AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
67
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
2) Anggaran (budget): Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap
tingkatan manajemen dalam organisasi.
3) Penggolongan biaya (cost classification): Adanya pemisahan biaya antara
biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.
4) System akuntansi (accounting system): Adanya klasifikasi dan kode
rekening yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen dalam
perusahaan.
5) Sistem pelaporan biaya (cost reporting system) pada setiap tingkatan
perusahaan.
7.2. Sentralisasi
Perusahaan yang benar-benar tersentralisasi (centralized) adalah perusahaan
yang segala keputusan perencanaan dan operasinya digariskan oleh
manajemen puncak. Dasar pemikiran kebijakan sentralisasi adalah bahwa
hanya jajaran manajemen puncak saja yang mempunyai perspektif yang
cukup luas untuk mempertimbangkan kebutuhan yang saling bersaing dari
semua segmen perusahaan. Sebagian besar perusahaan yang tersentralisasi
tidak sanggup merespon lingkungan mereka secara efektif atau cepat, oleh
karena itu sentralisasi paling cocok untuk organisasi yang diadaptasikan
dengan baik kepada lingkunan yang stabil. Contoh: perusahaan makanan
cepat saji, jasa kurir, lembaga keuangan, atau industry pertambangan. Hal ini
berarti bahwa tidak ada perbedaan informasi antara kantor pusat korporat
dengan para karyawan yang bertanggungjawa atas pelanggan atau yang
menjalankan kegiatan usaha untuk membuat barang/jasa perusahaan. Untuk
mencapai ini perusahaan sering menyusun prosedur operasi standar guna
memastikan bahwa mereka memakai teknologi dan praktik yang paling
efeisien untuk mengedepankan biaya rendah dan mutu yang konsisten
sehingga tidak timbul penyimpangan.
7.3. Desentralisasi
Desentralisasi (decentralization) adalah delegasi otoritas/wewenang
pengambilan keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah di
dalam sebuah organisasi. Pada intinya desentralisasi memindahkan titik
pengambilan keputusan ke lapisan manajerial yang paling rendah untuk
setiap keputusan yang mesti diambil. Taraf desentralisasi tergantung pada
luasnya otoritas pengambilan keputusan yang dielegasikan oleh manajemen
puncak kepada lapisan manajemen dibawahnya. Tanggungjawab atas
perencanaan dan pengendalian kegiatan opeasional didelegasikan di antara
para manajer. Manajer ini mengemban otoritas untuk mengambil keputusan
tanpa harus terlebih dahulu meminta persetujuan manajemen yang lebih
tinggi. Terdapat empat istilah kunci dalam penerapan wewenang
terdesentralisasi: delegasi, wewenang, tanggung jawab dan akuntabilitas.
68
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Berikut penjelasan istilah kunci tersebut.
(a) Delegasi (delegation) adalah pembagian ke bawah, penugasan pekerjaan
dan kekuasaan pengambilan keputusan terkait kepada manajer-manajer
di dalam sebuat organisasi.
(b) Wewenang (authority) adalah hak untuk mengambil keputusan yang
diperlukan untuk menunaikan tugas yang diemban.
(c) Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban manajer untuk
menerima otoritas untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
(d) Akuntabilitas/pertanggungjawaban (accountability) adalah ukuran
seberapa baik pencapaian hasil, dan hal ini dipenuhi melalui
laporankinerja berkala yang memperlihatkan kepada manajer yang
mendelegasikan wewenang mengenai apa yang terjadi.
69
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Gambar 7.2. Pusat Pertanggungjawaban
70
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
diperhitungkan manakala mengevaluasipusat laba krena manajernya
beranggungjawab atas kinerja pendapatan dan biaya segmen.
c) Pusat investasi (investment center) merupakan bentuk pusat
pertangungjawaban yang paling lengkap. Pusat investasi memiliki semua
hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak putusan atas jumlah
modal yang akan diinvestasikan. Manajer pusat investasi
bertangungjawab atas imbalan sumber daya yang dikonsumsi oleh
segmen tersebut, yaitu bertanggungjawab atas pendapatan, biaya dan
asset operasi dengan tujuan mencapai suatu imbalan atas investasi (return
on investment) yang memuaskan. Dalam pusat investasi, manajer
mimiliki tanggungjawab dan otoritas atas pengambilan keputusan yang
mempengaruhi tidak hanya biaya dan pendapatan saja, tetapi juga asset
yang diinvestasikan dalam pusat pertanggungjawaban.
Kantor pusat
Kelompok usaha XYZ
Pusat
Pusat Pertanggungjawaban
Investasi
Divisi Divisi
Barat Timur
71
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Tabel 7.1: Perbedaan di antara Pusat Biaya, Pusat Laba, dan Pusat
Investasi
Jenis Pusat
Hak Keputusan Pengukuran Kinerja
Pertanggungjawaban
Pusat biaya (Tipe 1) Bauran masukan guna Keluaran actual versus
memak-simalkan kelauran keluaran dianggarkan.
untuk suatu anggaran
tertentu
Pusat biaya (Tipe 2) Bauran masukan guna me- Biaya actual versus
minimalkan kelauran untuk biaya dianggarkan.
suatu keluaran tertentu
Pusat laba Bauran masukan dan harga Laba aktual versus laba
jual untuk suatu anggaran dianggarkan.
modal tetap.
