Anda di halaman 1dari 20

MODUL 6

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

DALAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

KELOMPOK 5

1. ARFIANA SYAM

2. ASMAWANTY

3. FAHRUL JAMIL

4. MUSDALIFAH

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT MAJENE

2023
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
D. Manfaat..........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
Kegiatan Belajar 1.......................................................................................................................................5
Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan..........................................................5
A. PENGERTIAN................................................................................................................................5
B. RASIONAL.....................................................................................................................................6
C. VARIASI PENGORGANISASIAN................................................................................................6
D. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN.............................................................................6
Kegiatan Belajar 2.......................................................................................................................................7
Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan....................................................7
A. KETERAMPILAN MENGADAKAN PENDEKATAN SECARA PRIBADI................................7
B. KETERAMPILAN MENGORGANISASIKAN KEGIATAN........................................................8
C. KETERAMPILAN MEMBIMBING DAN MEMUDAHKAN BELAJAR.....................................8
D. KETERAMPILAN MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN..................................................................................................................................9
Kegiatan Belajar 3.....................................................................................................................................10
Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan Dalam Pembelajaran Kelas
Rangkap.....................................................................................................................................................10
A. CONTOH PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN
PERSEORANGAN DALAM PKR.......................................................................................................10
B. MENGIDENTIFIKASI KEMUNCULAN KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN............................................................11
C. ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN CONTOH PKR.................................................12
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran sebagai bagian integral dari pendidikan harus mampu melaksankan

proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh setiap warga. Konsep

pendidikan untuk semua (education for all) mengandung makna, bahwa pendidikan harus

mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang

dimilikinya.

Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memilki makna bahwa

proses pendidikan dan pembelajran yang dilakukan harus bisa memberikan pelayanan

yang optimal kepada setiap warga belajar b( siswa) baik untuk memenuhi kebutuhan yang

bersifat kelompok maupun kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan

pelayanan yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda – beda itu adalah dengan

menerapkan model mengajar sebara berkelompok atau perorangan atau disebut dengan

keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan .

Pendidikan dan pembelajaran di satu sisi harus dapat mengantarkan manusia

(siswa) dalam kebersamaan, artinya mengembangkan kehidupan social. Di sisi lain bahwa

setiap manusia (siswa) juga memilki kebutuhan yang bersifat individual. Pendidikan dan

pemeblajaran yang efektif tentu saha dalah yang dapat memenuhi atau memefasilitasi

adanya kebresamaan disamping terpenuhinya kebutuham secara individual.


Dalam pengajaran klasikal, kebutuhan siswa secara individu belum dapat terlayani

secara maksimal . guru biasanya hanya memperhatikan kebutuhan siswa pada umumnya di

kelas yang dia ajarkan. Adapun sifat – sifat atau karakteristik yang bersifat individual

belim dapat terlayani secara optimal. Oleh karena itu, guru secara professional disamping

guru harus melayani siswa secara kalsikal juga jangan mengabaikan kebutuhan siswa

secara individual.

Keterampilan dasar mmengajar kelompok kecil dan perorangan adalah salah satu

cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan siswa

baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu, keterampilan ini harus dilatih dan

dikembangkan sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan

untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan?

 Apa rasional keterampilan belajar kelompok kecil dan perorangan?

 Apa tujuan penggunaan dalam kelas mengenai keterampilan mengajar kelompok

kecil dan perorangan?

 Apa saja komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita memahami keterampilan dasar

mengajar khususnya dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan setelah

itu kita perllu memahami ada unsur – unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan.
Serta agara kita tahu komponen dan hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengajar

kelompok kecil dan perorangan.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang akan diperolah setelah penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut:

 Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai keterampilan mmengajar

kelompok kecil dan perorangan.

 Mahasiswa sabagai calon guru dapat membina dan mngembangkan keterampilan

tertentu dalam mengajar.


BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1

Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

A. PENGERTIAN

Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang

memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi bebrapa kelompok kecil dan

siswa-siswa yang bekerja secara perseorangan. Setiap kelompok dan perseorangan

mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru.

Dari pengertian diatas bahwa pengajaran kelompok kecil dan perseorangan

ditandai oleh hal-hal berikut:

1. Adanya hubungan antarpribadi yang sehat antara guru dan siswa serta antara siswa

dengan siswa.

2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, cara dan

kecepatannya sendriri.

3. Siswa dapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya.

4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan cara belajar, alat

yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.

B. RASIONAL
Mengapa keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan perlu di

kuasai guru?

Beberapa alasan yang perlu dicermati dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perseorangan, yaitu :

1. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan terjadinya hubungan

antarpribadi yang lebih akrab dan sehat antarguru – siswa dan siswa-siswa. Guru

dapat memberikan perhatian lebih banyak pada siswa yang memerlukannya dan

bahkan dapat membuat siswa dapat percaya diri.

2. Kadang-kadang siswa dapat lebih mudah belajar dengan cara mengajar temannya atau

dengan cara belajar bersama teman, seperti mengerjakan tugas bersama dan bertukar

pendapat.

3. Kegiatan kelompok kecil memungkinkan siswa lebih aktif dalam belajar hingga

tanggung jawab siswa dalam belajar juga menjadi lebih besar. Bekerja didalam

kelompok memungkin siswa untuk membangun kebiasaan bekerjasama, tenggang

rasa dan saling menghargai.

Alasan lain pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi

guru PKR, yaitu :

1) Keserempakan kegiatan belajar mengajar,

2) Kadar tinggi WKA,

3) Kontak psikologir guru – siswa secara berkelanjutan, dan

4) Femanfaatan sumber belajarsecara efisien.

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perseorangan, guru dituntut terampil

mengelola kelompok dan perseorangan secara serempak. Keserempakan kegiatan belajar


mengajar merupakan salah satu ciri khas dari pengajaran kelompok kecil dan

perseorangan; di samping kemampuan guru dalam mengadakan pendekatan secara

pribadi, mendorong dan memudahkan belajar, serta mengorganisasikan kegiatan.

C. VARIASI PENGORGANISASIAN

Bagi seorang guru PKR, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perseorangan akan sangat membantu dalam mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar

karena hakikat kedua bentuk pengajaran ini hamper sama.

Berbagai pengorganisasian dapat dipergunakan oleh guru dalam menerapkan

pengajaran kelompok kecil dan perseorangan. Namun, harus diingat bahwa variasi kelas

besar kelompok kecil, dan perseorangan harus digunakan sesuai dengan hakikat topik

yang disajikan, dan kegiatan selalu diakhiri dengan kulminasi.

D. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Tidak semua topik dapat diajarkan melalui kelompok kecil dan perseorangan.

2. Dalam pembelajaran kelompok, langkah pertama yang harus dikerjakan guru adalah

mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan.

3. Kegiatan kelompok kecil yang efektif harus diakhiri dengan kulminasi (puncak

kegiatan), yang dapat berupa laporan, rangkuman, pajangan, pemantapan atau

sejenisnya, yang memungkinkan siswa saling belajar.

4. Dalam pembelajaran perseorangan, guru perlu mengenal siswa secara pribadi hingga

kondisi belajar dapat diatur dengat cepat.


5. Kegiatan dalam pembelajaran perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan bahan

atau petunjuk yang telah disiapkan guru dan belajar mandiri sesuai dengan jadwal

kegiatan.

Kegiatan Belajar 2

Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan

A. KETERAMPILAN MENGADAKAN PENDEKATAN SECARA PRIBADI

Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan mempersyaratkan terjadinya hubungan yang

akrab dan sehat antara guru dan siswa,serta antara siswa dan siswa.dapat ditunjukan dengan

prilaku berikut.

1. Menunjukan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan prilaku siswa sehingga

siswa merasa bahwa guru selalu berada bersama mereka.

2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.sikap ini akan membuat

siswa merasa bahwa hal yang dikemukakan memang cukup penting dan mendapat

perhatian dari guru.

3. Memberikan respons positip terhadap buah pikiran siswa. Guru yang baik akan selalu

memberi respons positif terhadap buah pikiran siswa,betapa pun kecilnya buah pikiran

tersebut.

4. Membangun hubungan saling mempercayai .kepercayaan adalah sesuatu yang patut

dihormati.

5. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecendrungan untuk mendominasi

ataupun mengambil alih tugas siswa.


6. Menerima perasaan siswa dengan penuh keterbukaan dan pengertian memahami perasaan

siswa merupakan pekerjaan yang memerlukan usaha da ketulusan dari guru.

7. berusahalah mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman ,penuh

pemahaman ,merasa dibantu,serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah

yang dihadapi.

B. KETERAMPILAN MENGORGANISASIKAN KEGIATAN

Selama kegiatan kelompok dan perorangan berlangsung ,guru berperan sebagai

organisator,yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk melakukan

hal ini,guru perlu menguasai keterampilan berikut.

