Oleh :
ANGELLIVIA
912220015
Meski Samsung saat ini telah berada diposisi pasar tinggi di Indonesia,
namun bukan berarti mereka tidak lagi perlu membuat formulasi strategi. Hal ini
dikarenakan munculnya begitu banyak pesaing yang kini telah mampu
menyaingi Samsung baik dalam hal penawaran harga yang lebih murah, maupun
fasilitas-fasilitas lainnya yang mampu menarik pelanggan. Jika Samsung tidak
mengupayakan strategi baru untuk mempertahankan konsumennya, maka tidak
mengherankan jika lama kelamaan jumlah pemakai Samsung akan menurun.
Oleh karena itu Samsung memiliki strategi-strategi bagus dan membangun yang
dapat dipelajari.
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
Pada tahun 2010 Samsung menjadi salah satu vendor terbesar dalam
pasar telepon dan ponsel smartphone, termasuk produk-produk Samsung Galaxy.
Samsung telah menjadi pembuat panel LCD sejak tahun 2002, menjadi produsen
TV dan ponsel terbesar sejak 2011 dan menggeser posisi Apple Inc sebagai
perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Pada tahun 1947, Cho Hong-jai, pendiri Hyosung Group, bersama pendiri
Samsung, Lee Byung-chull berinvestasi pada sebuah perusahaan baru yang
diberi nama Samsung Mulsan Gongsa, atau Samsung Trading Corporation.
Perusahaan tersebut kini berkembang menjadi Samsung C&T Corporation.
Setelah beberapa tahun, Cho dan Lee berpisah karena memiliki gaya manajemen
yang berbeda. Samsung Group pun dipisah menjadi Samsung Group, Hyosung
Group, Hankook Tire, dan sejumlah perusahaan lain.
Setelah Lee meninggal pada tahun 1987, Samsung Group dibagi menjadi
lima grup bisnis, yakni Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, Hansol
Group, dan JoongAng Group. Shinsegae (toko diskon dan toserba) awalnya
merupakan bagian dari Samsung Group, dan resmi dipisah dari Samsung Group
pada dekade 1990-an, bersama dengan CJ Group (makanan/bahan
kimia/hiburan/logistik), Hansol Group (kertas/telekomunikasi), dan JoongAng
Group (media). Saat ini, semua grup tersebut bersifat independen dan bukan
merupakan bagian ataupun terkait dengan Samsung Group. Salah satu
perwakilan Hansol Group menyatakan bahwa, "Hanya orang yang tidak mengerti
hukum yang dapat mempercayai hal yang aneh", dan menambahkan, "Saat
Hansol dipisah dari Samsung Group pada tahun 1991, Hansol memutus semua
jaminan pembayaran dan hubungan kepemilikan saham dengan Samsung." Salah
satu sumber dari Hansol Group pun menegaskan bahwa, "Hansol, Shinsegae, dan
CJ telah dikelola oleh manajemen tersendiri sejak resmi dipisah dari Samsung
Group". Salah satu direktur eksekutif Shinsegae juga menyatakan bahwa,
"Shinsegae tidak memiliki jaminan pembayaran yang terkait dengan Samsung
Group".
BAB 3
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Leading (Pemimpinan)
4. Controlling (Pengendalian)
1. Planning (Perencanaan)
Dalam membangun sebuah perusahaan, fungsi dari perencanaan sangatlah
penting, karena menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan untuk menentukan strategi
dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Perencanaan Perusahaan Samsung meliputi beberapa strategi, sebagai berikut:
a. Samsung mempertahankan basis riset yang didasarkan pada kebutuhan konsumen.
Samsung akan mencari hal apa saja uang dibutuhkan konsumen, kemudian
mengembangkan produk tersebut.
b. Samsung menjaga dan mengembangkan ekosistem bisnis lain yang terkait, seperti
penyedialayanan operator dan juga pengembang konten dan aplikasi.
c. Samsung tidak pernah menutup mata terhadap perkembangan teknologi, meskipun
saat ini Android tengah merajai OS smartphone., Samsung juga melakukan
tahapan dalam membentuk strategi internasional.
d. Samsung terus menjalin kerja sama dengan retail partner untuk mendistribusikan
produk ke penjuru Indonesia, termasuk bekerja sama dengan PT Erafone Artha
Retailindo yang telah mengoperasikan 29 outlet Samsung Experiental Store.
b. Focus Strategy
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Leading (Pemimpinan)
Kepemimpinan dan komunikasi yang kuat saat menetapkan tujuan.
Kepemimpinan dapat dilihat dalam berbagai cara, termasuk mengetahui saat
karyawan membutuhkan dorongan tambahan dan pujian untuk menangani konflik
antara anggota tim secara adil dan tegas. Perusahaan Samsung juga menerapkan
proses kepemimpinan tersebut.
Samsung Group mengumumkan perombakan eksekutif tahunan tingkat
presiden pada 1 Desember2021. Ini adalah perubahan personil pertama yang
dilakukan oleh vice chairman Lee Jae-yong (Jay Y. Lee) sejak ia mengambil alih
chaebol terbesar di Korea ini.
Ada banyak yang memperkirakan bahwa ia akan menerapkan perubahan
mendasar melalui ritual tahunan untuk reshuffle manajer tingkat atas. Namun dia
memilih untuk mendorong pergeseran generasi secara bertahap, sementara masih
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan dari para CEO yang ada. Seperti
misalnya kemarin mengangkat Koh Dong-jin (DJ Koh) sebagai pimpinan Samsung
Mobile yang baru, namun masih mempertahankan Shin Jong-kyun (JK Shin) sebagai
CEO divisi IT & Mobile Communications (IM).
Dalam hal ini, kata kunci Jay Y. Lee dalam manajemen dapat dilihat sebagai
"manajemen kerja." Sangat mungkin bahwa gaya manajemennya yang "praktikal"
akan terungkap secara bertahap di seluruh anak perusahaan dari Samsung Group.
Dia menjual unit bisnis yang kurang kompetitif untuk lebih fokus pada unit
bisnis utama. Dia menjual pesawat jet pribadinya untuk lebih memilih menggunakan
pesawat terbang komersial untuk bepergian, dan juga lebih sering duduk di kursi
ekonomi daripada kursi dengan kelas yang lebih tinggi yang tersedia. Dia juga tidak
terlalu berminat dalam mengumpulkan properti real estate, walaupun mungkin dia
lebih kaya dari konglomerat lainnya di Korea.
Jay Y. Lee juga tidak suka bergantung pada perusahaan lain untuk maju dan
membuat pertumbuhan bisnis baru. Dia menghidupkan kembali sistem operasi mobile
bada yang dikembangkan oleh perusahaannya menjadi Tizen yang lebih terbuka, dan
terus mendorong penggunaan OS Tizen di semua perangkat pintar termasuk
smartphone. Dia sendiri juga yang berkeliling dunia untuk mengumpulkan dukungan
perusahaan teknologi dan operator telekomunikasi saat pertama kali Tizen
diperkenalkan. Termasuk juga menguji sendiri perangkat Tizen yang akan
diluncurkan seperti Samsung Z3, walaupun itu hanya untuk segmen low-end.
Selain Tizen, beberapa solusi layanan software buatan sendiri seperti Samsung
KNOX dan Samsung Pay juga mulai diakui dunia dan digunakan oleh lebih banyak
konsumen.
