Anda di halaman 1dari 15

TEORI KETERAMPILAN DASAR

MENGELOLA KELAS
DAN KETERAMPILAN MENGAJAR
KELOMPOK
KECIL DAN PERSEORANGAN
STIT PEMALANG
2021
Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan


memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu
kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur
siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana
yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan


memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, 2006 : 173).
Jadi Penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian
kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelelesaian tugas oleh
siswa atau penetapan norma kelompok yang produktif (Zainal Asril, 2011 : 97).
Prinsip-prinsip Penggunaan Keterampilan Mengelola Kelas

a. Kehangatan dan keantusiasan, yaitu suasana yang menyenangkan,


b. Tantangan, untuk meningktkan gairah siswa untuk belajar,
c. Bervariasi, yaitu penggunaan media, gaya dan interaksi yang
bervariasi,
d. Keluwesan, yaitu strategi belajar mengajar yang efektif,
e. Penekanan pada hal-hal yang positif,
f. Dan penanaman disiplin diri.
Dengan demikian keterampilan mengelola kelas berfungsi
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya apabila ada gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dua hal tersebut merupakan komponen dari keterampilan
mengelola kelas yang harus dikuasai oleh guru atau calon guru.
Pengertian Ketrampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perseorangan
Menurut Barnawi dan Arifin (2015:157), dalam Ali Sodikin dan Nasrul Hakim
(2017:92), keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diperlukan
ketika jumlah siswa sangat sedikit. Misalnya, 3-8 orang untuk kelompok kecil dan
1 orang untuk perseorangan. Sehingga dalam hal ini, guru berperan sebagai
organisator kegiatan pembelajaran, narasumber, motivator siswa, fasilitator atau
penyedia materi dan kesempatan belajar, konselor sekaligus sebagai peserta
kegiatan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan peserta lain.
Menurut Usman (2013:102) dalam Ali Sodikin dan Nasrul Hakim (2017:92),
secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Maksudnya, seorang
pendidik menghadapi banyak siswa yang terdiri dari beberapa kelompok yang dapat
bertatap muka, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

Jadi, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan


menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dengan jumlah
sekitar 3-8 orang dan 1 siswa secara individu dapat dengan bertatap muka dan
memiliki berbagai peran sehingga dapat mengembangkan potensi diri peserta didik.
Secara Umum Tujuan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan
1. Mengaktifkan siswa belajar
2. Agar terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, yaitu guru-
siswa, siswa-siswa, siswa-guru, dan seterusnya.
3. Agar siswa dapat mencapai kemajuan belajar sesuai dengan
kemampuan, minat dan kecepatannya sendiri.
4. Siswa yang mempunyai masalah dalam belajar karena mereka
berada dalam suasana hubungan interpersonal yang sehat dan akrab
Adapun tujuan dari keterampilan mengajar
kelompok kecil
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok
2. Memberi kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih
memecahkan masalah dan cara hidup secara rasional dan
demokratis
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
sikap sosial dan semangat gotong-royong
4. Penggunaan dalam kelas
5. Variasi pengorganisasian
Tujuan keterampilan mengajar
perorangan
1. Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada peserta
didik.
2. Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada peserta
didik
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif
4. Membentuk hubungan yang lebih akrab antara pendidik dan
peserta didik, maupun antar peserta didik
Syarat-Syarat Agar Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan Agar Dapat Terwujud
1. Adanya hubungan yang baik dan akrab antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat
sendiri.
3. Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
Prinsip-Prinsip Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan
1. Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil
dan perseorangan.
2. Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara
bertahap.
3. Pengorganisasian siswa, sumber atau materi, ruangan, dan
waktu harus dilakukan secara cermat.
4. Guru harus mengenal siswa secara pribadi.
Kelebihan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan

1. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran


pada setiap siswa dapat lebih maksimal.

2. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap


masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter
masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode
pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Kelemahan dalam Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
1. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
2. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter
siswa terbatas.
3. Kurangnya jiwa sosial pada siswa.
Sumber Ajar
1. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi
Belajar Menga}ar, Cetakan ke 3, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
2. Asril, Zainal. 2011. Micro Teaching: Disertai dengan Program
Pengalaman Lapangan, Rajawali, Jakarta.
3. Hakim, N., Dkk. 2019. Penerapan Student Team Achievement
Division (STAD) Dipadu Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Biologi Umum.
Jurnal Transformasi Pendidikan Abad 21 Menuju Society 5.0, 1 (2),
452.

Anda mungkin juga menyukai