I. Pendahuluan
efektif. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Lubis (2016: 204) bahwa tujuan
pencapaian, sasaran atau hasil dari pelaporan harus disampaikan pada pusat
tersebut dapat membantu organisasi dalam memperoleh hasil yang sesuai dan
dikatakan sebagai penyimpangan jika tidak adanya bukti pendukung yang kuat
lebih besar dari biaya yang telah direncanakan atau dianggarkan sebelumnya
kepala bagian divisi yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang ada pada
divisi yang dipimpinnya, setiap unit divisi menyusun rencana program dan
monitoring dan evaluasi yang dimaksudkan agar tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan secara efektif dan efisien maka perusahaan dapat mencapai tujuan
tolak ukur, mencatat hasil dari realisasi, serta melakukan perbandingan antara
terletak pada fungsi pengendaliannya, yaitu faktor manusianya. Hal ini disebabkan
sekaligus pemegang peranan yang penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya
Pertanggungjawaban berbasis anggaran berperan sebagai alat pengendalian biaya. Hal ini
dapat dilihat pada setiap instansi atau perusahaan Perseroan Terbatas (PT), seperti yang
terdapat pada PT. Lili Consulting Mataram yaitu salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang Jasa konsultan yang menyediakan jasa pelayanan invetasi dalam dan luar negeri,
keimigrasian, perizinan, keuangan dan perpajakan. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi
menjadi tiga divisi yaitu divisi pengurusan izin tinggal orang asing, divisi perizinan
perusahaan dan divisi keuangan dan perpajakan. Perusahaan ini berdiri pada bulan
Oktober 2009 Nomor : AHU-61411.AH.01.01 Tahun 2009, di dalam pelaksanaan
operasional kantor dipimpin oleh seorang direktur sekaligus pemilik perusahaan, akan
tetapi tidak berangsur lama setelah dibiayai dan dialihkan kepada direktur yang baru
dengan Akta Perubahan Nomor : AHU-AN.01.03-0269013 yang mengakibatkan
terjadinya perubahan system manajemen. Hal ini yang menyebabkan perusahaan tersebut
memiliki kebijakan yang baru khususnya dalam hal penganggaran.
Perubahan manajemen dalam perusahaan terjadi setelah gempa Lombok ditahun 2018
tepatnya dibulan Oktober yang menyebabkan terjadinya efesiensi di level manajemen dan
karyawan. Pada masa kepemimpinan direktur yang baru ketiga divisi di perusahaan
dipimpin dan dikontrol oleh satu manajer saja yang mana sebelumnya setiap divisi
memiliki manager masing -masing. perubahan ini menyebabkan pengendalian biaya
untuk ketiga divisi menjadi kurang efisien dan efektif sehingga pengendalian biaya dalam
perusahaan tidak terkontrol dan menyebabkan realisasi dari anggaran pada tahun 2019
lebih besar dari yang sudah direncanakan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penulis
Berdasarkan latar belakang dan uraian permasalahan di atas, maka masalah yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Adanya efesiensi di level manajemen dan karyawan
2. Pengendalian biaya yang tidak efesien dan efektif.
Dari data dan informasi yang dikumpulkan dari hasil penelitian, maka diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Akademik
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai kebulatan studi program Starta Satu (S-1) pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STEKNAS) Mataram jurusan akuntansi dan
hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca
yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang sama yaitu dibidang akuntansi
pertanggungjawaban.
2. Teoritis
Untuk menambah pemahaman dan wawasan serta lebih mendukung teori yang telah ada
yang dikutip dari literatur-literatur yang akurat yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti yaitu tentang akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat
pengendalian biaya.
3. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi perusahaan untuk lebih
meningkatkan efektifitas akuntansi pertanggungjawaban dalam pengendalian biaya
perusahaan serta dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep dan praktik sebenarnya
di lapangan mengenai pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran
sebagai alat bantu pengendalian biaya sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah
diperoleh di bangku kuliah dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan
pengetahuan penelitian.
II. Tinjauan Pustaka
II.1. Landasan Teori
II.1.1. Akuntansi Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya
bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu (Hansen dan Mowen 2009:560). Sedangakan
Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan (2009:171) meyatakan pusat pertanggungjawaban adalah organisasi
yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan.
Definisi biaya terkendali menurut Daljono (2009:21) adalah biaya di mana dapat
mempengaruhi ada tidaknya dan besar kecilnya biaya tersebut. Apabila seorang manajer
tidak dapat mempengaruhi suatu biaya melalui kebijakannya, maka biaya tersebut
merupakan biaya tidak terkendali.
II.1.5. Klasifikasi dan Kode Rekening
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Satori (2011: 23) mengungkapkan
yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-
pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakterisik suatu barang dan jasa, gambar-
gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya.
Selain itu, Sugiyono (2012:9) juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah seagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Januari 2020 sampai dengan April 2019.
2. Lokasi Penelitian
Sumber data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung, yang biasanya berupa data
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
Akuntansi pertanggungjawaban berbasis anggaran sebagai alat pengendalian biaya pada PT.
Lili Consulting Mataram
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data berupa sejarah berdirinya Lili
Consulting, dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem
akuntansi pengeluaran kas serta catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan
2. Observasi
Mengamati secara langsung tanpa mediator suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan
yang dilakukan objek tersebut. Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, dan hal-hal lain yang diperlukan
3. Wawancara
Metode wawancara, digunakan untuk menguatkan hasil dari metode dokumentasi yaitu
mengenai tugas serta tanggung jawab masing-masing bagian dan fungsi dokumen yang
digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas.
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (2009),
1. Reduksi Data
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan, sehingga data itu
memberi gambaran yang jelas tentang hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Penyajian Data
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan
klarifikasi untuk mempermudah penulis dan menguasai data dan tidak terbenam dalam
setumpuk data.
Penulis membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melaui reduksi dan
penyajian data. Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari