Abstrak
Abstract
This thesis was prepared by Maria Yosinta Lakbanu, ID: 1462201082
with the title Implementation of Responsibility Accounting and Cost Control
in the Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City. The formulation of the
problem in this research is How is the implementation of responsibility
accounting and cost control in the Ita Esa III Cooperative, Kupang City?
In this research the author used primary data and secondary data, as
well as data collection techniques through interviews, observation and
questionnaires. Furthermore, the analysis technique used is qualitative
descriptive analysis technique. The total number of members of the
Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City as key informants is 1 person.
This research used financial reports
The results of the research carried out submitted a budget that will be
used for company activities to the Swamitra Ita Esa Cooperative, the budget
submission center aims to determine the amount of funds needed by
branch companies to finance all operational activities carried out and as a
tool for management in preventing irregularities in the use of funds.
company. The Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City, has prepared a
budget realization report. In the accountability report, it can be seen how
big the comparison between the budget and the realization is, so it is
recommended to the director of the Swamitra Ita Esa III Cooperative,
Kupang City. In order to invite cooperative members to fight and increase
their business in making loans, the cooperative must objectively study and
identify what is the opportunity or basis so that more members can make
loans to improve the company's finances.
Keywords : responsibility accounting, cost control
Pendahuhuluan
Perkembangan dunia ekonomi yang luas di indonesia pada saat ini, menuntut
para manajemen bekeija secara baik, efesien dan ekonomis. Oleh karena itu
manejemen harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik agar tujuan
perasaan untuk mendapatkan keuntungan dapat tercapai. Sehubungan dengan
itu, akuntansi merupakan salah satu alat untuk membantu manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari
upaya pengelolaan yang di lakukan dengan baik oleh manajemen. Untuk
mengetahui apakah perusahaan sudah beijalan sesuai dengan yang di rencanakan
di perlukan suatu pengendalian untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
perusahaan. Oleh karena itu peranan manajemen dalam pengendalian biaya
sangat di perlukan.
Salah satu saranan yang dapat digunakan dalam pengendalian perusahaan
adalah akuntansi pertanggung jawaban. Akuntansi pertanggung jawaban adalah
suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan
pelaporan biaya serta penghasilan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggung
jawaban dalam organisasi. Tujuannya adalah dapat di ketahui orang atau
kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan
penghasilan yang di anggarkan.
Teori
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Secara bahasa, koperasi berasal dari bahasa inggris, yaitu ‘co’ berarti bersama
dan operation berarti bekeija. jadi, koperasi adalah melakukan pekerjaan secara
bersama (gotong-royong).
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing- masing
anggota,
Kemandirian,
Adapun prinsip Koperasi berdasarkan Undang - Undang No. 17 Th. 2012, yaitu
modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi (SMK).
Koperasi juga memiliki fungsi dan peran yang tercantum dalam Undang-undang
No. 25 tahun tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 4. fungsi dan peran dalam
Undang-undang tersebut sebagai berikut.
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas keliidupan manusia dan
masyarakat.
Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi Produksi
Koperasi Produksi yakni koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekeija sebagai pegawai koperasi. Dikoperasi jenis ini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Koperasi Jasa
Berdasarkan tingkat dan luas daerah keijanya, koperasi dapat dibedakan menjadi
berikut.
Koperasi Primer
Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan- badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah keija yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer. Koperasi jenis ini dapat dibedakan menjadi:
Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 koperasi primer.
Koperasi produsen ialah koperasi yang beranggotakan para produsen barang/jasa dan memiliki rumah
tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa
yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang beranggotakan masyarakat, baik sebagai konsumen
maupun sebagai produsen barang. Kegiatan koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi penghimpunan
dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik kepada konsumen maupun
produsen.
Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang beranggotakan konsumen. Kegiatan dari koperasi ini adalah
menyalenggarakan fungsi penyedia barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan
masyarakat selaku konsumen.
Koperasi produsen yaitu koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan memiliki usaha rumah
tangga. Kegiatan koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi penyedia bahan atau sarana produksi,
pemrosesan, dan pemasaran barang yang dihasilkan oleh anggota selaku produsen.
Koperasi pemasaran yakni koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil produksi. Kegiatan
koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi pemasaran barang yang diproduksi oleh anggota.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyalenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu untuk kepentingan
anggota. Misalnya jasa asuransi, angkutan, serta pendidikan dan pelatihan.
Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose
cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba
usaha (multi purpose cooperative).
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Bisa saja dalam rapat
anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri.
Demkian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak
memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan
ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum
anggota koperasi.
Mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota.
Namun sesuai dengan Undang - Undang 25 Tahun 1992 pengurus adalah dari anggota, apabila diperlukan
dapat mengangkat manajer untuk membantu mengelolanya.
Modal koperasi ada dua macam yaitu, modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri merupakan
sejumlah uang yang dikumpulkan anggota- anggotanya sesuai dengan ketentuan koperasi. Macam-
macam modal sendiri antara lain simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan khusus, dana cadangan,
dan hibah.
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh anggota pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan wajib adalah sejumlah uang tertentu yang harus dibayar oleh anggota pada
saat waktu tertentu kepada koperasi. Simpanan khusus merupakan simpanan yamg dimiliki oleh anggota
koperasi mengacu pada ketentuan khusus yang dibuat oleh koperasi. Dana cadangan merupakan modal
yang dimiliki koperasi dari hasil SIIU yang tidak dibagikan.
Hibah merupakan modal yang berasal dari bantuan (donatur) dari pihak luar atau lain untuk menjalankan
kegietan usaha koperasi. Modal pinjaman adalah sejumlah uang yang diperolah dari pihak luar sesuai
dengan kesepakatan yang berlaku. Modal ini harus dikembalikan koperasi pada saat jatuh tempo.
Modal pinjaman koperasi dapat berasal dari anggota dan calon anggota, koperasi lain dengan perjanjian
kerja, sama antarkoperasi, bank atau lembaga keuangan bukan bank berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, penerbitan obligasi dan surat utang lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sumber lain yang sah.