aktivitas utk mencari tahu : apa, siapa, kapan/bilamana, dimana, bagaimana, dan mengapa suatu masalah bisa terjadi ? 2. Merumuskan masalah : yaitu proses aktivitas utk menetapkan masalah yg akan dipecahkan, berdasarkan dari hasil identifikasi masalah. 3. Mencari beberapa alternatif pemecahan masalah : yaitu proses aktivitas menemukan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. 4. Menilai setiap alternatif pemecahan masalah : yaitu proses aktivitas meneliti dan menilai kelebihan dan kekurangan setiap alternatif pemecahan masalah yg diajukan, agar dapat diketahui konsekuensi yg ditimbulkan oleh masing2 alternatif pemecahan masalah. 5. Memilih dan menetapkan alternatif pemecahan masalah : yaitu suatu proses aktivitas memilih dan menetapkan satu atau lebih alternatif yang paling efektif dan efisien utk memecahkan masalah, diantara beberapa alternatif yg diajukan. ---Langkah ini sudah mrpakan aktivitas pengambilan keputusan---. 6. Melaksanakan keputusan : yaitu proses aktivitas menjalankan keputusan yg sudah ditetapkan utk memecahkan masalah. 7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan keputusan : yaitu proses aktivitas mengawasi jalannya pelaksanaan keputusan, kemudian menilai, apakah keputusan yang diambil dan dijalankan itu sudah efektif dan efisien utk memecahkan masalah atau belum ? • Contoh Pengambilan Keputusa, Apabila kita meengikuti Proses Pengambilan Keputusan (7 langkah) seperti uraian tersebut di atas : • Misalnya, Masalahnya : Kelangkaan BBM di Kalsel Tahun 2018 Langkah 1 : Identifikasi Masalah : ✔ Kelangkaan BBM adalah suatu kondisi, dimana masy (pengguna BBM), mengalami kesulitan utk mendapatkan BBM dengan harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga roda aktivitas masy sehari-hari terganggu. ✔ BBM yang langka : Bensin dan Solar bersubsidi, yang dijual/disalurkan melalui SPBU-SPBU di Kalsel ✔ Pihak yg bertanggung jawab : Kementerian Energi , Pertamina dan Pemda setempat. ✔ Masalah Kelangkaan BBM ini, mulai tahun 2012 sampai sekarang. ✔ Indikasi kelangkaan BBM : -- Terjadi antrian panjang di setiap SPBU (truk, mobil, motor, dll), dan sering habis. -- Harga BBM (Solar dan bensin) yg dijual di pinggir jalan/pelansir sangat mahal. ✔ Kemungkinan penyebab kelangkaan : -- Kuota BBM Kalsel, kurang utk memenuhi kebutuhan BBM Masy Kalsel, -- Kouto BBM cukup, tetapi sistem distribusinya bermasalah (oleh Pertamina dan SPBU), Langkah 2 : Rumusan Masalah Dari dua kemungkinan penyebab timbulnya masalah kelangkaan BBM di Kalsel, penyebab yang paling dominan adalah masalah distribusi. Oleh karena itu masalahnya dapat dirumuskan sbb : “Bagaimana agar sistem distribusi BBM yang dilakukan oleh Pertamina bisa efektif, sehingga tidak terjadi penyelewengan/ penyimpangan”. Langkah 3 : Alternatif pemecahan masalah a. Jatah BBM untuk setiap SPBU dihitung ulang, agar betul2 sesuai dgn kebutuhan, b. Pengantaran BBM oleh Mobil2 Tangki dari Pertamina ke SPBU, diawasi secara ekstra ketat, dengan melibatkan beberapa pihak, c. Pengawasan secara ekstra ketat penjualan BBM di SPBU oleh aparat kepolisian, ditunjang oleh partisipasi masyarakat, dan media. d. Petugas Pertamina atau pemilik/petugas SPBU yang terbukti nakal/curang dipecat, atau dicabut ijin usahanya, e. Setiap BBM yang datang dari Pertamina ke SPBU harus betul2 diawasi dan transparans, oleh yg berwenang, f. Jumlah pembelian BBM setiap kendaraan dibatasi dan dicatat Nomor Polisinya, g. SPBU dilarang melayani pembelian menggunakan jerigen untuk pelansir, h. Penjualan BBM eceran dipinggir jalan oleh para pelansir dilarang. Langkah 4 : Menilai alternatif pemecahan masalah. a. Jatah BBM utk setiap SPBU dihitung ulang -- Kelebihannya : Alokasi BBM SPBU