Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN TUNAI PADA FIRZA BAKERY

KELOMPOK 2 :

1. ANGGINI (062030500141)

2. ATALLA RAFI S (062030501292)

3.MUHAMMAD FIRZA (062030501300)

Kelas : 3AB

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

JURUSAN D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini, informasi berkembang sejalan dengan perkembangan


teknologi internet. Perkembangan tersebut dapat dilihat dengan semakin
banyak pengguna internet, tidak hanya untuk mendapatkan berita-berita
terbaru, informasi yang dibutuhkan dan untuk berhubungan dengan orang
lain, tetapi internet juga digunakan sebagai media perdagangan

Pada sebuah usaha dagang, sistem informasi akuntansi penjualan tentu


sangat penting karena penjualan merupakan kegiatan utama dalam suatu
usaha. Penjualan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu penjualan
secara tunai dan penjualan secara kredit. Dengan penjualan kas perusahaan
dapat lebih cepat mendapatkan kas.

Di dalam dunia usaha dan kerja, informasi merupakan bagian yang penting
dan berharga. Cara untuk mendapatkan informasi yang baik adalah
digunakannya sistem. Informasi yang akurat dan tepat akan membantu
pemilik dalam mengambil keputusan dan menentukan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan
usahanya. Untuk semua itu dibutuhkan suatu pengolahan data dan
informasi yang terpercaya, akurat, dan dapat ditampilkan secara tepat dan
mudah apabila setiap kali diperlukan.

Salah satu contoh usaha bisnis yang saat ini banyak mencuri perhatian
adalah bisnis makanan. Bisnis makanan saat ini memiliki beragam variasi.
Tidak hanya sembako, lauk pauk melainkan usaha yang berupa sebuah
toko kue. Banyak toko kue yang berdiri dan berkembang di Palembang
dengan persaingan di bidang bisnis sejenis semakin ketat, karena
disebabkan oleh banyaknya pilihan hidangan roti maupun kue yang
dihadirkan. Hal ini berakibat pada penurunan permintaan yang akan
memberikan akibat fatal bagi perusahaan apabila tidak ditanggapi dengan
baik. Salah satu toko kue atau roti yang sangan terkenal di Palembang
adalah Firza Bakery.

Firza Bakery adalah salah satu toko kue yang didirikan dengan tujuan
bisnis dimana toko tersebut harus menghasilkan laba yang optimal demi
kelangsungan toko. Firza Bakery merupakan sebuah toko yang bergerak
dalam dunia kuliner terutama cemilan atau makanan penutup. Terdapat
sepuluh macam cemilan atau makanan penutup yang dapat ditemui di
Firza Bakery antara lain : Roti Tawar, Roti Gandum, Roti Coklat, Roti
Keju, Roti Canai, Roti Sisir, Bolu Gulung, Bolu Pandan, Dounat serta
Cheescake.

Firza Bakery merupakan sebuah toko yang termasuk dalam umkm (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) yang terletak di Jl. Sosial No.550 KM5,
Palembang. Firza Bakery merupaan sebuah toko kue yang menjual 10
macam roti dimana sistem penjualan yang di lakukan adalah sitem
penjualan secara tunai. Firza Bakery merupakan sebuah toko yang
didirikan oleh seorang anak muda yang memiliki jiwa bisnis sejak 5 tahun
terakhir. Tetapi dalam menjalankan bisnisnya, terdapat beberapa
permasalahan yang sering di alami oleh pemilik dari usaha Firza Bakery.

Salah satu permasalahan yang dialami oleh pemilik adalah pengolahan


data dalam laporan penjualan pada Firza Bakery masih dilakukan secara
manual dalam hal penginputan datanya. Firza Bakery telah memilki
perangkat komputer dalam hal pengolahan data yang berhubungan dengan
toko, tetapi Firza Bakery masih memanfaatkan microsoft excel dan
microsoft word dalam hal laporan penjualan.

Selama ini sistem penjualan yang digunakan pada Firza Bakery hanya
dapat menghasilkan laporan – laporan penjualan dalam jangka waktu
tertentu tanpa adanya laporan yang dapat dianalisa oleh pemilik untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Hal ini menyebabkan
pemilik dari Firza Bakery merasa kesulitan untuk menganalisa laporan –
laporan penjualan yang masih dalam bentuk rekap penjualan. Oleh karena
itu, pemilik dari Firz Bakery memerlukan sistem informasi penjualan yang
dapat menghasilkan laporan – laporan yang dapat dianalisa untuk
mengambil keputusan yang tepat bagi usahanya. Laporan – laporan yang
diperlukan diantaranya adalah laporan presentase penjualan barang yang
laku berdasarkan jenis dan rasa serta persentase produk yang menjadi
produk favorit di Firza Bakery.

Berdasarkan permasalah yang dihadapi Firza Bakery, Firza Bakery


membutuhkan suatu sistem informasi penjualan secara tunai yang dapat
menghasilkan laporan – laporan penjualan untuk membantu proses
pengolahan data penjualan dan mengatasi masalah – masalah yang dialami
Firza Bakery
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana rancangan sistem informasi akuntansi penjualan untuk usaha


Firza Bakery ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui laporan jumlah pendapatan dan penjualan perjenis produk


perhari
b. Mengetahui laba kotor perjenis produk perhari

1.4 Manfaat

a. Untuk mengetahui jumlah pendapatan dan penjualan perjenis produk


perhari
b. Membantu Firza Bakery untuk mengetahui penjualan perhari
BAB II

Landasan Teori

2.1 Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali terjadi atau
yang secara rutin terjadi. “Sistem adalah kumpulan dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupub non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu”. Menurut Azhar Susanto (2013). Dari
definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian secara umum mengenai
sistem sebagai berikut :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri


dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur
yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur- unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya
dan sifat seta kerja sama antar ubsur sistem tersebut mempunyai bentuk
tertentu.
3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem mempunyai sistem tertentu
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Dari pengertian sistem diatas, sistem memiliki beberapa karakteristik


antara lain :

1. Komponen sistem, sistem terdiri atas berbagai komponen yang saling


berinteraksi dan bekerja sama
2. Batasan sistem, adalah daerah batasan sistem yang satu dengan lainnya
atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem adalah bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi
satu sama lain demi mencapai tujuan sesuai sasarannya.
4. Lingkungan luar sistem, artinya sistem yang berada diluar batasan, yang
mana di pengaruhi oleh operasi sistem.
5. Penghubung sistem, antar subsistem tentunya dihubungkan oleh media
penghubung. Adanya media ini memungkinkan proses pengaliran
sumber daya dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
6. Masukan sistem adalah energi yang masuk kedalam sebuah sistem,
seperti perawatan dan sinyal.
7. Keluaran sistem, hasil energi yang telah diolah serta diklasifikasikan
sebagai keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan sistem, tiap sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah
yang bisa mengubah masukan atau input menjadi keluaran atau output.
9. Sasaran sistem, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.

Sutu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang dapat merubah
masukan menjadi pengeluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
bahan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa
bahan jadi. Sistem tidak sama dengan prosedur. Menurut Mulyadi
Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebi, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang teradi
berulang-ulang. Prosedur merupakan urutan klerikal yang terdiri dari
menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih,
memindah, membandingkan.

Menurut Narko (2007:2) pada umumnya suatu sistem mempunyai sifat-


sifat sebagai beriku :

1. Mempunyai Tujuan
Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjaminya suatu sistem.
Misalnya memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis yang
mendorong bekerjasamanya sistem yang bergantung pada organisasi
yang bersangutan
2. Input – Prose – Output
Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran
sistem, proses merupakan metode dimana input diubah menjadi output
3. Lingkungan
Setiap sistem (kecuali alam semesta) mempunyai lingkungan.
Perusahaan. Perusahaan sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai
lingkungan seperti lingkungan ekonomi dan hokum
4. Mempunyai Elemen- Elemen yang saling terkait
Dengan contoh sistem peredaran darah, maka sistem jantung terkait erat
dengan sistem pembuluh darah. Apabila terjadi penyumbatang pembuluh
darah, maka sistem kerja jantung dapat terganggu
5. Mempunyai Pengendali Sistem
Setiap sistem harus mengatur semua subsistemnya agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkannya
6. Mempunyai Pengguna
Sebagai contoh perusahaan harus memiliki pengguna seperti peemegang
saham
2.2 Sistem Informasi Akuntansi

Informasi adalah kumpulan pesan atau catatan yang bertujuan untuk


memberikan pengetahuan atau menerangkan sesuatu kepada orang lain.
Menurut Barry E. Cushing menyatakan bahawa informasi merupakan
suatu hal yang menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data hasil
pengolahan data tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat tertentu
bagi orang yang menerimanya

Sistem Informasi Akuntansi merupakan “suatu kerangka pengkordinasian


sumber daya (data, material, equipment suppliers, personal and funds)
untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa
informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu
entitas” Menurut Wilkinson. Sedangkan menurut Gelinas, Orams, dan
Wiggins “Sistem Informasi Akuntansi sebagai subsistem khusus sistem
informasi manajemen yang bertujuan menghimpun, memproses dan
melaporkan informasi yang brkaitan dengan transaksi keuangan.

Adapun tujuan dari sistem informasi akuntansi antara lain :

1. Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan


2. Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan
keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian usaha
3. Pengawasan terhadap seluruh aktivitas keuangan perusahaan
4. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan
5. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode
akuntansi yang tepat
6. Mendukung kegiatan operasi sehari-hari
7. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan intern.
Misalnya keputusan untuk membeli atau membuat sendiri
produk/material
8. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggungjawaban perusahaan.
Misalnya membayar pajak ke kas Negara

Tidak hanya tujuan yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi.


Sistem akuntansi juga memiliki komponen-komponen, yang terdiri dari :

1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis


proses akuntansi dan keuangan secara umum, misalnya seorang
Accounting
2. Prosedur Keuangan dan Akuntansi
3. Formulir Data Keuangan, untuk mencatat seluruh aktivitas keuangan
meliputi transaksi kas, persediaan, piutang, hutang, penjualan dan biaya
4. Accounting Sofware, Contoh : MYOB, Zahira Accounting
5. Hardware berupa seperangkat computer yang terhubung dengan jaringan
(Networking) dan kelengkapan aksesoris pendukung lainnya.

Sistem Informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur


bangunan sistem informasi, komponen bangunan sistem informasi terdiri
dari sebagai berikut :
1. Block Masukan (Input Block)
Masukkan adalah data yang dimasukkan kedalam sistem informasi
beserta metode dan media yang diguanakan untuk menangkap atau
memasukkan data tersebut kedalam sistem. Masukan terdiri dari
transaksi, permintaan, pertanyaa, perintan dan pesan.
Contohnya : Dalam sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan
penjualan perenis produk, transaksi penjualan dan retur penjualan
termasuk masukkan.
2. Blok Model (Model Block)
Block Model terdiri dari logika mathematical models yang mengolah
masukan dan data yang disimpan dengan berbagai macam cara untuk
memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran, logika mathematical
models ini dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk menyediakan
jawaban atas suatu pertanyaan.
Contohnya : Pengolahan dta pendapatan dan beban untuk menghasilkan
laporan laba-rugi memerlukan logica mathematical model sederhana
3. Block Keluaran (Output Block)
Block keluaran berupa informasi yang bermutu untuk semua tingkat
manajemen dan semua pemakai informasi , baik pemakai intern maupun
ekstern.
Contohnya : Keluaran sistem informasi dapat berupa laporan keuangan,
faktur, surat order pembelian, cek, laporan pelaksanaan anggaran,
jawaban atas suatu pertanyaan, perintah, hasil suatu pengambilan
keputusan ynag di program
4. Block Teknologi (Technology Block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpankan dan
mengakses data,menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta
mengendalikan seluruh sistem.
Contohnya : Untuk menghasikan informasi penjulan harian sebuah toko
kue menggunakan teknologi berupa aplikasi penjualan
5. Block Basis Data (Data Base Block)
Basis Data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat
diperlukan dari dua sudut pandang secara fisik dan secara logis. Basis
data secara fisik berupa media untuk menyimpan data.
Contohnya :Kartu buku besar, Pita magnetic, disk, kaset, kartu magnetic,
chip, dan microfilm.
6. Block Pengendalian (Control Block)
Sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti
bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, dan orang-orang yang
dibayarkan untuk melakukan kejahatan

Adapun fungsi penting sistem akuntansi dalam sebuah organisasi /


perusahaan antara lain :

1. Mengumpukan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi


2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap asset organisasi/perusahaan
4. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.

Adapun informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi ini


terdiri dari :
1. Aktiva (Assets), adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi
perusahaan
2. Kewajiban / Utang (Liabilities / Pasiva), adalah kewajiban membayar
kepada pihak lain yang disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya
3. Ekuitas / Modal (Equity), adalah hak pemlik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Equitas
terdiri dari setoran pemilik dan sisal aba ditahan
4. Pendapatan, adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi
perusahaan secara bruto dalam satu periode
5. Beban atau Biaya, adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka
memperoleh pendapatan
Terdapat pihak-pihak yang menggunakan hasil informasi (output) yang
dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi antara lain :
1. Pimpinan / Manager perusahaan, memiliki tanggungjawab pokok untuk
mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan
pengendalian operasi perusahaan
2. Pemilik Perusahaan
3. Karyawan Penting seperti akuntan, insinyur perusahaan, dan karyawan
penting lainnya
4. Kreditur, pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah)
yang memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau
layanan jasa
5. Pemerintah (berhubungan dengan pajak)
6. Konsumen.

Terdapat perbedaan antara informasi dan data. Menurut Romney (2015 :


4) data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan dan diproses oleh sistem
informasi. Dan informasi merupakan data yang telah dikelola dan di
proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Selain tujuan, terdapat beberapa manfaat dari sistem informasi akuntansi


ini menurut Diana (2011 : 5). Sebagai berikut :

1. Mengamankan harta perusahaan


2. Menghasilkan beragam informasi untuk mengambil keputusan
3. Menghasilkan inormasi baik untuk pihak eksternal maupn internal
4. Menyediakan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
5. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.

2.3 Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi

Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi adalah Sebuah sistem


akuntansi dimana komputer sebagai teknologi untuk menjalankan
aplikasi yang digunakan dalam mengolah transaksi akuntansi dan
sekaligus untuk menghasilkan laporan keuangan dalam sebuah
perusahaan. Keberadaan suatu sistem informasi akuntansi berbasis
komputer dianggap sangat penting dan merupakan kebutuhan yang mutlak
harus dipenuhi oleh suatu perusahaan dalam iklim persaingan bisnis yang
sangat ketat. Laporan keuangan yang dapat disajikan dengan cepat, tepat,
relevan, dan akurat, bagi perusahaan sudah menjadi kebutuhan pokok yang
tidak boleh ditawar lagi. Dengan adanya sistem informasi akuntansi
berbasis komputer, dibutuhkan juga sumber daya manusia yang tidak
hanya terampil di bidang keuangan, namun juga terampil dalam hal
pengoperasian komputer dan teknologi, agar pekerjaan menjadi lebih
mudah dan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dapat
dioperasikan sesuai dengan yang dikehendaki untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan yang sudah didukung oleh


teknologi informasi (SIA berbasis komputer) merupakan bagian dari
sistem yang ada yang dapat memberikan informasi bagi semua tingkat
manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas (Top Level
Management) seperti direktur dan Eksekutif, manajemen menengah
(Middle Level Management) seperti kepala cabang, divisi serta
manajemen tingkat bawah (Lower Level management) seperti mandor,
supervisor. Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem
informasi akuntansi yang didukung teknologi informasi (SIA berbasis
komputer), yaitu:

1. Proses Pengolahan Data yang cepat


Dalam bisnis keterlambatan pengambilan keputusan akan dapat
menghilangkan peluang emas yang seharusnya di raih. Tidak terlalu
berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa keputusan yang cepat meski
sedikit kurang tepat akan jauh lebih baik dibandingkan dengan keputusan
tepat namun terlambat. Faktor kecepatan dalam mendapatkan informasi
ini sering menyebabkan menjadi mahalnya informasi. Masalah kecepatan
proses pengolahan data sampai menjadi informasi dalam sebuah sistem
informasi ini akan terjawab jika sistem informasi didukung oleh
teknologi informasi.
2. Memimliki Tingkat Akurasi yang Tinggi
Sebuah informasi yang akan dijadikan referensi dalam pengambilan
keputusan atau pembuatan kebijakan organisasi haruslah akurat sehingga
dampaknya dapat dirasakan dari keputusan atau kebijakan yang di ambil
akan benar atau tidak menghasilkan keputusan atau kebijakan yang salah.
Bila informasi di dalam proses sistemnya sangat bergantung pada
kemampuan manusia (sistem manual) akan banyak kelemahan yang
sudah tentu akan mengurangi akurasi informasi yang dihasilkan
3. Efisiensi Sumber Daya Manusia
Di dalam sistem informasi akuntansi yang sudah berbasis komputer
hanya dibutuhkan satu operator sistem saja yang bertugas
sebagai entry data transaksi saja, selebihnya proses pengolahan data
dilakukan secara otomatis.

