TINJAUAN KEPUSTAKAAN
sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban
menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat
jawab, pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberian
penghargaan.
kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer
pengendalian manajemen”.
salah satu faktor yang nantinya akan mendukung implementasi strategi, dimana strategi
pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang akan digunakan oleh perusahaan untuk
melakukan pengendalian atas hasil dan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Akuntansi
pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang membagi struktur organisasi atas
jawab yang jelas. Dari setiap pusat pertanggungjawaban tersebut dikumpulkan dan
dilaporkan hasil-hasil dari prestasi yang telah dicapai dalam mengambil kebijakan
perusahaan.
2. Standar yang ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang bertanggungjawab
atas pusat pertanggungjawaban tertentu.
Setelah pusat pertanggungjawaban diidentifikasi dan ditetapkan, sistem
akuntansi pertanggungjawaban menghendaki ditetapkannya biaya standar sebagai
dasar untuk menyusun anggaran. Anggaran berisi biaya standar yang diperlukan
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Biaya standar dan anggaran
merupakan ukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dalam mewujudkan
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
3. Kinerja manajer finansial diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran.
Pelaksanaan anggaran merupakan penggunaan sumber daya oleh manajer
pusat pertanggungjawaban dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan dalam
anggaran. Penggunaan sumber daya ini diukur dengan informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang mencerminkan ukuran kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban dalam mencapai sasaran anggaran. Dengan informasi akuntansi
pertanggungjawaban, secara prinsip individu hanya dimintai pertanggungjawaban atas
biaya yang ditimbulkan, ia memiliki wewenang untuk mempengaruhinya secara
signifikan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban ini nantinya menyajikan
informasi biaya sesungguhnya dan informasi biaya yang dianggarkan kepada setiap
manajer yang bertanggungjawab, untuk memungkinkan setiap manajer
mempertanggung jawabkan pelaksanaan anggaran mereka dan memungkinkan
mereka untuk memantau pelaksanaan anggaran mereka.
sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas
penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Dari pengertian tersebut, dapat
1. Struktur Organisasi
Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus
menggambarkan aliran tanggungjawab, wewenang, dan posisi yang jelas untuk setiap
unit kerja dari setiap tingkat manajemen. Struktur organisasi harus menggambarkan
pembagian tugas dengan jelas sehingga wewenang akan mengalir dari tingkat
manajemen atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab adalah sebaliknya.
2. Anggaran
Setiap pusat pertanggungjawaban dalam akuntansi pertanggung jawaban harus
turut serta dalam penyusunan anggaran. Karena anggaran tersebut merupakan
gambaran rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan sekaligus dasar
dalam penilaian kinerja.
3. Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya ke dalam kategori biaya terkendalikan dan tidak
terkendalikan perlu dilakukan dalam akuntansi pertanggungjawaban, karena manajer
tidak dapat mengendalikan semua biaya yang terjadi di dalam satu bagian. Oleh
karena itu, hanya biaya-biaya yang terkendalikan yang harus dipertanggungjawabkan
oleh manajer.
sebagai berikut:
2. Titik awal dari sistem akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagian organisasi
dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan. Wewenang mendasar
pertanggungjawaban biaya-biaya tertentu dan dengan pertimbangan serta kerja sama
biaya tersebut diajukan dalam anggaran.
3. Setiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan
oleh orang yang bersangkutan. Bagan perkiraan harus disesuaikan supaya dapat
dilakukan pencatatan atas biaya -biaya yang dapat dikendalikan atau
pertanggungjawaban dalam kerangka kerja yang mencakup dalam wewenang.
(Mulyadi, 2010:221)
Dari penjelasan tersebut dapat diambil gambaran mengenai garis besar prinsip
1. Menentukan garis wewenang dan tanggung jawab secara jelas bagi setiap tingkatan
manajemen.
2. Menyusun sistem administrasi yang sesuai dengan garis wewenang dan tanggung
masing-masing.