1. Memberi orientasi umum tentang tujuan,tugas,cara kerja ,waktu ,tempat kerja,adn

sebagainya Sebelum kegiatan kelompok atau perseorangan dimulai.

2. Memvariasikan kegiatan ,misalnya berupa obsevasi,diskusi hasil observasi,memecahkan

masalah,membuat kerajinan tangan bersama atau belajar sendiri dari buku.

3. Membentuk kelompok yang tepat.coba ingat kembali bagaimana cara anda

mengelompokkan siswa-siswa anda.barangkali anda mengelompokkannya berdasarkan

tempat duduknya,kemampuannya (yang pintar dengan pintar atau dicampur) atau

menurut keinginan (minat).

4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan siswa dari awal sampai akhir

kegiatan.dengan cara ini ,guru akan dapat memantau apakah tugas dikerjakan dengan

benar atau apakah siswa memerlukan bantuan.

5. Membagi-bagi perhatian pada tugas dan kebutuhan siswa.

6. Mengakhiri kegiatan denga suatu kulminasi.masih ingat pada kegiatan belajar 1,yang

menguraikan tentang jenis-jenis kegiatan kulminasi. kulminasi yang tepat akan


memungkinkan siwa saling belajar.memanjangkan hasil karya ,menanggapi hasil kerja

kelompok,mendemontrasikan hasil kerja,merupakan contoh-contoh kegiatan kulminasi

yang memungkinkan siswa saling belajar.

C. KETERAMPILAN MEMBIMBING DAN MEMUDAHKAN BELAJAR

Membimbing dan memudahkan siswa belajar dapat dilakukan jika guru menguasai

keterampilan berikut.

1. Memberikan penguatan secara tepat sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih

baik .penguatan yang diberikan haruslah bermakna hangat,tepat sasaran ,bervariasi ,dan

diberikan segera setelah siswa menunjukkan perilaku(jawaban ,tugas, dan lain-lain) yang

diharapkan.

2. Melakukan supervisi proses awal.ketika siswa mulai bekerja dalam kelompok atau

bekerja sendiri ,guru perlu meyakinkan bahwa semua siswa sudah mengerti tugasnya dan

mulai bekerja.

3. Melakukan supervisi proses lanjut.setelah kelompok atau siswa secara perseorangan

bekerja beberapa saat ,guru perlu berkeliling kembali untuk memberi bantuan bagi siswa

yang memerlukan.

Interaksi berupa bantuan ini dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk berikut.

a. Memberikan pelajaran tambahan atau bimbingan belajar(tutorial)misalnya untuk

konsep /topik yang sukar dipahami.

b. Melibatkan diri sebagai peserta aktif dari kelompok yang mempunyai hak dan kewajiban

yang sama dengan anggota kelompok lain. Kehadiran guru dalam kelompok akan

mendorong siswa untuk lebih aktif.


c. Memimpin diskusi kelompok kecil jika diperlukan.

d. Bertindak sebagai katalisator ,yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir atau

belajar melalui pertanyaan ,komentar,dan saran-saran.

4. Mengadakan supervisi pemaduan,yang bertujuan untuk menilai pencapaia tujuan

kegiatan serta menyiagakan siswa untuk mengikuti kegiatan akhir.

Sebagai contoh ,guru dapat mengatakan ," Anak-anak waktu tinggal 10 menit lagi .pukul

10.30 semua kelompok kembali ke kelas dengan laporan yang siap untuk dipajangkan Jika kita

kaitkan keterampilan diatas dengan PKR ,kita akan melihat bahwa keterampilan ini sangat

dibutuhkan dalam PKR .Jika guru terampil membimbing dan memudahkan siswa

belajar ,mengajar dua kelas atau lebih akan menjadi masalah.

D. KETERAMPILAN MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama guru ,baik

guru yang mengajar hanya satu kelas ,maupun guru yang harus merangkap kelas.

Kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran mencangkup

berbagai keterampilan berikut.

1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar ,yang dapat dilakukan dengan diskusi atau

menyediakan bahan-bahan yang menarik ,yang mampu mendorong siswa untuk mencapai

tujuan tersebut.

2. Merencanakan kegiatan pembelajaran ,bila perlu bersama siswa.berdasarkan hasil

diagnosis atau penetapan tujuan,guru dapat merencanakan kegiatan belajar yang sesuai

dengan tujuan ,minat ,dan kemampuan siswa .perencanaan yang dibuat haruslah
mencakup: kriteria keberhasilan,langkah-langkah kerja,waktu,dan kondisi yang

diperlukan.

3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa,jika diperlukan .selama kegiatan

berlangsung,siswa mungkin mengalami berbagai kesulitan.Guru dapat memberi bantuan

yang tepat jika guru mampu berinteraksi secara efektif dengan siswa sehingga siswa mau

mengungkapkan masalah.

4. Membantu siswa menilai percakapan atau kemajuannya.pada umumnya penilaian atas

kemajuan / pencapaian siswa dilakukan oleh guru,siswa bahkan tidak pernah dilibatkan

dalam penilaian dirinya sendiri.

Kegiatan Belajar 3

Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan Dalam

Pembelajaran Kelas Rangkap

A. CONTOH PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL

DAN PERSEORANGAN DALAM PKR

Berikut ini satu peristiwa yang menggambarkan pembelajaran kelas rangkap yang

dikelola oleh Pak Gutara, yang berupaya menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perseorangan yang sudah dipelajarinya. Bacalah dengan cermat, bandingkan setiap tindakan guru

dengan komponen-komponen dan prinsip-prinsip penggunaan keterampilan mengajar kelompok

kecil dan perseorangan.

Pak Gutara, guru kelas 5 SD Mekar Sari, tiba-tiba harus merangkap Kelas 4 karena ibu

Nina, guru yang mengajar dikelas 4 berhalangan hadir. Secara mendadak Pak Gutara membuat
rencana. Kebetulan dalam jadwal hari itu, ada pelajaran Bahasa Indonesia, baik dikelas 5

maupun dikelas 4. Pak Gutara mula-mula mengumpulkan anak kelas 5 diminta membaca sebuah

cerita dari buku pelajaran yang mereka bawa selama 10 menit, kemudian akan dilanjutkan

dengan diskusi kelas, sedangkan anak-anak kelas 4 diminta mengamati halaman sekolah dan

menuliskan apa yang mereka lihat dihalaman. Mereka dapat bekerja dalam kelompok, dapat pula

bekerja sendiri-sendiri. Kelas 4 yang berjumlah 15 orang dibagi menjadi tiga kelompok yang

masing-masing terdiri dari empat orang siswa. Tiga orang siswa lainnya memilih melakukan

pengamatan sendiri. Ketiganya juga akan menuliskan hasil pengamatannya masing-masing.

Secara terperinci, rencana kegiatan yang dibuat oleh Pak Gutara untuk dua jam pelajaran

( 80 menit) adalah sebagai berikut.

Peta Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan, Materi, dan Posisi Guru


No Waktu
Kelas 4 Kelas 5

1 5 menit Berkumpul diruang kelas 5 Bersama dengan kelas 4

mendengarkan arahan guru

( orientasi ) tentang kegiatan yang

akan dilaksanakan.

2 10 Mengamati benda-benda yang ada Membaca cerita dari buku pelajaran

menit dihalaman sekolah yang dibawa

3 15 Menulis laporan hasil pengamatan Tanya jawab tentang isi cerita

menit secara kelompok dan individual dibimbing oleh guru

4 30 Melaporkan hasil pengamatan dan Mengubah cerita menjadi bentuk lain


menit memberi tanggapan atas laporan sesuai dengan pilihan kelompok,

kelompok/individual ( dipimpin oleh misalnya puisi, cerita bergambar, atau

guru ) karikatur ( kelas dibagi menjadi empat

kelompok )

5 10 Kelas 4 bergabung dengan kelas 5, Menyajikan hasil gubahan ( satu

menit menyaksikan salah satu hasil kerja kelompok saja ). Setelah selesai, guru

kelompok kelas 5 dan memberi meminta anak-anak memperbaiki hasil

komentar kerjanya dirumah

B. MENGIDENTIFIKASI KEMUNCULAN KOMPONEN-KOMPONEN

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

Komponen-komponen tersebut adalah

1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi antara lain (a) menunjukan

kehangatan dan kepekaan (b) mendengarkan secara simpatik (c) memberikan respon

positif (d) membangun hubungan saling mempercayai (e) menunjukan kesiapan

membantu siswa (f) menerima perasaan siswaa (g) mengendalikan situasi

2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan. Keterampilan tersebut adalah (a) memberi

