Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TENTANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

DI SUSUN OLEH
NAMA : NUR HASANAH DALIMUNTHE
NPM : 2006001
NAMA : AMIR WAFIQ
NPM : 20060009

MATA PELAJARAN : PERENCANAAN PENGAJARAN


DOSEN PENGAMPU : KAMISAH M.Pd

INSITUT PENDIDKAN TAPANULI SELATAN (IPTS)


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA (FPIPBS)
TAHUN AJARAN
2022-2023

i
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena hanya izin, rahmad dan
kuasanya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pengelolaan Pembelajaran dan Pengembangan Bahan ajar “ pada
kesempatan ini penulis tak lupa-lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terutama dosen yang mengajar.

Dan kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka membawa
wawasan serta pengetahuan kita,khususnya “ Pengelolaan Pembelajaran dan Pengembangan
Bahan ajar “ kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan .untuk itu kami berharap kritik dan saran
dan ulasan demi memperbaiki makalah ini semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

20 SEPTEMBER 2022

Tim Penulis

ii 2
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….4

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………5

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

A. Masalah Siswa ……………………………………………………………………….6

B. Pengelolaan Guru ...………………………………………………………………….7

C. Pengelolan Pembelajara………………………………………………………………8

D. Pengelolaan Lingkungan Kelas……………………………………………………….9

E. Pengembangan Sumber dan Bahan ajar ……………………………….……………13

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………….………………………………….17

B. SARAN………………………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….…19

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan pembelajaran merupakan sustu proses penyelenggaraan interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar .Menurut Dunkin
dan Biddle(1974:38) proses pembelajaran berada dalam pembelajaran variable interaksi,
yaitu : (1) variable pertanda (presage variables )berupa pendidik. (2) variabel konteks (contex
variables)berupa peserta didik.(3)varibel proses (proses variables) (4)variable produk(product
variables)berupa perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka keempat variable
pembelajaran tersebut harus dikelola dengan baik.
Kedudukan siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi merupakan “produsen “artinya
siswa sendirilah yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya siswa dalam suatu kelas
biasanya memiliki pengetahuan yang berangam: pandai ,sedang ,dan kurang karena itu guru
perlu mengatur kapan siswa bekerja perorangan ,berpasangan,dan berkelompok. Belajar
merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multi dimensional .Dikatakan universal
karena belajar bisa dilakaukan siapapun ,kapan pun dan dimana pun .karena itu bisa saja
siswa merasa tidak butuh dengan proses pembelajaran yang terjadi dalam ruangan terkontrol
atau lingkungan terkendali .
Guru dapat mengatur dan merekayasa sengala sesuatunya .Guru dapat mengatur siswa
berdasarkan situasi yang ada ketika proses belajar mengajar berlangsung .Menurut
Andree,1982ada beberpa macam pengelompokan siswa ,di antaranya :
1.Task planning groups, bentuk pengelompokan berdasarkan rencana tugas yang akan
diberikan oleh guru .
2.Teaching groups,kelomok ini bisa digunakan untuk group teaching,dimana guru
memetrintahkan suatu hal ,yang ada pada tahap yang sama mengerjakan tugas yang sama
pada saat yang sama.

4
3.Seating groups,pengelompoan yang bersifat umum:dimana 4-6 siswa mengelilingi satu
meja.
4.Join learning groups,pengelompokan siswa dimana suatukelompok siswa bekerja
dengan kegiatan yang saling terkait dengan kelompok yang lain.
5.Collaborative-groups,kelompok kerja yang menitikberatkan pada kerja sama tiap
individu dan hasilnya sebangai suatu yang teraplikasi.

B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1. Apa sajakah Masalah Siswa?
2. Aapakah yang dimaksud dengan pengelolaan guru?
3. Bagaimanakah cara guru membuat pengelolaan pembelajaran yang baik?
4. Bagaimana cara guru membuat pengelolaan lingkungan kelas ?
5. Bagaimanakah cara membuat pengembangan sumber dan bahan ajar?

C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Masalah Siswa
2. Untuk Mengetahui Bagaimana cara pemecahan masalah siswa
3. Untuk Mengetahui pengelolaan guru
4. Untuk Mengetahui Bagaimana cara guru membuat pengelolaan pembelajaran yang
baik
5. Untuk Mengetahui cara guru membuat pengelolaan lingkungan kelas
6. Untuk Mengetahui Bagaimana cara membuat pengembangan sumber dan bahan ajar

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Siswa
Pengelompokan siswa tersebut terkadang malah menimbulkan masalah baru bagi guru.
Untuk membantu guru menghadapi masalah tersebut,Pollard dalam Hilda Kar 2004:26)
mengelompokkan keperibadian siswa dalam 5 kelompok besar, yaitu :
1. Impulsitvity I Reflexivity. Impulsivity adalah orang yang tergesa –gesa dalam
mengerjakan tugas tanpa berpikir lebih dahulu,sedangkan reflextivity adalah orang
yang sangat mempertimbangkan tugas tersebut tanpa berkesudahan
2. Extorversion. Extorversien adalah orang yang ramah ,terbuka,bahkan kadang-
kadang tergantung dari perlakuan teman-teman sekelompoknya .sedangkan
intintroversion adalah orang yang tertutup dan sangat pribadi, malah kadang-
kadang tidak mau bergaul dengan teman-temannya.
3. Anxiety I Adjusment. Anxiety adalah orang yang merasa kurang dapat bergaul
dengan teman,guru atau tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan
baik ,sedangkan adjusment adalah orang yang merasa dapat bergaul dengan
guru,teman atau dapat menyelesaikan masalah dengan
4. Vacillation I perseverance. vacillation orang yang konsentrasinya rendah sering
berubah-ubah,dan cepat menyerah dalam pekerjan,sedangkan perseverance adalah
oaring mempunyai daya konsentrasi kuat dan terfokus serta pantang menyerah
dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Competitiveness I Collaborativeness. Competitiveness adalah orang yang mengukur
perestasinya dengan orang lain suaka bekerjasama dengan orang lain,sedangkan
collabortiveness adalah oaring yang sagat tergantung pada orang lain dan tidak
dapat bekerja sendiri.

6
Masalah individu muncul karena dalam individu ada kebutuhan yang diterima
kelompok dan ingin mencapai harga diri . Apabila kebutuhan-kebutan itu tidak dapat lagi
dipenuhi melalui cara-cara yang lumrah yang dapat diterima masyarakat,maka individu yang
bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan cara lain.Dengan perkataan lain individu
akan berbuat tidak baik. Perbuatan-perbuatan untuk mencapai tujuan dengan cara yang tidak
baik.

B. Pegelolaan Guru
Pengetahuan adalah abstaraksi dari apa yang dapat diketahui dalam jiwa orang yang
mengetahuinyna.pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat spontan,melainkan pengetahuan
itu harus diusahakan.
Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan
sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dan guru juga harus
mempunya prinsif yang di tetapkan dalam pengelolaaan kelas. Yaitu :
1. Bersikap toleran dan pemaaf :diantara kewajiban guru adalah bersikap lapang dada
kepada murid-muridnya,menjanga jangan sampai ada keributan apalagi sampai
perkelahian di antara mereka.
2. Menghargai Kebenaran : Para guru adalah penyampai kebenaran mereka berkewajiban
menghargai kebenran dan komitmen. Mereka berkewajiban memiliki “etos”keilmuan
sehingga senang hati melakukan kajian penelitian untuk senatiasa melakukan
perbaikan.
3. Rendah Hati :seorang guru hendaknya meninggalkan sikap keras kepala dan berlagak
serba tahu. Seorang guru harus mengedepankan ketulusan dan kejujuran jika
menghadapi berbagai persoalan.
4. Ilmu : adalah untuk pengabdian kepada orang. Seorang guru harus menyadari bahwa
tujuan utama dari ilmu adalah memberi manfaat bagi orang lain.jadi relasi manusia
dengan ilmu dari sisi sebagai sarana bagi pelayanan hidup. Hubungan antara seorang
guru dan para muridnya adalah ibarat ukiran tanah liat atau bayangan dan tongkat .

7
Guru harus dapat menempatkan diri dan menciptakan suasana yang kondusif,karena
fungsi guru di sekolah sebagai “bapak atau ibu “ kedua yang bertanggung jawab atas
pertmbuhan dan perkembangan jiwa anak .

C. Pegelolaan Pembelajaran
Pegelolaan Pembelajaran adalah cara seorang pengajar mengatur kelasnya dan
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan serta mengurangi atau meniadakan
tingkah laku siswa yang tidak diinginkan,mengembangkan hubungan interpersonal,serta
mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.
Perekayasaan proses pembelajaran dapat didesain oleh guru sedimikian rupa, karena
idealnya untuk siswa pandai harus berbeda dengan kegiatan untuk siswa sedang atau kurang,
walaupun untuk memahami satu jenis konsep yang sama karena setiap siswa mempunyai ke
unikan masing –masing .hal ini menunjukan bahwa pemahaman terhadap pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran yang tidak bisa di abaikan, yaitu :
1. Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran,yang merujuk pada pandangan terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum,didalamnya mewadahi ,menginspirasi,menguatkkan dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
2. Metode adalah cara atau prosedur yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode juga terbagi dalam 6 bagian
a. Metode Ceramah
Metode Ceramah merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan
dan agama kepada anak didik di lakukan secara lisan.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik.metode ini di maksud untuk merangsang untuk berbikir dan membing-
bingnya dalam mencapai kebenaran.
c. Metode Tulisan
Metode Tulisan adalah metode mendidikdengan huruf atau symbol apapun,ini
merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk
mengetahui sengala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

8
d. Metode Diskusi
Metode Diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi,baik dua oarang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
e. Metode Pemecah Masalah (Problem Solving)
Metode pemecah masalah (problem solving) merupakan cara memberikan
pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan,menelaahdan
berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut
sebangai upaya untuk memecahkan masalah.
f. Metode Kisah
Metode kisah ini dapat membuka kesan mendalam pada jiwa seseorang (anak
didik) sehingga dapat mengubah hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-
hal yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk sebagai dari dampak
kisah-kisah tersebutdilakukan dengan cara yang menyentuh hati dan perasaan.
3. Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang di lakukan seseorang
dalam mengimplementiskan suatu metode secara spesifik.teknik pembelajaran
merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pe,belajaran tertentu yang sifatnya individual.

D. Pegelolaan Lingkungan Kelas


Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan fator pendorong yang
dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran.sebaliknya iklim belajar
yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa jenuh dan rasa bosan.
Iklim belajar yang kondusif harus ditinjusng oleh berbagai fasilatas belajar yang
menyenagkan,seperti: sarana, laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap
guru, hubungan yang harmonis antara peserta didikitu sendiri, serta penataan organisasi dan
bahan pembelajaran secara tepat,sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta
didik.

9
Lingkungan kondusif menurut E.mulyasa (2004:16) dapat dikembangkan melalui
berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam
melakukan tugas pembelajaran.pilihan dan pelayanan individualbagi peserta
didik,terutama bagi mereka yang lambat belajarakan membangkitkan nafsu semangat
belajar,sehingga membuat mereka betah belajar di sekolah.
2. Memberikan pembelajaran remedialbagi para peserta didik yang kurang
berpresentasi,atau berperesentasi rendah.dalam sistem pembelajaran klasikal,sebagai
peserta didkakan sulit untuk mengikuti pembelajaran secara optimal,dan menurut
peran ekstra guru untuk memberikan pembelajaran remedial.
3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik,nyaman,dan aman bagi
perkembanganpotensi seluruh peserta didik secara optimal.Termaksud dalam hal ini
adalah penyedian bahan pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta
didik,serta pengelolaan kelas yang tepat,efektif dan efesien.
4. Menciptakan suasana kerjasama saling menghargai,baik antara peserta didikmaupun
antara peserta didkdengan guru dan pengelolaan pembelajaran lain.hal ini
mengandung implikasi bahwa setiap peserta didikmemiliki kesempatan yang seluas-
luasnyauntuk mengemukan pandangannya tanpa ada rasa takutmendapatkan sanksi
atau dipermalukan.
5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran dalam
hal ini guru harus mampu melibatkan peserta didk dalam proses pembelajaran
pembelajaran,agar merasa bertanggung jawabterhadap pembelajatan yang di
laksanakan.
6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta
didk dan guru,sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasiliator dan sebagai
sumber belajar.
7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada
evaluasi diri(self assessment). Dalam hal ini,guru sebagai fasiliator harus mampu
membantu peserta didik untuk menilai bagaimana mereka memperoleh kemajuan
dalam proses belajar yang dilaluinya.

10
Dengan demikian ruang kelas akan jarang sepi dan mati.kebersamman dan interaksi
adalah komponen vital dari iklim yang menyenangkan.penemuan,pembelajaran gaya baru
kegairahan mencapai presentasi menurut eksperesi yang menyakinkan . Dalam mewujudkan
pengelolaan kelas yang baik terdapat beberapa factor yang mempengaruhinya,di antaranya :
1. Ruang tempat berlangsung proses belajar mengajar
Ruagan tampat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak
berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dan yang lainnya
pada saat melakukan aktivitas belajar.Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis
kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan kegiatan.jika ruagan tersebut
mempergunakan hiasan, pakailah hiasan-hiasan yang mempunyai nilai pendidikan.
2. Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat dudk yang penting adalah membuktikan terjadinya tatap
muka,dengan demikian guru dapat mengkontol tingkah laku siswa.pengaturan tempat
dudukakan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.
3. Vasilitas dan pengatturan cahaya
Suhu,pentilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar
yang nyaman.oleh karena itu ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.
4. Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah di capai jika
diperlukan dan akan digunakan bagi kepentingan belajar.

Dan Suhaena Suparno (2001:82 ) mengemukan kiteria yang harus dipenuhi ketika
melakukan penataan fasilitas ruang kelas sebagai berikut:
1. Penataan ruagamn di anggap baik apabila menunjang efektifitas proses pembelajaran
yang salah satu petunjuknya adalah bahwa nak –anak belajar denga efektif dan guru
dapat mengelola kelas dengan baik.
2. Penataan tersebut bersifat fleksibel (luwes) sehingga perubahan dari suatu tujuan
ketujuan yang lain dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sifat
kegiatan yang dituntut oleh tujuan yang akan dicapai pada waktu itu.

11
3. Ketika anak belajar tentang siatu konsep,maka ada fasilitas-fasilitas yang dapat
memberikan bantuan untuk memperjelas konsep –konsep terytentu yaitu berupa
gambar –gambar atau modelatau media lain sehingga konsep-konsep tersebut tidak
bersifat verbalitas.tempat penyimpanan alat dan media tersebut cukup mudah dicai
sehingga waktu belajar siswa tidak terbuang.
4. Penataan ruangan dan fasilitas yang ada dikelas haeus mampu membantu siswa untuk
belajar sehingga mereka merasa senang belajar.indikator ini tentu tidak dengan segera
diketahui,tetapi guru yang berpengalaman akan dapat melihat apakah siswa dapat
belajar atau tidak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan ruangan kelas adalah
1. Ruangan kelas harus diusahakan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Ukuran ruang kelas 8 m X 7 m
 Dapat memberikan kebebasan gerak,komunikasi pandangan dan pendengaran.
 Cukup cahaya dan sirkulasi uadara
 Pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa.
2. Daun jendela tidak menggangu lalu lintas pada selayer peralatan dan perabotan yang
harus ada dalam ruagan kelas antara lain:
 Meja kursi untuk guru dan siswa
 Papan tulis
 Papan panel
 Lemari
 Rak buku ruang
 Alat pembersih
 Gambar presiden,dan wakil presiden,garuda pancasila
 Kalender pendidikan
 Tempat bendera merah putih
 Daftar jadwal pembelajaran
 Gambar\daerah kelas termaksud tempat duduk siswa
 Taplak meja

12
E. Pengembangan sumber dan bahan ajar
a. Pengembangan Sumber
Sumber belajar diterapkan sebagai informasi yang disajikan dan di simpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membentuk siswa dalam belajar sebagai peruwujudan
dari kurikulum dengan demikian,sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar,benda,dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai
wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian
tersebut sumber belajar dapat di katagorikan sebagai berikut:
1. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan
belajar atau peruses perubahan tungkah laku maka tempat itu dapat di katagorikan
sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar misalnya perpustakaan, pasar,
museum, sugai, gunung, dan sebangainya.
2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik , maka benda itu dapat di katagorikan sebagai sumber belajar
misalnya situs,candi benda peninggalan lainnya.
3. Prang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat
belajar sesuatu,Maka yang bersangkutan dapat dikatagorikan sebagai sumber belajar
misalnya : guru,ahli geologi,polisi dan ahli –ahli lainnya.
4. Buku yaitu segala macam buku yang dapat di baca secara mandiri oleh peserta didik
yang dikatagorikan menjadi sumber belajar. Misalnyaa : buku pelajaran,bulu teks,
kamus,dan lin sebagainya.
5. Peristiwan dan fakta yang sedang terjadi misalnya : peristiwa kerusuhan,peristiwa
becanda dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakata
sebagai sumber belajar.

13
Sumber belajar harus dipergunakan seca efektif sehingga melakukan kontak pada
pelajar secara tepat.untuk memperoleh kegiatan seperti ini personolia yang terlibat di
dalamnya harus .melakukan fungsinya .fungsi tidak sama dengan pekerjaan tetapi lebi
cendrung mengandung arti pegelompokan tugas-tugas atau kegiatan.menurut Cece wijaya
(1992:36)ada 6 jenis fungsi dalam sumber belajar, yaitu:
1. Fungsi riset dan teori
Tujuan fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang
bertalian dengan sumber-sumber belajar,pelajar,dan fungsi tugas.tujuan ini diperoleh
dengan perencanaan riset,dan memperaktekan informasi kedalam belajar.Tujuan lain
dari fungsi dan teori ini adalah untuk mengembangkan ke unkan teori terhadap
teknologi pendidikan pengetahuan yang di peroleh dari fungsi dapat membimbing
kegiatan fungsi yang lainnya.
2. Fungsi desain
Tujuan fungsi desain ialah menjabaekan secara garis besar besar teori teknologi
pendidikan berikut isi mata-mata pelajarannya. kedalam spesifikasinya untuk di
pakai ke dalam sumber belajar. Desain di sini tidak sama dengan pengembangan
(develempoment)pegembangan di anggap lebih besar dari luas termaksud
fungsi,fungsi produksi dan fungsi evaluasi.
3. Fungsi produksi dan penetapan
Tujuan fungsi ini ialah menjabaekan secara khusus sumber-sumber kedalam sumber-
sumber kongkeret.outfut dari fungsi produksi dan penetapan ialah produk kongkret
dalam bentuk prototif atau bahan-bahan produk untuk sumber belajar.
4. Fungsi evaluasi dan seleksi
Tujuan fungsi ini ialah untuk menentukan atau menilai penerimaan ( atau sejenis
kiteria ) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain .Hal ini bisa di lakukan oleh
metode eksprimental yang praktis dan objektif ,tujun penilaian itu menyangkut hal-
haal:
1. Keefektifan sumber dalam mencapai tujuan
2. Kemampuan sumber-sumber dalam menyampaikan produksi
3. Kemampuan sumber-sumber untuk di pahami (organizationsupply)

14
4. Kemampuan sumber-sumber belajar dalam memenuhi kebutuhan khusus
(utilization)
5. Fungsi organisasi dan pelayanan

Tujuan fungsi ini ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan
informasi mudah di peroleh bagi ke gunaan fungsi yang lain serta bagi pelayanan bagi siswa.
Adapun tahap –tahapan dalam mengelola sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana pembelajaran
yang di perlukan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas atau di sekolah
2. Golongan ketersedian alat,bahan atau sumber belajar tersebut
3. Bila sumber belajar tersebut tersedia ,pikiran tersedia dengan penggunannya,bila
belum lakukanlah modifikasi bila diperlukan.
Berkenan dengan tahap- tahapan pemanfaat sumber belajar dapat dilihat pada bagian
di bawah ini :

Membuat Tersedia
daftar Solusi Disesuaikan
kebutuhan Tidak dengan
melalui Sesuai modifikasi
identifikasi
pinjam
sumber dan
sarana Digunakan
Belum
pembelajaran Buat
Tersedia

Beli

b. Bahan Ajar

15
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang di gunakan untuk membantu guru \
instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.bahan yang dimaksud bisa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan suswa
dapat mempelajari suatu atau kompetensi atau kompetensi dasar secara runtun dan
sistematis sehingga acara akulantif mampu menguasai semua kompetensi dasar secara
runtut dan sistematis sehingga akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang di perlukan guru\instruktor
untuk perencanaan dan penelanan implentasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah seggala bentuk bahan ajar yang di gunakan untuk membantu guru\
instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas .bahan yang
dimkaksud bisa bahan tertulis atau tidak tertulis.
a) Jenis bahan ajar
Dari berbagai pendapat di atas daopat di dasari bahwa bahan ajar adalah seperangkat
materi yang di susun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan \susunan yang
memungkinan kan siswa belajar dengan baik .Dengan demikian,bentuk bahan ajar
paling tidsak dapat di kelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Bahan cetak ( prindtet)antara lain handout,buku ,modul,lembar kerja
siswa,brosour,leaflet,wallchart,foto\gambar ,model \maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset,radio, piringan hitam ,dan compact
disk audio.
3. Bahan jar pandang dengar ( audio visual)seperti video compact disk ,flim.
4. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material )seperti compact disk
interaktif .

BAB III

16
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Masalah Siswa, Pengelompokan siswa tersebut terkadang malah menimbulkan masalah
baru bagi guru. Untuk membantu guru menghadapi masalah tersebut,Pollard dalam
Hilda Kar 2004:26) mengelompokkan keperibadian siswa dalam 5 kelompok besar,
yaitu :
 Reflexivity
 Extorversion.
 Anxiety I Adjusment
 Vacillation I perseverance.
 Competitiveness I Collaborativeness
2. Pegelolaan Guru, Pengetahuan adalah abstaraksi dari apa yang dapat diketahui dalam
jiwa orang yang mengetahuinyna.pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat
spontan,melainkan pengetahuan itu harus diusahakan. Guru adalah orang yang bertugas
membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya. Dan guru juga harus mempunya prinsif yang di tetapkan dalam
pengelolaaan kelas.

3. Pegelolaan Pembelajaran , Pegelolaan Pembelajaran adalah cara seorang pengajar


mengatur kelasnya dan mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan serta
mengurangi atau meniadakan tingkah laku siswa yang tidak diinginkan,mengembangkan
hubungan interpersonal,serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas
yang efektif.
4. Pegelolaan Lingkungan Kelas, Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung
dan fator pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses
pembelajaran.sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan
rasa jenuh dan rasa bosan. Iklim belajar yang kondusif harus ditinjusng oleh berbagai
fasilatas belajar yang menyenagkan,seperti: sarana, laboratorium, pengaturan
lingkungan, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didikitu
sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat,sesuai dengan
kemampuan dan perkembangan peserta didik.

17
5. Pengembangan sumber dan bahan ajar
a. Pengembangan Sumber
Sumber belajar diterapkan sebagai informasi yang disajikan dan di simpan
dalam berbagai bentuk media, yang dapat membentuk siswa dalam belajar sebagai
peruwujudan dari kurikulum dengan demikian,sumber belajar juga diartikan sebagai
segala tempat atau lingkungan sekitar,benda,dan orang yang mengandung informasi
dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang di gunakan untuk membantu
guru \instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.bahan yang
dimaksud bisa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar
memungkinkan suswa dapat mempelajari suatu atau kompetensi atau kompetensi
dasar secara runtun dan sistematis sehingga acara akulantif mampu menguasai semua
kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

B. Saran
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami sangat
mengharapakan kritik dan saran dari ibu yang membidagi mata pelajaran ini agar kami
dapat memperbaiki kesalahan kami untuk makalah ini .

DAFTAR PUSTAKA

18
Pophan,w. James dan Eva l.Baker. 2008, Teknik Mengajar secara sistematis diterjamahkan,
Jakarta; PT. Rineka Cipta.
Abdul Majid, 2005. Perencanaaan Pembelajaran , Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

19

Anda mungkin juga menyukai