Robert & Roger (2008:57) menjelaskan bahwa tujuan akuntansi pertanggung jawaban
datang.
berupa informasi historis, ataupun informasi masa yang akan datang. Mulyadi (2010:174)
masa yang akan datang sangat bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan informasi
akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu akan bermanfaat sebagai
ini akan diketahui apakah rencana yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik sehingga
jika terjadi penyimpangan-penyimpangan akan dapat diselidiki untuk diketahui hal-hal yang
bisnis yang stabil. Perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis seperti ini tidak harus
masa lalu dengan menekankan pengendalian manajer, yaitu melihat bagaimana kinerja
manajer selama periode waktu yang telah ditempuh manajer tersebut. Terdapat 4 unsur
tersebut. Tanggung jawab setiap pusat pertanggung jawaban akan diukur dengan
satuan uang.
memberikan kesempatan pada manajer untuk merumuskan sasaran mereka sendiri dan
mereka.
Anggaran dan biaya standar merupakan ukuran kinerja sebuah manajer unit
cenderung tidak akan berubah sepanjang tahun dan akan dijadikan acuan yang harus
diharapkan proses pelaksanaan kinerja perusahaan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
c) Penilaian Kinerja
dan kinerja dari setiap pusat pertanggungjawaban yang terdapat dalam perusahaan.
Manajer tingkat atas akan melihat hasil realisasi anggaran dari setiap pusat
pertanggungjawaban yang ada untuk mengetahui apakah sasaran perusahaan yang
sudah tercapai.
perusahaan yang akan diambil. Hasil realisasi anggaran dari setiap pusat
d) Pemberian Penghargaan
manajer agar dapat mengelola biaya dengan baik. Apabila kinerja manajer baik
para karyawan yang dapat mencapai target sasaran perusahaan dengan baik, maka
Pemberian hukuman juga diberlakukan bagi para manajer dan karyawan yang tidak
penghargaan dan hukuman yang tepat sasaran juga diharapkan mampu menciptakan
suasana yang kondusif di lingkungan perusahaan sehingga target sasaran yang sudah
yang menghadapi lingkungan bisnis yang cenderung tidak stabil. Untuk dapat bersaing
dengan perusahaan lain yang berada di lingkungan sekitarnya, perusahaan harus selalu
melakukan peningkatan. Sistem ini menekankan supaya perusahaan menjadi lebih kreatif
antara lain:
Sistem ini memfokuskan proses aktivitas perusahaan dan unit kerja yang
tidak stabil, perusahaan memerlukan peningkatan atau inovasi agar perusahaan tetap
berkembang dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat bersaing. Penetapan
memungkinkan manajer dan karyawan untuk lebih kreatif dalam mencapai target
perusahaan.
Tingkat inovasi yang dilakukan oleh para karayawan akan menentukan tingkat
tidak stabil. Manajer harus mampu melakukan pendelegasian tanggung jawab dan
tetapi ditujukan untuk setiap proses. Standar berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas
karyawan selalu menunjukkan kreatifitasnya. Pada sistem ini standar dapat diubah
Standar kinerja yang selalu berubah tentu saja mendukung perusahaan untuk
dapat bersaing dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, karena para karyawan akan
terdorong untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam mencapai standar tersebut.
c) Penilaian Kinerja
berdasarkan waktu, kualitas, dan efisiensi. Ukuran kinerja dalam sistem ini harus
merupakan paduan antara operasi (ketepatan waktu dan kualitas tinggi) dan ukuran
menekankan pada efektifitas dan efisiensi manajer dan para karyawan. Penggunaan
biaya rendah sehingga menghasilkan target sasaran yang tinggi menjadi tanggung
d) Pemberian Penghargaan
penghargaan kepada setiap kelompok unit kerja dalam perusahaan. Penghargaan dapat
berupa pujian di tempat atau pemberian surat penghargaan bagi karyawan berprestasi.
sehingga pemberian penghargaan tidak salah sasaran dan menimbulkan suasana yang
Pusat pertanggungjawaban merupakan salah satu elemen dari suatu struktur sistem
pertanggungjawaban merupakan suatu bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas
suatu unit dari perusahaan yang dipimpin seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap
hasil dari kinerja unit tersebut. Setiap pusat pertanggungjawaban membutuhkan input yang
bisa berupa bahan baku, tenaga kerja, ataupun jasa-jasa yang nantinya akan diproses dalam
pusat pertanggungjawaban. Hasil dari proses ini berupa output yang terdiri dari produk atau
jasa.