2.4 Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Sistem Akuntansi Penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk


mencatat transaksi terjadinya penjualan, baik penjualan tunai maupun
penjualan kredit yang dilakukan perusahaan kepada konsumen.

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai adalah metode dan prosedur pencatatan


dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan dan
melaporkan atas pembayaran harga barang yang terlebih dahulu dilakukan
pembeli sebelum barang diserahkan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan berupa informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen
dalam pengambilan keputusan. penjualan tunai adalah pendapatan
penjualan, seperti halnya pendapatan jasa, dicatat ketika dihasilkan.
Pendapatan penjualan dihasilkan ketika barang dialihkan dari penjual ke
pembeli menurut Kieso (2013). Untuk menjual produk dan jasa yang
dihasilkan diperlukan fungsi-fungsi yang merupakan bagian dari daur
pendapatan.

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah :

1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang dipesan pembeli, serta menyerahkan barang
ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab membungkus barang dan menyerahkan
barang yang telah dibayarkan oleh pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatatan transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan.

Setiap transaksi penjualan harus didukung dengan dokumen bisnis yang


menunjukan bukti penjualan tertulis. Dokumen yang yang digunakan
dalam sistem akuntansi penjualan tunai antara lain:
1. Faktur Penjualan Tunai
Faktur Penjualan berfungsi untuk merekam transaksi penjualan barang
2. Pita Register Kas
Penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai sebaiknya
dilakukan melalui kas register pada saat transaksi pnjualan terjadi untuk
menjamin angka rupiah yang dimasukkan melalui kas register sesuai
dengan harga jual yang sesungguhnya. Pita register kas ini merupakan
bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupkan
dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jumlah
penjualan.
3. Bill of Lading
“Dokumen ini merupakan dokumen sumber tanda pengiriman untuk
kegiatan bisnis mengirim pesanan” menurut Marshall B. Romney dan
Paul John Steinbart, (2006: 31).
4. Faktur Penjualan COD
Faktur ini digunakan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh
pelanggan pada saat penyerahan barang yang di pesan oleh pelanggan
5. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke
bank.

Dalam transaksi kegiatan penjualan secara tunai informasi yang diperlukan


manajemen menurut Mulyadi (2001:462) antara lain :
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jnis produk atau kelompok
produk selama jangka waktu tertentu
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai
3. Jumlah harga pokok produksi yang dijual selama jangka waktu tertentu
4. Nama dan alamat pembeli
5. Nama dan wirania yang melakukan penjualan
6. Otoritas pejabat yang berwenang

Menurut Mulyadi (2001 : 469) catatan akuntansi yang digunakan dalam


sistem akuntansi penjualan tunai adalah :
1. Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
penerimaan kas dari berbagai sumber
3. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga
pokok produksi yang dijual
4. Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produksi yang di jual
5. Kartu Gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi
data kuantitas perediaan yang di simpan digudang.

Prosedur penjualan tunai yang bersifat manual ataupun berbasis komputer


menampilkan suatu bagan alir dokumen. Prosedur tersebut bukan
merupakan prosedur baku, karena penerapannya bisa berubah tergantung
pada karakteristik masing – masing perusahaan (Nugroho Wijajanto,
2001 : 320).
2.5 Microsoft Access

Apa itu Microsoft Access? Microsoft Access merupakan program


pengolahan database yang sudah banyak digunakan, karena dengan
fasilitas yang dimilikinya mampu mengolah berbagai jenis data serta
menampilkan hasil akhir berupa laporan.

Microsoft Access adalah sebuah aplikasi basis data computer relasional


yang di tujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga
menengah. Data base atau basis data adalah kumpulan arsip data berbentuk
tabel yang saling relasi atau berhubungan sehingga menghasilkan
informasi. Untuk menghasilkan sebuah informasi, diperlukan adanya data
untuk dijadikan sebagai masukan.

Dari pengertian diatas, terdapat beberapa fungsi/ kegunaan dari Microsoft


acces ini. Berikut merupakan fungsi/kegunaan dari Microsoft access :
1. Untuk membuat basis data
2. Untuk membuat program aplikasi, seperti program aplikasi penjualan
3. Dll

Adapun manfaat dari Microsoft acces ini, antara lain :


1. Menghemat waktu dan tenaga, karena proses komputerisasi cenderung
lebih efiisien
2. Mempermudah pelaksanaan kegiatan

Adapun kelebihan dan kekurangan dari Microsoft Acces ini. Kelebihannya


antara lain :
1. Mudah Digunakan, aplikasi ini mudah digunakan dan tidak
membingungkan
2. Sistem Database Popular
3. Mudah diintegrasikan, Microsoft Access dapat berfungsi dengan baik di
berbagai program perangkat lunak berbasis windows
4. Kapasitas Data, Database Microsoft access dapat menampung data
hingga 2GB
5. Import Data, Kemudahan dalam mengimport data

Kekurangan dari aplikasi ini adalah :


1. Kapasitas Penyimpanan Terbatas, Jika penyimpanan melebihi 2 GB,
maka akan menemui hambatan/permasalahan yang ada.
2. Multi Pengguna yang terbatas, Batas teknis pengguna adalah 255 secara
bersamaan.
2.6 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah lebih sering


menitikberatkan pada cakupan unit usaha mikro.Dari pengertian ini
terdapat beberapa factor. Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan
UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Lembaga internasional Bank
Dunia mengklasifikasikan UMKM berdasarkan kondisi karyawan,
pendapatan, dan nilai aset.

Yang mempengaruhi berkembangnya usaha kecil dan menangah sebagai


berikut :
1. Sumber Daya Manusia pengelola ukm itu sendiri
2. Kualitas dan kuantitas yang di produksi
3. Modal yang dimiliki oleh ukm itu sendiri

Kriteria UMKM dari 4 presfektif, sebagai berikut :


1. Kriteria UMKM berdasrkan kekayaan bersih
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, unit yang
termasuk dalam usaha mikro memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50
juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Kriteria UMKM berdasarkan omzet
Kriteria UMKM juga dapat dilihat dari perspektif omzet atau pendapatan
usaha yang diperoleh unit tersebut.  Menurut aturan UU UMKM di
Indonesia, unit yang termasuk dalam usaha mikro harus memiliki
kriteria omzet tahunan maksimal Rp300 juta.
3. Kriteria UMKM berdasarkan Jumlah Karyawan
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), kriteria UMKM dibedakan
berdasarkan jumlah karyawan. Usaha kecil merupakan entitas usaha
yang memiliki jumlah tenaga kerja lima sampai 19 orang. Sedangkan
usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20
sampai 99 orang.
4. Kriteria UMKM berdasarkan total asset
Berdasarkan ketentuan Bank Dunia, unit yang termasuk usaha mikro
memiliki aset tidak lebih dari US$100 ribu, unit usaha kecil memiliki
aset maksimal US$3 juta, sedangkan usaha menengah memiliki aset
maksimal US$15 juta
BAB III

Gambaran Umum Usaha

3.1 Sejarah Usaha

Firza Bakery adalah salah satu toko kue yang didirikan dengan tujuan
bisnis dimana toko tersebut harus menghasilkan laba yang optimal demi
kelangsungan toko. Firza Bakery merupakan sebuah toko yang bergerak
dalam dunia kuliner terutama cemilan atau makanan penutup. Terdapat
sepuluh macam cemilan atau makanan penutup yang dapat ditemui di
Firza Bakery antara lain : Roti Tawar, Roti Gandum, Roti Coklat, Roti
Keju, Roti Canai, Roti Sisir, Bolu Gulung, Bolu Pandan, Dounat serta
Cheescake.

