Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizqi Harry Ramadhan

NIM : 12030118130144
Kelas :D
Pengaruh Penggunaan Peer to Peer Lending dalam Struktur Permodalan
pada UMKM terhadap Kinerja UMKM di Indonesia
Identifikasi Masalah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan
perekonomian Indonesia terbesar. Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian
Koperasi dan UKM, Budi Mustopo mengatakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) lebih dari 60 %. UMKM telah menjadi tulang
punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN
adalah bentuk usaha mikro, kecil dan menengah dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7-
97,2%. Bersumber data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah jumlah UMKM
diIndonesia pada tahun 2018 mencapai 64.199.606 unit bisnis. Dengan banyaknya UMKM ini
tentu harus diberdayakan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas dari UMKM yang
ada.

Kemajuan UMKM disejalankan dengan perkembangan teknologi yang semakin kian


berkembang. Hasil penelitian menyatakan bahwa salah satu kesuksesan bisnis adalah
penunjangan teknologi yang baik dan tepat sasaran. Salah satu permasalahan yang timbul dalam
pemberdayaan UMKM ini yaitu kesulitan akses permodalan pada perbankan menurut Ketua
Forum Tenaga Pendamping UMKM Sumsel, Salama Sri Susanti. Disisi lain terdapat
pertumbuhan yang signifikan dari adanya financial technology sebagaimana dikutip dari
Otoritas Jasa Keuangan bahwa hingga akhir 2019 terdapat 164 entitas yang bergerak dalam
bisnis peer to peer lending. Keberadaan peer to peer lending kemudian menjadi alternatif
pembiayaan yang dilakukan oleh UMKM karena kesulitan akses pinjaman pada perbankan.
Melalui platform online peminjam diberikan kemudahan terhadap akses peminjaman dengan
megunggah dokumen pinjaman untuk didanai oleh pemberi pinjaman. Peminjam dengan
keterbatasan akses bisa mendapatkan kemudahan proses dan bunga yang terjangkau.

Rumusan Pertanyaan
Berdasarkan uraian masalah diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana skema pembiayaan UMKM menggunakan peer to peer lending dapat
berjalan?
Nama : Rizqi Harry Ramadhan
NIM : 12030118130144
Kelas :D
2. Bagaimana dampak dari adanya struktur permodalan menggunakan peer to peer lending
pada UMKM ?
3. Apakah memilih alternatif pembiayaan menggunakan peer to peer lending berpengaruh
terhadap kinerja UMKM ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui alur pembiayaan peer to peer lending sebagai alternatif pembiayaan
bagi UMKM.
2. Untuk mengetahui dampak pembiayaan menggunakan peer to peer lending pada UMKM
3. Untuk mengetahui relevansi antara kinerja UMKM dengan pembiayaan melalui peer to
peer lending.

Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengadopsi metode
deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu cara atau metode dalam penelitian dengan
melakukan deskripsi pada sekelompok peristiwa, sosial, suatu benda yang terjadi pada saat ini.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menemukan suatu kebenaran dari suatu
fenomena yang dapat dideskripsikan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah studi
literatur dan dokumenter. Data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang berasal dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas. Beberapa jenis refrensi yang digunakan yaitu buku, jurnal ilmiah edisi cetak
ataupun online serta berbagai artikel yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh
variatif baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Permasalahan yang ada dalam rumusan
pertanyaan yang telah dibuat, dianalisis secara mendalam dengan pendekatan kualitatif dalam
mendari datanya dikarenakan penelitian ini menggunakan dasar tinjauan pustaka atau
berdasarkan penelitian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai