Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2

Tuton PAJA3336/Akuntansi Biaya


Soal:
Sebuah perusahan memproduksi suatu produk. Semua bahan baku yang diperlukan telah
diperguanakan pada awal proses produksi. Begitu pula biaya konversi terjadi selama kegiatan
prosesproduksi. Pada bulan Juli telah dilakukan evaluasi atas akun work in process dengan
informasi yang diperoleh sebagai berikut:

Pada posisi debit:

Saldo awal bulan Juli: 500 unit, dengan tingkat penyelesaian 40% dan biayanya

Rp.45.000.000,-*

Produksi dimulai 1.500 unit

Biaya bahan baku Rp.80.000.000,-

Biaya konversi bulan Juli Rp.50.000.000,-

Pada posisi kredit:

Produk yang berhasil diselesaikan 1200 unit

*Sebagai informasi tambahan dari dokumen pendukung diketahui biaya bahan baku
Rp.35.000.000,- dan biaya konversi Rp.10.000.000,-

Pada ahir periode diketahui bahwa barang dalam proses di ahir periode adalah dengan tingkat
penyelesaian 80%.

Diminta:
1. Hitung jumlah unit berikut biaya barang dalam proses pada akhir bulan Juli.
2. Hitung harga pokok produk yang berhasil diselesaikan selama bulan Juli dan buat ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat produk jadi
3. Berikan komentar saudara

Jawaban:
1. Metode Weighted Average
Langkah 1 Langkah 2
Jumlah Produksi Equivalent Unit
Bahan Baku Konversi
Persediaan WIP, 1 Juli 500
Produksi Bulan Juli 1500
Total Pengerjaan 2000
Jumlah selesai produksi 1200 1200* 1200**
Persediaan WIP, 31 Juli 800 800* 640**
*) 100% x 800
**) 80% x 800
Total pengerjaan terhitung 2000
Total Equivalent Unit 2000* 1840**

Langkah 3: Menentukan nilai rupiah equivalent unit

Total Biaya Bahan Baku Konversi


Persediaan WIP, 1 Juli 45.000.000 35.000.000 10.000.000
Penambahan Biaya Produksi 130.000.000 80.000.000 50.000.000
Juli
Total Biaya 115.000.000 60.000.000
Dibagi equivalent unit 2000 1840
Biaya per equivalent unit 57.500 32.608,6957
Langkah 4
Total Biaya Bulan Juli 175.000.000
Langkah 5
Biaya produk selesai proses 108.130.434,8 69.000.000* 39.130.434,8**
(1200)
*) 57.500 x 1200
**) 32.608,6957 x 1200
Persediaan Akhir WIP: 66.869.565,2 46.000.000* 20.869.565,2**
Bahan Baku *) 800 x 57500
Konversi **)640x32.608,6957
Total Pengerjaan Terhitung 175.000.000

Metode FIFO

Langkah 1 Langkah 2
Jumlah Produksi Equivalent Unit
Bahan Baku Konversi
Persediaan WIP, 1 Juli 500
Produksi Bulan Juli 1500
Total Pengerjaan 2000
Jumlah selesai produksi
(1200)
Dari persediaan awal WIP 500 0* 275**
*) (100%-100%) x 500
**)(100%-45%) x 500
Bulan Juli 700 700* 700**
Persediaan WIP, 31 Juli 800 800* 640**
*) 100% x 800
**) 80% x 800
Total pengerjaan terhitung 2000
Total Equivalent Unit 1500* 1615**

Langkah 3: Menentukan nilai rupiah equivalent unit

Total Biaya Bahan Baku Konversi


Persediaan WIP, 1 Juli 45.000.000 35.000.000 10.000.000
Penambahan Biaya Produksi 130.000.000 80.000.000 50.000.000
Juli
Dibagi equivalent unit 1500 1615
Biaya per equivalent unit 53.333,33 30.959,75
Langkah 4
Total Biaya Bulan Juli 175.000.000
Langkah 5
Biaya produk selesai proses
(1200)
Persediaan Akhir WIP: 45.000.000
Bahan Baku
Konversi **)275 x 37.313,43 8.513.931,89 8.513.931,89
Total Biaya dari Persediaan 53.513.931,89
Awal
Produksi Juli (700) 59.005.159,96 37.333.333,33* 21.671.826,63**
*) 53.333,33 x 700
**) 30.959,75 x 700
Biaya Produk Selesai Proses 112.519.091,8
Persediaan WIP, 31 Juli 42.666.666,67* 19.814.241,49**
(800)
Bahan Baku*)53.333,33x800
Konversi**) 30.959,75 x 640
Total Biaya dari Persediaan 62.480.908,15
Akhir
Total Pengerjaan Terhitung 175.000.000

Jumlah barang dalam proses pada akhir bulan Juli adalah:


Jumlah Unit Biaya Menurut Metode Weighted Biaya Menurut Metode FIFO
Average
800 unit Rp 66.869.565,2 Rp 62.480.908,15

