Anda di halaman 1dari 10

Kuliah 13

NILAI-NILAI & PERILAKU UTAMA


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pengertian, Tugas dan Tanggung
Jawab Kementerian Keuangan
• Peraturan Mengenai Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Keuangan
o PerMenKeu Nomor 214 tahun 2011 tentang Penegakan Disiplin dalam Kaitannya dengan
Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan
o Dalam peraturan tersebut, terdapat pasal tentang pelanggaran jam kerja di mana pegawai
dinyatakan melanggar jam kerja apabila tidak masuk bekerja, terlambat masuk bekerja, pulang
sebelum waktunya, tidak berada di tempat tugas, tidak mengganti waktu keterlambatan,
dan/atau tidak mengisi daftar hadir, tanpa alasan yang sah.
o Pegawai tidak dinyatakan melanggar jam kerja sebagaimana tersebut di atas apabila
ketidakhadiran, keterlambatan masuk bekerja, pulang sebelum waktunya, tidak berada di
tempat tugas, tidak mengganti waktu keterlambatan, dan/atau tidak mengisi daftar hadir,
dengan menggunakan alasan yang sah.Alasan yang sah tersebut dituangkan dalam surat
permohonan izin/pemberitahuan yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Pengertian, Tugas dan Tanggung
Jawab Kementerian Keuangan
Lanjutan.....
o Pegawai yang melanggar jam kerja, dihitung secara kumulatif mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember
tahun berjalan dengan ketentuan sebagai berikut:
o Tidak masuk bekerja 1 (satu) hari dihitung sebagai 1 (satu) hari tidak masuk bekerja;
o Terlambat masuk bekerja dan/atau pulang sebelum waktunya dihitung berdasarkan jumlah waktu
keterlambatan/pulang sebelum waktunya sesuai ketentuan mengenai hari dan jam kerja;
o Tidak berada di tempat tugas dihitung berdasarkan jumlah waktu ketidakberadaan pegawai di tempat tugas yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung;
o Tidak mengisi daftar hadir masuk bekerja dan/atau pulang kerja juga dihitung sebagai keterlambatan masuk
bekerja atau pulang sebelum waktunya selama 3¾ (tiga tiga per empat) jam; dan
o Bagi yang tidak mengganti waktu keterlambatan penghitungan kumulatif didasarkan pada waktu keterlambatan.
o Penghitungan jumlah waktu tersebut dilakukan dengan konversi 7½ (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu)
hari tidak masuk bekerja.Terhadap Pegawai yang melanggar jam kerja dan telah memenuhi akumulasi 5 (lima) hari
tidak masuk kerja atau lebih, dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS.
5 NILAI & 10 PERILAKU UTAMA
KEMENTERIAN KEUANGAN

INTEGRITAS 1. Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya


(Integrity) 2. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela

PROFESIONALISME 3. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas

(Professionalism) 4. Bekerja dengan hati

5. Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati


SINERGI
(Synergy) 6. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik

7. Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku


PELAYANANAN kepentingan
(Service)
8. Bersikap proaktif dan cepat tanggap

KESEMPURNAAN 9. Melakukan perbaikan terus menerus


(Excellence) 10. Mengembangkan inovasi dan kreativitas
MAKNA NILAI-NILAI KEMENTERIAN KEUANGAN

NILAI – NILAI MAKNA


INTEGRITAS Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta
(INTEGRITY) memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.

PROFESIONALISME Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh
(PROFESSIONALISM) tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.

SINERGI Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang


(SYNERGY) produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

PELAYANAN Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan


(SERVICE) yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman.

KESEMPURNAAN Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi


(EXCELLENCE) dan memberikan yang terbaik.
5 NILAI & 10 PERILAKU UTAMA KEMENTERIAN KEUANGAN
NILAI – NILAI MAKNA PERILAKU UTAMA
INTEGRITAS Berpikir, berkata, berperilaku dan 1. Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya
(INTEGRITY) bertindak dengan baik dan benar serta
memegang teguh kode etik dan prinsip- 2. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-
prinsip moral. hal tercela
PROFESIONALISME Bekerja tuntas dan akurat atas dasar 3. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
(PROFESSIONALISM) kompetensi terbaik dengan penuh luas.
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.
4. Bekerja dengan hati

SINERGI Membangun dan memastikan hubungan 5. Memiliki sangka baik, saling percaya dan
(SYNERGY) kerjasama internal yang produktif serta menghormati
kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan, untuk 6. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik
menghasilkan karya yang bermanfaat dan
berkualitas.
PELAYANAN Memberikan layanan yang memenuhi 7. Melayani dengan berorientasi pada kepuasan
(SERVICE) kepuasan pemangku kepentingan yang pemangku kepentingan
dilakukan dengan sepenuh hati,
8. Bersikap proaktif dan cepat tanggap
transparan, cepat, akurat dan aman.
KESEMPURNAAN Senantiasa melakukan upaya perbaikan di 9. Melakukan perbaikan terus menerus
(EXCELLENCE) segala bidang untuk menjadi dan
10. Mengembangkan inovasi dan kreativitas
memberikan yang terbaik.
PERILAKU UTAMA KEMENTERIAN KEUANGAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
(INTEGRITY) (PROFESIONALISM) (SYNERGY) (SERVICE) (EXCELLENCE)
(1) BERSIKAP (3) MEMPUNYAI (5) MEMILIKI SANGKA BAIK, (7) MELAYANI DENGAN BERWAWASAN KE
JUJUR, TULUS DAN KEAHLIAN DAN SALING PERCAYA DAN BERORIENTASI PADA DEPAN DAN ADAPTIF
DAPAT DIPERCAYA PENGETAHUAN YANG MENGHORMATI KEPUASAN PEMANGKU
LUAS. KEPENTINGAN

BERTINDAK MEMILIKI KEPERCAYAAN BERKOMUNIKASI DENGAN MENGHINDARI AROGANSI (9) MELAKUKAN


TRANSPARAN DAN DIRI YANG TINGGI SIKAP TERBUKA DAN KEKUASAAN PERBAIKAN TERUS
KONSISTEN MENGHARGAI PERBEDAAN MENERUS

(2 )MENJAGA BEKERJA EFISIEN DAN (6) MENEMUKAN DAN BERSIKAP RAMAH DAN (10)
MARTABAT DAN EFEKTIF MELAKSANAKAN SOLUSI SANTUN MENGEMBANGKAN
TIDAK TERBAIK INOVASI DAN
MELAKUKAN HAL- KREATIVITAS
HAL TERCELA
BERTANGGUNG BEKERJA CERDAS, CEPAT, BERORIENTASI PADA HASIL (8) BERSIKAP PROAKTIF DAN PEDULI LINGKUNGAN
JAWAB ATAS HASIL CERMAT DAN TUNTAS YANG MEMBERIKAN NILAI CEPAT TANGGAP
KERJA TAMBAH

BERSIKAP OBJEKTIF (4) BEKERJA DENGAN


HATI
CONTOH KASUS PELANGGARAN NILAI DAN PERILAKU UTAMA
KEMENKEU
1. Plagiarisme
"Kasus ini berawal dari keikutsertaan seorang mahasiswa S3 bernama Mochammad Zuliansyah yang
mengikuti seminar dengan menyertakan sebuah makalah pada 2008 di Cina“
Tim IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers atau IEEE) menghubungi ITB dan
menyatakan bahwa makalah yang disampaikan oleh Zuliansyah mengandung unsur-unsur plagiat.
"Para pembimbing tidak mengetahui isi dari materi makalah yang bersangkutan adalah plagiat.
Keputusan plagiat tersebut pun didapat setelah panita IEEE membawa makalah tersebut untuk
diproses dalam komite etik”.
Makalah plagiat itu berjudul “3D Topological Relations for 3D Spatial Analysis” yang dibuat oleh 4
doktor ITB yaitu Mochammad Zuliansyah, Suhono Harso Supangkat, Yoga Priyana, dan Carmadi
Machcub.
Makalah asli yang dijiplak adalah “On 3D Topological Relationships”. Makalah ini dibuat ilmuwan lain
yaitu Siyka Zlatanova, dan sudah dipublikasikan dalam 11th International Workshop on Database
and Expert System Applications, terbitan tahun 2000 silam.
Sumber: detikNews
CONTOH KASUS PELANGGARAN NILAI DAN PERILAKU UTAMA
KEMENKEU
2. Korupsi

"Kita mengetahui dari pemberitaan KPK hari Jumat lalu melakukan OTT dan telah menetapkan
tersangka 4 orang. Di dalam OTT dalam bentuk gratifikasi penyelenggara negara. Salah satu pegawai
kami. Yaitu inisial YP," kata Sri Mulyani di Kemenkeu, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Menurut Sri Mulyani, tertangkapnya YP menjadi alarm yang keras bagi Kemenkeu. Apalagi,
Kemenkeu tengah berupaya mewujudkan lembaga yang bersih.
"Tertangkapnya YP alarm kepada saya, Kemenkeu yang sangat keras. Yang dilakukan YP praktik
makelar anggaran," ungkapnya. Sri Mulyani menilai peristiwa itu adalah pengkhianatan, dan
pengkhianatan bisa datang dari dalam instansi.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan dukungannya kepada KPK untuk 'bersih-bersih' di lingkungan
Kemenkeu. Dia mengatakan, hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan tata kelola yang baik dan
bebas korupsi. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Budiarso Teguh
Widodo mengatakan, sebagai tindak lanjut OTT tersebut pihaknya telah membebastugaskan YP
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Sumber: detikFinance

Anda mungkin juga menyukai