RESUME
Oleh :
Akuntansi Manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
tertentu manajemen. Proses adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan
penggunaan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan suatu sistem.
Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum yaitu menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen, menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan, menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntasi manajemen berperan penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta
dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh individu. Peranan ini disebut sebagai
akuntansi pertanggung jawaban dan merupakan alat fundamental dari pengendalian manajerial.
Ada empat elemen pada model akuntansi pertanggung jawaban yaitu: menugaskan tanggung
jawab, membuat ukuran kinerja/ kriteria, mengevaluasi kinerja, memberikan penghargaan yang
bertujuan untuk mempengaruhi prilaku sehingga inisiatif individu dan orgaisasional sejalan untuk
mencapai suatu tujuan umum.
Akuntansi manajemen memberikan tiga jenis akuntansi pertanggung jawaban yaitu berdasarkan
fungsional, berdasarkan aktifitas dan berdasarkan strategi.
Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsional menugaskan tanggung jawab pada
unit organisasional dan menyatakan ukuran kinerja berdasarkan faktor keuangan, hal ini
menekankan persfektif keuangan. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktifitas, di pihak
lain adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan bagi para perusahaan yang
beroperasi dalam lingkungan yang terus$menerus menuntut perbaikan, dan akuntansi pertanggung
jawaban berdasarkan aktifitas menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan
ukuran kinerja keuangan dan non keuangan.
Menurut Hansen, Mowen (2005) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
”Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh
setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.”
Dari definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai akuntansi pertanggungjawaban
merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas
memisahkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing tingkat manajemen.
Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari
kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward yang diterima seorang individu dalam
organisasi. Peran ini disebut akuntansi pertanggungjawaban dan merupakan alat utama
pengendalian manajerial. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini didukung oleh empat elemen
penting:
3. Mengevaluasi kinerja,
4. Memberikan reward.
Sistem akuntansi manajemen menawarkan tiga jenis akuntansi pertanggung jawaban:
Sistem akuntansi pertanggung jawaban untuk suatu lingkungan yang stabil dihubungkan dengan
akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsi. Sistem akuntansi pertanggung jawaban
berdasarkan fungsi menugaskan tanggung jawab pada unit organisasional dan menyatakan ukuran
kinerja berdasarkan faktor keuangan.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban semacam inilah yang biasa dikembangkan oleh sebagian
besar perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang relatif stabil.
Penganggaran dan kalkulasi biaya standar merupakan tolak ukur aktivitas dari kerangka kerja
fungsional. Sistem reward dirancang untuk mendorong setiap individu agar mengelola biaya, yaitu
untuk mencapai atau membuatnya di bawah standar yang dianggarkan. Dalam perkembangannya,
akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsional sering dianggap tidak mampu memenuhi
kebutuhan lingkungan bisnis yang bersifat dinamis.
Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktifitas di lain pihak adalah sistem akuntansi
pertanggung jawaban yang dikembangkan bagi para perusahaan yang beroperasi dalam
lingkungan yang terus menerus menurut perbaikan. Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan
aktifitas menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan ukuran kinerja keuangan
dan non keuangan.
Waktu, kualitas, dan efisiensi merupakan dimensi penting dari kinerja karena sistem ini bertujuan
untuk menghasilkan produk dengan biaya rendah, berkualitas tinggi, dan diterima konsumen tepat
waktu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini dikembangkan oleh perusahaan yang beroperasi
dalam lingkungan yang kompetitif dan menuntut perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement). Perubahan dapat dilakukan melalui:
Karena berbagai perubahan proses tersebut memerlukan aktivitas tim, maka reward berdasarkan
tim lebih sesuai untuk digunakan daripada reward individu.
Pengukuran Kinerja
𝑹𝑶𝑰 = 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒆𝒅 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
a. Kelebihan/Kegunaan analisis ROI
1. Sebagai salah satu kegunaan prinsipil yang sifatnya menyeluruh. Apabila perusahaan sudah
menjalankan praktek akuntansi dengan baik maka manajemen dengan menggunakan teknik
analisis ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produk dan
efisiensi penjualan.
2. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh ratio industri,
maka dengan analisis ROI ini dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada
perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah
perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
3. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh divisi atau bagian yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam
bagian yang bersangkutan, sehingga dapat mengurangi investasi pada penggunaan aset
yang berlebihan.
4. Analisa ROI dapat digunakan untuk pengukuran profitabilitas dari masing-masing produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan “product cost system” yang baik,
modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh
perusahaan yang bersangkutan sehingga akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-
masing produk.
5. ROI berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk perencanaan. Misalnya ROI
dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ketika perusahaan akan
mengadakan ekspansi.
b. Kelemahan ROI :
– Salah satu kelemahan yang prinsipil dari penggunaan ROI adalah kesukaran dalam
membandingkan tingkat Rate of Return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis, mengingat bahwa praktik akuntansi yang digunakan masing-masing perusahaan
tersebut adalah berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan memberikan gambaran
perbandingan yang salah.
– Kelemahan lain terletak adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) suatu mesin atau
perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau beli
pada waktu tidak terjadi inflasi dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment
dan profit margin.
– Analisa ROI tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua
perusahaan atau lebih karena ROI diperoleh dari dua rasio yang masing-masing
mengandung unsur penjualan dimana penganalisa tidak mengetahui sebab terjadinya
perubahan dalam penjualan tersebut.
– Terkadang adanya perhitungan ROI juga mendorong terjadinya myopic behavior, yaitu
manajer hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, yang justru akan membebani
badan usaha keseluruhan secara jangka panjang.
c. Meningkatkan ROI
ROI merupakan hasil dari sales margin dan capital turn over maka ROI dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan salah satu atau kedua komponen tersebut.
Analisis RI diperoleh setelah melakukan perhitungan ROI dan biaya modal. Dalam
beberapa buku akuntansi manajemen dan manajemen keuangan, RI sering disebut Economic
Value Added (EVA), tetapi peulis akan menyebut dengan RI secara konsisten, kecuali untuk
kutipan langsung. EVA mencerminkan residual income yang tersisa setelah semua biaya modal,
termasuk modal saham, telah dikurangkan, sedangkan laba akuntansi dihitung tanpa
mengurangkan biaya modal. EVA merupakan estimasi laba ekonomi usaha yang sebenarnya untuk
tahun tertentu dan berbeda dari laba bersih akuntansi dimana laba akuntansi tidak dikurangi dengan
biaya ekuitas, sementara dalam perhitungan EVA biaya ini akan dikeluarkan.
Analisis RI diperoleh setelah melakukan perhitungan ROI dan biaya modal. Dalam
beberapa buku akuntansi manajemen dan manajemen keuangan, RI sering disebut Economic
Value Added (EVA), tetapi peneliti akan menyebut dengan RI secara konsisten, kecuali untuk
kutipan langsung.
Laba residu (residual income) adalah laba operasi bersih yang diperoleh pusat investasi di atas
imbas hasil minimum yang diminta atas aktiva operasi yang digunakan. RI, yaitu laba operasional
setelah pajak dikurangi dengan biaya modal atas keputusan invesatasi perusahaan. Perusahaan
memperoleh nilai tambah ekonomis jika hasil pengurangan laba operasi setelah pajak dengan biaya
modal hasilnya positif, sebaliknya, perusahaan tidak memberikan nilai tambah ekonomis, jika hasil
pengurangan tersebut negatif. Nilai tambah ekonomis (economic value added-EVA) adalah
adaptasi dari laba residu yang akhir-akhir ini telah diterapkan oleh banyak perusahaan.
RI memadukan laba yang diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan lalu dikurangi biaya modal yang diperoleh dari persentase biaya modal dikalikan
dengan total modal.
Keunggulan RI:
1. Membuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang
sebanding.
2. Dapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki resiko yang
berbeda.
Kelemahan RI:
1. RI hanya mendorong manajer pusat laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka
pendek, karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi saja.
2. RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
3. Karena hasil akhir RI adalah berupa angka absolut, bukan rasio maka sulit untuk
membandingkan RI dari satu pusat laba dengan RI dari pusat laba lainnya yang memiliki
jumlah investasi yang berbeda.
– Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan
investasi.
– Jika kinerja suatu pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi-investasi yang
menghasilkan laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan
lebih menarik bagi manajer.
– Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
– EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai
pasar perusahaan.
b. Kelemahan EVA
– Analisis EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan perhitungan
aktiva tetap.
– EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru karena tingginya nilai
buku bersih untuk tahun-tahun awal.
– Secara praktis, penerapan EVA masih sulit, karena proses perhitungan EVA memerlukan
estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan yang belum go public
sulit untuk dilakukan.