lebih akurat, sehingga sesuai kebutuhan masy. -- Kekurangannya : sulit melakukan perhitungan yg akurat, perlu waktu dan tenaga yg banyak. b. Pengantaran BBM oleh mobil2 tangki ke SPBU Diawasi secara ekstra ketat oleh beberapa pihak. -- Kelebihannya : untuk mencegah terjadinya penyelewengan di jalan oleh sopir (kencing di jalan) -- Kelemahannya : Perlu tenaga dan biaya/ honor tambahan utk petugas pengawas. c. Pengawasan secara ekstra ketat penjualan BBM di SPBU dari aparat kepolisian, masy, dan media massa. -- Kelebihannya : Pemilik/Petugas SPBU tidak akan berani melakukan penyimpangan/ penyelewengan dlm penjualan BBM. -- Kelemahannya : Perlu biaya dan sulit mendapatkan partisipasi masy dan media secara suka rela. d.Petugas pertamina, pemilik atau petugas SPBU yang terbukti nakal/curang dipecat atau dicabut ijin usahanya. Kelebihannya : akan membuat petugas pertamina, pemilik/petugas SPBU bekerja jujur. Kekurangannya : Apakah ada pejabat yg berwenang berani melakukan pemecatan/pencabutan ijin usaha itu ? e. Setiap BBM yang datang dari Pertamina di SPBU harus betul2 diawasi dan dicek jumlah isinya oleh yg berwenang. --Kelebihannya : BBM yg datang di SPBU akan betul2 sesuai dengan kuota yg ditetapkan -- Kekurangannya : Perlu petugas/pejabat yg amanah yang anti KKN. f. Jumlah pembelian BBM setiap kendaraan harus dibatasi dan dicatat nopolnya. -- Kelebihannya : distribusi BBM betul2 utk keperluan memperlancar aktivitas masy, bukan utk dilansir/dijual lagi. -- Kelemahannya : membuat repot masy, harus berkali-kali beli BBM ke SPBU. g. SPBU dilarang melayani pembelian menggunakan jerigen utk pelansir. Kelebihannya : BBM yg dijual di SPBU betul2 tepat sasaran utk pemilik kendaraan, bukan utk dijual kembali. Kekurangannya : Mematikan mata pencaharian masyarakat. h. Penjualan BBM dipinggir jalan oleh para pelansir dilarang, misalnya melalui Perda. Kelebihannya : Masy membeli BBM terpusat hanya di SPBU dengan harga standard. Kekurangannya : Jumlah SPBU masih terbatas, sehingga mempersulit masy utk mendapatkan BBM Langkah 5 : Memilih dan menetapkan alternatif pemecahan masalah. a. Pengawasan secara ketat thdp distribusi BBM di setiap SPBU, b. Tindak tegas terhadap setiap penyelewengan/penyimpangan BBM bersubsidi. Langkah 6 :Melaksanakan keputusan yang diambil. a. Pengawasan secara ketat terhadap distribusi BBM bersubsidi di setiap SPBU : ✔ Pengawasan dg melibatkan aparat dari unsur Pertamina, Kepolisian, Media Massa, dan LSM. ✔ Setiap pasokan BBM dari Pertamina ke SPBU harus dibuatkan Berita Acaranya sesuai jatah yg sudah ditetapkan, dan disaksikan oleh petugas pengawas. ✔ Setiap kendaraan yg membeli BBM dibatasi sesuai dengan peraturan gubernur, dan berlaku untuk semua SPBU. ✔ Pembelian menggunakan jerigen untuk keperluan pelansir, tdk boleh dilayani. ✔ Apabila ditemukan pelanggaran/penyimpangan oleh oknum : Pertamina, Pemilik SPBU, petugas SPBU, aparat pengawas, harus ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku. Langkah 7 : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan keputusan. ✔ Lakukan pengawasan/monitorong terhadap jalannya keputusan, oleh Tim dari Pertamina, Pemda, dan Kepolisian, minimal 1 bulan. ✔ Hasil monitoring lakukan kajian/telaahan/evaluasi dengan melibatkan pihak2 yg berkonpeten. ✔ Apabila terdapat kelemahan2, lakukan revisi keputusan. TUGAS INDIVIDUAL • Buat sebuah keputusan, sesuai proses (7 langkah) pengambilan keputusan seperti contoh di atas. • Pilih salah satu masalah ini : > masalah sampah, > masalah gepeng, > masalah kebakaran lahan, > masalah narkoba, > masalah pengangguran, atau masalah pandemi covid 19, dll. • Tugas diketik komputer dan dijilid. • Dikumpul pada saat ujian akhir semester