Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN DAYA SIMAK

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Menyimak Apresiasif dan Kreatif

DI SUSUN OLEH :
Kelompok XII

1. Linda Tri Utami Zendrato


Nim : 202124038
2. Mira Krisdayanti Gea
Nim : 202124050

Dosen Pengampu : Noibe Halawa, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNG SITOLI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami tentang “Meningkatkan daya
simak”
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Secara khusus penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Menyimak Apresiasif dan Kreatif, Ibu
Noibe Halawa S.Pd.,M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penulisan maupun tata bahasa. Untuk itu kami sangat
membutuhakan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.

Gunung Sitoli, 20 November 2020


Penyusun

Kelompok XII
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Kualifikasi guru menyimak.......................................................................2
B. Berupaya menjadi penyimakak efektif......................................................5
C. Mengatasi kendala menyimak...................................................................6
D. Aneka kaidah peningkatan menyimak.......................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................7
A. Saran...........................................................................................................7
B. kritik...........................................................................................................7

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang di sajikan melalui
ujaran. Apabila kemampuan seseorang dalam menyimak kurang,dapat di pastikan seseorang
tersebut tidak dapat menggungkapkan topik yang di bahas dengan baik.
Pentingnya pembelajaran menyimak karena menyimak merupakan salah satu dari ke
empat keterampilan berbahasa yang penting.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu kualifikasi guru menyimak ?
2. Bagaimana menjadi penyimak efektif ?
3. Bagaimana cara mengatasi kendala menyimak ?
4. Apa saja aneka kaidah dalam dalam menyimak ?

C. Tujuan
1. Memahami pentingnya kualifikasi guru menyimak
2. Berupaya menjadi penyimak yang efektif
3. Mengatasi kendala-kendala dalam menyimak
4. Serta mengetahui kaidah peningkatan dalam menyimak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualifikasi guru menyimak
Sebelum kita sampai pada pembicaraan mengenai kualifikasi guru menyimak
secara khusus, ada baiknya kita membicarakan terlebih dahulu hal-hal guru yang masih muda
dan baru berdiri di muka kelas pada umumnya. Hal ini sangat penting karena turut
menentukan masa depan mereka sebagai guru dan juga masa depan siswa, masa depan
bangsa dan negara kita.

1. Tuntutan bagi guru


Tugas guru adalah tugas mulia. Tidak ada tugas mulia yang dapat di capai dengan
berpangku tangan. Mari kita bertanya dalam hati, apakah yang akan terjadi pada tahun-tahun
pertama di dalam kelas sebagai guru yang masih muda? Sebenarnya kita akan menemukan
masa depan program keterampilan berbahsa bila kita membimbing pertumbuhan bahasa
anak-anak didik kita.
Guru-guru muda seringkali bertanya, "apakah yang di nilai oleh seseorang bila dia
mengunjungi seorang guru sedang mengajar di muka kelas?" pertanyaan ini baik sekali.
Paling sedikit ada tujuah bidang utama yang dapat diamati serta dievaluasi oleh para
pengawas, oleh para kepala sekolah.

Bidang pertama: persiapan dan rencana


Persiapan yang baik terhadap bahan yang akan di sajikan dan metode penyajian yang
sesuai untuk itu sangat penting bagi pengajaran yang efektif. Kurangnya persiapan seorang
guru biasanya agak jelas terlihat oleh orang penilai di dalam kelas.

Bidang kedua: pengenalan dan penghargaan terhadap perbedaan individual


Memang harus diakui bahwa pengenalan dan penghargaan terhadap perbedaan-
perbedaan individual para siswa hampir-hampir merupakan insting para guru yang baik.

Bidang ketiga: Motivasi


Beberapa guru jauh lebih bersemangat dan bergairah daripada yang lainnya dalam
bidang motivasi ini dan menjadi sumber inspirasi bagi anak anak-anak didik mereka.
Motivasi yang baik akan timbul bila anak didik dan pendidik mempunyai maksud dan tujuan
yag sama.
Bidang keempat : Penguasaan bahan pengajaran
Penguasaan bahan dan bahasa serta kemampuan mereka dalam menanamkan pengertian
materi pelajaran kepada para siswa merupakan cermin bagi bidang ini.

Bidang kelima : Teknik mengajar


Teknik yang lebih baik cenderung mempergunakan pendekatan atau ancangan yang
positif daripada yang negatif, metode-metode pengajaran yang beraneka ragam, dan
mempergunakan alat-alat peraga.

Bidang keenam: Pengawasan kelas


Para guru mempergunakan siasat yang berbeda-beda dalam mengawasi kelakuan anak
didik mereka di dalam kelas. Ada guru yang berpegang teguh pada ancangan atau pendekatan
despotik, pendekatan lalim, ada pula guru yang memimpin kelasnya dengan bekerja sama,
penuh kejujuran, saling menghormati, dan saling menghargai satu sama lain.

Bidang ketujuh: Suasana kelas


Pengawasan yang terlatih dan berpengalaman hanya memerlukan beberapa menit saja
dalam suatu ruangan untuk melihat apakah program berlangsung dengan baik atua tidak.

Hubungan seorang guru muda dengan seorang pengawas atau supervisor harus di
dasarkan pada premis atau pikiran bahwa pengawasan benar -benar menguasai seluk-beluk
pendidikan anak-anak.
Di bawah ini dijelaskan sepuluh gagasan yang dapat membantu para guru, terlebih-
lebih guru muda.
a. Mulailah dengan tepat dan benar. Ciptakanlah suatu kesan yang baik. Usahakan agar
anak-anak merasakan sejak dini bahwa sekolah merupakan suatu tempat yang
menyenangkan, penuh dengan persahabatan, tetapi dengan pengawasan yang ketat dan
efesien.
b. Hindarkanlah kondisi penimbul kekacauan. Buatlah rencana yang rapi, siapkanlah
bahan-bahan yang diperlukan, sabar, dan tenang, jagalah martabat, usahakan variasi serta
kejutan dan program anda.
c. Jangan biarkan peristiwa atau hal kecil terus berlangsung tanpa koreksi dan perbaikan
"keleleran" menjadi suatu kebiasaan. Kalau sudah terbiasa, sukar untuk mengubahnya.
d. Berbaik-hatilah selalu. Guru yang tenang dengan penuh kejenakaan dan selalu senyum-
simpul menghadapi anak-anak, dapat menyelesaikan perselisihan.
e. Berlaku dan bertindaklah bijaksana. Kebijaksanaan merupakan minyak pelumas bagi
para guru. Kebijaksaan biasa juga disebut suatu "kiat atau seni utntuk mencapai tujuan kita
sendiri dengan memanfaatkan tenaga dan pikiran rekan-rekan lainnya".
f. Bersikap adillah selalu. Ketidakadilan yang diperbuat oleh seorang guru menimbulkan
kesan yang buruk kepada anak-anak, dan selalu diingat oleh mereka.
g. Bergiatlah selalu. Bekerjalah dengan giat melalukan hal-hal yang penting tanpa pamrih
sampai tercapai tujuan yang diinginkan.
h. Bertindaklah secara konsekwen. Jangan membuat peraturan yang ketat pada suatu hari,
sedangkan pada hari lain tidak dituruti lagi. Membiarkan waktu-waktu terlambat atau
urusan-urusan luar yang bertubi-tubi yang memengaruhi tingkah laku profesional
i. Bertindak secara tegas. Berani membuat keputusan. Sering terdengar keluhan seseorang
yang kebingunan, "saya tidak tahu lagi apa yang akan saya perbuat terhadapmu kalau
kamu tidak berubah". Para guru pun kadang-kadang merasakan hal itu juga. Keputusan
yang tenang sering menyelamatkan situsi yang gawat.
j. Hindarilah konflik-konflik. Bila suatu konflik timbul antara guru dan murid, sebaiknya
guru memberikan beberapa kelegaan mental. Salah satu cara yang paling sederhana
menyelesaikan masalah itu ialah dengan cara memberikan suatu pilihan.

Berbicara mengenai kualifikasi seorang guru bahasa, khususnya dalam bidang


menyimak, telah ditetapkan bahwa untuk menyimak ada tiga tingkatan yaitu:
1. Kualifikasi minimal
2. Kualifikasi baik
3. Kualifikasi baik sekali.

1. Kualifikasi minimal
Seorang guru bahasa dikatakan mempunyai "kualifikasi minimal" dalam bidang
menyimak apabila dia memiliki ”kemampuan untuk menangkap pengertian tentang sesuatu
yang di katakan atau di ucapkan penutur asli yang terpelajar apabila dia mengucapkannya
secara berhati-hati dan berbicara secara sederhana mengenai suatu pokok atau subjek yang
umum”.
2. Kualifikasi baik
Seorang guru bahasa dikatakan mempunyai kualifikasi baik dalam bidang menyimak
apabila dia memiliki “kemampuan untuk memahami percakapan, pembicaraan, yang
mempunyai kecepatan yang sedang pada kuliah dan ceramah, siaran -siaran berita pada radio
dan televisi”

3. Kualifikasi baik sekali


Kualifikasi seorang guru bahasa dalam bidang menyimak baik sekali atau sangat baik
apabila dia memiliki “kemampuan untuk mengikuti dengan cepat dan teliti serta mudah
memahami semua jenis ujaran baku, seperti percakapan yang cepat atau percakapan
kelompok, sandiwara, dan bioskop”.

B. Berupaya menjadi penyimak efektif


Untuk membuat diri kita menjadi penyimak efektif, banyak upaya yang dapat
dilakukan, yaitu sebagi berikut :
1. Berupaya mengembangkan kemauan dan keikhlasan untuk menyimak lebih lama dan lebih
sering.
2. Berupaya menyimak dengan penuh rasa hormat kepada pembicara sambil memancing
umpan balik dari nya agar kita mendapat banyak masukan dari pembicaraannya.
3. Berupaya menyimak seseorang tanpa evaluasi dan keputusan yang terlalu dini.
4. Berupaya menyimak secara analitis dengan perilaku tanpa membela diri terhadap
pembicaraan, jauhkan prasangka-prasangka dan perkecilah stereotip-stereotip yang ada.
5. Berupaya menyimak tanda-tanda atau isyarat-isyarat non-verbal dari pembicara dan
carilah ketidakkonsekuenan yang dilakukan olehnya.

