Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MICRO TEACHING

“Teori keterampilan Mengelola Dan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan


Perorangan”

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Puspa Dewi
2. Ade Putra
3. Dita Elfa Riyanti
4. Fegi Aprilian

Dosen Pengampu:
Nurlev Avana. S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUIARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
B. Peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan
C. Syarat-syarat pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud
D. Pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas
E. Komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
F. Prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan
G. Kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu;
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011).

Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi
seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang studi
yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar (Wongkar, 2011).

Dengan perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang guru dituntut
untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai sumber ilmu
yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan keterampilan mengajar
yang baik. Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga penting menguasai
beberapa keterampilan mengajar, karena betapapun tingginya ilmu yang dimiliki oleh
seorang guru itu, jika tidak menguasai keterampilan mengajar, maka akan sulit bagi
seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru terseb ut. Pada kenyataannya
dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan
keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (Wongkar, 2011).

Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil maupun perorangan
akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-siswa, maupun
antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).

Dalam hal ini kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?
2. Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud?
4. Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
5. Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
6. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
7. Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
2. Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3. Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud.
4. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas .
5. Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
6. Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
7. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk
menyelesaikan tugas”,  sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali
(Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada
seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka
yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa
tanggapan/pendapat  siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada
sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin,
2011).

Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:

1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan
mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar,
dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan memberikan
tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Sumber Informasi Bagi Siswa

Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan guru
dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi
lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain
informasi dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber,
seperti buku teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.

3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator

Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa.
Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Untuk menjadi
motivator belajar guru hendaknya:

a. Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya
memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
b. Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan
kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
c. Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.
d. Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan
disenangi oleh siswa.
e. Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.
f. Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian bantuan sesuai kebutuhan siswa

Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka,
kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.

4. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa

Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam pengajaran
kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa dalam proses
belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan
kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah
yang mereka hadapi.

5. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa

Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa
berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari
kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.

C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan


Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan lainnya.
Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan klasikal,
kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya
mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut:
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).

D. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas


Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain.

1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar

Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal
(kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:

a. Pokok bahasan yang akan dipelajari


b. Tugas-tugas yang akan dikerjakan
c. Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
d. Informasi lain yang diperlukan
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya
adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.

2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-
pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-
langkah melaksanakan tugas tersebut.
Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil
yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara
klasikal).

3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran
yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah mengikuti
penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara
perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas
hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama
dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh
dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.

4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar

Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).

E. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


1. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari:
Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, yang ditampilkan dengan cara:

a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa,


b. Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa,
c. Merespon secara positif pendapat siswa,
d. Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
f. Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh
pengertian, serta
g. Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan mampu
menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan
cara:

a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,


b. Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam
belajar,
c. Membentuk kelompok yang tepat,
d. Mengkoordinasikan kegiatan,
e. Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan
dengan cara:

a. Memberi penguatan secara tepat,


b. Melaksanakan supervisi proses awal,
c. Melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
d. Melaksanakan supervisi pemaduan.
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara:

1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,


2. Merancang kegiatan belajar,
3. Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
4. Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri (Sofa, 2010).
F. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar


dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama
yang diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
G. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
1. Kelebihan
a. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa
dapat lebih maksimal.
b. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa
sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih
mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
2. Kelemahan
a. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
b. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
c. Kurangnya jiwa social pada siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah
kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan
pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam
melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh
peserta didik.

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:

1. Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.


2. Sumber informasi bagi siswa.
3. Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
4. Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai kebutuhan siswa.
5. Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
6. Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan
dapat terwujud adalah sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain:

1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar


2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari,
keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar,
keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar


dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama
yang diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
Kelebihan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan pelajaran
pada setiap siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah melakukan
pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter
masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang
cocok untuk siswa.Sedangkan kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang
luas karena keterbatasan siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena
variasi karakter siswa terbatas, kurangnya jiwa sosial pada siswa.
B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adikara,Irvin. 2008. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.(online),
(http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan
perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)
Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,
(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan-dalam-pkr/,diakses 20 Agustus 2011)
Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online),
(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20
Agustus 2011)
Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(oline),
(http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),
(http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)

Anda mungkin juga menyukai