keluaran tertentu. Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang diukur dalam satuan uang
disebut biaya. Keluaran suatu pusat pertanggungjawaban yang dijual ke pihak luar disebut
pendapatan. Hubungan antara masukan (input) dan keluaran (output) suatu pusat
Menurut Anthony & Grovind (2005:175) ada empat jenis pusat pertanggungjawaban
pendapatan, pendapatan diukur secara moneter, tetapi tidak dikaitkan dengan beban atau
biaya yang ditimbulkan. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya dari pendapatan
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang input nya diukur secara
monerter, namun output nya tidak. Manajer dari divisi perusahaan akan diberikan
tanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk
diukur dalam ruang lingkup laba (selisih antara pendapatan dan biaya). Adapun yang
menjadi perhatian dalam pusat pertanggungjawaban adalah besar laba yang diperoleh,
yaitu dengan membandingakan biaya sebagai input dengan pendapatan sebagai output.
kinerja manajernya dinilai atas dasar pendapatan, beban, dan investasi (aktiva atau modal)
berupa rasio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba
tersebut.
berupa informasi historis, ataupun informasi masa yang akan datang. Mulyadi (2010:174)
mengungkapkan bahwa informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi
masa yang akan datang sangat bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan informasi
akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu akan bermanfaat sebagai
penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan sekaligus menjadi pemotivasi bagi
manajer.
sebagai berikut.
kepada para karyawan untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan
bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, serta rentang kendali dan
merupakan kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka tersebut tugas-tugas dan
merupakan kerangka perusahaan yang berisi susunan posisi orang-orang dalam perusahan
serta hubungan diantara mereka. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membantu
perusahaan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang
dengan baik apabila terdapat kesanggupan seluruh bagian dalam perusahaan untuk menerima
tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Apabila pembagian tanggung jawab
pertanggungjawaban.
adalah organisasi yang terdapat pada perusahaan yang dipimpin oleh seorang manajer yang
diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, antara lain: pusat pendapatan, pusat biaya, pusat
perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas sehingga pembagian tanggung
jawab dan wewenang dari manajer dapat diterapkan dengan baik. Dengan pembagian
tanggung jawab dan wewenang yang jelas karyawan dapat menjalankan kegiatan operasional
perusahaan sesuai dengan arahan kinerja yang sudah dibebankan kepadanya. Hal ini tentu
saja dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dalam mencapai target
perusahaan.
perusahaan mengetahui sasaran perusahaan yang harus dicapai. Ukuran kinerja yang biasa
diterapkan oleh sebuah perusahaan adalah sebuah standar kinerja. Menurut Wibowo
(2010:74) standar kinerja merupakan pernyataan tentang bagaimana situasi yang terjadi
ketika sebuah pekerjaan dilakukan secara efektif. Standar kinerja berkaitan dengan gambaran
yang dilakukan oleh karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tujuan
perusahaan.
yang diharapkan dalam suatu perusahaan, dan merupakan sebuah tujuan atau target
tergantung pada pendekatan yang diambil. Standar kinerja yang baik harus realistis, dapat
diukur dan mudah dipahami dengan jelas sehingga bermanfaat baik bagi organisasi maupun
para karyawan.
merupakan pernyataan tertulis yang memuat deskripsi tugas dan indikator keberhasilan kerja
karyawan yang ditetapkan oleh perusahaan. Standar kinerja yang sudah ditetapkan
disosialisasikan kepada karyawan agar tidak terjadi perbedaan maksud dan tujuan antara
Berdasarkan beberapa fungsi di atas, standar kinerja merupakan salah satu bagian
terpenting dalam perusahaan. Dengan adanya standar kinerja, perusahaan lebih mudah
sebuah perusahaan harus memiliki standar kinerja yang harus dicapai perusahaan selama satu
periode. Standar kinerja yang dapat diterapkan yaitu standar bersifat keuangan dan standar
bersifat non keuangan. Standar kinerja perusahaan membantu meningkatkan efektifitas serta
efisiensi dalam proses kegiatan operasional perusahaan. Standar kinerja juga diharapkan
3. Evaluasi Kinerja
Evaluasi atau penilaian kinerja dilaksanakan oleh perusahaan dengan maksud untuk
efektivitas operasional dari suatu perusahaan, bagian perusahaan, dan karyawan yang ada di
dalamnya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
merupakan suatu mekanisme untuk mengaitkan strategi dengan tindakan. Sistem penilaian
kinerja yang beroperasi berdasarkan asumsi bahwa ukuran-ukuran keuangan saja tidak cukup
untuk mengoperasikan suatu organisasi dan perlu diberikan perhatian khusus pada ukuran-
merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian target perusahaan yang sudah
merupakan salah satu tugas penting dari seorang manajer atau pimpinan perusahaan. Manajer
harus mempunyai sifat yang objektif terhadap para karyawannya untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam kegiatan ini. Penilaian ini sangatlah penting, karena dapat digunakan
karyawan tentang kinerjanya. Dengan begitu, penilaian kinerja dapat digunakan untuk
harus melaksanakan penilaian kinerja. Salah satu metode penilaian kinerja yang dapat
hasil realisasinya. Dengan melihat perbandingan antara anggaran dan hasil realisasi,
perusahaan dapat melihat perkembangan perusahaan dan hasil kinerja dari para karyawan.
bagi perusahaan.
mencapai target perusahaan harus diberikan penghargaan. Sebaliknya, karyawan yang tidak
dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik, maka perusahaan harus memberikan
hukuman kepada karyawan tersebut. Berikut ini merupakan penjelasan dari pemberian
agar laporan pertanggungjawaban tersebut dapat digunakan dengan baik sehingga dapat
Lebih lanjut Mulyadi (2010:79) menjelaskan bahwa ada dua manfaat penting yang
1. Pimpinan bisa mendapatkan informasi mengenai tugas yang dilaksanakan dan yang
menjadi tanggungjawabnya.
2. Pimpinan bisa mendapatkan motivasi agar mampu mengambil tindakan cepat yang
1. Jenjang organisasi dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu: tingkat direksi, tingkat
departemen, dan tingkat bagian. Oleh karena itu jenjang organisasi diberi kode
dengan memakai tiga angka yang setiap posisi angka mencerminkan jenjang
organisasi.
Pengertian kinerja manajerial menurut Mahoney et.al seperti yang dikutip oleh
Supomo (2008) adalah hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses
kegiatan atau program dan kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic scheme) suatu
Mahoney et.al yang dikutip dari Marsudi (2010:42) melihat kinerja manajer
manajer meliputi kemampuan manajer dalam beberapa aspek, yaitu: perencanaan, investigasi,
secara menyeluruh.
Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan
efisiensi organisasi. Dalam penelitian ini, definisi kinerja yang digunakan mengacu pada
penelitian Mahoney et.al yang dikutip dari Supomo (2008:59). Kinerja manajerial didasarkan
pada fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam teori manajemen yaitu: perencanaan,
koordinasi, evaluasi, pengaturan staffing, negosiasi, investigasi, perwakilan dan pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan meliputi pemilihan strategi, kebijakan, program dan prosedur untuk
mencapai tujuan perusahaan. Tanggung jawab untuk perencanaan sama sekali tidak dapat
dipisahkan dari pelaksanaan manajerial semua tingkatan manajemen, baik manajemen
puncak, menengah maupun tingkat dasar dari suatu struktur organisasi.
2. Investigasi
Laporan dari setiap manajer pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya
menjelaskan kinerja manajerial yang bersangkutan. Untuk menyusun laporan tersebut,
manajer melaksanakan salah satu fungsi manajemen yakni investigasi. Dalam hal ini
manajemen bertugas untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan,
laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan dan analisa pekerjaan.
3. Koordinasi
Setiap fungsi manajerial adalah pelaksana koordinasi. Kebutuhan akan
mengsinkronasikan tindakan individu timbul dari perbedaan dalam pendapat mengenai
bagaimana cita-cita kelompok dapat dicapai atau bagaimana tujuan individu atau
kelompok dipadukan. Koordinasi ini bisa dilakukan dengan tukar menukar informasi
dengan bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program,
memberitahu departemen lain dan berhubungan dengan manajer lain.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang digunakan untuk menilai
dan mengukur proposal, kinerja, penilaian pegawai, penilaian catatan, penilaian laporan
keuangan dan pemeriksaan produk.
5. Pengawasan
Pengawasan adalah pengukuran dan pembetulan terhadap kegiatan para bawahan untuk
menjamin pelaksanaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Aspek pengawasan
meliputi kegiatan mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing,
melatih, memberikan tugas pada bawahan dan menangani keluhan.
