Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizqi Harry Ramadhan

Kelas : Akmen B
NIM : 12030118130144

Bab 5. Manajemen Berdasarkan Aktivitas


Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas : Gambaran Umum Konseptual
Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan
berkelanjutan. Memperbaiki proses berarti memperbaiki caa berbagai aktivitas terkait
dilakukan. Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management) adalah
pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian
manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan
dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. ABC adalah sumber utama
informasi manajemen berdasarkan aktivitas. Jadi, model manajemen berdasarkan
aktivitas ini memiliki dua dimensi yaitu dimensi biaya dan dimensi proses. Tujuan
dimensi biaya adalah memperbaiki akurasi pembebanan biaya sedangkan tujuan
dimensi proses adalah untuk mengurangi biaya berkaitan dengan aktivitas apa saja
yang dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut
dilakukan.
Mengimplementasikan ABM
ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama.
ABM dapat dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki
pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi
biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.
Perencanaan Sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan
menjawab berbagai masalah berikut :
1.  Sasaran dan tujuan sistem ABM
2.  Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
3.  Proses bisnis dan baurab produk perusahaan
4. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
implementasi.
5. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari dan
menggunakan informasi baru..
Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi aktivitas. Klasifikasi berbagai aktivitas juga
memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha perbaikan
berkelanjutan, seperti proses manufaktur just-in-time (JIT), manajemen kualitas total,
dan manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan.
Penyebab kegagalan implementasi ABM yang utama adalah kurang dukungan dari
manajer tingkat atas.
ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian
manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen penting yaitu pemberian tanggung
jawab, pembuatan ukuran kinerja/ benchmarking, pengevaluasian kinerja dan
pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi
perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan
disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama.
Tiga jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang
waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi.
Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional)
memberikan tanggung jawabpada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai
ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.
Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam
lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab
Pertanggungjawaban berdasarkan Pertanggungjawaban berdasarkan
Keuangan Aktivitas
1. Unit Perusahaan 1. Proses
2. Efisiensi operasional lokal 2.Efisiensi keseluruhan sistem
3. Akuntabilitas Individu 3.Akuntabilitas tim
4. Hasil Keuangan 4.Hasil Keuangan

Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus


diidentifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi benchmarking untuk
ukuran kinerja.

Perbandingan Ukuran Kinerja


Ukuran berdasarkan Keuangan Ukuran berdasarkan Aktivitas
1. Anggaran Unit Perusahan 1.Standar berorientasi pada proses
2. Perhitungan biaya standar 2.Standar bernilai tambah
3. Standar Statis 3.Standar Dinamis
4. Standar yang saat ini dapat dicapai 4.Standar Optimal

Evaluasi Kinerja dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan


membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Evaluasi Kinerja berdasarkan Evaluasi Kinerja berdasarkan
Keuangan Aktivitas
1.Efisiensi Keuangan 1.Pengurangan Waktu
2.Biaya yang dapat dikendalikan 2.Perbaikan Kualitas
3.Biaya aktual versus standar 3.Pengurangan biaya
4.Ukuran keuangan 4.Pengukuran tren

Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi
penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak
manajemen yang lebih atas.
Penghargaan berdasarkan Keuangan Penghargaan berdasarkan Aktivitas
1.Berdasarkan kinerja Keuangan 1.Berdasarkan kinerja multidimensi
2.Penghargaan individu 2.Penghargaan kelompok
3.Kenaikan Gaji 3.Kenaikan Gaji
4.Promosi 4.Promosi
5.Bonus dan pembagian laba 5.Bonus, pembagian laba dan
keuntungan
Analisis Nilai Proses
Analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya
dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan sistem sebagai
ganti kinerja individual.
ANALISIS PENGGERAK: Pencerian Akar Pemicu
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output. Akar pemicu (root cause) adalah
penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan.
Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Analisis penggerak bertujuan
mengungkapkan akar pemicu.
ANALISIS AKTIVITAS: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai
Analisis Aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan
mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Aktivitas Bernilai-Tambah. Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat
bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas yang bernilai-tambah. Biaya bernilai
tambah adalah berbagai biaa yang timbul dari melakukan berbagai aktivitas bernilai-
tambah dengan efisiensi yang sempurna.
Aktivitas Tak Bernilai-Tambah. Semua aktivitas selain berbagai aktivitas yang
paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu,
disebut sebagai aktivitas tak-bernilai-tambah. Aktivitas tak-bernilai-tambah dapat
diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga syarat.
Biaya tak-bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas
tak-bernilai-tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah.
Pengurangan Biaya. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara:
1.    Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang tak-bernilai tambah.
2.  Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang
timbul oleh beberapa strategi yang saling bertentangan.
3.   Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan
suatu aktivitas.
4. Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang
dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale.
Pengurangan Kinerja Aktivitas
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:
1.  Efisiensi; berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas
2.  Kualitas; berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut
dilakukan pertama kali. Ouput aktivitas yang cacat perlu diulang hingga
menyebabkan biaya yang tidak dibutuhkan dan pengurangan efisiensi.
3.  Waktu; dibutuhkan untuk melakukan uatu aktivitas merupakan hal penting.

Anda mungkin juga menyukai