orientasi umum (b) memvariasikan kegitan (c) membentuk kelompok (d)

mengkoordinasikan kegiatan (e) membagi perhatian (f) mengakhiri kegiatan dengan

kulminasi
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar. Keterampilan tersebut adalah (a)

memberika penguatan (b) melakukan supervisi proses awal (c) melakukan supervise

proses lanjut (d) melakukan supervise pemaduan

4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran keterampilan ini

sebenarnya merupakan bagian terbesar dari keterampilan dalam merencanakan

pembelajaran untuk du akelas dalam satu waktu. Keteramilan tersebut adalah (a)

membantu siswa menerapkan tujuan belajar (b) merencanakan pembelajaran (c)

bertindak sebagai penasihat bagi siswa (d) membantu siswa menilai hasil belajarnya

sendiri.

C. ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN CONTOH PKR

Setelah mengidentifikasi subkomponen keterampilan yang muncul dalam PKR yang

diberkan, kini tiba saatnya anda menganalisis kekuatan dan kelemahan contoh PKR yang

ditampilkan. Untuk melakukan analisis ini, aspek yang kita jadikan pegangan adalah prinsip-

prinsip PKR. Prinsip-prinsip PKR tersebut adalah .

1. Keserampakan berlangsungnya pembelajaran. Prinsip ini mempersyaratkan bahwa

kegiatan pembelajaran dikelas-kelas yang dirangkap berlangsung serempak. Artinya,

tidak ada kelas yang menunggu atau menganggur karena guru belum datang ke kelas

yang tersebut. Kegiatan pembelajaran harus bermutu dan bermakna.

2. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik. Selama berlangsungnya PKR, semua siswa harus

aktif menghayati pengalaman belajar yang bermakna, dengan melakukan berbagai

kegaitan, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum maupun yang berkaitan dengan
tujuan-tujuan jangka Panjang. Tidak ada waktu untuk menunggu atau bermain-main

karena hal ini akan mengurangi kadar WKA.

3. Kontak psikologis guru-murid secara berkelanjutan. Guru harus selalu berusaha agar

siswa merasa mendapat perhatian dari guru meskipun guru tidak berada didekatnya.

Siswa merasa bahwa setiap saat dia dapat meminta bantuan pada guru dan kegiatan yang

dia lakukan diketahui oleh guru.

4. Pemanfaatan sumber secara efisien. Untuk memungkinkan kadar WKA tinggi, guru harus

mampu memanfaatkan sumber yang ada disekitar sekolah, baik itu berupa orang, buku,

lingkungan, dan lain sebagainya

Berdasarkan keempat prinsip diatas, kita dapat melakukan analisis apakah contoh PKR

yang diterapkan menampilkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan cukup

efektif ataukah masih banyak yang kurang efektif. Dengan perkataan lain, kita dapat

menganalisis kekuatan dan kelemahannya. Jika keempat prinsip tersebut sudah terpenuhi maka

dapat dikatakan PKR tersebut mempunyai kekutan dalam mewujudkan PKR .


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengajarkan kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang

memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan atau

siswa – siswa ysng belajar perseorangan. Bentuk mengajar ini ditandai oleh hubungan antar

pribadi yang akrab guru dan siswa-siswa. Kesempatan siswa untuk belajar sesuai minat dan

kemampuan. Adanya bantuan dari guru serta mungkinnya keterlibatan siswa dalam perencanaan

pembelajarannya. Bagi seorang guru PKR penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perseorangan akan sangat membantu dalam mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar

karena hakikat kedua bentuk pengajaran ini hamper sama. Berbagai bentuk pengorganisasian

dapat dipergunakan oleh guru dalam menerapkan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan.

Namun harus diingat bahwa kelas besar, kelom[pok kecil, dan perseorangan harus digunakan

sesuai dengan hakikat topic yang disajikan dan kegiatan selalu diakhiri dengan kulminasi.

B. Saran

Sebagai calon seorang guru SD kita mesti menerima apabila dihadapkan untuk mengajar

kelas rangkap. Jadi melalui makalah ini kita sudah bisa membayangkan apa yang kita lakukan

apabila kejadian itu terjadi. Seorang guru mesti tanggap dalam mengajar peserta didik dan selalu

memberikan senyum dan perhatian nyata terhadap mereka agar mereka merasa bahwa guru tidak

akan membantu mereka pada saat mereka mendapatkan kesulitan atau masalah.

Anda mungkin juga menyukai