TRANSFER PRICING
OLEH:
KELOMPOK 13
1. FADLILLAH STAMBUK
2. EKA IKHSDAYANU B1C1 15 132
3. VERIDAYANTI B1C1 15 131
B1C1 15 133
KELAS C
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah melimpahkan rahmat & nikmat-Nya yang tidak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah TRANSFER PRICING. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai wawasan dan
pengetahuan mengenai penggunaan transfer price pada perusahaan. Makalah ini juga disusun
untuk memenuhi tugas kuliah AKUNTANSI MANAJEMEN. Penulis menyadari makalah ini masih
banyak kekurangan dari segi penulisan maupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun senantiasa penulis menerima dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat
memberikan semangat untuk membawa sesuatu kea rah yang positif.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga allah SWT meridhoi
segala usaha dan langkah kita semua. Amin
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...iii
A. kesimpulan...7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa
membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan
konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-
biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut Salah satu yang
mempengaruhi ialah harga transfer.
Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas
pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu
perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang dikenanakan pada
setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami perpindahan dari satu divisi ke
divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan dalam menetapkan besaran harga
transfer ini detentukan oleh masing-masing divisi. Harga transfer juga mempengaruhi
keputusan manajemen dalam menetapkan besaran harga suatu produk atau jasa yang
akan dijual ke masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap divisi bahwa apabila
harga transfer yang ditentukan tinggi maka harga jual produk atau jasa tersebut juga
akan menjadi tinggi sehingga akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk membeli
produk tersebut.
Oleh karena itu kami mencoba menjelaskan bagaimana sebenarnya yang dimaksud
harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi para
pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan besaran harga transfer agar
nantinya bisa ditetapakan dalam kehidupan sehari- hari.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana metode penetapan harga trtasfer?
Bagaimana tujuan penentuan harga transfer?
Bagaimana metode penetapan harga transfer pada PT.krakatau steel cilegon?
C. Tujuan
Mengetahui metode penetapan harga transfer
menjelaskan tujuan penentuan harga transfer
menjelaskan metode penetapan harga transfer pada PT.krakatau steel cilegon.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Transfer Pricing
1. Pengertian transfer pricing menurut beberapa para ahli
Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997), dalam suatu grup perusahaan, transfer
pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen
(management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup
perusahaan.
Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam
akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu
subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa
yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.
Menurut Ralph Estes dalam kamus akuntansi, harga transfer adalah suatu
harga internal yang dibebankan oleh satu unit (seperti divisi, perusahaan anak,
atau departemen) dari suatu perusahaan pada unit lainnya dalam perusahaan
yang sama.
Menurut Don R.Hansen dan Maryanne M.Moven dalam management
accounting, harga transfer adalah harga yang ditagihkan untuk barang yang
ditransfer dari satu divisi ke divisi lainnya.
Menurut Sophar Lumbantoruan, harga transfer adalah penentuan harga atau
balas jasa atas suatu transaksi antar unit dalam satu perusahaan atau antar
perusahaan dalam satu grup.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya
transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar grup (divisi,
segmen, departemen, subunit dll) dalam satu perusahaan yang sama. Harga transfer
merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika pusat laba atau lebih
bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran sesuatu sehingga
masing-masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut
terjual.
PEMBAHASAN
1. Ada tiga pendekatan atau metode yang lazim digunakan dalam penetapan harga
transfer yaitu;
Metode harga pasar (Market Based Methods)
Harga pasar yang kompetitif sering kali dianggap sebagai pendekatan terbaik dalam
penentuan harga transfer, terutama jika negosiasi menyangkut harga transfer terjadi
kemandekan. Jika harga pasar digunakan untuk menetapkan harga transfer, maka
manajer divisi yang menjual tidak akan kehilangan apapun dengan melakukan kegiatan
transfer produk. Disisi lain manajer divisi pembelian juga akan mendapatkan kepastian
tentang jumlah cost actual yang akan ditanggung perusahaan secarB keseluruhan
menyangkut transfer produk antar divisi namun secara internal perusahaan. Praktik
transfer pricing dengan metode harga pasar yang akan terjadi dalam kondisi tidak
terdapat kepastian menganggur(idle capacity).
Metode berdasarkan biaya (ad cost method) terbagi lagi menjadi 2 bagian
yaitu;
a. Berdasarkan biaya variabel (variabel cost)
Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang lurus dengan jumlah output tidak
seperti biaya tetap yang tetap konstan terlepas dari berapa banyak output yang
dihasilkan. contohnya seperti bahan baku, kemasan, dan tenaga kerja yang terlibat
langsung dalam proses manufaktur perusahaan.
Pada PT.krakatu steel cilegon menggunakan metode harga pasar karena pada
perusahaan ini hanya melakukan penjualan dan pembelian produksi antara perusahaan
tidak memproduksi barang.
Hasil produksi (output) divisi X mungkin dapat dijual ke divisi Y atau dijual ke pihak
luar perusahaan. Demikian juga output divisi Y dapat dijual ke divisi Z sebagai bahan
baku di divisinya atau mungkin langsung dijual ke pihak luar perusahaan. Jika terjadi
penjualan antar divisi, misalkan divisi X menjual ke divisi Y, maka transaksi antara divisi
X dan divisi Y disebut transfer pricing.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah yang telah kami ba has, kami dapat menyimpulakan
beberapa pengertian transfer pricing, metode dan tujuannya, yaitu ;