D
I
S
U
S
U
N
UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
dalam pembelajaran kelas rangkap (PKR) MODUL 6 .
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran
Kelas Rangkap (PKR). Dalam makalah ini membahas tentang Hakikat keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan, Komponen keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan, Penerapan keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan dalam pembelajaran kelas rangkap.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan
khususnya pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari
para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................i
Daftar isi................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................1
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Indentifikasi Masalah........................................................1
C. Rumusan Masalah.............................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................2
A. Kegiatan Belajar 1.............................................................3-11
A. Kegiatan Belajar 2.............................................................12-13
A. Kegiatan Belajar 3.............................................................14
BAB III PENUTUP................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................15
B. Saran...................................................................................15
C.Daftar Pustaka......................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
B. Indentifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas bahwa hal – hal yang dihadapi guru dalam pembelajaran
kelas rangkap perlu memiliki model penggolahan dan pembelajaran kelas rangkap
1
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN
PERSEORANGAN
A. Pengertian
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang
memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan
siswa – siswa yang belajar perseorangan .Bentuk mengajar ini ditandai oleh hubungan antar
pribadi yang akrab antara guru – siswa – siswa , kesempatan siswa untuk belajar sesuai
dengan minat dan kemampuan siswa dalam perencanaan pembelajaran.
Bentuk pembelajaran kelompok kecil dan perseorangan perlu diterapkan dalam pembelajaran
kareana bentuk pengajarannya ini dapat :
1. Adanya hubungan antar pribadi yang sehat antara guru dan siswa serta antara siswa dengan
siswa. Siswa tidak saja belajar dari guru tetapi dari temannya sendiri.
2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, cara dan kecepatannya
sendiri. Siswa yang ingin belajar sendiri mendapat kesempatan untuk belajar sendiri, yang
ingin berkelompok boleh bekerja dalam kelompok. Siswa yang lebih cepat selesai dapat
membantu temannya.
3. Siswa mendapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya. Oleh karena itu, guru perlu
tanggap terhadap kesulitan/masalah yang di hadapi siswa sehingga dapat member bantuan
tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan cara belajar, alat yang
akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.
B. Rasional
Bagi seorang guru PKR, penguasaan keterampilan mengajar keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan akan sangat membantu dalam mengorganisasikan kegiatan
belajar mengajar karena hakikat kedua bentuk pengajaran hampir sama.
Mengapa keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan perlu dikuasai guru?
Pertanyaan ini barangkali mengusik pikiran anda.Cobalah pikirkan jawabannya sebelum anda
mencermati alasan-alasan berikut.
1. Pada dasarnya siswa mempunyai kemampuan dan cara belajar yang berbeda. Dalam
pengajaran klasikal, guru memperlakukan siswa dengan cara yang sama sehingga perbedaan
kemampuan dan cara belajar siswa hampir tak pernah mendapat perhatian. Pengajaran secara
klasikal
2
memang perlu dilakukan agar siswa menyadari bahwa tidak semua kebutuhannya dapat dipenuhi,
namun haruslah dicari altermatif atau cara lain agar siswa juga dapat belajar sesuai dengan
kemampuan dan cara yang dipilihnya. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan terjadinya hubungan antar
pribadi yang lebih akrab dan sehat antara guru-siswa dan siswa-siswa. Guru dapat
memberikan perhatian lebih banyak pada siswa yang memerlukannya dan bahkan dapat
membuat siswa lebih percaya diri.
3. Kadang-kadang siswa dapat lebih mudah belajar dengan cara mengajar temannya atau
dengan cara belajar bersama teman, seperti mengerjakan tugas bersama dan bertukar
pendapat. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan hal ini terjadi.
4. Kegiatan kelompok kecil memungkinkan siswa terlibat aktif dalam belajar sehingga tangung
jawab dalam belajar juga menjadi lebih besar. Bekerja dalam kelompok memungkinkan siswa
untuk membangun kebiasaan bekerja sama, tenggang rasa dan saling menghargai. Di
samping itu, sifat kepemimpinan dapat berkembang karena bekerja dalam kelompok
memerlukan seoran pemimpin kelompok.
5. Sejalan dengan kegiatan kelompok, kegiatan individual atau perseorangan juga mempunyai
berbagai kekuatan. Dengan belajar sendiri, siswa akan mempunyai tanggung jawab belajar
yang lebih besar, disamping dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan kecepatannya sendiri.
Misalnya siswa sudah mampu memecahkan soal-soal berhitung yang di berikan guru, ia
dapat langsung mebgerjakan tugas lain, seperti membantu temannya, memecahkan soal-soal
yang lebih sukar ataupun bias belajar di perpustakaan.
Jika anda baca alasan-alasan diatas dengan cermat, anda tentu sepakat bahwa
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan akan membuahkan hasil dalam
terbentuknya berbagai sikap dan nilai serta terpenuhinya kebutuhan belajar siswa. Jika hal ini
dapat di wujudkan, tentu kepuasan akan muncul pada diri anda. Keberhasilan siswa dalam
belajar mencerminkan keberhasilan guru dalam mengajar.
Berkaitan dengan PKR, penguasaan guru yang mantap dalam mengajar
kelompok kecil dan perseorangan tentu akan memberikan nilai tambah. Seorang guru yang
mengajar kelas rangkap akan lebih sering memerlukan bentuk pengajaran kelompok kecil
atau perseorangan karena ia menangani lebih dari satu kelas. Ia tidak mungkin menerapkan
pengajaran klasikal secara terus menerus sebagaimana yang mungkin dilakukan oleh guru
yang hanya mengajar satu kelas. Oleh karena itu, seorang guru yang merangkap kelas
seyogyanya menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan sehingga
waktu kegiatan akademik (WKA) dapat di tingkatkan. Alasan lain pentingnya kemampuan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi guru PKR adalah hakikat atau prinsip PKR,
yaitu:
3
1. Keserempakan kegiatan belajar mengajar,
2. Kadar tinggi WKA,
3. Kontak psikologis guru-siswa secara bekelanjutan, dan
4. Pemanfaatan sumber belajar secara efisien;
Tampak nya dapat diwujudkan melalui penguasaan yang mantap terhadap keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Dalam pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan secara serempak, ini berarti dalam waktu yang sama guru di tuntut untuk
mengelola lebih dari satu orang, bahkan kelompok dan perseorangan sekaligus.
Keserampakan kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu ciri khas dari pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan; di samping kemampuan guru dalam mengadakan
pendekatan secara pribadi, mendorong dan memudahkan belajar, serta mengorganisasikan
kegiatan.Semua ciri-ciri ini sesuai dengan hakikat PKR.
C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Penggunaan variasi pengorganisasian dimaksudkan agar murid terhindar dari perasaan jenuh
dan membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi muncul.Dalam
mengorganisasi sepantasnya tidak monoton, berulang-ulang, dan menimbulkan rasa kesal
pada diri murid.Karena itu variasi pengorganisasian sangatpenting dalam upaya memelihara
dan meningkatkan kualitas pembelajaran kelas rangkap.
Variasi pengorganisasian merupakan keterampilan guru di dalam menggunakan bermacam-
macam kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi
kebosanan atau kejenuhan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktivitas belajar yang efektif.
Variasi pengorganisasian, mencakup penggunaan pola interaksi multi arah artinya antara guru
dengan murid, murid dengan guru atau murid dengan murid.
Variasi pengorganisasian mencakup pengelompokan siswa, penataan ruang, dan variasi
pemanfaat sumber belajar.
a. Variasi pengelompokan siswa
Dalam pembelajaran kelas rangkap, keaktifan kelompok merupakan salah satu kunci
keberhasilan belajar siswa.Agar guru dapat mengaktif-kan kelompok sebaiknya guru
memahami prinsip-prinsip dasar pembela-jaran kelas rangkap.
Oleh karena itu apabila guru ingin mengaktifkan kelompok sebaiknya guru mengadakan
persiapan yang cukup matang. Guru hendaknya terlebih dahulu memahami secara mendalam
tujuan yang akan dicapai dan topik yang akan dipelajari siswa.
4
Dengan demikian guru akan dapat menentukan langkah langkahyang harus ditempuh siswa,
merumuskan masalah yang menjadi pusat perhatian diskusi, membimbing diskusi kelompok,
dan mengadakan variasi dalam pola interaksi dan kegiatan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap pengelompokkan siswa merupakan suatu
keharusan guna menjamin proses belajar siswa agar tetap efektif. Mengenai pengelompokkan
belajar siswa ini terdapat beberapa variasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan (UNESCO:
1988), yaitu pengelompokan siswa atas dasar rombongan belajar, kesamaan kemampuan,
kemampuan campuran, kesamaan usia, kompatibilitas siswa, dan sesuai kebutuhan
pembelajaran.
6
6) Pengelompokkan murid sesuai kebutuhan pembelajaran
Dalam pembelajaran telah dirumuskan tujuannya oleh guru.Terca-painya tujuan itu perlu
dukungan dengan pengelompokkan murid sesuai kebutuhannya. Contoh konkrit yaitu; dalam
simulasi atau bermain peran atau permainan, murid dikelompokkan sesuai dengan tugas dan
atau
peran yang harus dilakukan pada saat siswa itu. Pengelompokkan murid sesuai kebutuhan
dapat pula dilakukan pada kegiatan karyawisata murid.
Dalam karyawisata ada yang bertugas mengamati dan mencatat, mewawancarai dan
mencatat, mengambil foto dan sebagainya.
Dalam pembelajaran kelas rangkap dasar pengelompokan siswa harus divariasi untuk
menghindari kejenuhan, kebosonan, dan untuk menum-buhkan gairah belajar.
Dari gambaran pengajaran kelompok kecil dan perseorangan yang telah Anda baca di atas,
Anda tentu sudah dapat menggambarkan pelaksanaanya.Namun, perlu Anda ingat bahwa
ilustrasi di atas hanya merupakan salah satu bentuk pengorganisasian. Masih ada bentuk
pengorganisasian lain yang dapat Anda terapkan. Cobalah kaji dengan cermat contoh-contoh
berikut ini.Pada akhir pengkajian setiap contoh, cobalah bayangkan apakah contoh tersebut
mungkin Anda terapkan.
8
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan harus memperhatikan hal hal
sebagai berikut :
a. Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individual
Murid SD secara undividual berbeda dalam banyak hal. Perbedaan tersebut antara lain:
berbeda dalam kemampuan berpikir, kharakteristik, berbeda secara emosional, berbeda daya
tangkapnya, bakat, maupun minatnya. Perbedaan tersebut perlu mendapat perhatian serius
dalam pembelajaran kelas rangkap.Layanan bimbingan secara individual sangat membantu
murid untuk dapat berkembang dan mencapai prestasi belajar secara optimal. Misalnya ada
murid yang cepat dan mudah mengerti apa yang disajikan guru, ada pula yang sedang-
sedang, dan ada pula yang agak lambat dalam menangkap materi pelajaran. Guru yang baik
akan memberikan layanan secara khusus kepada murid yang agak lambat menangkap materi
pelajaran. Demikian dalam menghadapi perbedaan individual dapat dilakukan melalui
pembelajaran kelompok kecil.Misalnya siswa yang berkembampuan kurang dijadikan satu
kelompok, atau siswa yang tampak agresip jadi satu kelompok, kemudian diberikan layanan
bimbinga belajar secara khusus.Cara ini juga membantu meningkatkan keterampilan sosial
siswa melalui belajar kelompok.
b. Memperhatikan dan melayani kebutuhan murid
Dalam pembelajaran kelas rangkap perlu memperhatikan dan melayani kebutuhan murid.
Murid berasal dari latar belakang keluarga yang tidak sama, serta lingkungan kehidupan yang
tidak sama pula sehingga memiliki pengalaman hidup berbeda satu sama lain. Perbedaan ini
menyebabkan
perbedaan kebutuhan siswa. Guru dalam memberikan perhatian dan melayani murid tidak di
sama ratakan. Jika disama ratakan akan terjadi kesenjangan pemenuhan kebutuhan murid.
Seyogyanya guru memberikan layanan atau bimbingan belajar kepada murid sesuai dengan
perbedaan keperluan yang dimilikinya.Contoh, jika dijumpai murid yang berkemampuan
rendah maka perlu bimbingan secara perorangan dan tugas disesuaikan dengan kemampuan.
