budisma.net.2019.”Perbedaan akuntabilitas dan responbilitas”.


https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-akuntabilitas-dan-responsibilitas.html (06
September 2020).

Anda mungkin juga menyukai