Anda di halaman 1dari 23

Responsibility Accounting

Information
(Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban)
Akuntansi Manajemen – Ch 12
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
 Informasi akuntansi pertanggunjawaban merupakan aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer
yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban
tertentu.
 Dalam hubungannya dengan wewenang yang dimiliki oleh seorang
manajer, aktiva, pendapatan, dan/atau biaya terkendalikan dan
aktiva, pendapatan, dan/atau biaya tidak terkendalikan.
 Aktiva, pendapatan, dan biaya terkandalikan adalah aktiva,
pendapatan, dan biaya yang dapat secara signifikan dipengaruhi
oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu.
 Dalam sistem akuntansi pertanggunjawaban, informasi akuntansi
dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang atas
terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan
pertanggungjawaban kepada manajer yang bersangkutan.
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
 Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional memusatkan
pengendalian manajemen terhadap biaya, sedangkan activity-based
responsibility accounting system memusatkan pengendalian manajemen
terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya, dengan
tujuan untuk menurunkan biaya secara berkesinambungan.
 Informasi akuntansi pertanggunjawaban tradisional adalah suatu sistem
akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan
pelaporan biaya dan/atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi.
 Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan keluaran berupa
informasi akuntansi pertanggunjawaban yang berguna untuk penyusunan
anggaran dan untuk menilai serta memotivasi kinerja manajer.
 Activity-based responsibility accounting system adalah suatu sistem
akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan
pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitas-penambah dan bukan-
penambah nilai untuk memungkinkan manajemen merencanakan
pengelolaan aktivitas dan memantau hasil perbaikan berkesinambungan
atas berbagai aktivitas untuk pembuatan produk atau penyerahan jasa.
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
 Informasi akuntansi pertanggunjawaban tradisional adalah suatu
sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya dan/atau pendapatan
dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam
organisasi.
 Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan keluaran
berupa informasi akuntansi pertanggunjawaban yang berguna
untuk penyusunan anggaran dan untuk menilai serta memotivasi
kinerja manajer.
 Activity-based responsibility accounting system adalah suatu
sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitas-
penambah dan bukan-penambah nilai untuk memungkinkan
manajemen merencanakan pengelolaan aktivitas dan memantau
hasil perbaikan berkesinambungan atas berbagai aktivitas untuk
pembuatan produk atau penyerahan jasa.
Penggunaan Informasi Akuntansi
Pertanggungjawaban
 Jika informasi akuntansi dipakai sebagai salah satu dasar
penilaian kinerja, maka informasi akuntansi yang memenuhi
kebutuhan tersebut adalah informasi akuntansi manajemen yang
dihubungkan dengan individu yang memiliki peran tertentu dalam
organisasi.
 Tipe informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik
semacam itu disebut dengan informasi akuntansi
pertanggunjawaban.
 Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.
Tipe Pusat Pertanggungjawaban

 Dalam organisasi perusahaan, penentuan daerah


pertanggungjawaban manajer yang bertanggung jawab
dilaksanakan dengan menetapkan pusat-pusat
pertanggungjawaban dan tolak ukur kinerjanya.
 Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit
organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab
 Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang
sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi
keluaran
Pusat Pertanggungjawaban Sebagai Suatu
Proses

Pusat
Pertanggungjawaban

Masukan Keluaran
Proses
Masukan X Harga Keluaran X Harga
= Biaya = Pendapatan
Pusat Pertanggungjawaban Sebagai Suatu Proses

 Hampir semua masukan suatu pusat pertanggungjawaban dapat


diukur secara kuantitatif, namun tidak semua keluaran pusat
pertanggungjawaban dapat diukur secara kuantitatif.
 Empat kemungkinan hubungan masukan dan keluaran pusat
pertanggungjawaban :
1. Masukan pusat pertanggungjawaban mempunyai hubungan
nyata (real) dengan keluarannya
2. Masukan pusat pertanggungjawaban mempunyai hubungan
artifisial atau semu dengan keluarannya
3. Masukan pusat pertanggungjawaban mempunyai hubungan erat
dengan keluarannya
4. Masukan pusat pertanggungjawaban mempunyai hubungan tidak
erat dengan keluarannya
Tipe Pusat Pertanggungjawaban
Berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya dan hubungan diantara
keduanya, pusat pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi empat macam :

Pusat Pendapatan

Pusat Biaya
Tipe Pusat
Pertanggungjawaban
Pusat Laba

Pusat Investasi
Tipe Pusat Pertanggungjawaban

 Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya


diukur prestasinya atas dasar biayanya (nilai masukannya)

 Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang


manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan
pusat pertanggungjawaban tersebut

 Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya


diberi wewenang untuk mengenadalikan pendapatan dan biaya
pusat pertanggungjawaban tersebut.

 Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur


prestasinya dengn menghubungkan laba yang diperoleh pusat
pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan.
Penggunaan Informasi akuntansi Pertanggungjawaban
dalam Penilaian Kinerja Manajer
 Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Penilaian kinerja bermanfaat untuk :
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi
program pelatihan karyawan
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasannya menilai kinerja mereka
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan
Penggunaan Informasi akuntansi Pertanggungjawaban
dalam Penilaian Kinerja Manajer

 Tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja


secara kuantitatif :
1. Ukuran kriteria tunggal (single criterion)
Ukuran kinerja hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai
kinerja manajer
2. Ukuran kriteria beragam (mutiple criteria)
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran
untuk menilai kinerja manajer
3. Ukuran kriteria gabungan
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,
memperhitungkan bobot masing-masing ukuran, dan
menghitung rata-rata sebagai ukuran menyeluruh kinerja
manajer
Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan

 Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja


manajer pusat pendapatan adalah pendapatan.

 Pengukuran kinerja pusat pendapatan, seluruh


pendapatan, baik yang berasal dari transaksi penjualan
produk atau jasa kepada pihak luar perusahaan maupun
dari transfer produk atau jasa kepada pusat
pertanggungjawaban lain dalam perusahaan, dipakai
sebagai tolak ukur kinerja manajer pusat pendapatan.
Penilaian Kinerja Pusat Biaya
 Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja
manajer pusat biaya adalah biaya.
 Banyak masalah yang timbul dalam pengukuran biaya
sebagai ukuran kinerja, karena tidak ada biaya yang
sepenuhnya dapat dikendalikan oleh manajer yang
memiliki wewenang untuk mengendalikan pusat biaya.
 Masalah yang timbul dalam penggunaan biaya sebagai
ukuran kinerja manajer pusat biaya :
1. Masalah perilaku biaya
2. Masalah hubungan biaya dengan pusat biaya
3. Masalah jangka waktu
4. Masalah tanggung jawab ganda
Penilaian Kinerja Pusat Laba

 Kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur


dalam ruang lingkup laba
 Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena
laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat
menggunakan satu indikator yang komprehensif
 Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu
kesatuan rangkaian yang berawal dari pusat tanggung
jawab yang sangat jelas sebagai pusat laba sampai
pusat tanggung jawab yang bukan merupakan pusat
laba
Penilaian Kinerja Pusat Laba
 Suatu perusahaan yang menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat
memberikan manfaat sebagai berikut ;
 Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat
oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan
 Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat
karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu
 Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian,
sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas
 Manajer yang tunduk pada hanya sedikit batasan korporat, lebih bebas
untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya
 Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka
pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi
manajemen umum
 Kesadaran laba (profit consciusnes) dapat ditingkatkan karena para
manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara
untuk meningkatkan labanya
 Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen
puncak mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual
perusahaan
 Karena output yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat
responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya
Penilaian Kinerja Pusat Investasi
 Karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya,
tidak dapat berdiri sendiri sebagai ukuran kinerja laba
 Maka laba perlu dihubungkan dengan investasi yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
 Untuk mengukur kinerja pusat laba, umumnya digunakan dua
ukuran yang menghubungkan laba yang diperoleh pusat laba
dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba :
 Kembalian investasi (Return On Investment)
 Residual Income
 Ukuran lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
manajer pusat laba adalah produktivitas
Penilaian Kinerja Pusat Investasi

 Return on Investment (ROI) :

Laba
ROI =
Investasi

RO Pendapatan Laba
= X
I Investasi Pendapatan

 Residual Income (RI)


RI = laba bersih – beban modal
= (full Revenue – Full Cost) – (y% x Full Assets)
Penilaian Kinerja Pusat Investasi

 Dalam menggunakan kembalian investasi sebagai


ukuran kinerja, diperlukan kebijakan manajemen yang
bersangkutan dengan :
1. Penentuan komponen yang digunakan untuk
menghitung laba
a. Komponen pendapatan
b. Komponen biaya
2. Penentuan aktiva yang diperhitungkan ke dalam
investment base
3. Pengukuran nilai aktiva yang diperhitungkan ke
dalam investment base
Penilaian Kinerja Pusat Investasi
 Manfaat kembalian investasi sebagai pengukur kinerja :
1. Kembalian investasi mendorong manajer pusat laba menaruh perhatian
yang seksama terhadap hubungan antara pendapatan penjualan, biaya,
dan investasi
2. Kembalian investasi mendorong manajer pusat laba melaksanakan
efisiensi biaya
3. Kembalian investasi mencegah manajer pusat laba melakukan investasi
yang berlebihan di dalam pusat laba yang dipimpinnya
 Kelemahan kembalian investasi sebagai pengukur kinerja :
1. Kembalian investasi tidak mendorong manajer pusat laba untuk
melakukan investasi dalam proyek yang akan berakibat menurunkan
kembalian investasi pusat laba, meskipun proyek tersebut menaikkan
profitabilitas perusahaaan sebagai keseluruhan
2. Kembalian investasi mengakibatkan manajer pusat memusatkan
perhatiannya kepada sasaran jangka pendek dengan mengorbankan
sasaran jangka panjang
Penilaian Kinerja Pusat Investasi

 Residual income dihitung dengan


mengurangi laba yang diperoleh pusat laba
dengan beban modal (capital charge)
 Tarifyang digunakan untuk menghitung
beban modal ditetapkan oleh kantor pusat
 Dalam menghitung residual income, pusat
laba dapat menerapkan tarif beban modal
yang berbeda untuk aktiva yang memiliki
risiko yang berbeda
Penilaian Kinerja Pusat Investasi

 Keunggulan residual income :


1. Penggunaan residual income sebagai pengukur kinerja pusat
laba mengakibatkan semua pusat laba memiliki sasaran laba
yang sama untuk investasi yang sebanding
2. Residual income dapat menggunakan tarif beban modal yang
berbeda untuk aktiva yang memiliki risiko yang berbeda

 Kelemahan residual income :


1. Residual income hanya mendorong manajer pusat laba
memusatkan orientasinya ke tujuan-tujuan jangka pendek
2. Residual income sebagai pengukur kinerja pusat laba sangat
dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap
3. Residual income berupa angka absolut, yang tidak dapat
digunakan untuk membandingkan kemampuan berbagai pusat
laba dalam menghasilkan laba
Penggunaan Informasi Akuntansi
Pertanggungjawaban dalam Penyusunan Anggaran

 Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang


dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain,
yang mencakup jangka waktu satu tahun

 Penyusunan anggaran (bugdeting) sering diartikan sama


dengan perencanaan laba (profit planning)

Anda mungkin juga menyukai