Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya ulasan ilmiah
dengan judul : Praktek Pembelajaran Kelas Rangkap.
Ulasan ilmiah ini saya susun untuk memenuhi tugas kuliah pembelajaran kelas rangkap yang
di Pimpimpin oleh : HELNI MEGAWATI M. Pd
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain karena bantuan,
dorongan dan bimbingan berbagai pihak, sehingga kendala – kendala yang saya hadapi dapat
teratasi.
Ulasan ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang, praktek
pembelajaran kelas rangkap yang kami sajikan dari berbagai referensi seperti buku, jurnal,
dan makala lain yang mendukung.
Semoga ulasan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca saya sadar bahwa makala ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurnah.
Untuk itu kepada dosen pembimbing saya harapan untuk memberikan masukan, kritik
dan saran yang akan saya gunakan untuk melakukan perbaikan pembuatan laporan dimasa
yang akan datang.
standar minimal pembelajaran yang harus terjadi dalam kelas. Ada kelas, ada guru, ada
bahan ajar. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik ketika memiliki kelengkapan
efektif, jika gurunya tidak lengkap, apalagi para murid, tidak mampu nyari buku – buku
yang diperlukan. Jika murid – murid pada setiap lulus hanya sedikit bagaimana guru
lainnya dalam pola pembelajaran dengan tingkatan kelas seharusnya terutama untuk
sekolah – sekolah yang terbatas dari komponen guru, siswa, pembiayaan, sarana dan
prasarana.
Banyak guru yang merasa enggan dan putus asa merubah gaya mengajarnya
dengan sesuatu model yang baru dan berbeda, untuk itu perlu di tetapkan prioritas
dalam pengembangan guru dengan sesuatu yang baru tentang bagaimana mengajar
dengan keragaman dalam tingkat umur, jenis kelamin, sikap dan aneh.
dalam mengawali dan mengakhiri dalam proses pembelajaran PKR. Cara mendorong
belajar asik membicarakan belajar mandiri. Cara mengelolah kelas PKR yang baik
kemitraan antar guru dan masyarakat serta pembinaan profesional guru PKR oleh
kepala sekolah. Hal itu tentu harus dimiliki oleh guru yang mengajar dikelas PKR.
Maka dari itu sebagai calon seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan tersebut.
Menurut aria Djalil (2008 : 1,4) pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk
pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru yang mengajar dalam satu ruang
kelas atau lebih dalam saat yang bersamaan dan menghadapi dua atau lebih tingkat
kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makala seorang guna mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid – murid dengan kemampuan belajar yang
berdeda. Pembelajaran kelas rangkap diterapkan karena beberapa alasan yaitu karena
keadaan geografis dan demografis, kurangnya guna keterbatasannya ruang kelas dan
UNESCO juga menyebutkan bahwa penerapan kelas rangkap tidak hanya kerena
2. Ekonomis
siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas,
dimana di sekolah oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya
difokuskan pada kemajuan individual para siswa (Franlilin, 1967) namun demikian
selain definisi tersebut, ada sebagian praktisi pendidikan membedakan definisi demi
multiage karena perbedaan tujuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Elkind (1987)
bahwa istilah multigrade di mana kelas yang berbentuk seperti itu akan berisi para
siswa dari 2 atau lebih tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada
suatu waktu.
1. Memunculkan inisiatif atau dorongan internal konsep belajar mandiri lebih kepada
kondisi inisiatif atau motifasi yang ada pada diri para peserta didik.
Belajar mandiri bukan dalam artian seseorang belajar sendiri. Proses belajar dapat
dilakukan sendiri (Seorang Diri) atau dalam kelompok. Peserta didik mandiri selalu
2. Mampu menetapkan tujuan. Peserta didik mandiri selalu memilih tujuan yang
ditetapkan sendiri. Tujuan dari peserta didik mandiri bukan semata – mata untuk
memenuhi kewajiban sebagai peserta didik yang harus mengikuti proses belajar
mengajar dan menyelesaikan tugas – tugas dari pendidik. Tujuan peserta didik mandiri
3. Aktif dan kreatif mencari sumber belajar. Ketersediaan sumber belajar sering terjadi
4. Sadar siapa dirinya. Kesadaran dan pengenalan diri sendiri berdampak pada motivasi
belajar pada peserta didik. Kesadaran diri berkaitan dengan kemampuan, bakat, dan
minat diri atas ilmu dan pengetahuan juga terkait dengan tipe belajar yang paling
efektif.
D. Macam – Macam Pembelajaran Kelas Rangkap
Macam – macam kegiatan mandiri yang bisa diterapkan di kelas rangkap adalah
sebagai berikut :
1. Diskusi
serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi lebih mengarah pada kegiatan siswa
yang saling bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama
– sama
2. Simulasi
Berdasarkan abdul Majid (2013 : 205) Simulasi berasal dari Simulak yang artinya
berpura – pura atau berbuat seakan – akan. Simulasi dapat diartikan cara pengajian
pengalaman belajar dengan menggunakan siasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
1. Jika siswa dalam 1 kelas jumlahnya lebih dari 25 siswa maka kelas PKR harus
2. Jika guru menggunakan model ini, guru harus menyiapkan dua kelas
pembelajaran kelas rangkap model 221, dan memecah masing – masing dua
tingkatan kelas yang akan dicampur menjadi 2 sehingga ruangan tidak terlalu
3. Karena ada 2 kelas pembelajaran kelas rangkap model 221 ini, maka guru yang
harus mengelolahnya pun harus dua orang guru atau dua tim guru.
F. Hambatan Pembelajaran KElas Rangkap
1. Model 222 lebih rumit dibandingkan dengan model 221, dimana guru harus
2. Guru menunjuk para siswa yang lebih tua dan mempunyai kemampuan yang
1. Untuk mengelolah model 333 ini diperlukan tim guru yang paling tidak terdiri
pembelajaran terutama yang berupa buku - buku tulis bahan belajar yang lainnya
3. Bisa saja siswa yang lebih muda merasa di takut - takuti, atau dilampaui oleh
teman sekelasnya yang lebih mampu, dan mereka menjauh sangat tergantung
pada siswa lebih tua mereka tidak tertantang dan menjadi lebih berkuasa di
bawahnya.
DAFTAR PUSTAKA