Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Menyimak Apresiasif dan Kreatif
DI SUSUN OLEH :
Kelompok XII
Kelompok XII
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Kualifikasi guru menyimak.......................................................................2
B. Berupaya menjadi penyimakak efektif......................................................5
C. Mengatasi kendala menyimak...................................................................6
D. Aneka kaidah peningkatan menyimak.......................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................7
A. Saran...........................................................................................................7
B. kritik...........................................................................................................7
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang di sajikan melalui
ujaran. Apabila kemampuan seseorang dalam menyimak kurang,dapat di pastikan seseorang
tersebut tidak dapat menggungkapkan topik yang di bahas dengan baik.
Pentingnya pembelajaran menyimak karena menyimak merupakan salah satu dari ke
empat keterampilan berbahasa yang penting.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu kualifikasi guru menyimak ?
2. Bagaimana menjadi penyimak efektif ?
3. Bagaimana cara mengatasi kendala menyimak ?
4. Apa saja aneka kaidah dalam dalam menyimak ?
C. Tujuan
1. Memahami pentingnya kualifikasi guru menyimak
2. Berupaya menjadi penyimak yang efektif
3. Mengatasi kendala-kendala dalam menyimak
4. Serta mengetahui kaidah peningkatan dalam menyimak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualifikasi guru menyimak
Sebelum kita sampai pada pembicaraan mengenai kualifikasi guru menyimak
secara khusus, ada baiknya kita membicarakan terlebih dahulu hal-hal guru yang masih muda
dan baru berdiri di muka kelas pada umumnya. Hal ini sangat penting karena turut
menentukan masa depan mereka sebagai guru dan juga masa depan siswa, masa depan
bangsa dan negara kita.
Hubungan seorang guru muda dengan seorang pengawas atau supervisor harus di
dasarkan pada premis atau pikiran bahwa pengawasan benar -benar menguasai seluk-beluk
pendidikan anak-anak.
Di bawah ini dijelaskan sepuluh gagasan yang dapat membantu para guru, terlebih-
lebih guru muda.
a. Mulailah dengan tepat dan benar. Ciptakanlah suatu kesan yang baik. Usahakan agar
anak-anak merasakan sejak dini bahwa sekolah merupakan suatu tempat yang
menyenangkan, penuh dengan persahabatan, tetapi dengan pengawasan yang ketat dan
efesien.
b. Hindarkanlah kondisi penimbul kekacauan. Buatlah rencana yang rapi, siapkanlah
bahan-bahan yang diperlukan, sabar, dan tenang, jagalah martabat, usahakan variasi serta
kejutan dan program anda.
c. Jangan biarkan peristiwa atau hal kecil terus berlangsung tanpa koreksi dan perbaikan
"keleleran" menjadi suatu kebiasaan. Kalau sudah terbiasa, sukar untuk mengubahnya.
d. Berbaik-hatilah selalu. Guru yang tenang dengan penuh kejenakaan dan selalu senyum-
simpul menghadapi anak-anak, dapat menyelesaikan perselisihan.
e. Berlaku dan bertindaklah bijaksana. Kebijaksanaan merupakan minyak pelumas bagi
para guru. Kebijaksaan biasa juga disebut suatu "kiat atau seni utntuk mencapai tujuan kita
sendiri dengan memanfaatkan tenaga dan pikiran rekan-rekan lainnya".
f. Bersikap adillah selalu. Ketidakadilan yang diperbuat oleh seorang guru menimbulkan
kesan yang buruk kepada anak-anak, dan selalu diingat oleh mereka.
g. Bergiatlah selalu. Bekerjalah dengan giat melalukan hal-hal yang penting tanpa pamrih
sampai tercapai tujuan yang diinginkan.
h. Bertindaklah secara konsekwen. Jangan membuat peraturan yang ketat pada suatu hari,
sedangkan pada hari lain tidak dituruti lagi. Membiarkan waktu-waktu terlambat atau
urusan-urusan luar yang bertubi-tubi yang memengaruhi tingkah laku profesional
i. Bertindak secara tegas. Berani membuat keputusan. Sering terdengar keluhan seseorang
yang kebingunan, "saya tidak tahu lagi apa yang akan saya perbuat terhadapmu kalau
kamu tidak berubah". Para guru pun kadang-kadang merasakan hal itu juga. Keputusan
yang tenang sering menyelamatkan situsi yang gawat.
j. Hindarilah konflik-konflik. Bila suatu konflik timbul antara guru dan murid, sebaiknya
guru memberikan beberapa kelegaan mental. Salah satu cara yang paling sederhana
menyelesaikan masalah itu ialah dengan cara memberikan suatu pilihan.
1. Kualifikasi minimal
Seorang guru bahasa dikatakan mempunyai "kualifikasi minimal" dalam bidang
menyimak apabila dia memiliki ”kemampuan untuk menangkap pengertian tentang sesuatu
yang di katakan atau di ucapkan penutur asli yang terpelajar apabila dia mengucapkannya
secara berhati-hati dan berbicara secara sederhana mengenai suatu pokok atau subjek yang
umum”.
2. Kualifikasi baik
Seorang guru bahasa dikatakan mempunyai kualifikasi baik dalam bidang menyimak
apabila dia memiliki “kemampuan untuk memahami percakapan, pembicaraan, yang
mempunyai kecepatan yang sedang pada kuliah dan ceramah, siaran -siaran berita pada radio
dan televisi”
Kalau kita berupaya menempa diri sendiri menjadi penyimak tepat guna, hal itu berarti
bahwa kita telah meningkatkan dan mempertinggi daya simak kita sendiri. Karena hal itu
merupakan salah satu cara untuk mencapai kemajuan.
C. Mengatasi kendala menyimak
Kurangnya perhatian kepada pembicara merupakan kendala bagi menyimak yang
efektif. Selain itu terdapat pula sejumlah faktor kendala yang berasal dari diri penyimak
sendiri.
Kendala - kendala tersebut tidak dapat dibiarkan merajalela terus menerus, melainkan
harus diatasi agar kesuksesan dapat dicapai. Caranya, sebagai berikut:
1. Jauhkan sifat egosentris dalam kegiatan menyimak karena sifat ini jelas mengurangi
perhatian kepada pembicara.
2. Jangan enggan untuk turut berpatisipasi dan terlibat dengan orang lain dalam kegiatan
diskusi yang melibatkan kita sebagai pembicara ataupun sebagai penyimak.
3. Jangan takut/khawatir bahwa komunikasi lisan dapat mengubah pendapat dan pikiran kita.
4. Jangan malu-malu dalam meminta penjelasan dari pembicara atau orang lain mengenai hal
yang belum kita pahami.
5. Jangan terlalu lekas merasa puas dengan penampilan-penampilan luar pembicara, dan
konsepnya mengenai sesuatu.
6. Jangan membuat pertimbangan-pertimbangan yang gegabah dan ceroboh terhadap makna
sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara.
7. Hindari sebisa mungkin kebingunan-kebingunan semantik, dengan cara bertanya kepada
orang lain atau mencari makna suatu kata baru atau asing dalam kamus.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari dosen pengampu dan teman-teman demi perbaikan makalah ini. Kiranya makalah ini
dapat menjadi motivasi dan sumber pengetahuan bagi kita semua.
Daftar Pustaka
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung
:Agkasa
http://shareforgoodpeople.blogspot.com/2015/03/-meningkatkan-daya-simak.html?m=1