7. Negosiasi
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi seorang manajer untuk memahami
perilaku agar dapat menangani karyawan secara efektif. Di samping itu, komunikasi
merupakan satu cara untuk mendapatkan informasi yang sangat dibutuhkan seorang
manajer dalam pengambilan keputusan. Namun, dalam pelaksanaannnya komunikasi
tidak selalu berjalan efektif. Berbagai macam gangguan (noise) menyebabkan pesan yang
disampaikan dalam komunikasi tidak diterima dengan tepat. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki komunikasi, negosiasi dapat dilakukan. Bentuk negosiasi yang dapat
dilakukan manajer antara lain terjadi pada saat melakukan pembelian, penjualan atau
melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar-menawar
dengan wakil penjual maupun secara kelompok.
8. Perwakilan
Manajer menciptakan hubungan dan menggunakan pendekatan kontijensi untuk mencapai
tujuan organisasi. Manajer dapat menjadi wakil unit kerjanya dan dapat mewakili
organisasi secara keseluruhan. Perwakilan adalah fungsi manajemen untuk menghadiri
pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara
kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat dan mempromosikan tujuan umum
perusahaan.
Kinerja umumnya diukur dengan membandingkan antara input dan output yang
dihasilkan, apakah telah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh manajemen
organisasi tersebut. Pengukuran terhadap kinerja sendiri merupakan faktor penting untuk
dapat membawa perbaikan-perbaikan bagi organisasi untuk mencapai visi, misi, tujuan, atau
Prosedur penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Aceh Besar” ini mengacu kepada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
dengan perbedaan kepada cakupan variabel, subjek dan tempat penelitian. Beberapa
penelitian terdahulu yang menjadi acuan pelaksanaan penelitian antara lain sebagai berikut.
Tabel 2.1.
Penelitian Sebelumnya
Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Analisis Data
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Prime Pengaruh Penera- Penentuan sampel Penerapan akuntansi
(2014) pan Akuntansi Per- yang digunakan dalam pertanggungjawaban
tanggungjawaban penelitian ini adalah berpengaruh positif
Terhadap Kinerja purposive sampling. terhadap kinerja ma-
Manajerial pada Ho- Sampel dalam pene- najerial pada hotel
tel Berbintang di litian ini adalah para berbintang di Daerah
Daerah Istimewa manajer atau kepala Istimewa Yogyakarta,
Yogyakarta bagian/ devisi seting- yang ditunjukkan dari
kat manajer. Penelitian hasil uji hipotesis. Hal
ini menguji pengaruh ini berarti bahwa pe-
penerapan akuntansi nerapan akuntansi
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
terhadap kinerja ma- berpengaruh secara
najerial pada hotel positif terhadap kiner-
berbintang di Dae- ja manajerial. Se-
rah Istimewa Yogya- makin tinggi pene-
karta dengan analisis rapan akuntansi per-
regresi se--derhana. tanggungjawaban ma-
ka kinerja manajerial
semakin meningkat,
demikian juga seba-
liknya.
2. Hidayat Analisis Pengaruh Kuesioner sebagai data Terdapat pengaruh
(2013) Penerapan Akun- primer yang disebar- signifikan antara pe-
tansi Pertanggung- kan kepada sampel nerapan akuntansi
jawaban Terhadap sebanyak 30 orang staf pertanggungjawaban
Kinerja Manajer Pu-warung paskal. Dan terhadap kinerja ma-
sat Laba di Warung data sekunder adalah najer pusat laba di
Paskal Bandung data Net Margin Ratio Warung Paskal Ban-
(NMR) sebagai data dung (t-hitung > t-
variabel terikat (Y). tabel) dengan pe-
Variabel penerapan ngaruh sebesar 84,3%
akuntansi pertang- sedangkan sisanya se-
gungjawaban diukur besar 15,7% meru-
oleh data kuesioner pakan pengaruh dari
yang terdiri dari 17 variabel lainnya yang
item pernyataan de- tidak diteliti selain
ngan menggunakan variabel penerapan
analisis regresi ber- akuntansi pertang-
ganda. gungjawaban
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Nuraini dan Analisis Akuntansi Menggunakan teknik Diketahui bahwa pe-
Sirajuddin Pertanggungjawaba wawancara, observasi nerapan akuntansi
(2012) n dalam Penilaian dan dokumentasi. Wa- pertanggungjawaban
Kinerja Pusat Biaya wancara yang di- pada PT. Pusri Pa-
dan Pusat Investasi lakukan kepada ma- lembang telah me-
pada PT. Pusri najer perusahaan ma- madai. Hal ini di-
Palembang upun karyawan bi- dukung oleh terpe-
dang produksi dan nuhinya syarat-syarat
pabrik. Penulis juga akuntansi pertang-
akan melakukan ob- gungjawaban yang
servasi terhadap ke- terdiri dari: a) Struktur
giatan organisasi dan pen-
delegasian wewenang
yang jelas; b) Setiap
pusat pertanggungja-
waban telah menyu-
sun anggarannya pada
masing-masing unit.
c) Klasifikasi kode
rekening juga telah
diterapkan dengan
memadai; d) Laporan
pertanggungjawaban
kepada manajer yaitu
berupa laporan reali-
sasi dan anggaran.
4. Ardiani dan Pengaruh Penera- Penyebaran kuesioner Berdasarkan hasil
Wirasedana pan Akuntansi Per sejumlah 41 kuesioner, pengujian hipotesis,
(2013) tanggungjawaban didapat sejumlah 35 ditunjukkan bahwa
Terhadap Efektivi- kuesioner yang ter- penerapan akuntansi
tas Pengendalian kumpul kembali dan pertanggungjawaban
Biaya tidak terdapat kuesi- berpengaruh positif
oner terkumpul yang dan signifikan terha-
cacat. Hal ini dikare- dap efektivitas peng-
nakan kesibukan res- endalian biaya. Sema-
ponden dalam pe- kin baik penerapan
ngawasan operasional akuntansi pertang-
perusahaan, sehingga gungjawaban maka
hanya 35 kuesioner keefektivitas pengen-
yang akan diolah lebih dalian biaya akan me-
lanjut menggunakan ngalami peningkatan,
analisis regresi demikian sebaliknya.
dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para
manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Mulyadi (2010:176)
penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi
tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab
memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan atau biaya yang
menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan atau
dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan
peran manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan kata lain jika akuntansi
pertanggungjawaban masa lalu untuk berperan sebagai pengukur kinerja di masa yang akan
datang.
efisiensi segala unit di setiap fungsi manajemen. Oleh karena itu diperlukan fungsi dari
sesuai dalam sebuah organisasi perusahan akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan
perusahaan di masa yang akan datang. Dengan diadakannya evaluasi ini, perusahaan akan
tahu sejauh mana unit manajemen dalam perusahaan melakukan pekerjaannya, apakah sudah
sesuai dengan tujuan awal perusahaan atau belum. Selain itu dengan adanya akuntansi
yang akan datang dengan melihat anggaran-anggaran tahun sebelumnya. Dengan begitu tentu
saja akan tercipta kinerja yang efektif dan efisien.
pertanggungjawaban terdiri dari 4 unsur utama, yaitu: (1) penetapan tanggung jawab, (2)
penentuan ukuran kinerja, (3) evaluasi kinerja, dan (4) pemberian penghargaan. Dalam
bagian-bagian yang ada di bawahnya supaya mudah dalam pendistribusian tugas atau
wewenang.
Penentuan ukuran kinerja disini dibuat untuk mengukur anggaran dan biaya standar
yang nantinya akan dijadikan acuan yang harus dicapai sepanjang standar tersebut masih
dipakai oleh perusahaan. Selanjutnya evaluasi kinerja, diukur dengan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya, manajer yang bertanggung jawab dalam tiap unit organisasi dalam
terlaksana secara sistematis dan sesuai prosedur. Dalam hal ini Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Montala Aceh Besar yang menjadi subjek penelitian membutuhkan
Secara lebih jelas kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan seperti pada bagan
di berikut ini.
Struktur Organisasi
(X1)
Anggaran
(X2)
Kinerja Manajerial
(Y)
Akuntansi Biaya
(X3)
Pelaporan Biaya
(X4)
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar, dan sering
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk
dasar penelitian lebih lanjut (Sugiyono, 2008:35). Berdasarkan perumusan masalah yang
Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Montala Aceh Besar.
pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Montala Aceh Besar.
pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Montala Aceh Besar.
H5 : Struktur organisasi, anggaran, akuntansi biaya dan pelaporan biaya secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air