Anda di halaman 1dari 4

Benefit Cost Ratio Analysis (B/C Ratio)

Analisa benefit cost rasio merupakan teknik analisa dalam mengetahui nilai manfaat dari
sebuah proyek yang akan dijalankan. Yakni membandingkan antara nilai manfaat dengan nilai
investasi/ modal.

Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat nilai
dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.
 Jika B/C ≥ 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima
 Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible)

PW of Benefit EUAB
Benefit Cost Ratio B/C = =≥ 1
PW of cost EUAC

Sehingga kriteria yang di ambil baik untuk fixed input maupun fixed output sama-sama yang
menghasilkan Maksimum B/C

Contoh 1 :

Perusahaan mencoba melakukan modifikasi terhadap alat berat untuk me-reduce


pengeluaran dengan mengganti komponen alat X dan komponen alat Y. Biaya penginstalan
masing-masing Rp 1.000.000 dan umur manfaat sampai 5 tahun dan diakhir tahun tidak
mempunyai nilai sisa. Komponen alat X menghemat Rp 300.000 pertahunnya dan komponen Y
menghemat Rp 400.000 di tahun pertama dan menurun Rp 50.000 di tahun berikutnya. Jika suku
bunga 7% komponen mana yang akan di beli perusahaan?

Penyelesaian:
Diket :
i : 7% = 0,07
n : 5 thn
Rumus P/A :
(1+𝑖)𝑛 −1
P =A [ ]
𝑖 (1+𝑖)𝑛
(1+0,07)5 −1
= [ ]
0,07 (1+0,07)5
= 4.08
Rumus P/G :
(1+𝑖)𝑛 −(1+𝑛.𝑖)
P =G [ ]
𝑖 2 (1+𝑖)

(1+0,07)5 −(1+(5𝑥0,07))
= [ ]
0,072 (1+0,07)

= 7.485

Komponen X :
PW of Cost = 1.000.000
PW of Benefit = 300.000 (P/A, 7%, 5) = 300.000 x 4,08
= 1.224.000
𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 1.224.000
B/C = = = 1,22
𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑠𝑡 1.000.000

Komponen Y :
PW of Cost = 1.000.000
PW of Benefit = 400.000 (P/A, 7%, 5) – 50.000 (P/G, 7%, 5)
= 400.000 (4,08) – 50.000 (7,485)
= 1.632.000 – 374.250
= 1.257.750
𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 1.257.750
B/C = = = 1,25
𝑃𝑊 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑠𝑡 1.000.000

Maka maksimal B/C pilih Komponen Y


Contoh 2 :

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada
perusahaan.

Keuntungan Per Nilai Sisa di Akhir


Mesin Harga Beli (Rp.)
Tahun (Rp.) Usia Pakai (Rp.)
X 2,500,000 750,000 1,000,000
Y 3,500,000 900,000 1,500,000

Dengan MARR 15% per tahun, tentukan mesin yang harus dibeli.

Penyelesaian:

Rumus P/A :
(1+𝑖)𝑛 −1
P =A [ ]
𝑖 (1+𝑖)𝑛

(1+0,15)8 −1
= [ ]
0,15 (1+0,15)8

= 4,488

Rumus P/F :

1
P =F[ ]
(1+𝑖)𝑛

1
= [ ]
(1+0,15)8

= 0,327

Urutan alternatif: DN, X, Y

Membandingkan DN dengan mesin X

Inkremental
Tahun DN (1) Mesin X (2)
((3)=(2)-(1))
0 0 -2,500,000 -2,500,000
1 s.d 7 0 750,000 750,000
8 0 1,750,000 1,750,000
𝑃 𝑃
750.000 (𝐴,15%,8)+1.000.000 (𝐹,15%,8)
B/C =
2.500.000

750.000 (4,488)+1.000.000 (0,327)


B/C =
2.500.000

B/C = 1,48

Oleh karena nilai B/C ≥ 1, pembelian mesin X layak dilakukan.

Membandingkan mesin X dengan mesin Y

Inkremental
Tahun Mesin X (1) Mesin Y (2)
((3)=(2)-(1))
0 -2.500.000 -3.500.000 -1.000.000
1 s.d 7 750.000 900.000 150.000
8 1.750.000 2.400.000 650.000

𝑃 𝑃
150.000 (𝐴,15%,8)+500.000 (𝐹,15%,8)
B/C =
1.000.000

150.000 (4,48732)+500.000 (0,32690)


B/C =
1.000.000

B/C = 0,84

Oleh karena nilai B/C < 1, pilih mesin X.

Nama kelompok
Muhammad Geraldo (20153010066)
Muhammad Ridho Ilahi (20153010051)

Anda mungkin juga menyukai