Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Puspa Dewi
2. Ade Putra
3. Dita Elfa Riyanti
4. Fegi Aprilian
Dosen Pengampu:
Nurlev Avana. S.Pd
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi
seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang studi
yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar (Wongkar, 2011).
Dengan perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang guru dituntut
untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai sumber ilmu
yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan keterampilan mengajar
yang baik. Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga penting menguasai
beberapa keterampilan mengajar, karena betapapun tingginya ilmu yang dimiliki oleh
seorang guru itu, jika tidak menguasai keterampilan mengajar, maka akan sulit bagi
seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru terseb ut. Pada kenyataannya
dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan
keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (Wongkar, 2011).
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil maupun perorangan
akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-siswa, maupun
antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).
Dalam hal ini kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?
2. Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud?
4. Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
5. Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
6. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
7. Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
2. Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3. Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud.
4. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas .
5. Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
6. Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
7. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin,
2011).
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan
mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar,
dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan memberikan
tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan guru
dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi
lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain
informasi dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber,
seperti buku teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.
Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa.
Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Untuk menjadi
motivator belajar guru hendaknya:
a. Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya
memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
b. Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan
kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
c. Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.
d. Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan
disenangi oleh siswa.
e. Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.
f. Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian bantuan sesuai kebutuhan siswa
Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka,
kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.
Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam pengajaran
kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa dalam proses
belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan
kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah
yang mereka hadapi.
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa
berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari
kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal
(kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-
pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-
langkah melaksanakan tugas tersebut.
Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil
yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara
klasikal).
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran
yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah mengikuti
penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara
perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas
hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama
dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh
dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
A. Kesimpulan
Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah
kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan
pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam
melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh
peserta didik.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain: