Anda di halaman 1dari 4

“AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN adalah suatu system akuntansi yang disusun

sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan
sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat
ditunjuk orang atau kelompok yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan atau
pendapatan yang dianggarkan”.

Sehingga berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan Bahwa akuntansi


pertanggungjawaban adalah suatu system yang membandingkan rencana (anggaran) dengan
tindakan (hasil sesungguhnya) dari setiap pusat pertanggungjawaban yang digunakan untuk
mengukur kinerja seseorang atau kegiatan perusahaan danatau suatu departemen dalam
pencapaian tujuan perusahaan.

Akuntansi pertanggungjawaban bisa disebut juga sebagai bentuk laporan akuntansi khusus
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan.

Hal ini muncul sebagai akibat dari adanya pendelegasian wewenang. Pendelegasian
wewenang adalah pemberian wewenang oleh manajer lebih atas kepada manajer yang lebih
rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otoritas secara eksplisit dari manajer
pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut akan dilaksanakan.

Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi (1997:186), yaitu:


a) Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban mengidentifikasi pusat pertanggungjawaban sebagai
unit organisasi seperti departemen, tim kerja, atau individu. Adapun satuan pusat
pertanggungjawaban yang dibentuk, nantinya sistem akuntansi pertanggungjawaban
akan membebankan tanggung jawab kepada individu yang sudah diberikan
wewenang. Tanggung jawab tersebut dibatasi dalam satuan keuangan (seperti biaya).

b) Standar ditetapkan sebagai tolok ukur kinerja manajer yang bertanggungjawab atas
pusat pertanggungjawaban tertentu.
Setelah pusat pertanggungjawaban diidentifikasi dan ditetapkan, sistem akuntansi
pertanggungjawaban menghendaki ditetapkannya biaya standar sebagai dasar untuk
menyusun anggaran. Anggaran berisi biaya standar yang diperlukan untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Biaya standar dan anggaran merupakan ukuran kinerja
manajer pusat pertanggungjawaban dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan
dalam anggaran.

c) Kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran


Pelaksanaan anggaran merupakan penggunaan sumber daya oleh manajer pusat
pertanggungjawaban dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
Penggunaan sumber daya ini diukur dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban,
yang mencerminkan ukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dalam
mencapai sasaran anggaran. Dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban, secara
prinsip individu hanya dimintai pertanggungjawaban atas biaya yang ditimbulkan, ia
memiliki wewenang untuk mempengaruhinya secara signifikan. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban ini nantinya menyajikan informasi biaya sesungguhnya dan
informasi biaya yang dianggarkan kepada setiap manajer yang bertanggungjawab,
untuk memungkinkan setiap manajer mempertanggung jawabkan pelaksanaan anggaran
mereka dan memungkinkan mereka untuk memantau pelaksanaan anggaran mereka.

d) Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan


manajemen yang lebih tinggi. Sistem penghargaan dan hukum dirancang untuk nantinya
memacu para manajer dalam mengelola biaya untuk mencapai target standar biaya yang
dicantumkan dalam anggaran. Atas dasar evaluasi penyebab terjadinya penyimpangan biaya
yang direalisasikan dari biaya yang dianggarakan, para manajer secara individual diberi
penghargaan atau hukuman menurut sistem penghargaan dan hukuman yang ditetapkan.

Menurut Trisnawati (2006:5) ada tiga alasan mengapa manajer mendelegasikan wewenangnya,
yaitu:
1. Banyaknya pekerjaan seorang manajer sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh manajer
tersebut.
2. Mengikutsertakan bawahan serta memberikan kesempatan dalam menunjukkan prestasinya di
perusahaan.
3. Perlunya orang-orang untuk menggantikannya apabila manajer tidak berada dalam
perusahaan.

Walaupun ada tugas dan wewenang yang didelegasikan atasan kepada bawahan, namun otoritas
pimpinan tetap dipertahankan. Sebagai konsekuensi dari orang yang menerima wewenang,harus
mempertanggungjawabkan wewenang tersebut kepada atasannya. Tanggung jawab adalah suatu
kewajiban untuk melaksanakan wewenang yang dilimpahkan, dimana terjadi pelimpahan suatu
peranan perorang atau dalam kelompok, untuk berperan dalam kegiatan.

Adapun manfaat dari akuntansi pertanggungjawaban itu sendiri adalah individu dalam organisasi ikut
berperan serta dalam mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
Menurut Mulyadi (2001:175), informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi yang
akan datang bermanfaat untuk:
a. Informasi akuntansi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Informasi akuntansi sebagai penilaian kinerja manager pusat
c. pertanggungjawaban.
d. Informasi akuntansi sebagai pemotivasi manager.
e. Informasi akuntansi memungkinkan pengelolaan aktivitas.
f. Informasi akuntansi memungkinkan pemantauan efektivitas program pengelolaan aktivitas.

Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban


1. Struktur Organisasi
Struktur oraganisasi harus menggambarkan aliran tanggung jawab, wewenang, dan posisi
yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat manajemen selain itu harus
menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula.
Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah, sedangkan
tanggungjawab adalah sebaliknya.

2. Anggaran
Setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut serta dalam penyusunan anggaran karena
anggaran merupakan gambaran rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan
sebagai dasar dalam penilaian kerjanya.

3. Penggolongan Biaya
Pemisahan biaya ke dalam biaya terkendalikan dan tidak terkendalikan perlu dilakukan dalam
akuntansi pertanggungjawaban, karena tidak semua biaya yang terjadi di dalam satu bagian
dapat dikendalikan oleh manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus
dipertanggungjawabkan olehnya.

4. Sistem Akuntansi Biaya


Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan dibebani dengan biaya-biaya
yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dengan biaya yang tidak
terkendalikan.
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer maka biaya
harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam
struktur organisasi.

5. Sistem Pelaporan Biaya


Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk setiap
pusat-pusat biaya. Isi dari laporan
pertanggungjawaban disesuaikan dengan tingkatan manajemen yang akan menerimanya.

Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban


Akuntansi pertanggungjawaban selalu berkembang. Ada beberapa perkembangan dari
akuntansi pertanggung jawaban, yaitu akuntansi tradisional dan akuntansi aktivitas. Berikut
masing-masing penjelasannya:

1. Akuntansi Tradisional
Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan
biaya dan atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam
organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung
jawab atas penyimpangan biaya atau pendapatan yang dianggarkan.
Akuntansi pertanggungjawaban ini disebut tradisional karena masih menggunakan cara
manual, yaitu pemanggilan dari masing-masing kelompok anggota.
Sistem akuntansi ini memiliki manfaat sebagai dasar penyusunan anggaran, penilai kinerja
manajer sentra pertanggungjawaban, dan sebagai pemotivasi manajer.
2. Akuntansi Aktivitas
Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan & pelaporan
biaya dilakukan menurut aktivitas penambah dan bukan penambah nilai.
Sistem akuntansi ini lebih maju karena tidak menggunakan pelaporan berdasarkan
kelompoknya, tetapi berdasarkan aktivitasnya.
Akuntansi pertanggungjawaban dapat bermanfaat untuk memungkinkan aktivitas pengelolaan
dan pemantauan efektivitas jadwal keuangan perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki perkembangan akuntansi pertanggung jawaban yang berbeda.
Kedua perkembangan di atas merupakan jenis yang bisa disesuaikan dengan tipe perusahaan
Anda.
Dengan menggunakan akuntansi tradisional, Anda mungkin lebih bisa mengetahui laporan
secara akurat dari masing-masing bagian. Sedangkan dengan akuntansi aktivitas, Anda bisa
melihat proses perkembangan perusahaan berdasarkan aktivitas.

Kesimpulan
Untuk mendapatkan laporan akuntansi pertanggungjawaban secara cepat dan mudah
berdasarkan aktivitasnya, tentunya perusahaan membutuhkan suatu sistem akuntansi online
yang dapat terhubung dengan banyak divisi, dapat dipantau kapan saja dan menyajikan
laporan keuangan secara realtime.
Jurnal software akuntansi online, memiliki sistem akuntansi yang memungkinkan beberapa
pengguna untuk terhubung dan memiliki akses melakukan pemeriksaan akuntansi secara
cepat. Jurnal memiliki fitur aplikasi pembukuan yang terintegrasi sehingga penyusunan
laporan keuangan akan berlangsung lebih cepat.
Tidak hanya memberikan laporan keuangan secara akurat, Jurnal juga dapat memberikan
perhitungan biaya, program inventaris barang, pengiriman faktur, dan pembayaran sesuai
jadwal aktivitas keuangan usaha.
Untuk lebih jelasnya mengenai Jurnal, klik di sini, dan dapatkan pengalaman mengelola
akuntansi pertanggungjawaban secara mudah.

Anda mungkin juga menyukai