1. Metode Weighted Average

Penggunaan Bahan Baku


WIP-Departemen I Rp 80.000.000
Kas/Utang Dagang Rp 80.000.000

Penggunaan Unsur Konversi


WIP-Departemen I Rp 50.000.000
Biaya Konversi Rp 50.000.000

Transfer Biaya Produksi dari Departemen I ke Departemen II


WIP-Departemen II Rp 108.130.434,8
WIP-Departemen I Rp 108.130.434,8

Perhitungan:
- Biaya Bahan Baku
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
57.500 x 1200 = Rp 69.000.000

- Biaya Konversi
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
32.608,6957 x 1200 = Rp 39.130.434,8

Harga Pokok Produk yang berhasil diselesaikan: Biaya Bahan Baku + Biaya Konversi
= Rp 69.000.000 + Rp 39.130.434,8
= Rp 108.130.434,8

Metode FIFO

Penggunaan Bahan Baku


WIP-Departemen I Rp 80.000.000
Kas/Utang Dagang Rp 80.000.000

Penggunaan Unsur Konversi


WIP-Departemen I Rp 50.000.000
Biaya Konversi Rp 50.000.000
Transfer Biaya Produksi dari Departemen I ke Departemen II
WIP-Departemen II Rp 112.519.091,8
WIP-Departemen I Rp 112.519.091,8

Perhitungan:
- Biaya Bahan Baku
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
53.333,33 x 700 = Rp 37.333.333,33

- Biaya Konversi
(Biaya per equivalent unit x Jumlah produk selesai proses)
30.959,75 x 700 = Rp 21.671.826,63

Harga Pokok Produk yang berhasil diselesaikan:


Biaya Bahan Baku + Biaya Konversi + Total Biaya dari Persediaan Awal
= Rp 37.333.333,33 + Rp 21.671.826,63 + Rp 53.513.931,89
= Rp 112.519.091,8

Komentar
Kedua metode yang berbeda menghasilkan perhitungan yang berbeda. Berikut
perbandingannya:

Weighted Average FIFO


Persediaan WIP, 31 Juli Rp 66.869.565,2 Rp 62.480.908,15
Biaya Produksi akan Rp 108.130.434,8 Rp 112.519.091,8
ditransfer ke Departemen II

Kedua metode tersebut saling berkebalikan, Persediaan WIP menurut metode FIFO lebih
kecil daripada metode Weighted Average. Namun, untuk biaya produksi yang akan
ditransfer ke Departemen II, metode FIFO menampilkan hasil perhitungan yang lebih besar
daripada metode Weighted Average.

Metode Weighted Average lebih mudah dan tidak rumit perhitungannya karena tidak
membeda-bedakan antara produk yang berasal dari bulan lalu dan bulan yang sedang
berjalan. Metode FIFO dapat menunjukkan besarnya utang perusahaan dalam aktivitas
produksi yang belum selesai, dan menunjukkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya
dalam memenuhi target produksi yang harus dicapai.

menghitung Harga Pokok Produksi :


Pada tanggal 12 Feb 2020, Informasi akun perusahaan sebagai berikut :

 Persediaan Barang Dalam proses awal Rp. 40.000,00


 Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000,00
 Bahan baku tersedia dipakai Rp. 810.000,00
 Pemakaian bahan baku Rp. 785.000,00
 Biaya BTKL Rp. 500.000,00
 Biaya TKTL Rp. 220.000,00
 Bahan Penolong Rp. 50.000,00
 BOP lain-lain Rp. 50.000,00
 Biaya Asuransi mesin Rp. 12.000,00
 Biaya Sewa gedung pabrik Rp. 160.000,00
 Biaya Depresiasi Mesin pabrik Rp. 50.000,00
 Persediaan Barang dalam proses akhir Rp. 30.000,00

Pertanyaan : Hitunglah besar Harga Pokok Produksinya!

Jawaban:

Perusahaan
Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Februari 2020

Bahan mentah
Persediaan awal, 1 Februari 2020 Rp 60.000
Pembelian Bahan Baku Rp 750.000 +
Jumlah Bahan mentah yang bisa digunakan Rp 810.000
Persediaan Bahan Baku Akhir (Rp 25.000) +
Biaya Bahan Mentah yang digunakan Rp 785.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 500.000
Biaya Overhead Rp 0
Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 220.000
Biaya Overhead Lain-lain Rp 50.000
Bahan Penolong Rp 50.000
Biaya Asuransi Mesin Rp 12.000
Biaya Sewa Gedung Pabrik Rp 160.000
Biaya Depresiasi Mesin Pabrik Rp 50.000 +
Total Biaya Overhead Rp 542.000 +
Total Biaya Produksi Rp 1.827.000
Persediaan setengah jadi, 1 Februari 2020 Rp 40.000
Pekerjaan dalam proses, 29 Februari 2020 (Rp 30.000) +
Harga Pokok Produksi Rp 1.837.000

Jadi, harga pokok produksi atas kegiatan produksi perusahaan adalah sebesar
Rp1.837.000,-.
Sumber:
Modul PAJA3336 – Akuntansi Biaya I (Edisi 2)

Anda mungkin juga menyukai