Firza Bakery merupakan sebuah toko yang termasuk dalam umkm (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) yang terletak di Jl. Sosial No.550 KM5,
Palembang. Firza Bakery merupaan sebuah toko kue yang menjual 10
macam roti dimana sistem penjualan yang di lakukan adalah sitem
penjualan secara tunai. Firza Bakery merupakan sebuah toko yang
didirikan oleh seorang anak muda yang memiliki jiwa bisnis sejak 5 tahun
terakhir. Tetapi dalam menjalankan bisnisnya, terdapat beberapa
permasalahan yang sering di alami oleh pemilik dari usaha Firza Bakery.

Nama Usaha ini tidak memiliki makna yang lebih dalam, karena nama
tersebut di ambil dari nama pemilik usaha yang bernama Firza dan bakery
yang berarti toko kue atau toko roti. Dimana Firza Bakery memang
menjual berbagai macam kue atau roti.

3.2 Visi dan Misi

Visi :

1. Menjadi sebuah usaha yang dapat bersaing di zaman sekarang.


2. Menjadi usaha kelas menengah terpopuler di kota Palembang

Misi :
1. Menjual macam-macam kue atau cemilan dengan kualitas yang baik dan
higienis
2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer
3. Menjual macam-macam kue atau cemilan dengan harga yang terjangkau
3.3 Tujuan

Dilihat dari visi dan misi Firza Bakery ingin menjadi usaha terbaik di
Palembang. Maka tujuan jangka panjang dalam lima tahun ke depan
adalah untuk dapat mengusai pasar bisnis di Palembang. Untuk tujuan
jangka pendek Firza Bakery adalah menjadi terkenal di kota Palembang
terutama untuk segmentasi kelas social

3.4 Sistem Penjualan Yang Sedang Berjalan

Sistem penjualan yang dialakukan di Firza Bakery adalah sistem penjualan


tunai, dimana semua kegiatan dilakukan secara manual. Terdapat 10 orang
karyawan yang terlibat seperti bagian kasir, pengadaan produk, koki, dan
manajer. Proses transaksinya adalah pelanggan melakukan pemesanan
keada kasir. Pelanggan membayar transaksi tersebut dan kasir mencetak
struk penjualan. Akan tetapi pencatatan penjualan masih dilakukan secara
manual sehingga seringkali terjadi kesalahan dalam perhitungan penjualan.
Pemilik sering kali terlambat dalam menerima laporan setiap harinya.
Ketidakakuratan dalam perhitungan stock yang ada sehingga ada stock
yang habis atau belum siap saat costomer memesan.
BAB IV

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Analisi Kebutuhan Sistem

Dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis


membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis yaitu kebutuhan fungsional
(Functional requirement) dan kebutuhan nonfungsional, hal ini agar
mempermudah menganalisis sistem.
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses – proses
yang di lakukan oleh sistem dan informasi – informasi yang dihasilkan
oleh sistem. Adapun proses yang dilakukan sistem dan informasi yang
dihasilkan oleh sistem adalah pengguna dapat membuat laporan dari
semua transaksi penjualan, pengguna dapat membuat laporan dari semua
transaksi pembelian, pengguna dapat membuat laporan laba kotor.
2. Kebutuhan Non-Fungsional
Kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan yang berisi properti
perilaku yang dimiliki oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional ini
meliputi antara lain : Operasional, Kinerja, Keamanan (Security), dan
Informasi.

4.2 Langkah – Langkah Pembuatan Aplikasi Penjualan

Langkah – langkah pembuatan aplikasi ini sebagai berikut :


1. Klik Start pilih Program lalu pilih Microsoft Access
Setelah terbuka klik Blank Database, pada jendela file new database
isikan nama file yang diinginkan misalkan Data Karyawan
2. Lalu saya akan membuat Sebuah ” Table ” klik ” View ” lalu buat nama
table
3. Pada View pilih Design View
4. Isi tabel sesuai dengan nama file yang ingin dibuat
5. Pilih File > Save.
6. Table Barang sudah selesai dibuat. tutup table untuk membuat table-
table lainnya
7. Klik Tab Database tools
8. Klick Relationship 
9. Tempatkan pointer kursor pada tabel yang akan dibuat relationship
(saling berhubungan)
10. Pilih lagi tabel lain yang akan dihubungkan dengan tabel yang dipilih
sebelumnya
11. Klik Add
12. Klik Close, apabila sudah selesai menetapkan tabel-tabel database yang
dihubungkan.
13. Selanjutnya Pilih Form
14. Tentukan apa saja yang perlu kita tulis di Form, misalnya jumlah barang,
nama barang
15. pada Menu View, Klik Design View 
16. bentuk Form dengan menggunakan text Box
17. Setelah itu buat semua Form satu satu
18. Klik Form View, nanti tampilan dari Form yang sudah kita buat
19.  pilih tabel yang akan dibuat report
20. klik tombol Report sehingga report secara otomatis akan terbentuk
21. Simpanlah dengan cara menekan Ctrl +S kemudian beri nama report
tersebut dengan nama yang sesuai keinginan.

4.3 Perancangan Sistem dan DataBase

Perancangan sistem yang dilakukan adalah perubahan sistem pembuatan


data penjualan secara terkomputerisasi, proses transaksi penjualan berupa,
penginputan data pembelian, penjualan dan pembuatan laporan.
1. Relasionship (diagram skema)
2. Struktur Tabel
a. Tabel Barang

b. Tabel Beli

c. Tabel Jual
4.4 Pengembangan Sistem

Hasil yang dicapai dari aplikasi ini adalah aplikasi penjualan tunai berbasis
komputer pada Firza Bakery. Yang berisi sistem penjualan yang terjadi
pada Firza Bakery. Adapun hasil dari program aplikasi sebagai berikut :
1. Menu Utama
Menu Utama berisi 4 menu penunjang, dan setiap menu penunjang
memiliki sub menu yang memiliki fungsi tertentu. Berikut merupakan
tampilan pada bagian menu utama

2. Menu Transaksi
Pada menu transaksi, terdapat 3 menu yaitu transaksi pembelian,
transaksi penjualan, dan kembali. Apabila pihak kasir ingin membeli
suatu barang, maka pihak kasir menggunakan menu transaksi beli, jika
terdapat costumer yang ingin membeli maka pihak kasir melakukan
transaksi pada menu transaksi penjualan. Berikut merupakan tampilan
dari menu transaksi penjualan dan transaksi pembelian.
a. Transaksi Penjualan
b. Transaksi Pembelian

3. Menu Laporan
Menu Laporan adalah menu yang berisi 5 sub menu, terdiri dari laporan
pembelian, laporan penjualan, laporan stock barang, laporan laba kotor,
dan keluar. Adapun tampilan menu laporan sebagai berikut.

a. Tampilan laporan pembelian

b. Tampilan laporan penjualan


c. Laporan Stock Barang
d. Laporan Laba Kotor

4. Menu Data Master


Menu Data Master memiliki 1 sub menu dimana berisi input data
barang. Input data barang ini digunakan untuk memasukkan barang yang
belum pernah dijua di dalam toko (produk baru) agar terdata dan dapat
dilakukan pemrosesan transaksi serta dapat mengetahui laba perjenis
produknya. Adapun tampilannya sebagai berikut
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang


mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang
untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan
memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan
mengenai penjualan.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dan hasil analisis serta perancangan
sistem aplikasi penjualan maka dapat disimpulkan bahwa pencatatan
terhadap transaksi pada Firza Bakery masih dilakukan secara manual.
Firza Bakery tidak menggunkaan sistem aplikasi yang terkomputerisasi,
oleh karena itu di rancang sistem aplikasi yang terkomputerisasi yang
dapat mengatasi kelemahan kelemahan tersebut, sehingga sistem informasi
penjualan yang ada menjadi lebih efektif dan efisien.
Sistem informasi penjualan yang dirancang dapat mengatasi human eror
dalam perhitungan penjualan dan dapat menghasilkan informasi penjualan
yang akurat dalam bentuk laporan

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah dapat dilakukan pelatihan tambahan


untuk karyawan yang akan menggunakan sistem penjualan
terkomputerisasi ini agar karyawan dapat menjalankan operasi penjualan
dengan baik. Serta dilakukan backup data secara berkala agar tidak
terjadinya kehilangan data/history

Anda mungkin juga menyukai