Saldo awal bulan Juli: 500 unit, dengan tingkat penyelesaian 40% dan biayanya
Rp.45.000.000,-*
*Sebagai informasi tambahan dari dokumen pendukung diketahui biaya bahan baku
Rp.35.000.000,- dan biaya konversi Rp.10.000.000,-
Pada ahir periode diketahui bahwa barang dalam proses di ahir periode adalah dengan tingkat
penyelesaian 80%.
Diminta:
1. Hitung jumlah unit berikut biaya barang dalam proses pada akhir bulan Juli.
2. Hitung harga pokok produk yang berhasil diselesaikan selama bulan Juli dan buat ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat produk jadi
3. Berikan komentar saudara
Jawaban:
1. Metode Weighted Average
Langkah 1 Langkah 2
Jumlah Produksi Equivalent Unit
Bahan Baku Konversi
Persediaan WIP, 1 Juli 500
Produksi Bulan Juli 1500
Total Pengerjaan 2000
Jumlah selesai produksi 1200 1200* 1200**
Persediaan WIP, 31 Juli 800 800* 640**
*) 100% x 800
**) 80% x 800
Total pengerjaan terhitung 2000
Total Equivalent Unit 2000* 1840**
Metode FIFO
Langkah 1 Langkah 2
Jumlah Produksi Equivalent Unit
Bahan Baku Konversi
Persediaan WIP, 1 Juli 500
Produksi Bulan Juli 1500
Total Pengerjaan 2000
Jumlah selesai produksi
(1200)
Dari persediaan awal WIP 500 0* 275**
*) (100%-100%) x 500
**)(100%-45%) x 500
Bulan Juli 700 700* 700**
Persediaan WIP, 31 Juli 800 800* 640**
*) 100% x 800
**) 80% x 800
Total pengerjaan terhitung 2000
Total Equivalent Unit 1500* 1615**
Perhitungan:
- Biaya Bahan Baku
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
57.500 x 1200 = Rp 69.000.000
- Biaya Konversi
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
32.608,6957 x 1200 = Rp 39.130.434,8
Harga Pokok Produk yang berhasil diselesaikan: Biaya Bahan Baku + Biaya Konversi
= Rp 69.000.000 + Rp 39.130.434,8
= Rp 108.130.434,8
Metode FIFO
Perhitungan:
- Biaya Bahan Baku
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
53.333,33 x 700 = Rp 37.333.333,33
- Biaya Konversi
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
30.959,75 x 700 = Rp 21.671.826,63
Komentar
Kedua metode yang berbeda menghasilkan perhitungan yang berbeda. Berikut
perbandingannya:
Kedua metode tersebut saling berkebalikan, Persediaan WIP menurut metode FIFO lebih
kecil daripada metode Weighted Average. Namun, untuk biaya produksi yang akan
ditransfer ke Departemen II, metode FIFO menampilkan hasil perhitungan yang lebih besar
daripada metode Weighted Average.
Metode Weighted Average lebih mudah dan tidak rumit perhitungannya karena tidak
membeda-bedakan antara produk yang berasal dari bulan lalu dan bulan yang sedang
berjalan. Metode FIFO dapat menunjukkan besarnya utang perusahaan dalam aktivitas
produksi yang belum selesai, dan menunjukkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya
dalam memenuhi target produksi yang harus dicapai.
Jawaban:
Perusahaan
Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Februari 2020
Bahan mentah
Persediaan awal, 1 Februari 2020 Rp 60.000
Pembelian Bahan Baku Rp 750.000 +
Jumlah Bahan mentah yang bisa digunakan Rp 810.000
Persediaan Bahan Baku Akhir (Rp 25.000) +
Biaya Bahan Mentah yang digunakan Rp 785.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 500.000
Biaya Overhead Rp 0
Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 220.000
Biaya Overhead Lain-lain Rp 50.000
Bahan Penolong Rp 50.000
Biaya Asuransi Mesin Rp 12.000
Biaya Sewa Gedung Pabrik Rp 160.000
Biaya Depresiasi Mesin Pabrik Rp 50.000 +
Total Biaya Overhead Rp 542.000 +
Total Biaya Produksi Rp 1.827.000
Persediaan setengah jadi, 1 Februari 2020 Rp 40.000
Pekerjaan dalam proses, 29 Februari 2020 (Rp 30.000) +
Harga Pokok Produksi Rp 1.837.000
Jadi, harga pokok produksi atas kegiatan produksi perusahaan adalah sebesar
Rp1.837.000,-.
Sumber:
Modul PAJA3336 – Akuntansi Biaya I (Edisi 2)