a. Pemograman
Lingkungan
Ekonomi
Masyarakat
COMPETITVE FORCES
Ancaman pengganti harus rendah untuk Samsung. Jika kami mencoba mencari
pengganti, tidak mungkin untuk mengganti tingkat kemampuan yang disediakan oleh
ponsel dalam satu paket. Pergantian individu dimungkinkan, seperti televisi untuk
menonton film, kamera mandiri untuk foto atau perekaman video, telepon rumah atau
internet untuk menelepon, komputer untuk tugas lain, dan sebagainya. Namun,
menggabungkan semua fungsi ini dalam satu paket, apalagi dalam faktor bentuk yang
kecil dan portabel, tampaknya tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Sejauh
peralatan rumah tangga pergi, semua produk, baik itu TV, mesin cuci, microwave, AC
atau lemari es, tidak ada yang menerima pengganti yang signifikan. Perangkat apa
pun tidak dapat menandingi kenyamanan dan pengalaman yang disediakan oleh
peralatan ini. Selain itu, Samsung memiliki banyak paten yang membatasi perusahaan
lain untuk memproduksi produk pengganti.
2. Bargaining Power of Customers (Kekuatan tawar pelanggan)
Daya tawar pelanggan dapat diatur ke moderat. Untuk perangkat dengan biaya
peralihan rendah seperti ponsel, daya tawarnya tinggi. Karena Samsung adalah
perusahaan bisnis ke konsumen, tidak ada satu klien pun yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap pendapatan Samsung. Akibatnya, daya tawar individu klien
terbatas. Di sisi lain, pelanggan memiliki banyak daya tawar kolektif karena mereka
memiliki banyak alternatif dalam hal merek dan barang yang tersedia di pasar untuk
dipilih. Selain itu, pembeli dan konsumen sekarang memiliki akses ke informasi yang
tepat dan angka perbandingan untuk membuat pilihan yang tepat daripada hanya
mengandalkan nilai merek. Untuk produk yang memiliki switching cost yang tinggi,
seperti lemari es, AC, Microwave, dll., daya tawar pelanggan rendah. Ini karena
investasi yang tinggi diperlukan untuk membeli produk semacam itu, dan ada pilihan
bermerek yang terbatas dalam kategori ini. Dengan demikian, pelanggan lebih
memilih untuk menggunakan merek yang terkenal.
Berikut ini adalah kekuatan tawar menawar pemasok dalam analisis Porter's
five forces terhadap Samsung:
Daya tawar pemasok dalam kasus Samsung rendah. Samsung memiliki banyak
vendor untuk dipilih. Samsung bekerja dengan berbagai pemasok dari seluruh dunia,
termasuk Amerika Serikat, Taiwan, Cina, Korea Selatan, Hongkong, dan Jepang.
Banyak vendor mengandalkan Samsung untuk sebagian besar pendapatan mereka.
Dengan demikian, mereka tidak dapat mengambil risiko mengecewakan Samsung.
Selain itu, karena biaya peralihan Samsung untuk pemasoknya rendah, sebagian besar
kebal terhadap pemasok mana pun yang berhenti menyediakan bahan baku atau jika
harganya terlalu tinggi. Jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan seperti Apple,
Samsung, dan LG yang merupakan konsumen dari penyedia ini, jumlah pemasok
komponen listrik tertentu cukup besar. Selain itu, Samsung memproduksi chip,
prosesor, dan layar sehingga dapat bekerja sebagai pemasok untuk banyak produknya.
Ini mengurangi ketergantungannya pada pemasok eksternal lainnya.
Dampak pesaing utama dalam analisis Porter's five forces Samsung adalah
sebagai berikut:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Samsung
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/14/070000769/4-proses-manajemen-dalam-
perusahaan
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5682/3/T1_212010031_Full%20text.pdf
https://www.samsung.com/id/about-us/company-info/
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-manajemen-dan-fungsinya#:~:text=Fungsi
%20Kepemimpinan%20(Leading)&text=Fungsi%20kepemimpinan%20merupakan
%20serangkaian%20proses,dalam%20mencapai%20sasaran%20perusahaan%20tersebut
https://www.tizenindonesia.org/2015/12/gaya-kepemimpinan-chairman-baru-samsung.html?
m=1
https://id.scribd.com/document/376641355/Sistem-Pengendalian-Manajemn-Perusahaan-
Samsung
https://www.mbaskool.com/five-forces-analysis/companies/18268-samsung.html