Jika ada murid yang tidak memiliki buku cetak karena tidak mampu beli sedang yang lain
memiliki, maka dapat dipinjami buku milik sekolah, atau teman lain diminta untuk bersedia
bersama-sama.
9
12
B. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan
a. Memberi pelajaran tambahan atau bimbingan belajar (tutorial), misalnya untuk konsep/topik
yang sukar dipahami.
b. Melibatkan diri sebagai peserta aktif dari kelompok yang mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan anggota kelompok lain.
c. Memimpin kelompok kecil jika diperlukan.
d. Bertindak sebagai katalisator, yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir atau
belajar melalui pertanyaan, komentar, dan saran-saran.
4. Mengadakan supervisi pemaduan, yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan kegiatan
serta menyiagakan siswa untuk meningkatkan kegiatan akhir.
D. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama
guru, baik guru yang hanya mengajar satu kelas, maupun guru yang hanya merangkap
kelas.Tugas ini akan dapat dilakukan guru dengan baik jika guru memiliki pemahaman yang
mantap tentang kemampuam, minat, gaya belajar, dan tingkat kedisiplinan siswa.
Kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran mencakup
bebrbagai keterampilan berikut; 13
1. Membantu siswa menetapkan tujuan pembelajaran, yang dapat dilakukan dengan diskusi atau
menyediakan bahan-bahan yeng menarik, yang mampu mendorong siswa untuk mencapai
tujuan tersebut.
2. Merencanakan kegiatan pembelajaran, bila perlu bersama siswa. Berdasarkan hasil diagnosa
atau penetapan tujuan, guru dapat merencanakan kegiatan belajar yang sesuai dengan tujuan,
minat, dan kemampuan siswa.
3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa, jika diperlukan. Selama kegiatan
berlangsung, siswa mungkin mengalami berbagai kesulitan.
4. Membantu siswa mwnilai pencapaian atau kemajuannya. Pada umumnya penilaian atas
kemajuan/pencapaian siswa dilakukan oleh guru. Siswa bahkan tidak pernah dilibatkan dalam
menilai dirinya sendiri.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan merupakan keterampilan
yang kompleks yang mempersyaratkan penguasaan keterampilan dasar mengajar yang lain.
Keterampilan mengorganisasikan kegiatan serta membimbing dan memudahkan belajar lebih
banyak terkait dengan mengajar kelompok kecil, sedangkan keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
lebih banyak terkait dengan pengajaran perseorangan.
14
Pembahasan KB 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang memungkinkan
guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan/atau siswa-siswa
yang belajar perseorangan. Bentuk mengajar ini ditandai oleh hubungan antar pribadi yang
akrab antara guru-siswa-siswa, kesempatan siswa untuk belajar sesuai minat dan kemmapuan,
adanya bantuan dari guru, serta mungkinnya keterlibatan siswa dalam perencanaan
pembelajarannya.Bagi seorang guru PKR , penguasaan keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan akan sangat membantu dalam mengorganisasikan kegiatan belajar
mengajar karena hakikat kedua bentuk pengajaran ini hampir sama.Berbagai bentuk
pengorganisasian dapat dipergunakan oleh guru dalam menerapkan pengajaran kelompok
kecil dan perseorangan. Namun, harus diingat bahwa variasi kelas besar, kelompok kecil, dan
perseorangan harus digunakan sesuai dengan hakikat topic yang disajikan, dan kegiatan
selalu di akhiri dengan kulminasi.
B. Saran
Sebagai Seorang calon Guru SD kita mesti menerima apabila di hadapkan untuk mengajar
kelas Rangkap, jadi melalui makalah ini kita sudah bias membayangkan apa yang kita
lakukan apabila kejadian itu terjadi.
Seorang guru pun mesti tanggap dalam mengajar peserta didik dan selalu memberikan
senyum dan perhatian nya terhadap mereka agar mereka tidak merasa bahwa guru tidak akan
membantu mereka pada saat mereka mendapatkan kesulitan atau masalah.
16
Daftar Pustaka