Pusat investasi Bauran masukan, harga Dua ukuran:
jual, dan modal untuk ROI actual versus ROI
suatu tingkat mutu merek dianggarkan.
dan celah pasar. Laba residu aktualversus
laba residu dianggarkan.
72
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
laporan kinerya yang memperlihatkan biaya sesungguhnya dibandingkan
dengan biaya dianggarkan.
2) Anggaran fleksibel tanpa biaya standar, yang berarti penggunaan pola
perilaku biaya sebagai landasan untuk memproyeksikan biaya dan
pendapatan pada berbagai tingkat aktivitas. Biaya yang diproyeksikan
dibandingkan dengan kinerja actual/sesungguhnya dalam usapaya
menentukan apakah biaya dalam keadaan terkendali atau tidak.
Manajer Manajer
Pabrik A Pabrik B
Penyelia Penyelia
Departemen 1 Departemen 1
Penyelia Penyelia
Departemen 2 Departemen 2
Penyelia Penyelia
Departemen 3 Departemen 3
73
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Tabel 7.3. Laporan Akuntansi Pertanggungjawaban untuk Pusat Biaya
74
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Tabel 7.4. Laporan Sisa Bahan Baku
75
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Gambar 7.5. Struktur Organisasional Kelompok Usaha Citra Dimensi
Kelompok Usaha
Citra Dimensi
76
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Tabel 7.6. Laporan Pertanggungjawaban Laba Divisional
Laporan Kinerja Anggaran
Penyelia Departemen 1 - Pabrik A
31 Desember 200X
Divisi Divisi Eceran Jumlah
Konstruksi Eceran Hiburan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 9.000.000 3.750.000 2.250.000 15.000.000
Beban operasi (3.742.500) (607.500) (1.500.000) (5.850.000)
Laba operasi 5.257.500 3.142.500 750.000 9.150.000
Beban langsung terkendali (1.123.500) (1.043.250) (540.750) (2.707.500)
Laba operasi terkendali 4.134.000 2.099.250 209.250 6.442.500
Kurang: alokasi beban
korporat tidak terkendalikan (1.260.000) (525.000) (315.000) (2.100.000)
Laba divisi 2.874.000 1.574.250 (105.750) 4.342.500
Pendapatan bunga (75.000)
Laba sebelum pajak 4.267.500
Pajak penghasilan (374.500)
Laba bersih usaha 3.893.000
77
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Akuntansi pertanggungjawaban untuk pusat investasi terdiri dari:
a) Tingkat Imbalan Atas Investasi (ROI)
b) Pengendalian ROI
c) Residual Income (RI)
d) Economic Value Added (EVA)
7.7.1. Tingkat Imbalan Atas Investasi (ROI)
Perusahaan memakai aktiva untuk memperoleh lebih banyak aktiva. Sebagai
contoh toko swalayan menggunakan kas untuk membeli persediaan,
persediaan tadi dikonversikan menjadi kas ketika dijual kepada
pelanggannya. Jikalau perusahaan menguntungkan, jumlah kas yang diterima
dari penjualan persediaan akan lebih besar daripada jumlah kas yang
dikeluarkan untuk membeli persediaan tersebut. Kinerja dapat diukur melalui
kemampuan untuk menggemukkan rasio asset yang dikembalikan dengan
asset yang digunakan.
Gambar 7.6. Ringkasan Rumus ROI
ROI = Marjin x Putaran
Marjin = Laba operasi bersih Putaran aktiva = Penjualan bersih
Penjualan Rata-rata aset operasi
Rata-rata aset operasi = Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir
Maka: 2
ROI = Laba operasi bersih x Penjualan bersih
Penjualan Rata-rata aset operasi
ROI = Laba operasi bersih
Rata-rata aset operasi
78
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Gambar 7.7. Unsur Imbalan Atas Investasi (Return on Investment, ROI)
Penjualan
Biaya pokok Laba operasi
penjualan - bersih
Persediaan Rata-rata
+ aktiva operasi
Pabrik dan
perlengkapan
Aktiva
Aktiva tidak lancar
lainnya
79
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
Manajer p. investasi Laba terkendali Jumlah rata-rata asset yang
berada di bawah kendali
manajer.
80
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
(1) Menaikkan penjualan
Jika manajer pemasaran mampu menaikkan kinerja penjualan dari
Rp2.000.000.000 menjadi Rp2.200.000.000, maka laba operasi juga
mengalami kenaikan dari Rp200.000.000 menjadi Rp240.000.000, maka ROI
yang baru:
240.000.000 2.200.000.000
ROI = 2.200.000.000 x 1.000.000.000
81
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer
PT. Banjarnegara
Divisi A
Data untuk penilaian kinerja
Rata-rata aktiva operasi Rp2.000.000.000
Laba operasi bersih 400.000.000
Minimum tingkat kembalian 15%
PT. Banjarnegara menggunakan ROI untuk menilai kinerja pusat investasi,
dan sekarang mempertimbangkan penggunaan RI. Berikut disajikan hasil
perhitungan RI dan ROI sebagai pembanding.
PT.Banjarnegara
Divisi A
Alternatif Pengukur Kinerja
ROI RI
Rata-rata aktiva operasi Rp 2.000.000.000 (a) Rp 2.000.000.000
Laba operasi bersih: Rp 400.000.000 (b) Rp 400.000.000
ROI = (b) : (a) 20%
Kembalian minimum (15%)
= 15% x (a) 300.000.000
Residual Income (RI) Rp 100.000.000
82
BAB VII – Akuntansi Pertanggungjawaban dan Penentuan Harga Transfer