Kalau kita berupaya menempa diri sendiri menjadi penyimak tepat guna, hal itu berarti
bahwa kita telah meningkatkan dan mempertinggi daya simak kita sendiri. Karena hal itu
merupakan salah satu cara untuk mencapai kemajuan.
C. Mengatasi kendala menyimak
Kurangnya perhatian kepada pembicara merupakan kendala bagi menyimak yang
efektif. Selain itu terdapat pula sejumlah faktor kendala yang berasal dari diri penyimak
sendiri.
Kendala - kendala tersebut tidak dapat dibiarkan merajalela terus menerus, melainkan
harus diatasi agar kesuksesan dapat dicapai. Caranya, sebagai berikut:
1. Jauhkan sifat egosentris dalam kegiatan menyimak karena sifat ini jelas mengurangi
perhatian kepada pembicara.
2. Jangan enggan untuk turut berpatisipasi dan terlibat dengan orang lain dalam kegiatan
diskusi yang melibatkan kita sebagai pembicara ataupun sebagai penyimak.
3. Jangan takut/khawatir bahwa komunikasi lisan dapat mengubah pendapat dan pikiran kita.
4. Jangan malu-malu dalam meminta penjelasan dari pembicara atau orang lain mengenai hal
yang belum kita pahami.
5. Jangan terlalu lekas merasa puas dengan penampilan-penampilan luar pembicara, dan
konsepnya mengenai sesuatu.
6. Jangan membuat pertimbangan-pertimbangan yang gegabah dan ceroboh terhadap makna
sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara.
7. Hindari sebisa mungkin kebingunan-kebingunan semantik, dengan cara bertanya kepada
orang lain atau mencari makna suatu kata baru atau asing dalam kamus.

D. Aneka kaidah peningkatan menyimak


Setiap orang tentu ingin meningkatkan daya simaknya. Itu adalah wajar, ada pakar yang
mengemukakan beberapa kaidah bagi kemajuan atau peningkatan kegiatan menyimak, antara
lain:
1. Kembangkan dan tingkatkanlah keinginan untuk menyimak.
2. Bangunlah kebiasaan-kebiasaan menyimak yang baik.
3. Berikanlah perhatian yang besar dan wajar pada pembicara dalam pembicaraannya.
4. Jangan dulu memberi penilaian atau evaluasi terhadap pembicara dan materinya sebelum
dia selesai berbicara.
5. Simaklah gagasan serta konsep pembicara.
6. Manfaatkan dan gunakanlah kecepatan berpikir secara wajar, tepat dan juga menuju
sasaran .
7. Manfaatkanlah waktu luang dengan bijaksana sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-
sia.
A. Kesimpulan
B B III
A PENUTUP

Kualifikasi guru menyimak sangatlah menentukan keberhasilan seorang guru dalam


menyampaikan suatu pelajaran di dalam kelas, oleh karena itu guru memiliki peranan yang
sangat penting dalam menentukan masa depan seorang murid. Seorang guru harus memiliki
persiapan yang sangat efesien dalam menyampaikan pelajaran kepada murid-murid di dalam
kelas.
Seorang guru muda harus memenuhi tuntutan-tuntutan sebelum terjun dilapangan,
tuntutan-tuntutan tersebut antara lain yaitu: persiapan dan rencana, pengenalan dan
pengghargaan terhada perbedaan individual, motivasi, penguasaan bahan pengajaran, dan
pengawasan kelas.
Berbicara mengenai kualifikasi seorang guru bahasa, khususnya dalam menyimak telah
menetapkan bahwa untuk menyimak ada tiga tingkatan yaitu; kualifikasi minimal, kualifikasi
baik, dan kualifikasi baik sekali. Menjadi penyimak yang efetif banyak upaya yang harus
dilakukan dan yang harus diperhatikan agar menjadi seorang penyimak yang efektif.
Didalam menyimak tentunya banyak sekali kendala-kendala yang akan dihadapi oleh
seorang penyimak, kendala-kendala tersebut tidak dapat dibiarkan merejalela terus-menerus,
melainkan harus diatasi agar kesuksesan dapat dicapai.
Adapun cara ataupun aneka kaidah peningkatan dalam menyimak antara lain yaitu:
mengembangkan keinginan dalam menyimak, membangun kebiasaan menyimak yang baik,
menyimak gagasan serta konsep pembicara, dan memanfaatkan waktu luang dengan
bijaksana.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari dosen pengampu dan teman-teman demi perbaikan makalah ini. Kiranya makalah ini
dapat menjadi motivasi dan sumber pengetahuan bagi kita semua.
Daftar Pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung
:Agkasa

http://shareforgoodpeople.blogspot.com/2015/03/-meningkatkan-daya-simak.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai