TINJAUAN PUSTAKA
empat elemen penting, yaitu: pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja
mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat tanggung jawab itu dengan
menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung
9
10
perkembangan suatu perusahaan dan dapat disimpulkan suatu perusahaan tidak dapat
pihak-pihak internal lainnya mempengaruhi hasil-hasil yang akan didapat pada masa
kepada bebagai aktivitas yang direncanakan serta digunakan sebagai alat untuk
2. Dapat digunakan sebagai pedoman penting langkah yang harus dibuat oleh
tingkatan manajemen dan top manajer dapat menilai performance dari setiap
tanggungjawabnya.
wewenang.
struktur organisasi.
bantuan kepada para manajer divisi dalam menjalankan dan merencanakan aktivitas
perusahaan yang berguna sebagai dasar penilaian yang sewajarnya terhadap para
manajer divisi tersebut dan evaluasi hasil kerja suatu pusat pertanggungjawaban
13
jawab dan pencapaian sasaran yang diberikan oleh manajemen puncak. Pada
tersebut. Dengan adanya tanggung jawab dan sasaran yang jelas, maka
berupa aset, pendapatan dan/atau biaya masa lalu, dan dapat pula berupa informasi
masa yang akan datang. Seperti dikemukakan Mulyadi (2001:174) manfaat akuntansi
Pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Tujuan
adalah bagian, segmen, atau sub unit dari organisasi yang manajernya
Gambar 2.1
Diagram Masukan-Proses-Keluaran Pusat Pertanggungjawaban
Sumber : Supriyono (2005:22)
melalui sumber daya yang ada di dalam organisasi, misalnya bahan baku, jasa tenaga
16
kerja, dan berbagai macam barang atau jasa lainnya. Input pusat pertanggungjawaban
yang dipakai diukur dengan biaya. Pengertian biaya disini adalah sebuah ukuran
dalam bentuk uang bagi sejumlah sumber daya yang digunkan oleh sebuah pusat
modal atau investasi yang ditanamkan ke dalam aktiva lancar (modal kerja) dan
keluaran (output) berupa barang (jika berwujud) dan jasa (jika tidak berwujud).
Keluaran suatu pusat pertanggungjawaban mungkin bisa saja dijual kepada pihak
lain, dikonsumsi atau sebagai input bagi pusat pertanggungjawaban yang lainnya atau
yaitu pusat biaya, pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat investasi”.
17
dan tidak bertanggung jawab dari segi keuangan, untuk laba maupun
investasi dari unitnya. Pusat biaya tidak memiliki tanggung jawab untuk
memperoleh penghasilan.
jenis produk tertentu atau konsumen tertentu. Dalam pusat pendapatan tidak
berarti tidak ada pengeluaran biaya sama sekali, namun biaya yang terjadi
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:21) pusat laba adalah suatu pusat
macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer divisi menetapkan harga
ini bertanggung jawab terhadap laba yakni selisih antara penghasilan dan
biaya.
jawabnya terhadap biaya, pendapatan, laba dan jumlah sumber dana yang
tanggung jawabnya.
1. Pusat Laba
2. Pusat Investasi
3. Pusat Pendapatan
4. Pusat Biaya
20
oleh setiap perusahaan, karena untuk menerapkan hal tersebut harus memenuhi
pengambilan keputusan tidak terbatas pada sejumlah kecil eksekutif saja tetapi
digunakan pada perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang baik dan job
akuntansi pertanggungjawaban yang memadai ada lima syarat yang harus dipenuhi
a. Struktur organisasi
untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat manajemen selain itu harus
b. Anggaran
gambaran rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai
penyusunannya.
c. Penggolongan biaya
Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat
pertanggungjawaban.
d. Sistem akuntansi
yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer maka biaya
harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
22
pusat biaya dan akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang
rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan lalu, yang tercantum dalam
manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap pusat biaya yang dibawahnya
sendiri.
tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap bagian serta membuat pusat-pusat
tersebut berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada
pejabat, tugas dan wewenang yang masing-masing mempunyai peran tertentu dalam
yaitu:
1. Organisasi Fungsional
oleh perusahaan besar yang ditandai dengan adanya jumlah karyawan yang
besar, spesialisasi kerja yang tinggi, wilayah kerja luas, serta komando yang
Gambar 2.2
Organisasi Fungsional
Sumber : Supriyono (2005:16)
2. Organisasi Divisional
divisi dan setiap divisi bertanggung jawab bagi seluruh fungsi yang ada
menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan organisasi jika struktur organisasi
yang melandasinya disusun secara rasional. Struktur organisasi yang sesuai dengan
dengan jelas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada.
(Zein, 2009).
atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya atau
a. Struktur organisasi
26
b. Anggaran
e. Laporan pertanggungjawaban
realisasi
Jika prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan meningkat, maka meningkat
pula prestasi perusahaan tersebut. Prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang
kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melakukan tugas-tugas
kesungguhan serta ketetapan waktu. Prestasi kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yakni
penjelasan delegasi tugas dan peran, serta tingkat motivasi seorang karyawan.
Menurut Yuli (2005:89) prestasi kerja merupakan hasil secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
organization over period of time, often with reference to some standard such as past
the like”. (Artinya, prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai
oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan
merupakan hasil atau pencapaian kinerja yang dilakukan oleh karyawan selama
melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya. Prestasi kerja merupakan hal yang
harus diperhatikan perusahaan karena umpan balik (feed back) kepada karyawan atas
Prestasi kerja karyawan dapat diketahui melalui hasil penilaian prestasi kerja
satu faktor kunci guna mengembangkan suatu perusahaan secara efektif dan efisien,
tersebut. Menurut Sirait (2006:91) penilaian prestasi kerja adalah proses penilaian
yang dilakukan oleh organisasi terhadap karyawannya secara sistematik dan formal
sistematik.
prestasi kerja merupakan suatu proses mengevaluasi kemampuan kerja dari para
karyawan dengan cara yang seobjektif mungkin, serta menggunakan standar kerja
yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian prestasi kerja mutlak harus diperhatikan
karyawan kepada perusahaan yang pada akhirnya merupakan hasil dari perusahaan
itu secara keseluruhan disamping itu juga memberikan manfaat yang besar bagi
29
diketahui karyawan-karyawan mana yang menunjukkan presatsi yang baik, untuk itu
diperlukan metode yang akan dipilih. Menurut Utomo dan Sugiarto (2007:76),
Metode ini menilai prestasi yang sudah terjadi dimasa lalu dan tidak dapat
merubah apa yang sudah terjadi. Tetapi dengan adanya penilaian terhadap
apa yang sudah terjadi dimasa lalu itu, karyawan diharapkan mendapat uman
member tanda (√) pada uraian perilaku negatif atau positif karyawan yang
Metode ini memfokuskan pada penampilan kerja yang akan dating melalui
karyawan dimasa datang namun tetap tidak bisa menentukan dengan pasti
apa yang akan terjadi dimasa akan datang. Teknik yang digunakan dalam
metode yaitu:
Pada metode ini, evaluasi subjektif dilakukan oleh penilai terhadap prestasi
2. Checklist
Pada metode ini, wakil ahli departemen personalia turun ke lapangan dan
pada tes pengetahuan dan ketrampilan. Agar berguna harus reliabel dan
valid.
Penilaian ini biasanya dilakukan oleh penyelia atau atasan langsung. Metode
Teknik evaluasi ini, berguna bila tujuan evaluasi adalah tujuan untuk
Penilaian ini biasanya dilakukan oleh para psikolog, terutama untuk menilai
datang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Monday dan Noe (1990:404), dan
Penilaian prestasi kerja harus memiliki indikator tertentu mengenai sifat dan
1. Kualitas kerja yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
dan pengetahuan.
4. Kerja sama yaitu kemampuan dan kesediaan untuk bekerja sama dengan
Seluruh ukuran penilaian prestasi kerja diatas adalah segala hal yang dapat
34
dikatakan berprestasi jika ia mau mencapai segala hal yang terdapat di dalam faktor-
kebersihan.
2. Kuantitas kerja yang meliputi output rutin serta output non rutin (ekstra).
serta kerjasama
orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga
faktor, yaitu :
enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi organisasi, yaitu:
35
1. Hasil kerja
Tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana
pengawasan dilakukan.
2. Pengetahuan pekerjaan
3. Inisiatif
4. Kecekatan mental
5. Sikap
pekerjaan.
2. Kuantitas kerja (Quantity) yaitu jumlah yang dihasilkan dalam konteks nilai
dikerjakan atau suatu hasil dicapai dengan waktu tersingkat yang diharapkan
diukur melalui:
4. Sikap, merupakan sikap yang ada pada pegawai yang menunjukkan seberapa
Setiap manajer harus bertanggung jawab atas kegiatan yang terjadi di dalam
objektif karena menjadi salah satu penentu kebijakan perusahaan di masa depan.
kinerja atau prestasi terhadap para manajer tingkat bawah. Penilaian prestasi kerja
anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya tolok ukur penilaian prestasi
akan mendorong dan memotivasi para pelaksana pada pencapaian tujuan perusahaan
(Muharam, 2011).
dan sistem pelaporan biaya yang ditetapkan dan laporan pertanggungjawaban juga
Dari hasil penelitian Viyanti dan Tin (2010) menunjukkan bahwa akuntansi
penilaian prestasi kerja pada PT. X. Penelitian Suwandi (2008) memperoleh hasil
pertanggungjawaban dengan prestasi kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Rani
strategi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada PT. Clasies Star Probolinggo
pengaruh yang sedang terhadap kinerja manajerial. Kadek Ratna Mustika Sari (2015)
terhadap prestasi kerja yang mengacu pada kerangka pemikiran dan rumusan
masalah, maka penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul Hasil
No Peneliti Variabel
Penelitian Penelitian
1 Suwandi (2008) Peranan Akuntansi Independen: Akuntansi akuntansi pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban terdapat hubungan yang nyata
Sebagai Alat Penilaian Dependen: Prestasi dengan penilaian prestasi manajer.
Prestasi Manajer Manajer
2 Diah Rani Pengaruh Penerapan Independen: Akuntansi Penerapan akuntansi
Nartasari (2013) Akuntansi Pertanggungjawaban dan pertanggungjawaban dan
Pertanggungjawaban Implementasi Strategi Implementasi strategi berpengaruh
Dan Implementasi Dependen: Kinerja terhadap kinerja perusahaan pada
Strategi Terhadap Perusahaan PT. Clasies Star Probolinggo
Kinerja Perusahaan cabang Surabaya)
(Studi Kasus Di PT.
Clasies Star
Probolinggo cabang
Surabaya)