Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN

PENGENDALIAN BIAYA PADA KOPERASI SWAMITRA ITA ESA


III
KOTA KUPANG
Application of responsibility accounting and cost control in the swamitra
ITA ESA III cooperative in the city of kupang

Maria Yosinta Laksabanu , Lende Dangga , Ariyon S. Ndun


Prodi Akuntansi Universitas Persatuan Guru 1945 NTT.

Abstrak

Skripsi ini disusun oleh Maria Yosinta Lakbanu , Nim : 1462201082


dengan judul “ Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Pengendalian
Biaya pada Koperasi Swamitra Ita Esa III Kota Kupang ?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data
sekunder, serta teknik penggumpulan data melalui wawancara , observasi ,
dan koesisener. Selanjutnya teknik analisis yang digunakan adalah teknik
analisis deskritif kualitatif. Jumlah seluruh anggota Koperasi Swamitra Ita
Esa III Kota Kupang sebagai informen kunci sebanyak 1 orang yang
digunakan penelitian ini adalah laporan keuangan.
Hasil penelitian yang dilakukan mengajukan anggaran yang akan
digunakan untuk kegiatan perusahaan kepada Koperasi Swamitra Ita Esa III
pusat. Pengajuan anggaran bertujuan untuk mengetahui jumlah dana yang
dibutuhkan perusahaan cabang dalam membiayai seluruh kegiatan
operasional yang dilaksanakan dan sebagai alat bantu bagi manajemen
dalam mencegah terjadinya penyimpanan – penyimpanan terhadap
penggunaan dana perusahaan. Koperasi Swamitra Ita Esa III Kota Kupang
telah membuat laporan realisasi anggaran. Pada laporan
pertanggungjawaban dapat dilihat beberapa besarnya perbandingan antara
anggaran dan realisasinya. Maka disarankan kepada direktur Koperasi
Swamitra Ita Esa III Kota Kupang hendaknya mengajak para anggota
koperasi untuk berperan serta dalam meningkatkan usahanya dalam
melakukan pinjaman. Maka pihak koperasi harus mempelajari dan
mengidentifikasi secara objektif apa yang menjadi peluang untuk
meningkatkan keuangan perusahaan tersebut.
Kata kunci : akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian biaya.

Abstract
This thesis was prepared by Maria Yosinta Lakbanu, ID: 1462201082
with the title Implementation of Responsibility Accounting and Cost Control
in the Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City. The formulation of the
problem in this research is How is the implementation of responsibility
accounting and cost control in the Ita Esa III Cooperative, Kupang City?
In this research the author used primary data and secondary data, as
well as data collection techniques through interviews, observation and
questionnaires. Furthermore, the analysis technique used is qualitative
descriptive analysis technique. The total number of members of the
Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City as key informants is 1 person.
This research used financial reports
The results of the research carried out submitted a budget that will be
used for company activities to the Swamitra Ita Esa Cooperative, the budget
submission center aims to determine the amount of funds needed by
branch companies to finance all operational activities carried out and as a
tool for management in preventing irregularities in the use of funds.
company. The Swamitra Ita Esa III Cooperative, Kupang City, has prepared a
budget realization report. In the accountability report, it can be seen how
big the comparison between the budget and the realization is, so it is
recommended to the director of the Swamitra Ita Esa III Cooperative,
Kupang City. In order to invite cooperative members to fight and increase
their business in making loans, the cooperative must objectively study and
identify what is the opportunity or basis so that more members can make
loans to improve the company's finances.
Keywords : responsibility accounting, cost control

Pendahuhuluan

Perkembangan dunia ekonomi yang luas di indonesia pada saat ini, menuntut
para manajemen bekeija secara baik, efesien dan ekonomis. Oleh karena itu
manejemen harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik agar tujuan
perasaan untuk mendapatkan keuntungan dapat tercapai. Sehubungan dengan
itu, akuntansi merupakan salah satu alat untuk membantu manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari
upaya pengelolaan yang di lakukan dengan baik oleh manajemen. Untuk
mengetahui apakah perusahaan sudah beijalan sesuai dengan yang di rencanakan
di perlukan suatu pengendalian untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
perusahaan. Oleh karena itu peranan manajemen dalam pengendalian biaya
sangat di perlukan.
Salah satu saranan yang dapat digunakan dalam pengendalian perusahaan
adalah akuntansi pertanggung jawaban. Akuntansi pertanggung jawaban adalah
suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan
pelaporan biaya serta penghasilan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggung
jawaban dalam organisasi. Tujuannya adalah dapat di ketahui orang atau
kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan
penghasilan yang di anggarkan.

Akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi biaya bagi manajemen di


sebut akuntansi biaya. Agar akuntansi biaya dapat mencapai tujuan tersebut.
Maka biaya yang di keluarkan perusahaan harus di catat dan di golongkan dahulu
ke dalam penentuan Harga Pokok Produksi, pengendalian biaya, pengambilan
kepulusan.

Untuk penentuan Harga pokok produksi Akuntansi biaya mencatat,


menggolongkan dan meringkas biaya -biaya pembuatan produk atau penyerahan
jasa. Pada umumnya akuntansi biaya bertujuan untuk penentuan Harga Pokok
Produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan dan
untuk memenuhi kebutuhan manajemen melalui akuntansi pertanggung jawaban.

Fokus pengendalian dalam sistem akuntansi pertanggung jawaban adalah


sumber daya yang di komsumsi manejer yang memiliki wew'enang untuk
mengkomsumsi sumber daya tersebut. Karena sumber daya yang di nyatakan
dalam satuan uang merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggung
jawaban merupakan metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen
untuk melakukan pengelolaan biaya. (Mulyadi, 1993:160).

Akuntansi pertanggunmg jawaban di terapkan pada organisasi yang


mempunyai pusat pusat pertanggungjawaban (responbility center) tujuan di
bentuknya pusat pertanggungjawaban adalah (Mardiasrao 2002:46).

Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan


unit organisasi yang dipimpinnya.

Untuk memudahkan tercapainya tujuan organisasi.

Memfasilitasi terbentuknya goal congruetice.

Mendorong krealifilas dan daya inovasi bawahan

Sebagai alat pengendalian anggaran

Setiap akuntansi pertanggung jawaban merupakan sistem akuntansi yang


mengakui berbagai pusat pertanggung jawaban pada keseluruhan perusahaan
yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggung jawaban
dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggun
jawaban sebenarnya timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan
bagaimana mempertanggungjawabkan dalam bentuk suatu laporan tertulis.
Akuntansi pertanggung jawaban yang baik, dalam penerapannya harus
menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dari wewenang ini
akan menimbulkan adanya tanggung jawab. Dengan wewenang dan tanggung
jawab tersebut akan memudahkan pengendalian terhadap penyimpangan yang
terjadi.

Akuntansi pertanggung jawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan


usaha lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas
usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggung jawaban atas aktivitas
tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efesien.
Dengan diterapkan sistem akuntansi pertanggung jawaban yang baik akan
menyebabkan terciptanya suatu pengendalian dan pengukuran prestasi kerja
manajer. Akuntansi pertangggung jawaban juga sebagai sarana untuk
mengevaluasi kemampuan setiap manajer, sehingga akan dibentuk Jandasan
tercipnya suatu sistem pengukuran prestasi kerja manajer. Laporan pertanggung
jawaban dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat analisis yang
bertujuan untuk mengukur prestasi manajer untuk setiap pusat pertanggung
jawaban.

Sistem akuntansi pertanggung jawaban merupakan metode pengendalian


biaya, biaya dalam sistem akuntansi pertanggung jawaban dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang untuk mengkomsumsi sumber daya. Karena
sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu
merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggung jawabkan merupakan satu
metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan
pengelolaan biaya Koperasi Swamitra Ita Esa Kota Kupang.

Pengendalian biaya dan Akuntansi Pertanggungjawaban di Swamitra Ita Esa III


Kota Kupang telah dilakukan yakni, laporan realisasi anggaran setiap aklrir
bulannya, namun pengendalian biaya gunakan meningkatkan efektivitas
pertanggungjawaban belum sepenuhnya.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulisan tertarik


untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dan pengendalian biaya pada Koperasi Swamitra Ita Esa III
Kota Kupang”.

Teori
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Secara bahasa, koperasi berasal dari bahasa inggris, yaitu ‘co’ berarti bersama
dan operation berarti bekeija. jadi, koperasi adalah melakukan pekerjaan secara
bersama (gotong-royong).

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dalam


pasal 5 dijelaskan bahwa yang dimaksud koperasi adalah badan operasi yang
beranggotakan orang seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yan
berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan oleh
International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional), yaitu:

a. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela

b. Pengelolaan yang dmokratis


Partisipasi anggota dalam ekonomi,

Kebebasan dan otonomi, dan

Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Prinsip koperasi di Indonesia tercantum dalam Undang - Undang No. 12 Tahun


1967 dan Undang - Undang No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi menurut Undang -
Undang no. 25 tahun 1992, yakni:

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,

Pengelolaan dilakukan secara demokrasi,

Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing- masing
anggota,

Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,

Kemandirian,

Pendidikan perkoperasian, dan

Kerjasama antar koperasi.

Adapun prinsip Koperasi berdasarkan Undang - Undang No. 17 Th. 2012, yaitu
modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi (SMK).

Fungsi dan Peran Koperasi

Koperasi juga memiliki fungsi dan peran yang tercantum dalam Undang-undang
No. 25 tahun tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 4. fungsi dan peran dalam
Undang-undang tersebut sebagai berikut.

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.

Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas keliidupan manusia dan
masyarakat.

Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan


perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka gurunya.

Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Jenis koperasi menurut fungsimya dapa dibedakan menjadi berikut.


Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi

Koperasi pembelian / pengadaan / konsumsi adalah koperasi yang


menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Dikoperai in anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli (konsumen) bagi koperasinya.

Koperasi penjualan/pemasaran

Koperasi penjualan/pemasaran merupakan koperasi yang menyelenggarakan


fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di
tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang
atau jasa kepada koperasinya.

Koperasi Produksi

Koperasi Produksi yakni koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekeija sebagai pegawai koperasi. Dikoperasi jenis ini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.

Koperasi Jasa

Koperasi Jasa yaitu koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang


dibutuhkan oleh anggota. Contohnya, simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan lain-
lain. Anggota dari koperasi ini berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan
jasa koperasi.

Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja

Berdasarkan tingkat dan luas daerah keijanya, koperasi dapat dibedakan menjadi
berikut.

Koperasi Primer

Koperasi primer adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20


orang perseorangan.

Koperasi Sekunder

Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan- badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah keija yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer. Koperasi jenis ini dapat dibedakan menjadi:
Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan minimal 5 koperasi primer.

Gabungan koperasi adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 koperasi pusat.

Induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan minimal 3 gabungan koperasi.

Jenis Koperasi Menurut Status Keanggotaannya

Menurut status keanggotaannya koperasi dibedakan menjadi:

Koperasi produsen ialah koperasi yang beranggotakan para produsen barang/jasa dan memiliki rumah
tangga usaha.

Koperasi konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa
yang ditawarkan para pemasok di pasar.

Jenis Koperasi di Indonesia

Dibawah ini merupakan macam-macam koperasi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut.

Koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang beranggotakan masyarakat, baik sebagai konsumen
maupun sebagai produsen barang. Kegiatan koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi penghimpunan
dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik kepada konsumen maupun
produsen.

Koperasi konsumen

Koperasi konsumen adalah koperasi yang beranggotakan konsumen. Kegiatan dari koperasi ini adalah
menyalenggarakan fungsi penyedia barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan
masyarakat selaku konsumen.

Koperasi produsen yaitu koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan memiliki usaha rumah
tangga. Kegiatan koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi penyedia bahan atau sarana produksi,
pemrosesan, dan pemasaran barang yang dihasilkan oleh anggota selaku produsen.

Koperasi pemasaran yakni koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil produksi. Kegiatan
koperasi ini adalah menyalenggarakan fungsi pemasaran barang yang diproduksi oleh anggota.

Koperasi jasa adalah koperasi yang menyalenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu untuk kepentingan
anggota. Misalnya jasa asuransi, angkutan, serta pendidikan dan pelatihan.

Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose
cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba
usaha (multi purpose cooperative).

Pengurus koperasi dipilih dari kalangan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Bisa saja dalam rapat
anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri.
Demkian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak
memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan
ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum
anggota koperasi.

Mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota.
Namun sesuai dengan Undang - Undang 25 Tahun 1992 pengurus adalah dari anggota, apabila diperlukan
dapat mengangkat manajer untuk membantu mengelolanya.

Modal koperasi ada dua macam yaitu, modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri merupakan
sejumlah uang yang dikumpulkan anggota- anggotanya sesuai dengan ketentuan koperasi. Macam-
macam modal sendiri antara lain simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan khusus, dana cadangan,
dan hibah.

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh anggota pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan wajib adalah sejumlah uang tertentu yang harus dibayar oleh anggota pada
saat waktu tertentu kepada koperasi. Simpanan khusus merupakan simpanan yamg dimiliki oleh anggota
koperasi mengacu pada ketentuan khusus yang dibuat oleh koperasi. Dana cadangan merupakan modal
yang dimiliki koperasi dari hasil SIIU yang tidak dibagikan.

Hibah merupakan modal yang berasal dari bantuan (donatur) dari pihak luar atau lain untuk menjalankan
kegietan usaha koperasi. Modal pinjaman adalah sejumlah uang yang diperolah dari pihak luar sesuai
dengan kesepakatan yang berlaku. Modal ini harus dikembalikan koperasi pada saat jatuh tempo.

Modal pinjaman koperasi dapat berasal dari anggota dan calon anggota, koperasi lain dengan perjanjian
kerja, sama antarkoperasi, bank atau lembaga keuangan bukan bank berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, penerbitan obligasi dan surat utang lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sumber lain yang sah.

Anda mungkin juga menyukai