untuk menjelaskan sistem akuntansi yang merencanakan, mengukur, dan mengevaluasi kinerja organisasi atas dasar tanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu upaya untuk dapat menyelesaikan sebuah tugas dengan cara yang bertanggung jawab
Akuntansi pertanggungjawaban berbeda dengan
akuntansi konvensional dalam hal cara operasi direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan. Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau fungsinya dan tidak digambarkan sebagai individuindividu yang bertanggung jawab atas terjadinya dan pengendalian terhadap data tersebut.
Akuntansi pertanggungjawaban mengutamakan
relevansi dari informasi akuntansi dengan cara menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi data, data pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasional dan hierarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan
Struktur organisasi perusahaan di bagi ke dalam
suatu jaringan pusat pertanggungjawaban secara individual. Artinya individu yang bertanggung jawab untuk unit tersebut , bertanggung jawab untuk melaksanakan suatu fungsi (output) dan untuk menggunakan sumber daya (input) seefesien mungkin dalam melaksanakan fungsi ini
1. Pusat Biaya (cost center)
Suatu pausat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya. Pusat Biaya Teknik Pusat Biaya Kebijakan 2. Pusat Pendapatan (revenue center) Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya hanya bertanggung jawab terhadap penjualan. 3. Pusat Laba (profit centre) Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan maupun biaya. 4. Pusat Investasi (investasi center) Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya, dan investasi.
Struktur Vertikal
Struktur Horizontal
Setelah memilih jenis dari struktur organisasi ,
tugas penting berikutnya dalam membangun suatu sistem pertanggungjawaban yang efektif secara keperilakuan adalah menggambarkan pertanggungjawaban.
Untuk maju secara kronologis, disusunlah
anggaran yang membebankan target biaya dan pendapatan pada setiap segmen jaringan Karakteristik dari anggaran pertanggungjawaban adalah manajer pusat pertanggungjawaban dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka kendalikan Jadi manajer dapat mengidentifikasikan penyebab dari inefisiensi danmembandingkan kinerja apakah target sesuai dengan yang diharapkan.
Tiga dimensi terhadap biaya dan
pendapatan dalam proses akumulasi data
Tahap akhir dari akuntansi pertanggung
jawaban yaitu laporan pertanggungjawaban atau laporan kinerja secara periodik. Laporan ini merupakan media dimana biaya biaya dapat dikendalikan, efisiensi manajerial diukur, dan pencapaian tujuan dinilai. Untuk meningkatkan efisiensi, sistem pelaporan tanggung jawab harus didasarkan dengan apa yang terjadi, dan manajer penanggung jawab melaporkan pengendalian yang dimilikinya
1.
Manajemen berdasarkan perkecualian mencukupi untuk mengendalikan
operasi secara efektif
2.
Manajemen berdasarkan tujuan akan menghasilkan anggaran, biaya
standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk pencapaian tujuan bersama.
3.
Struktur pertangungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur
hierarki organisasi.
4.
Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan
akuntabilitas yang dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi.
5.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan
persaingan.
Pusat pertanggungjawaban merupakan dasar dari
keseluruhan sistem akuntansi pertanggungjawaban, maka kerangka kerja untuk itu seharusnya didesain secara hati-hati Struktur organisasi harus dianalisis terhadap kelemahan dalam pendelegasian dan penyebaran. Jika tanggung jawab tumpang tindih menyebabkan timbulnya saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari, maka kompromi yang dapat dilaksanakan harus ditemukan. Jaringan pertanggungjawaban akan efektif untuk mengendalikan suatu organisasi jika struktur organisasi formal yang mendasari adalah rasional
Kerelaan untuk menerima tanggung jawab bergantung pada
cara manajer memandang diskresi dan pengendalian mereka atas sumber daya manusia dan fisik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan
Pada tahap evaluasi kinerja akan menghasilkan keputusan
yang baik jika, para manajer terbuka dan mengungkapkan harapan mereka mengenai tingkat kinerja yang realistis dan strategi untuk mencapainya
Para manajer memandang segmen mereka dan diri
mereka sendiri sebagai bagian penting dari perusahaan secara keseluruhan dan akan lebih rela berjuang untuk mencapai tujuan
Menerima pelaporan kinerja sebagai alat yang
bermanfaat untuk melakukan koreksi atas tindakan
Mereka akan menghubungkan kegagalan mereka
dengan ancaman terhadap terpenuhinya tujuan maupun aspirasi pribadi mereka